A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. A
Tempat/tgl lahir : 04/06/2005
Pendidikan : SMP
Alamat : Tuban Kidul, RT 005/RW 005 tuban, gondangrejo- karanganyar
Agama : Islam
Nama Ayah/Ibu : Ny. L
Umur Ayah/Ibu : 39 Tahun
Pekerjaan Ayah : PNS
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan Ayah : S1
Pendidikan Ibu : SMA
Alamat : Tuban Kidul, RT 005/RW 005 tuban, gondangrejo- karanganyar
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
2. KELUHAN UTAMA
Nyeri pada luka operasi
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut bagian kanan kuadran bawah,
nyeri sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Keluarga pasienjuga
mengatakan bahwa sebelumnya pasien telah dibawa ke klinik dan dilakukan
pemeriksaan USG, berdasarkan hasil USG yang dilakukan di klinik
menunjukan kesan bahwa pasien mengalami apendisitis dan disarankan untuk
dilakukan tindakan operasi. Sehingga pada hari rabu tanggal 06 februari pasien
dibawa ke RSUD kota Surakarta, pasien dibawa ke poli bedah. Dokter
mengatakan bahwa pasien harus di opreas apendiktomi. Saat di kaji pada
tanggal 08 Februari jam 14.30, ibu pasien mengatakan bahwa pasien telah
dioperasi pada pukul 08.30. pasien mengatakan bahwa perutnya terasa nyeri,
P: nyeri luka operasi, Q: luka terasa perih dan seperti diiris-iris, R : abdomen
kuadran bawah. Luka operasi, S : 6, T : nyeri hilang timbul, pasien mengatakan
terasa nyeri ketika mencoba bergerak. TTV pasien, TD: 100/60, N: 90, RR :
20x/menit, S: 36,90C. pasien mengatakan kepala terasa sedikit pusing dan
merasa mual. Pasien mengatakan bahwa ia takut untuk bergerak karena
terasa nyeri. Pasien terpasang kateter. Terpasang infus di tangan sebelah
kanan tutofusin 20 tpm.
4. RIWAYAT MASA LAMPAU
a. Prenatal : Tidak ada penyulit saat kehamilan
b. Natal : Lahir normal, cukup bulan
c. Post Natal : ASI eksklusif
d. Penyakit waktu kecil : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit saat
kecil
e. Pernah dirawat di RS : Tidak pernah
f. Obat-obatan yang digunakan : Tidak ada
g. Alergi : Tidak ada
h. Kecelakaan : Tidak ada
i. Imunisasi : Lengkap sesuai usia (BCG, DPT, Polio,
dan Hepatitis)
: Hubungan perkawinan
: Perempuan
: Laki - laki
: Pasien
: Tinggal 1 rumah
RIWAYAT SOSIAL
1) Yang mengasuh : Ibu dan Ayah
2) Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu dan Ayah kandung
3) Hubungan dengan teman sebaya :ibu pasien mengatakan
bahwa anaknya memiliki hubungan yang baik dengan teman-temannya
4) Pembawaan secara umum : Anak kooperatif
5) Lingkungan rumah : Lingkungan rumah cukup
bersih karena keluarga sangat memperhatikan kebersihan lingkungan. Ibu
pasien mengatakan bahwa Ia sangat memperhatikan kebersihan
lingkungan rumahnya.
6. KESEHATAN SAAT INI
1) Diagnosa Medis : Apendisitis
2) Tindakan Operasi : Apendiktomi
3) Status Nutrisi : BB 40 kg,
4) Obat-obatan : Tutofusin 20 tpm, pycin 750 gr/8 jam , ketorolac
30 mg/8 jam, ranitidine 50 mg/12 jam
5) Aktivitas : Pasien tirah baring, pasien belum banya
bergerak
6) Tindakan Keperawatan : Kolaborasi terapi cairan dan farmakologi,
memposisikan pasien.
7) Hasil laboratorium : 07/02/2019 (terlampir di data penunjang)
8) Hasil USG : dilakukan USG di klinik
8. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis 456
Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : 100/60 mmHg
2) Nadi
Frekuensi : 90 kali/menit
Irama : Reguler
Kekuatan : Teraba kuat
3) Pernafasan
Frekuensi : 20 kali/menit
Irama : Reguler
4) Suhu : 36,9°C
b. TB/BB : 145cm/ 40kg
c. Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala
1) Lingkar kepala : 60 cm
2) Bentuk dan ukuran : Mesochepal
3) Keadaan rambut : Rambut tersebar merata
4) Keadaan kulit kepala : Kulit kepala bersih dan tidak ada lesi
b. Muka
1) Mata
a) Kebersihan : Bersih
b) Palpebra : Tidak ada oedema dan nyeri tekan
c) Konjungtiva : Tidak anemis
d) Sclera : Tidak icteric
e) Pupil : Pupil mengecil saat terkena cahaya, isokor
dengan diameter ka/ki 3mm/3mm
f) Penggunaan Alat Bantu Dengar: Pasien tidak menggunakan
alat bantu dengar
a) Bentuk : Simetris
b) Sekret : pasien tidak batuk
c) Napas Cupinhidung : Terdapat pernafasan cuping hidung
2) Mulut
a) Kadaan Bibir : Bersih namun agak kering dan pucat
b) Selaput Mukosa : agak kering
c) Warna Lidah : Warna lidah merah jambu
d) Reflek menghisap : Kuat
3) Telinga
a) Bentuk : Simetris
b) Kebersihan : Bersih
c) Serumen : Tidak ada serumen
c. Leher
1) Bentuk : Simetris
2) Pembesaran Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
3) Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembesaran getah bening
4) Nyeri waktu menelan : Tidak ada nyeri telan
d. Dada (Thorax)
Lingkar Dada :
1) Paru-Paru
Inspeksi : Bentuk paru simetris, tidak terdapat lesi pada
permukaan dada, perkembangan dada simetris, tidak terdapat
retraksi dinding dada.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi
Perkusi : Sonor
Auskultasi: bunyi nafas terdengar vesikuler di seluruh lapang paru
2) Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Terdapat pulsasi aorta pada ICS 2 dextra, pulmonal kiri
pada ICS 2 sinistra, Pulsasi trikuspidalis pada ICS 5 sinistra, apical
jantung pada ICS 5 midklavikula sinistra, aorta di bawah sternum.
Perkusi : Perkusi terdengar pekak pada batas-batas jantung.
Auskultasi: Suara jantung regular, terdengar suara S1 (Lup) dan S2
(Dup) pada ICS 5
3) Abdomen
Inspeksi : Warna kulit perut sawo matang, terdapat luka post op
Apendiktomi kurang lebih 5 cm , asites (-),Auskultasi: Bising usus
terdengar 4x/menit
Perkusi : suara timpani pada permukan abdomen
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada perut bagian kuadran bawah,
pada luka post op. P: nyeri luka operasi, Q: luka terasa perih dan
seperti diiris-iris, R : abdomen kuadran bawah. Luka operasi, S : 6,
T : nyeri hilang timbul, pasien mengatakan terasa nyeri ketika
mencoba bergerak.
e. Gentalia : Bersih, pasien terpasang kateter.
f. Anus dan Rektum : Tidak terdapat kelainan pada anus, dan tidak
memiliki riwayat hemoroid.
g. Ekstremitas
1) Atas : Tidak ada kelainan fisik pada semua ekstremitas
atas, dapat bergerak bebas, ekstremitas atas hangat, tonus otot
5/5, terpasang infus pada tangan sebelah kiri D1/4-15 tpm
2) Bawah : pasien sulit menggerakan kakainya karena jika
anggota tubuh bagian bawah banyak bergerak, perut terasa nyeri,
tonus otot 4/4
h. Integumen : Bersih, tidak ada lesi, turgor kulit <2 detik, tidak
sianosis, CRT <2 detik
Darah Rutin
Hemoglobin 14,2 gr/dL 10.8 – 15,6
Leukosit 8,78 103/mm3 5,50 –15.50
Eritrosit 4.95 juta/mm3 3.20 – 5.20
Trombosit 260 ribu/mm3 184-488
Hematokrit 40 % 33.0 – 45.0
Imunologi
HBSAG Non Non reaktif
reaktif
Darah Rutin
Hemoglobin 14,5 gr/dL 10.8 – 15,6 Normal
Leukosit 16,20 103/mm3 5,50 –15.50 High
Eritrosit 4.65 juta/mm3 3.20 – 5.20 Normal
Trombosit 260 ribu/mm3 184-488 Normal
Hematokrit 43 % 33.0 – 45.0 Normal
b. Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal : 06 Februari 2019 (pemeriksaan diklinik)
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
C. ANALISA DATA
Nama : An. A No. CM : 126XXX
Umur : 14 Tahun Diagnosa Medis : Apendisitis
No Hari/ Tgl/ Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa
. Jam
1. Kamis DS: Nyeri Terputusn Nyeri b.d
08/02/19 Pasien ya terputusnya
mengatakan inkontinuit inkotinuitas
bahwa perutnya as jaringan ditandai
terasa nyeri jaringan dengan adanya
pada luka luka insisi post
operasi pembedahan
P: nyeri luka apendiktomi.
operasi
Q: luka terasa
perih dan
seperti diiris-
iris,
R : abdomen
kuadran
bawah. Luka
operasi,
S : 6,
T : nyeri
hilang timbul,
pasien
mengatakan
terasa nyeri
ketika
mencoba
bergerak.
Terdapat luka
operasi pada
abdomen kanan
kuadran bawah
kurang lebih 5
cm
TTV:
TD: 100/60, N:
90, RR :
20x/menit, S:
36,90C.
TTV:
TD: 100/60, N:
90, RR :
20x/menit, S:
36,90C.
Pasien
diberikan terapi
ketorolac 30
mg/8 jam
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tanggal TTD
Keperawatan
1. Nyeri b.d terputusnya inkotinuitas jaringan ditandai Kamis Farah
dengan adanya luka insisi post pembedahan 08/02/19
apendiktomi.
2. Ganguan mobilitas fisik b.d nyeri ditandai dengan adanya Kamis Farah
luka operasi. 08/02/19
3. Resiko infeksi b.d luka post operasi apendiktomi Kamis Farah
08/02/19
E. RENCANA KEPERAWATAN/ INTERVENSI
Nama : An. A No. CM : 162XXX
Umur : 14 tahun Diagnosa Medis : Apendiksitis
Diagnosa
Tgl/ Tujuan&Kriteria Hasil
No Keperawata Intervensi (NIC) TTD
Jam (NOC)
n
Dx Kamis Nyeri b.d Setelah dilakukan Lakukan pengkajian Farah
1 08/02/ terputusnya tindakan nyeri secara
19 inkotinuitas keperawatan selama komprehensif
jaringan 3x 24 jam Pasien termasuk lokasi,
ditandai tidak mengalami karakteristik, durasi,
dengan nyeri, dengan kriteria frekuensi, kualitas
adanya luka hasil: dan faktor presipitasi
insisi post Mampu mengontrol Ajarkan tentang
pembedahan nyeri (tahu teknik non
apendiktomi. penyebab nyeri, farmakologi untuk
mampu mengurangi nyeri :
menggunakan napas dala,
tehnik relaksasi, distraksi,
nonfarmakologi kompres hangat/
untuk mengurangi dingin
nyeri, mencari Observasi reaksi
bantuan) nonverbal dari
Melaporkan bahwa ketidaknyamanan
nyeri berkurang Kolaborasi pemberian
dengan analgetik untuk
menggunakan mengurangi nyeri
manajemen nyeri
Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekuensi
dan tanda
Dx Kamis Ganguan Setelah dilakukan Ajarkan pasien Farah
2 08/02/ mobilitas tindakan keperawatan bagaimana cara
19 fisik b.d nyeri selama 3x24 jam : merubah posisi
ditandai Klien meningkat dan berikan
dengan dalam aktivitas bantuan jika
adanya luka fisik diperlukan
operasi. Mengerti tujuan Latih pasien
dan peningkatan dalam
mobilitas pemenuhan
Memverbalisasika kebutuhan ADLs
n perasaan dalam secara mandiri
meningkatkan sesuai
kekuatan dan kemampuan
kemampuan dalam Monitor vital sign
berpindah sebelum/sesuda
h latihan dan
lihat respon
pasien saat
latihan
Ajarkan pasien
tentang teknik
ambulasi
Kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi
S : pasien hanya
2 Memonitor vital sign mengeluhkan rasa nyeri
nya
O :
KU : Sedang
TD: 100/60, N: 90, RR :
20x/menit, S: 36,90C.
S : pasien mengatakan
1 Mengobservasi reaksi nyeri pada luka operasi
nonverbal dari O:
ketidaknyamanan Pasien Nampak
meringis
Pasien Nampak
melokalisir
lokasinyeri
S : Pasien mengatakan
1 Mengajarkan tentang teknik nyeri sedikit berkurang
non farmakologi untuk saat melakukan
mengurangi nyeri : napas relaksasi napas dalam
dala, relaksasi, distraksi, namun akan kembali
nyeri ketika tidak
melakukan relaksasi
napas dalam
O:
Pasien
mampumelakukan
teknik relaksasi napas
dalam sesuai dengan
yang diajarkan.
S ; pasien mengatakan
2 Mengajarkan pasien takut untuk melakukan
bagaimana cara merubah gerakan
posisi dan berikan bantuan O :
jika diperlukan Pasien sudah mencoba
untuk miring kiri dan
miring kanan
S:-
3 Mencuci tangan setiap O:
sebelum dan sesudah Melakukan cuci tanga
tindakan keperawatan sesuai dengan 5 benar
dan 6 langkah
S:-
1,2 Melakukan Kolaborasi O:
pemberian analgetik untuk Pasien tampak meringis
mengurangi nyeri ketika dimasukan obat
Dan terapi antibiotik Pasien diberikan
analgetik ketorolac 30
mg dan antibiotic pycin
750 mg
S : pasien mengatakan
2 Memonitor vital sign
nyeri sudah berkurang
O :
KU : Sedang
TD: 100/70, N: 94, RR :
20x/menit, S: 36,50C.
P:
Intervensi di hentikan