Anda di halaman 1dari 6

Anti biotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama jamur yang dapat menghambat atau

membunuh mikroba jenis lain. Antibiotik bersifat efektif sebagai anti mikroba disebabkan karena
toksisitasnya yang selektif, artinya mampu membunuh mikroba tanpa merusak sel hospes. Secara umum
toksisitasnya bersifat relatif, yang masih mampu membutuhkan kadar yang tepat untuk mengatasi
mikroba, tetapi dapat di tolerir oleh hospes. Sebagai anti infeksi, anti biotik dapat menurunkan secara
drastis morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi.

Yang secara primer bersifat bakteriostatik, yaitu yang dosis biasa berefek menghambat pertumbuhan
dan multiplikasi bakteri. Misalnya sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, linkomisin, dan
klindamisin.

Yang secara primer bersifat bakterisida, yaitu pada dosis biasa berefek membunuh bakteri. Misalnya
penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, eritromisin, kortimoksazol, rifampisin, dan vankomisin.

B. Klindamisin

Klindamisin Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkanoleh bakteri anaerob, streptokokus,
pneumokokus dan stafilokokus, seperti :

Infeksi saluran nafas yang serius.

Infeksi tulang dan jaringan lunak yang serius.

Septikemia.

Abses intra abdominal.

Infeksi pada panggul wanita dan saluran kelamin.

1. Kontra indikasi: orang-orang yang alergi terhadap klindamisin dan linkomisin.

2. Komposisi klindamisin:

Tiap kapsul mengandung 169,5 mg klindamisin hidroklorida setara dengan150 mg klindamissin

Tiap kapsul mengandung 339 mg klindamisin hidroklorida setara dengan


300 mg klindamisin.

3. Cara Kerja Obat:

Klindamisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada
tempat infeksi dan organisme penyebab infeksi.

klindamisin menghambat sintesa protein organisme dengan mengikat subunit ribosom 50 S yang
mengakibatkan terjhambatnya pembentukan ikatan peptida.

Klindamisin diabsorbsi dengan cepat oleh saluran pencernaan.

4. Dosis:

Dewasa : Infeksi serius 150-300 mg tiap 6 jam

Infeksi yang lebih berat 300-450 mg tiap 6 jam

Anak-anak : Infeksi serius 8-16 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4

Infeksi yang lebih berat 16-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4

Untuk menghindari kemungkinan timbulnya iritasi esofageal, maka obat

harus

ditelan dengan segelas air penuh.


Pada infeksi streptokokus beta hemolitik,pengobatan harus dilanjutkan

paling sedikit 10 hari.

5. Peringatan dan Perhatian:

Bila terjadi diare, pemakaian klindamisin harus dihentikan.

Perhatian harus diberikan untuk penderita yang mempunyai riwayat

penyakit saluran pencernaan.

Selama masa terapi yang lama, tes fungsi hati,ginjal dan hitung sel darah

harus dilakukan secara periodik. Pemakaian pada bayi dan bayi baru lahir,fungsi dari sistem organ harus
dimonitor. Keamanan pemakaian pada waktu hamil dan menyusui belum diketahui.

Penggunaan klindamisin kadang-kadang menimbulkan pertumbuhan yang berlebihan dari organisme


yang tidak peka, terutama ragi. Oleh karena itu kemungkinan timbulnya super infeksi dengan bakteri
dan fungsi perlu diamati. Pada pasien dengan penyakit ginjal yang sangat berat dan atau penyakit hati
yang sangat berat disertai dengan gangguan metabolik agar diperhatikan pemberian dosisnya, serta
lakukan monitoring terhadap kadar serum klindamisin selama terapi dengan dosis tinggi.
Terapi dengan klindamisin dapat menyebabkan kolitis berat yang dapat berakibat fatal. Oleh karena itu
pemberian klindamisin dibatasi untuk infeksi serius dimana tidak dapat diberikan anti mikroba yang
kurang toxis misalnya eritromisin. Klindamisin tidak boleh digunakan untuk infeksi saluran nafas bagian
atas, karena klindamisin tidak dapat mencapai cairan cerebrospinal dalam jumlah yang memadai, maka
klindamisin tidak dapat digunakan untuk pengobatan meningitis.

6. Efek Samping :

Saluran pencernaan, seperti mual,muntah dan diare.

Reaksi hipersensitif, seperti rash dan urtikaria.

Hati : Penyakit kuning, abnormalitas pemeriksaan fungsi hati.

Ginjal : Klindamisin tidak bersifat langsung terhadap kerusakan ginjal.

Hematopoietic :Neutropenia (leukopenia dan eosinofilia sementara).

Muskuloskeletal : Poliartritis.

7. Interaksi Obat :

Senyawa penghambat neuromuskular, seperti aminoglikosida dan eritromisin. Pemberian klindamisin


harus disertai resep dokter.
Klindamisin menghambat sintesis protein dengan cara mengikat secara reversibel subunit ribosomal 50S,
mencegah terjadinya ikatan peptida. Efek bakteriostatik atau bakterisidal tergantung dari konsentrasi
obat, letak infeksi dan jenis organisme. Indikasi: Klindamisin aktif melawan kuman kokus gram positif,
termasuk staphylococus yang resisten terhadap penisilin dan juga melawan beberapa bakteri anaerob
terutama bacteroides fragilis. Obat ini terkonsentrasi dalam tulang dan diekskresi melalui empedu dan
urin. Klindamisin direkomendasikan pada infeksi staphylococcus tulang dan sendi seperti osteomyelitis
dan intra-abdominal sepsis. Klindamisin digunakan untuk profilaksis endokarditis pada pasien yang alergi
terhadap penisilin Pada infeksi oral, klindamisin sebaiknya tidak digunakan secara secara rutin untuk
mengobati infeksi oral, karena tidak lebih efektif daripada golongan penisilin melawan anaerob dan
kemungkinan terdapat reisistensi silang dengan bakteriresisten eritromisin. Klindamisin hanya
digunakan secara terbatas karena efek sampingnya yang serius. Efek toksik yang paling serius adalah
timbulnya kolitis yang dapat berakibat fatal dan sangat umum terjadi pada usia setengah baya dan pada
wanita usia lanjut, terutama sesudah operasi. Meskipun timbulnya kolitis yang berkaitan dengan
penggunaan antibiotika dapat terjadi pada penggunaan sebagian besar antibiotika, namun kondisi ini
lebih sering terjadi pada penggunaan klindamisin. Kontra Indikasi: hipersensitif terhadap klindamisin
atau komponen lain formulasi, riwayat pseudomembran colitis, enteritis regional, kolitis ulseratif. Efek
Samping: Diare (hentikan pengobatan), perut tidak enak, oesophagitis, mual, muntah, kolitis yang
berkaitan dengan penggunaan antibiotika; jaundice (penyakit kuning) dan mempengaruhi tes fungsi hati;
neutropenia, eosinophilia, agranulositosis dan trombositopenia; rash, pruritus, urticaria reaksi
anafilaksis, syndrom Stevens-Johnson, eksfoliatif dan dermatitis vesiculobullous; nyeri, indurasi dan
abcess sesudah injeksi intramuscular; thromboplebitis sesudah injeksi intravena. Peringatan dan
Perhatian: Dosis harus disesuaikan bila pasien menderita gangguan fungsi hati berat. Dapat
menyebabakan kolitis berat yang mungkin fatal. Pasien harus segera menghentikan pengobatan jika
timbul diare atau kolitis mukus dan darah pada feses. Produk untuk penggunaan per vaginadapat
memperlemah kondom, atau kontrasepsi diafragma. Gunakan hati-hati pada pasien atopik. Penggunaan
jangka panjang dapat menyebabkan CDAD dan pseudomembran colitis. CDAD dapat terjadi pada
pemakainan <2 bulan. Dosis dan Cara Pemakaian: Bayi dan anak: oral: 8-20 mg/kg /harisebagai HCl, 8-25
mg/kg/hari sebagai palmitat dibagai dalam 3-4 kali /hari (dosis minimum palmitat 37<5 mg/sehari 3 kali)
Im/iv: <1 bulan 15-20 mg/kg/hari. >1 bulan: 20-400 mg/kg/hari dibagi dalam 3-4 kali/hari Dewasa: oral
150-450 mg/dossi setiap 6-8 jam. dosis maksimum 4,8 g/hari. Acne vulgaris topikal: oleskan tipis sehari 2
kali. Dosis tidak perlu disesuaikan pada gagal ginjal tetapi perlu disesuaikan pada gangguan fungsi hati
berat. Dapat diberikan bersama makanan. Bentuk dan Kekuatan Sediaan Klindamisin: Kapsul, Cairan
Injeksi Stabilitas dan Penyimpanan Klindamisin: Kapsul: Simpan pada suhu kamar 20-25°C Krim:
Simpan pada suhu kamar IV: larutan infus dalam larutan NS atau D5W stabil selama 16 hari pada suhu
kamar Larutan oral: Larutan oral yang telah direkonstitusi jangan disimpan pada refrigerator (suhu
dingin) setelah larutan direkontitusi Larutan oral stabil selama 2 minggu pada suhu kamar 20-25°C
(68°F hingga 77°F) Larutan topikal: Simpan pada suhu kamar 20-25°C (68°F hingga 77°F) Ovula:
simpan pada suhu kamar 15-30°C (68°F hingga 77°F) Pustaka: -MIMS Indonesia Edisi 15 Tahun 2014.
-ISO Indonesia Volume 46 Tahun 2011-2012.
Sumber Asli:

http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/klindamisin.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai