Disusun oleh :
Farah Luqyana
P27220018234
b) Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
Kepala dan leher
Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting
susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan
pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)
Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut,
linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae
gravidarum, & bekas luka operasi
Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan
condyloma
Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
(Manuaba, 1998)
Leopold 1
Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin
dalam fundus
Konsistensi fundus
Leopold 2
Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold 3
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk
atau masih goyang
Leopold 4
Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa
dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas
panggul
3. Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
Ketidakseimbangan NOC: NIC:
nutrisi kurang dari a. Nutritional Status : Nutrition Management
kebutuhan tubuh Food and Fluid Intake 1. Tentukan status gizi
Berhubungan dengan : b. Weight: body mass pasien dan kemampuan
Ketidakmampuan untuk Setelah dilakukan untuk memenuhi
memasukkan atau tindakan keperawatan kebutuhan gizi
mencerna nutrisi oleh selama 2x24 jam 2. Identifikasimakanan
karena faktor biologis, ketidakseimbangan nutrisi kesukaan klien dan apakah
psikologis atau ekonomi. kurang dapat teratasi ada alergi makanan atau
DS: dengan indikator: intoleransi
- Nyeri abdomen Nafsu makan klien 3. Ciptakan lingkungan yang
- Muntah meningkat optimal pada saat makan
- Kejang perut Klien tidak mual dan (misalnya, bersih,
- Rasa penuh tiba-tiba muntah berventilasi baik, santai,
setelah makan dan bebas dari bau yang
DO: tidak enak)
- Diare 4. Sajikan makanan dalam
- Rontok rambut yang keadaan hangat, makan
berlebih sedikit tapi sering
- Kurang nafsu makan 5. Dorong pasien untuk
- Bising usus berlebih duduk dalam posisi tegak
- Konjungtiva pucat di kursi, jika
- Denyut nadi lemah memungkinkan
6. Yakinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
7. Timbang BB pasien
8. Monitor kalori dan asupan
makanan
9. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
10. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
11. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan
12. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
13. Kolaborasi dalam
pemberian obat sebelum
makan (misalnya obat anti
muntah) jika diperlukan
TRIMESTER II
Pola nafas tidak efektif
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
Pola Nafas tidak efektif NOC: NIC:
berhubungan dengan : Respiratory status : Respiratory Monitoring
- Hiperventilasi Ventilation 1. Monitor kecepatan, irama,
- Penurunan Vital sign Status kedalaman pernapasan
energi/kelelahan 2. Perhatikan gerakan dada,
- Perusakan/pelemahan Setelah dilakukan simetris, penggunaan otot
muskulo-skeletal tindakan keperawatan bantu dan retraksi otot
- Kelelahan otot selama 1x24 jam klien interkostal
pernafasan menunjukkan keefektifan 3. Pantau suara nafas, seperti
- Hipoventilasi sindrom pola nafas, dengan berkokok atau
- Nyeri kriteria hasil: mendengkur
- Kecemasan Klien menunjukkan monitor pola pernapasan
- Disfungsi kemudahan dalam (misalnya, bradypnea,
Neuromuskuler bernapas takipnea, hiperventilasi,
- Obesitas Ekspansi dada simetris pernapasan kussmaul,
- Injuri tulang belakang Tidak ada penggunaan cheyne stoke pernapasan,
otot bantu nafas apneustic, respration biot,
DS: RR dalam batas normal pola ataxic)
- Dyspnea 4. Palpasi ekspansi paru
- Nafas pendek 5. Auskultasi bunyi nafas,
DO: perhatikan area
- Penurunan tekanan penurunan/tidak adanya
inspirasi/ekspirasi ventilasi dan adanya bunyi
- Penurunan pertukaran nafas tambahan
udara per menit 6. Perhatikan lokasi trakea
- Menggunakan otot 7. Pantau kelelahan otot
pernafasan tambahan diafragma, seperti
- Orthopnea ditunjukkan oleh gerakan
- Pernafasan pursed-lip paradoks
- Tahap ekspirasi 8. Pantaupeningkatankegelis
berlangsung sangat lama ahan, kecemasan, dan
- Penurunan kapasitas kekuranganoksigen
vital 9. Posisikan klien semi
- Respirasi: < 11 – 24 x fowler
/mnt 10. Informasikan kepada klien
dan keluarga tentang
teknik relaksasi untuk
meningkatkan pola
pernafasan
TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
Asrinah, dkk .2010. Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta
Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis.Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Haen Forer. 2009. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.
Manuaba, IBG. 2008. Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC,
Jakarta
Handerson, C. 2006. Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.