Anda di halaman 1dari 1

Filosofi herbal : Kebijakan Luar Negeri :

Botanical medicine Traditional medicine adalah ot yg digunakan untk mencegah, mengobati penyakit. CAM
• Spesific herbs for spesific adalah ot yg digunakan sbg alternative/ komplemen dan konsumsi bersamaan dg obat
healing konvensional.
• Exclusive use of scientific Legalisasi OT :
exploration in evaluating herbs - system integrative : TM dan CM resmi diakui dan diaplikasikan pd sel. Pel. Kesehatan
• Mind-body connection (swiss, china, kore, viet)
Holistic herbalism - system inclusive : mengakui tp blm sepenuhnya terintegrasi (kanada, inggris, Nigeria)
• Herbs as a lifestyle - Saintifikasi jamu : sistem2 pelayanan kesehatan nasional didasarkan spnuhnya
• Inclusion of both scientific and folkoric ways of knowing pengobatan allopathic.
• Body-mind-spirit connection Klasifikasi herbal medicine :
• Treat the person/attention to the individual - Kategori 1 : digunakan sesuai dg aslinya
Filosofi jamu : - Kategori 2 : digunakan secara menyeluruh
 Pendekatan holistik (mind-body-spirit) - Kategori 3 : modifikasi HM
 Modalitas yg dipakai komprehensif (intervensi mind-body- - Kategori 4 : produk impor
spirit) Klasifikasi keamanan :
 Pengobatan lebih kepada mengembalikan vitalitas tubuh - 1 : aman digunkan jangka waktu panjang
utk self healing - 2 : aman dibawah kondisi spesifik pengguna
 Pengukuran hasil pengobatan holistik  (perbaikan fungsi - 3 : keamanannya diragukan
tubuh) Klasifikasi versi America :
Fitoterapi : Pengobatan & pencegahan penyakit menggunakan tanaman, bagian - 1 : harus aman digunakan
tanaman, & sediaan yg terbuat dari tanaman. - 2: harus dibawah pengawasan dokter
Etnobotani :Adalah studi tentang keterkaitan tanaman-manusia yg melekat pd - 3 : harus dibawah pengawasan tim medis
komponen ekosistem yg dinamis alam & sosial. Adalah studi tentang penggunaan - 4 : blm ada data pendukung
tanaman scr nyata di masyarakat. Saintifikasi Jamu adalah
Etnofarmakologi : The scientific study correlating ethnic groups, their health, and how it Permenkes 03/menkes/per/1/2010
relates to their physical habits and methodology in creating and using medicines. Taste, pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan
symbol, religius. Ruang lingkup : promotif, preventif, rehabilitatif, paliatif.
Faktor pendorong peningkatan penggunaan obat herbal :  kuratif hanya dpt dilakukan atas permintaan tertulis pasien sbg komplementer-
- Harapan hidup lebih panjang saat meningkatnya prevalensi penyakit alternatif setelah pasien memperoleh penjelasan yg cukup.
kronik Pengobatan komplementer-alternatif adalah pengobatan
- Kegagalan pengobatan konvensional utk penyakit tertentu nonkonvensional yg ditujukan utk meningkatkan derajat kesehatan masy meliputi upaya
- Adanya efek samping obat kimia sintetik promotif, preventif, kuratif, & rehabilitatif yg diperoleh mll pendidikan terstruktur dg
- Semakin luasnya akses informasi tentang obat herbal di seluruh dunia kualitas, kamanan, efektivitas yg tinggi yg berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik, yg
Kebijakan stretegis pembangunan nasional 2015-19 belum diterima dlm kedokteran konvensional.
1 Pangan, Ilmu Pengetahuan Biomedik adalah ilmu yg meliputi
2 Energi, anatomi, biokimia, histologi, biologi sel & molekuler, fisiologi, mikrobiologi, imunologi yg
3 Teknologi & Manajemen Transportasi, dijadikan dasar ilmu kedokteran klinik.
4 Teknologi Infomasi & Komunikasi, Tujuan pengaturan saintifikasi jamu :
5 Teknologi Pertahanan & Keamanan, 1. Memberikan landasan ilmiah (evidence based)
6 Teknologi Kesehatan & Obat, penggunaan jamu scr empiris mll penelitian berbasis
7 Material Maju. pelayanan kesehatan.
2. Mendorong terbentuknya jejaring dokter atau dokter gigi
Teknologi kesehatan dan obat, kondisi nasional yg dijadikan acuan : & tenaga kesehatan lainnya sebagai peneliti dlm rangka
1.Tiga beban (triple burden) kesehatan nasional : upaya preventif, promotif, rehabilitatif & paliatif mll
1.pergeseran demografi (meningkatnya jumlah lansia); penggunaan jamu.
2.meningkatnya penyakit tidak menular (stroke, jantung, 3. Meningkatkan kegiatan penelitian kualitatif thd pasien dgn
diabetes, kanker, dll); penggunaan jamu.
3.masih tingginya penyakit infeksi (dengue, malaria, 4. Meningkatkan penyediaan jamu yg aman, memiliki khasiat
HIV/AIDS, dll). nyata yg teruji scr ilmiah, & dimanfaatkan scr luas baik utk
