Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE


DI RSUD KOTA SURAKARTA

Disusun oleh :
Farah Luqyana
P27220018234

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2018
A. DEFINISI
Antenatal care adalah pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan
kepada anak. Prenatal care adalah pengawasan pra kelahiran. Antepartal care
adalah pengawasan sebelum bersalin, lebih ditujukan pada keadaan ibu (Novita,
2011).
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen Forer, 2009).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Muchtar Rustam, 2008).
B. PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA MASA
KEHAMILAN
a. Perubahan Fisik pada Trimester I
1) Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai
sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut
morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual
ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa
kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
2) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan
untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai
persiapan menyusui.
3) Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
Rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini
akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir
kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
4) Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan
ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
5) Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga
ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain
(berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit
kepala/ pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan
oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan
tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
6) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi
di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya
beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi
karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen
merenggang untuk menyokong rahim.
7) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
8) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing/ rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
9) Uterus
a) Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc
b) Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
c) Ismus hipertropi, panjang, lunak
10) Vagina
a) Peningkatan vaskularisasi
b) Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
b. Perubahan Fisik pada Trimester II
1) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap
minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan
pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16
minggu.
2) Sendawa dan buang angina
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama
kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung
dan tidak nyaman.
3) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar
dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran
cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
4) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
setelah bayi lahir.
5) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
6) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
7) Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
8) Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai
dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada
wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi
petunjuk kurangnya vitamin folat.
9) Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya
pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat
menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya.
Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan.
Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat
menimbulkan jerawat.
10) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul
disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
11) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki
bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih
jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
12) Uterus
a) Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
b) Dinding uterus tipis dan lunak
c) Fetus dapat di palpasi pada abdomen
d) Uterus jadi bentuk ovale
e) Adanya kontraksi “braxton his”
13) Serviks
a) Terus memanjang
b) Adanya mucous plag
c) Sel otot hipertropi
d) Kelenjar serviks aktif
14) Vagina
a) Sel otot hipertropi
b) Mukosa tebal
c) Adanya lorchea
d) PH asam : 3,5-6,0
c. Perubahan Fisik pada Trimester III
1) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
2) Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
3) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke
paruparu, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa
susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang
membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun
kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu
yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih
mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena
berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga
ibu.
4) Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
5) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
6) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut
yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau
istirahat.
7) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,
dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
8) Sistem reproduksi
a) Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis,
kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.
b) Servik
Effousment, pengeluaran mukosa.
c) Vagina
Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea
C. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
a. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang
ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal
ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
b. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3) Merasakan gerakan anak
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5) Libido meningkat
6) Menuntut perhatian dan cinta
7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya
8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu
9) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
c. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
6) Merasa kehilangan perhatian
7) Perasaan mudah terluka (sensitif)
8) Libido menurun
D. PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-
juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran
telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang
mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian
pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =
fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut
getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah
ke sel-sel makanan baik mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi
dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan
plasenta, (Handerson 2006)
E. PATHWAY
F. MANIFESTASI KLINIK
Menurut Haen Forer (2009), beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
a. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
1) Persumtif Sign (subyektif)
a) Amenorhoe (tidak mendapat haid)
b) Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap
tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
c) Letih, sakit kepala
d) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20
minggu pada wanita hamil pertama.
e) Perubahan pada mamae
f) Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada
organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan,
tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga
BAK.
g) lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi
hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan
suplay darah ke pelvic.
2) Probabilitas (objektif)
a) Pembesaran uterus
(1)Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan
menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
(2)Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
(3)Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh
kemumudian ke posisi semula.
(4)Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin
terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
b) Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung
hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam
hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating
Hormone). Striae gravidarum, regangan kulit abdomen terlihat garis
tak teratur.
c) Hcg (Human Chronic Gonadotropin) meningkat
b. Tanda positif kehamilan
1) Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada
minggu 17-18.
2) Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih
awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
3) Adanya gerakan janin pada palpasi
4) Teraba bagian janin pada palpasi
5) Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada
pemeriksaan USG, adanya skelet janin pada gambar X Ray.
c. Tes Kehamilan
Tes hCG (hormone chorionic gonadotropin), dilakukan dengan mendeteksi
hormone hCG dalam urin. kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu
0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.
G. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL
Dalam pelaksanaan operasionalnya, dikenal Standar Minimal Pelayanan
Antenatal “7T”, yang terdiri dari:
1. Timbang berat badan
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung
dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7 - 12 kg dan kenaikan berat
badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu
mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi
faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan
rongga panggul.
2. Ukur tekanan darah
Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90
mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan
kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan
UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan
Usia Kehamilan sesuai minggu Jarak dari simfisis
22 – 28 Minggu 24-25 cm
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 – 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm

4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lengkap


Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita
hamil melakukan kunjungan yang pertama & dilakukan pada minggu ke-4.

Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid


Imunisasi TT Selang Waktu minimal Lama Perlindungan
pemberian Imunisasi
TT
TT1 - Langkah awal pembentukan
kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus
TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 6 Tahun
TT4 12 Bulan setelah TT3 10 Tahun
TT5 12 Bulan setelah TT4 ≥25 Tahun

5. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari selama kehamilan


6. Test laboratorium dan test terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan
malaria.
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis Masalah
Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa Warna hijau Kuning, orange, Diabetes
dalam urin coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan A B O AB - Ketidakcocokan ABO
Darah
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin jika
ibu terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat cacing
ova/telur
cacing dan
parasit
Darah Negatif Positif Malaria
Malaria
o Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan
minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka
harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi
11 gr% atau lebih.
o Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab.)
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali diambil
spesimen darah vena kurang lebih 2 cc. Apabila hasil test positif maka
dilakukan pengobatan dan rujukan.
o Pemeriksaan Protein urine
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau
tidak untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
o Pemeriksaan Urine Reduksi
Untuk Bumil dengan riwayat DM. Apabila hasil positif maka perlu
diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG (Diabetes
Mellitus Gestasional).
o Pemberian Obat Malaria
Diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil
apusan darah yang positif.
7. Temu wicara atau (konseling) dalam rangka persiapan rujukan
H. PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:
a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil
meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk
memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
 HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
 Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
 Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
 Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
 Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
 Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan

6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:


 Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu,
persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan
dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)
 Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
 Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, siapa yg menolong
 Riwayat hipertensi
 Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
 Nifas dan laktasi
 Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau
mati, bila mati umur berapa & penyebabnya
 Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit
kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau
HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit
menular, dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
 Status perkawinan
 Riwayat KB
 Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
 Dukungan keluarga
 Pengambil keputusan dalam keluarga
 Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan
perhatian pada vitamin A dan zat besi
 Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum
obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
 Beban kerja & kegiatan sehari-hari
 Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan
Menentukan Taksiran Persalinan
 Untuk siklus 28 hari:
HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
 Untuk siklus 35 hari:
HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:
1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1. Pemeriksaan Luar
a) Pemeriksaan umum
 Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
 Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
 Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan
pernapasan
 Oedema
 TB
 BB
 Reflek
 Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb,
golongan darah dan urine rutin

b) Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
 Kepala dan leher
 Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting
susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan
pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)
 Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut,
linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae
gravidarum, & bekas luka operasi
 Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan
condyloma
 Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
 Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
 Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
(Manuaba, 1998)

Leopold 1
 Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
 Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin
dalam fundus
 Konsistensi fundus

Leopold 2
 Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Leopold 3
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk
atau masih goyang
Leopold 4
 Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa
dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas
panggul

Mengukur usia kehamilan dengan TFU:


TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan
3,5 cm
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung
janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan
bising usus.
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan
antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III
untuk menentukan keadaan panggul
I. PENATALKSANAAN
a. Penatalaksanaan Medis
1) Diet dan Pengawasan Berat Badan
Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein
baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama
kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk
pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah, mammae yang
membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagai pengawasan
akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil
tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg
(Wiknjosastro, 2002).
2) Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan I
dan II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan
kelainan teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang sekarang telah
ditarik dari peredaran (Wiknjosastro, 2002).
3) Imunisasi
Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatonum
dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil
(Wiknjosastro, 2002).
4) Perawatan Payudara
Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk
mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering dan mudah
pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan
dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting
susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar
(Mochtar, 2008
J. KOMPLIKASI
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut (Dewi,2009) yaitu, jika tidak
melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi-
komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
a) Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1) Perdarahan
2) Pre-eklampsia/eclampsia
3) Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4) Hidramnion
5) Ketuban Pecah Dini
b) Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1) Penyakit Jantung
2) Tuberculosis
3) Anemia
4) Malaria
c) Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).

K. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL


1. Pengkajian
a. Data umum klien dan pasangan
b. Riwayat kehamilan saat ini & persalinan yang lalu
c. Riwayat ginekologi dan KB
d. Pemeriksaan fisik
e. Persiapan persalinan
f. Obat-obatan yg dipakai saat ini
g. Hasil pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul
TRIMESTER I
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urine
d. Perubahan peran
e. Nyeri
f. Perubahan body image
g. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
h. Kesiapan peningkatan proses kehamilan-persalinan
TRIMESTER II
a. Perubahan body image
b. Gangguan pola nafas
c. Ansietas
d. Perubahan peran
e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
f. Deficit volume cairan
g. Resiko cidera janin dan maternal
h. Nyeri
i. Perubahan pola seksual
j. Kesiapan peningkatan proses kehamilan-persalinan
TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Gangguan eliminasi urin
c. Gangguan pola nafas
d. Resiko cedera janin dan maternal
e. Konstipasi
f. Kelebihan volume cairan
g. Ansietas
h. Kelebihan volume cairan
i. Kesiapan peningkatan proses kehamilan-persalinan

3. Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
Ketidakseimbangan NOC: NIC:
nutrisi kurang dari a. Nutritional Status : Nutrition Management
kebutuhan tubuh Food and Fluid Intake 1. Tentukan status gizi
Berhubungan dengan : b. Weight: body mass pasien dan kemampuan
Ketidakmampuan untuk Setelah dilakukan untuk memenuhi
memasukkan atau tindakan keperawatan kebutuhan gizi
mencerna nutrisi oleh selama 2x24 jam 2. Identifikasimakanan
karena faktor biologis, ketidakseimbangan nutrisi kesukaan klien dan apakah
psikologis atau ekonomi. kurang dapat teratasi ada alergi makanan atau
DS: dengan indikator: intoleransi
- Nyeri abdomen  Nafsu makan klien 3. Ciptakan lingkungan yang
- Muntah meningkat optimal pada saat makan
- Kejang perut  Klien tidak mual dan (misalnya, bersih,
- Rasa penuh tiba-tiba muntah berventilasi baik, santai,
setelah makan dan bebas dari bau yang
DO: tidak enak)
- Diare 4. Sajikan makanan dalam
- Rontok rambut yang keadaan hangat, makan
berlebih sedikit tapi sering
- Kurang nafsu makan 5. Dorong pasien untuk
- Bising usus berlebih duduk dalam posisi tegak
- Konjungtiva pucat di kursi, jika
- Denyut nadi lemah memungkinkan
6. Yakinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
7. Timbang BB pasien
8. Monitor kalori dan asupan
makanan
9. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
10. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
11. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan
12. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
13. Kolaborasi dalam
pemberian obat sebelum
makan (misalnya obat anti
muntah) jika diperlukan

TRIMESTER II
Pola nafas tidak efektif
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
Pola Nafas tidak efektif NOC: NIC:
berhubungan dengan : Respiratory status : Respiratory Monitoring
- Hiperventilasi Ventilation 1. Monitor kecepatan, irama,
- Penurunan Vital sign Status kedalaman pernapasan
energi/kelelahan 2. Perhatikan gerakan dada,
- Perusakan/pelemahan Setelah dilakukan simetris, penggunaan otot
muskulo-skeletal tindakan keperawatan bantu dan retraksi otot
- Kelelahan otot selama 1x24 jam klien interkostal
pernafasan menunjukkan keefektifan 3. Pantau suara nafas, seperti
- Hipoventilasi sindrom pola nafas, dengan berkokok atau
- Nyeri kriteria hasil: mendengkur
- Kecemasan Klien menunjukkan monitor pola pernapasan
- Disfungsi kemudahan dalam (misalnya, bradypnea,
Neuromuskuler bernapas takipnea, hiperventilasi,
- Obesitas Ekspansi dada simetris pernapasan kussmaul,
- Injuri tulang belakang Tidak ada penggunaan cheyne stoke pernapasan,
otot bantu nafas apneustic, respration biot,
DS: RR dalam batas normal pola ataxic)
- Dyspnea 4. Palpasi ekspansi paru
- Nafas pendek 5. Auskultasi bunyi nafas,
DO: perhatikan area
- Penurunan tekanan penurunan/tidak adanya
inspirasi/ekspirasi ventilasi dan adanya bunyi
- Penurunan pertukaran nafas tambahan
udara per menit 6. Perhatikan lokasi trakea
- Menggunakan otot 7. Pantau kelelahan otot
pernafasan tambahan diafragma, seperti
- Orthopnea ditunjukkan oleh gerakan
- Pernafasan pursed-lip paradoks
- Tahap ekspirasi 8. Pantaupeningkatankegelis
berlangsung sangat lama ahan, kecemasan, dan
- Penurunan kapasitas kekuranganoksigen
vital 9. Posisikan klien semi
- Respirasi: < 11 – 24 x fowler
/mnt 10. Informasikan kepada klien
dan keluarga tentang
teknik relaksasi untuk
meningkatkan pola
pernafasan
TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

Kelebihan Volume NOC : NIC :


Cairan  Electrolit and acid 1. Pertahankan catatan intake
Berhubungan dengan : base balance dan output yang akurat
- Mekanisme  Fluid balance 2. Monitor hasil lab yang
pengaturan melemah  Hydration sesuai dengan retensi
- Asupan cairan Setelah dilakukan cairan
berlebihan tindakan keperawatan 3. Monitor vital sign
DO/DS : selama 1x24 4. Monitor indikasi retensi /
- Berat badan jamKelebihan volume kelebihan cairan (edema,
meningkat pada cairan teratasi dengan asites)
waktu yang singkat kriteria: 5. Kaji lokasi dan luas
- Asupan berlebihan  Terbebas dari edema, edema
dibanding output efusi, anaskara 6. Monitor tanda dan gejala
- Distensi vena  Terbebas dari dari odema
jugularis kelelahan, kecemasan 7. Monitor berat badan
- Perubahan pada atau bingung 8. Monitor elektrolit
pola nafas,  Tidak ada proteinuria 9. Monitor masukan
dyspnoe/sesak makanan / cairan
nafas, orthopnoe, 10. Monitor status nutrisi
suara nafas 11. Berikan diuretik sesuai
abnormal (Rales interuksi
atau crakles), , 12. Kolaborasi pemberian
pleural effusion obat:
- Oliguria, azotemia
- Perubahan status
mental,
kegelisahan,
kecemasan
ansietas NOC: kontrol kecemasan 1. Bina hubungan saling
dan coping, setelah percaya
dilakukan perawatan
2. Libatkan keluarga
selama 2x24 jam cemas
pasien hilang atau 3. Jelaskan semua Prosedur
berkurang dengan kriteria
4. Hargai pengetahuan ps
hasil, pasien mampu:
tentang penyakitnya
1. Mengungkapkan cara
5. Bantu pasien untuk
mengatasi cemas
mengefektifkan sumber
2. Mampu menggunakan
support
coping
3. Dapat tidur
4. Mengungkapkan tidak
ada penyebab fisik
yang dapat
menyebabkan cemas
DAFTAR PUSTAKA

Novita, Regina (2011). Keperawatan Maternitas. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia.

Asrinah, dkk .2010. Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta
Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis.Jakarta : Salemba Medika.

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Haen Forer. 2009. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.
Manuaba, IBG. 2008. Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC,
Jakarta
Handerson, C. 2006. Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai