membunuh mikroba jenis lain. Antibiotik bersifat efektif sebagai anti mikroba disebabkan karena
toksisitasnya yang selektif, artinya mampu membunuh mikroba tanpa merusak sel hospes. Secara umum
toksisitasnya bersifat relatif, yang masih mampu membutuhkan kadar yang tepat untuk mengatasi
mikroba, tetapi dapat di tolerir oleh hospes. Sebagai anti infeksi, anti biotik dapat menurunkan secara
drastis morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi.
Yang secara primer bersifat bakteriostatik, yaitu yang dosis biasa berefek menghambat pertumbuhan
dan multiplikasi bakteri. Misalnya sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, linkomisin, dan
klindamisin.
Yang secara primer bersifat bakterisida, yaitu pada dosis biasa berefek membunuh bakteri. Misalnya
penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, eritromisin, kortimoksazol, rifampisin, dan vankomisin.
B. Klindamisin
Klindamisin Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkanoleh bakteri anaerob, streptokokus,
pneumokokus dan stafilokokus, seperti :
Septikemia.
2. Komposisi klindamisin:
Klindamisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada
tempat infeksi dan organisme penyebab infeksi.
klindamisin menghambat sintesa protein organisme dengan mengikat subunit ribosom 50 S yang
mengakibatkan terjhambatnya pembentukan ikatan peptida.
4. Dosis:
Infeksi yang lebih berat 16-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4
harus
Selama masa terapi yang lama, tes fungsi hati,ginjal dan hitung sel darah
harus dilakukan secara periodik. Pemakaian pada bayi dan bayi baru lahir,fungsi dari sistem organ harus
dimonitor. Keamanan pemakaian pada waktu hamil dan menyusui belum diketahui.
6. Efek Samping :
Muskuloskeletal : Poliartritis.
7. Interaksi Obat :
http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/klindamisin.html?m=1