2.Industri farmasi mrpk komponen utama dlm pembangunan kesehatan, yaitu dlm pengobatan sendiri maupun dlm fasilitas pelayanan
penyediaan obat. Struktur industri farmasi nasional blm kuat, > 95% bahan baku obat kesehatan.
trgntung impor OT yg tersaintifikasi : hipertensi ( tempuyung, seledri), hiperurisemia (secang, meniran),
3.Kedepan pengob peny diarahkan pd terapi target dgn produk obat berbasis protein & antihiperglikemia (sambiloto, brotowali).
turunannya yg dihasilkan mll bioteknologi (biofarmasetika) & sel punca Di Indonesia FOHAI
blm berkembang Memuat daftar tanaman obat pilihan asli Indonesia yang sudah terbukti aman,
4.Sumberdaya tanaman obat yg melimpah & kekayaan budaya pengobatan tradisional berkhasiat dan bermutu.
mrpk keunggulan komparatif yg harus dikembangkan mjd komoditi kompetitif dng - Kriteria yang meliputi:
dukungan industri yg kuat. a. mempunyai data keamanan yang dibuktikan minimal
- Daya saing industri obat herbal msh rendah. dengan data toksisitas akut (LD50)
- Kualitas bahan baku & produk jadi msh hrs ditingkatkan. b. mempunyai data manfaat minimal memiliki data praklinik;
- Pengembangan ekstrak terstandar mrpkn terobosan utk c. mutu dinyatakan dengan pemenuhan produk terhadap
peningkatan kualitas bahan baku Farmakope Herbal Indonesia (FHI); dan
- Pengembangan obat herbal terstandar mrpk upaya d. sediaan berbentuk formulasi modern.
meningkatkan khasiat & mutu produk obat herbal Natural Standard Grading Scale :
5.Kebutuhan alat kesehatan > 95% tergantung impor. Industri alat kesehatan dlm negeri A Bukti ilmiah yang kuat : Bukti statistik signifikan manfaat dari >2 uji acak terkontrol
blm berkembang. dengan benar (RCTs)
KOTRANAS B Bukti ilmiah baik : Bukti statistik signifikan manfaat dari 1 atau 2 RCTs dengan benar,
C tidak jelas atau bukti ilmiah yang bertentangan : Bukti manfaat dari ≥1 RCTs kecil
isi : tanpa ukuran yang memadai,
Pernyataan komitmen semua pihak yg menetapkan tujuan & sasaran nasional di bid OT D Bukti ilmiah negatif fair : Bukti statistik negatif yang signifikan (yaitu, kurangnya bukti
beserta prioritas, strategi & peran berbagai pihak dlm penerapan komponen pokok manfaat) dari kohort / kasus-kontrol / uji tidak acak
kebijakan utk pencapaian tujuan pembangunan nasional khususnya di bidang F Bukti ilmiah negatif yang kuat : Statistik bukti negatif yang signifikan (yaitu kurangnya
kesehatan. bukti manfaat) dari satu atau lebih percobaan
Bab 1 pendahuluan
Bab 2 OT sbg warisan budaya bangsa Interaksi Farmakokinetik dan Farmakodinamik
Bab 3 analisis situasi & kecenderungan Pharmacokinetic
Bab 4 Landasan kebijakan & strategi . Mempengaruhi absorpsi, distribusi, metabolisme atau ekskresi
Bab 5 Pokok-pokok & langkah-langkah kebijakan . Herbal laksatif mempengaruhi waktu transit akan menurunkan absorpsi obat
Tujuan KOTRANAS : . Hypericum perforatum menginduksi P-glikoprotein, menurunkan absorpsi substrat P-
1. mendorong pemanfaatan SDA & ramuan tradisional scr glikoprotein, spt : digoksin.
berkelanjutan (sustainable use) sbg OT dlm upaya . H. perforatum penginduksi CYP3A4, jika bersamaan dgn substrat, mis indinavir,
peningkatan pelay. kes. menurunkan konst dan waktu paruh (t1/2)
2. menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia scr lintas Pharmacodynamic
sektor agar punya daya saing tinggi sbg sumber ekonomi . Interaksi farmakodinamik terjadi pada obat yang bekerja mirip/sama dengan obat
masy & devisa negara yg berkelanjutan herbal. Misalnya pemberian bersamaan antara obat herbal yang memiliki aktivitas
3. tersedianya OT yg terjamin mutu, khasiat, keamanan, antiplatelet dengan antikoagulan.
teruji scr klinis & dimanfaatkan scr luas baik utk pengob . Penggunaan bersamaan efedrin dengan obat herbal yang kaya kofein.
sendiri & pelay kes formal
4. menjadikan OT sbg komoditi unggul yg memberikan
mulimanfaat yaitu meningkatkan pertumb ekonomi masy,
memberikan peluang kesemp kerja & kurangi kemiskinan .
Strategi :
1. Mendorong pemanfaatan SDA Indonesia scr berkelanjutan
utk digunakan sbg OT demi peningkatan yankes &
ekonomi
2. Menjamin OT yg aman, bermutu & bermanfaat serta
melindungi masyarakat dari penggunaan OT yg tidak tepat.
3. Tersedianya OT yg memiliki khasiat nyata yg teruji scr
ilmiah & dimanfaatkan scr luas baik utk pengobatan
sendiri dlm yankes formal
4. Mendorong perkembangan dunia usaha di bidang OT yg
bertanggung jawab agar mampu menjadi tuan rumah di
negeri sendiri & diterima negara lain
Analisis SWOT :

Anda mungkin juga menyukai