Anda di halaman 1dari 9

BAB

1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar gencarnya meningkatkan berbagai hal di
Indonesia, salah satunya bidang pendidikan. Dengan membekali siswa dengan
pengetahuan kewirausahaan, pemerintah berharap agar setelah lulus nanti para siswa
dapat bersaing didunia kewirausahaan. Karena saat ini perdagangan internasional terus
berkembang pesat dan pemerintah tidak ingin negara Indonesia tertinggal, sehingga
menteri pendidikan memasukan pengetahuan tentang kewirausahaan di dalam
kurikulum kita pendidikan kita. Salah satunya adalah konsinyasi. Konsinyasi adalah
bentuk kerjasama antar pemilik produk dan penyalur/pemilik toko.
Barang yang kami jual adalah makanan, yaitu pisang goreng coklat keju. Pisang
goreng ini dibuat dengan adonan tepung terigu sebagai kulit agar krispy dan dengan
toping coklat keju agar dapat menarik pelanggan dan terasa lebih lezat. Harganya pun
tergolong murah untuk ukuran camilan.
Peluang pasar kami cukup besar, karena belum banyak pesaing disekitar tempat
konsinyor. Kami juga mengemas produk semenarik mungkin agar terlihat berkelas dan
nikmat dipandang. Sasaran pasar kami adalah pelajar, terutama anak – anak. Mengingat
anak – anak senang jajanan murah dan enak. Selain itu pisang goring ini juga sehat
karena menggunakan buah pisang dan tepung terigu tanpa pengawet.

B. Tujuan

1. Memenuhi tugas akhir prakarya


2. Meningkatkan rasa kewirausahaan & pengalaman
3. Melestarikan sekaligus memperkenalkan kue cubit ke masyarakat
4. Mendapatkan keuntungan atau laba

C. Manfaat

1. Mengenal tata cara berjualan secara konsinyasi


2. Mendapatkan pengalaman
3. Membiasakan untuk hidup mandiri
D. Resep Modifikasi

1. Alat dan Bahan

 5 bh pisang gepok (opsi)


 secukupnya tepung terigu
 Secukupnya air

Topping

 Keju parut
 Coklat Blok Parut

2. Cara Pembuatan
1. Siapkan Pisang dan iris 3 bagian memanjang

2. Buat adonan untuk menggoreng pisang. tambahkan sediki2 air ke dalam


tepung hingga pas (tdk terlalu kental tidak terlalu encer),

3. Celupkan pisang ke dalam adonan satu persatu.

4. Panaskan Minyak. Goreng pisang hingga kecoklatan (jangan sampe gosong


ya. hehe)

5. Setelah semua digoreng taburkan keju parut dan coklat parut diatasnya
selagi panas. biar coklatnya meleleh sempurna...

6. Taraaaa.. siap disantap...

E. RENCANA PRAKTEK KONSINYASI


Nama Produk : Pisang Goreng Coklat Keju
Jumlah Produksi : 10 Buah
Harga Pokok Produksi : Rp 7.000/Bungkus
Harga Jual : Rp 10.000/Bungkus
Rekanan
Nama Pemilik : Warung Ucok
Alamat : Jalan Hidup Baru 1
BAB 2
Praktek
A. Proses Produksi

1. Siapkan Pisang dan iris 3 bagian memanjang


2. Buat adonan untuk menggoreng pisang. tambahkan sediki2 air ke dalam tepung
hingga pas (tdk terlalu kental tidak terlalu encer),
3. Celupkan pisang ke dalam adonan satu persatu.

4. Panaskan Minyak. Goreng pisang hingga kecoklatan (jangan sampe gosong ya.
hehe)

5. Setelah semua digoreng taburkan keju parut dan coklat parut diatasnya selagi
panas. biar coklatnya meleleh sempurna...
B. Struktur Biaya Produksi

Nama Produk : Pisang Goreng Coklat Keju


Lama Produksi : 1Hari
Jumlah Produk: 10

No Keterangan Banyak Satuan Jumlah


1 Tepung Terigu 100gr Rp9000/kg Rp900
2 Pisang 3 buah Rp15.000/sisir Rp6.000
3 Coklat 1 bungkus Rp15.000 Rp15.000
4 Keju 1 bungkus Rp5.000 Rp5000
5 Air 2 gelas Rp500 Rp1000
Total Rp27.900
Penyusutan alat:

Baskom = 10.000/30.12.2 = Rp13


Pengaduk = 4.000/30.12.1 = Rp11
Pencapit = 7.500/( 30.12.2 ) = Rp10
Piring = 5.000/30.12.2 = Rp7
Kompor = 135.000/30.12.8 = Rp45
Gas = 20.000/30.2 = Rp666
Gelas ukur = 20.000/30.12.2 = Rp27
Steples = 5.000/30.12 = Rp12 +
Total Rp,791-

C. HARGA POKOK PRODUKSI


Biaya produksi : jumlah produksi = Rp 27.900 : 10 buah
= Rp 2.790,- per buah
Harga jual = 1 mika isi 2 pisang
= Rp 10.000,- / mika

D. Break Event Point


• BEP Harga = Rp 27.900 : 10
= Rp 2.790,-
• BEP Produksi = Rp 27.900 : Rp 2.790
= 10 buah
E. LABA RUGI
1. Biaya tetap

Penyusutan alat Rp791


Tenaga Kerja Rp2000
Jumlah Rp2.791

2. Biaya variabel

1 Tepung Terigu 100gr Rp 900


2 Air 2 gelas Rp 100
3 Pisang 3 buah Rp15.000
4 Isi staples 1 bungkus Rp125
5 Mika 10 buah Rp 1.300
6 Coklat 1 bungkus Rp15000
7 Keju 1 bungkus Rp5000
Total Rp37.425

3. Biaya produksi
Biaya tetap + biaya variabel = Rp 2.791 + Rp 37.425
= Rp 42.216
4. Pendapatan kotor
Harga jual x jumlah produksi = Rp 10.000 x 5 mika (15 buah)
= Rp 50.000,-
5. Laba rugi
Pendapatan kotor – biaya produksi = Rp 50.000 – Rp 42.216
= Rp 7.784,-

F. PELAKSANAAN KONSINYASI

Hasil:
Titip : 5 bungkus
Laku : 3 bungkus
Sisa : 2 bungkus
G. PEMBAHASAN

Untuk memenuhi tugas prakarya, kami melakukan praktek konsinyasi .konsinyasi


dapat diartikan sebagai pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain
yang bertindak sebagai agen penjualan dengan memberikan keuntungan berupa komisi.
Produk pilihan kami adalah Pisang Goreng yang tebuat dari tepung terigu dan Coklat
keju.
Kami memilih Pisang Goreng karena pisang merupakan buah yang digemari
konsumen. Lalu kami memodifikasi produk kami dengan menambahkan Coklatdan keju,
yang saat ini merupakan varian rasa yang sedang booming di masyarakat. Cara
membuatnya pun cukup mudah, yakni hanya dengan mencampurkan bahan" lalu
dimasak hingga matang dan dikemas menggunakan mika. Kami memproduksinya
sebanyak 10 buah.
Lalu kami titipkan ke warung ucok di dekat rumah kami, karena wilayahnya yang
strategis dan banyak anak anak disana. Kami menitipkan sebanyak 5 bungkus di pagi
hari, dimana satu bungkus berisi 2 Pisang goreng.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi atau masih dalam
bahan mentah. Prakarya juga memiliki pengertian ialah ketrampilan, hasta karya,
kerajinan tangan, ataupun keterampilan tangan. Dan penjualan konsinyiasi merupakan
salah satu kegiatan yang berhubungan dengan prakarya dan kewirausahaan.
Penjualan konsinyasi dapat diartikan sebagai pengiriman atau penitipan barang
dari pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjualan dengan
memberikan keuntungan berupa komisi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak.
Produk makanan yang kami pilih adalah pisang goreng, kami memproduksi dan
memodifikasi produk dengan menambahkan coklat dan keju sebagai topping, lalu kami
menjualnya dengan melakukan konsinyasi.

B. SARAN
Sebaiknya para siswa mulai melaksanakan kegiatan wirausaha menggunakan sistem
konsinyasi. Selain resiko ruginya lebih minim, konsinyasi juga memudahkan para
pemilik produk untuk lebih focus ke bagian produksi dan distribusi, sedangkan bagian
pemasaran diurus oleh pihak penjual/pihak pemilik toko.

Anda mungkin juga menyukai