Kod Warna
Unit Karakteristik
e
Pebukitan Denudasional
Gunung Api (Gunung Tebing landai-curam, tersayat
V14
Berapi Terkikis & kuat
Kaldera)
(Van Zuidam,1983)
Kod Warna
Unit Karakteristik
e
Topografi bergelombang
Karst Plateaus bergelombang kuat dengan
K1
(Dataran Tinggi Kar)st sedikit depresi hasil pelarutan
dan lembah mengikuti kekar.
(Van Zuidam,1983)
Kod Warn
Unit Karakteristik
e a
Topografi bergelombang-
melingkar dengan bukit-
A1 Sateurated dune fields berbukit rendah berbagai
bentuk, berkembang dicover
pasir kontinyu
Topografi bergelombang-
melingkar dengan bukit
Non-satureted dune
A2 rendah- berbukit rendah dari
fields
berbagai bentuk, berkembang
dicover pasir non-kontinyu
(Van Zuidam,1983)
Kod
Warna Unit Karakteristik Umum
e
D1 Perbukitan & Lereng Lereng landai curam
Denudasional dengan menengah (topografi
erosi kecil bergelombang kuat), tersayat
lemah menengah.
Lereng curam menengah -
Perbukitan & Lereng
curam (topografi
Denudasional dengan
D2 bergelombang kuat
erosi sedang sampai
berbukit), tersayat menengah
parah
tajam.
Lereng berbukit curam
Pegunungan &
sangat curam hingga topografi
D3 Perbukitan
pegunungan, tersayat
Denudasional
menengah tajam.
Dataran yang
Hampir datar, topografi landai
Terangkat / Dataran
D6 sampai bergelombang. Elevasi
Tinggi (Raized
tinggi.
Peneplains / Plateaus)
Relatif rendah, lereng hampir
horizontal sampai rendah.
D7 Kaki Lereng Hampir datar, topografi
bergelombang dalam tahap
aktif.
Tebing yang rendah sampai
cukup bergelombang ke
D8 Piedmonts topografi landai di kaki bukit
dan dataran tinggi
pegunungan.
Lereng yang curam sampai
D9 Gawir (Scarp)
sangat curam.
Lereng agak curam sampai
D10 Kipas Rombakan Lereng
rendah.
D11 Daerah dengan Gerakan Tidak rata, tebing landai
Massa Batuan yang Kuat sampai sedang ke topografi
perbukitan. (Slides, Slumps,
dan Flows)
Curam hingga topografi miring
Lahan Rusak / Daerah
yang sangat curam. (Ujung
D12 dengan erosi parit aktif
runcing, puncak membulat dan
dan parah
tipe castellite)
(Van Zuidam,1983)
Kod Warn
Unit Karakteristik
e a
(Van Zuidam,1983)
Kod
Warna Unit Karakteristik Umum
e
Topografi bergelombang
sedang hingga
bergelombang kuat Rendah sampai cukup miring.
S1
dengan pola aliran Tersayat menengah.
berhubungan dengan
kekar, dan patahan
Topografi bergelombang
sedang hingga
Rendah sampai topografi
bergelombang kuat
tebing yang cukup miring
S2 dengan pola aliran
dengan berbentuk linear.
berkaitan dengan
Tersayat menengah kuat.
singkapan batuan
berlapis
Topografi bergelombang
kuat hingga perbukitan Sedang sampai topografi
S3 dengan pola aliran tebing yang cukup miring.
berkaitan dengan kekar Tersayat kuat.
dan patahan
Topografi perbukitan
Cukup curam sampai topografi
hingga pegunungan
tebing yang sangat miring
dengan pola aliran
S4 curam dengan berbentuk
berkaitan dengan
linear. Tersayat menengah
singkapan batuan
sampai kuat.
berlapis
Topografi datar hingga
Mesas / Dataran Tinggi bergelombang lemah di atas
S5
yang Dikontrol Struktur plateau dan perbukitan di
bagian tebing.
Bergelombang lemah di bagian
lereng belakang dan
S6 Cuestas
perbukitan pada lereng depan.
Tersayat lemah.
S7 Hogbacks & Flatirons Tinggian berupa topografi
perbukitan tersayat.
Topografi bergelombang lemah
Teras Denudasional
S8 hingga perbukitan. Tersayat
Struktural
menengah.
Perbukitan Antiklin & Topografi bergelombang kuat
S9
Sinklin hingga perbukitan.
Lereng yang cukup curam
Depresi Sinklin & hingga rendah / topografi
S10
Combes landai sampai bergelombang.
Tersayat lemah menengah.
Topografi bergelombang kuat
S11 Kubah / Perbukitan Sisa
hingga perbukitan.
Topografi bergelombang kuat
S12 Dykes hingga perbukitan. Tersayat
menengah.
Gawir Sesar & Topografi bergelombang kuat
S13 Gawir Garis Sesar hingga perbukitan. Tersayat
(Tebing yang Curam) menengah sampai kuat.
Topografi bergelombang lemah
S14 Depresi Graben
hingga kuat.
Topografi bergelombang kuat
S15 Tinggian Horst
hingga perbukitan.
3) Morfologi
Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi
yang terjadi sebagai akibar dari proses eksogen dan endogen. Proses
eksogen terjadi akibat adanya aktivitas di atas permukaan bumi
seperti, pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Sedangkan proses endogen
merupakan hasil dari aktivitas dalam perut bumi seperti, aktivitas
vulkanik, gempa bumi, orogenesa, dan epirogenesa.
Contoh proses eksogen:
2.2.2 Kelerengan