Askep Hipertensi Aplikasi Nanda NIC NOC by Vhya
Askep Hipertensi Aplikasi Nanda NIC NOC by Vhya
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah dimana tekanan sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
Berdasarkan penyeabnya, hipertensi atau tekanan darah tinggi dibagi menjadi dua
bagian, diantaranya adalah:
Hipertensi esensial
Hipertensi jenis ini belum diketahui apa yang menjadi penyebabnya, akan tetapi ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah seperti
genetik atau keturunan, usia, obesitas atau kegemukan, hiperkolesterol, tinggi
mengkonsumsi natrium, merokok, alkohol, obat-obat tertentu serta faktor stress.
Hipertensi sekunder
Hipertensi jenis kedua ini biasanya disebabkan oleh suatu penyakit tertentu seperti
penyakit ginjal dan diabetes melitus.
Beberapa faktor diatas diduga dapat memicu terjadinya peningkatan tekanan darah
atau hipertensi.
Tekanan darah merupakan salah satu faktor yang ada dalah tanda-tanda vital
manusia. Tekanan darah juga dapat digunakan untuk menentukan apakah
seseorang tersebut dalam keadaan normal atau sehat atau sedang sakit.
Untuk pasien hipertensi biasanya tekanan darah ini merupakan hal yang sangat
penting untuk diperiksa, karena dapat menentukan seberapa parah hipertensi
seseorang.
Setelah kita tahu apa itu tekanan darah, berapa sih tekanan darah normal itu. Ok,
dibawah ini akan saya tuliskan tekanan darah normal mulai dari bayi hingga dewasa.
Penting untuk diingat bahwa tekanan darah seseorang yang satu dengan yang
lainnya berbeda-beda tergantung usia, pekerjaan, ataupun hal tertentu lainnya yang
dapat mempengaruhinya.
Setelah kita mengetahui berapa tekanan darah normalnya, maka berapa sih tekanan
darah dapat dikatakan tinggi?
Seperti yang saya sudah singgung diatas bahwa tekanan darah seseorang itu
dapatdipengaruhi oleh beberapa hal. Disini dikatakan tekanan darah tinggi atau
hipertensi jika tekanan sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari
90mmHg.
Akan tetapi perlu diperhatikan untuk lansia biasanya tekanan darah sistolik lebih dari
120mmHg hingga 140mmHg biasanya masih dalam rentang normal dan tidak
menimbulkan gejala apapun.
Tekanan darah tinggi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan mulai dari
hipertensi ringan hingga hipertensi berat.
Klasifikasi hipertensi
Itulah tadi klasifikasi hipertensi yang dapat saya jelaskan, mudah-mudahan dapat
bermanfaat. Kritik dan saran anda jika ada yang salah batau keliru.
Pathway
Pathway Hipertensi
Komplikasi
Pemeriksaan penunjang
EKG, pemeriksaan EKG dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan pada
jantung seperti hipertropi ventrikel
Kalium dalam serum biasanya ditemukan meningkat dari ambang normal
Pemeriksaan gula darah perlu dilakukan jika ada indikasi diabetes melitus
Pemeriksaan urin seperti ureum dan kreatinin biasanya akan meningkat pada
keadaan kronis
Protein urin biasanya didapatkan positif
Penatalaksanaan
Keluhan Utama
Kebanyakan kasus hipertensi akan mengeluhkan nyeri kepala dan tengkuk atau
leher belakang terasa berat
Promosi kesehatan
DS:
Klien biasanya mengatakan memiliki riwayat hipertensi atau DM
DO:
KU biasanya tampak sakit sedang hingga berat
TTV seperti TD biasanya naik
Nadi dan pernapasan juga dapat naik
Nutrisi
DS:
BB kebanyakan mengalami obesitas
Nafsu makan terkadang juga dapat menurun
Aktivitas dan istirahat
Pengkajian
Gunakan laporan dari pasien sendiri sebagai pilihan pertama untuk
mengumpulkan informasi pengkajian
Minta pasien untuk menilai nyeri dengan skala 0-10.
Gunakan bagan alir nyeri untuk mementau peredaan nyeri oleh analgesic dan
kemungkinan efek sampingnya
Kaji dampak agama, budaya dan kepercayaan, dan lingkungan terhadap
nyeri dan respon pasien
Dalam mengkaji nyeri pasien, gunakan kata-kata yang sesuai usia dan tingkat
perkembangan pasien
Manajemen nyeri:
Manajemen nyeri:
Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan
berlangsung, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (relaksasi, distraksi, terapi)
Aktivitas kolaboratif
Kelola nyeri pasca bedah awal dengan pemberian opiate yang terjadwal
(missal, setiap 4 jam selama 36 jam) atau PCA
Manajemen nyeri:
Perawatan dirumah
1 tidak pernah
2 jarang
3 kadang-kadang
4 sering
5 selalu
Indicator 1 2 3 4 5
Merencanakan strategi koping untuk situasi
penuh tekanan
Mempertahankan performa peran
Memantau distorsi persepsi
Memantau manifestasi perilaku ansietas
Menggunakan teknik relaksasi untuk
meredakan ansietas
Pengkajian
Aktivitas kolaboratif
penurunan ansietas (NIC); berikan obat untuk menurunkan ansietas jika perlu
Aktivitas lain
pada saat ansietas berat, dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan
berikan ketenangan serta rasa nyaman
beri dorngan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan
perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas
bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini, sebagai cara untuk
mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi
ansietas
sediakan pengalihan melaui televise, radio, permainan serta terapi okupasi
untuk menurunkan ansietas dan memperluas fokus
coba teknik seperti imajinasi bombing dan relaksasi progresif
dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi, serta izinkan
pasien untuk menangis
yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal
dan nonverbal secara bergantian
sediakan lingkungan yang tenang dan batasi kontak dengan orang lain
sarankan terapi alternative untuk mengurangi ansietas yang dapat diterima
oleh pasien
singkirkan sumber-sumber ansietas jika memungkinkan
penurunan ansietas (NIC);
1 gangguan eksterm
2 berat
3 sedang
4 ringan
5 tidak ada gangguan
Indikator 1 2 3 4 5
Saturasi oksigen saat
beraktivitas
Frekuensi pernapasan
saat beraktivitas
Kemampuan untuk
berbicara saat beraktivitas
fisik
Pengkajian
Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur, berdiri,
ambulasi, dan melakukan ADL
Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktivitas
Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas
Ajarkan pada pasien dan orang terdekat tentang teknik perawatan diri yang
akan meminimakan konsumsi oksigen
Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk
mencegah kelelahan
Aktivitas kolaboratif
Aktivitas lain
Perawatan dirumah
Daftar Pustaka
Sumber: Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS
KEPERAWATAN Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih
Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta