Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. A DENGAN APENDISITIS


DI RUANG ANGGREK RSUD KOTA SURAKARTA

Tanggal/jam MRS : 7 Februari 2019


Tanggal/jam pengkajian : 8 Februari 2019
Metode pengkajian : Wawancara dan dokumentasi
Diagnosa Medis : Apendisitis
No. Registrasi : 126XXX

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. A
Tempat/tgl lahir : 04/06/2005
Pendidikan : SMP
Alamat : Tuban Kidul, RT 005/RW 005 tuban, gondangrejo- karanganyar
Agama : Islam
Nama Ayah/Ibu : Ny. L
Umur Ayah/Ibu : 39 Tahun
Pekerjaan Ayah : PNS
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan Ayah : S1
Pendidikan Ibu : SMA
Alamat : Tuban Kidul, RT 005/RW 005 tuban, gondangrejo- karanganyar

Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia

2. KELUHAN UTAMA
Nyeri pada luka operasi
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut bagian kanan kuadran bawah,
nyeri sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Keluarga pasienjuga
mengatakan bahwa sebelumnya pasien telah dibawa ke klinik dan dilakukan
pemeriksaan USG, berdasarkan hasil USG yang dilakukan di klinik
menunjukan kesan bahwa pasien mengalami apendisitis dan disarankan untuk
dilakukan tindakan operasi. Sehingga pada hari rabu tanggal 06 februari pasien
dibawa ke RSUD kota Surakarta, pasien dibawa ke poli bedah. Dokter
mengatakan bahwa pasien harus di opreas apendiktomi. Saat di kaji pada
tanggal 08 Februari jam 14.30, ibu pasien mengatakan bahwa pasien telah
dioperasi pada pukul 08.30. pasien mengatakan bahwa perutnya terasa nyeri,
P: nyeri luka operasi, Q: luka terasa perih dan seperti diiris-iris, R : abdomen
kuadran bawah. Luka operasi, S : 6, T : nyeri hilang timbul, pasien mengatakan
terasa nyeri ketika mencoba bergerak. TTV pasien, TD: 100/60, N: 90, RR :
20x/menit, S: 36,90C. pasien mengatakan kepala terasa sedikit pusing dan
merasa mual. Pasien mengatakan bahwa ia takut untuk bergerak karena
terasa nyeri. Pasien terpasang kateter. Terpasang infus di tangan sebelah
kanan tutofusin 20 tpm.
4. RIWAYAT MASA LAMPAU
a. Prenatal : Tidak ada penyulit saat kehamilan
b. Natal : Lahir normal, cukup bulan
c. Post Natal : ASI eksklusif
d. Penyakit waktu kecil : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit saat
kecil
e. Pernah dirawat di RS : Tidak pernah
f. Obat-obatan yang digunakan : Tidak ada
g. Alergi : Tidak ada
h. Kecelakaan : Tidak ada
i. Imunisasi : Lengkap sesuai usia (BCG, DPT, Polio,
dan Hepatitis)

5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1) Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat penyakit berat
maupun penyakit keturunan, dan tidakada keluarga yangmemiliki penyakit
seperti pasien.
2) Penyakit yang sedang diderita anggota keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang saat ini sedang sakit.
3) Genogram :
Keterangan:

: Hubungan perkawinan

: Perempuan

: Laki - laki

: Pasien

: Tinggal 1 rumah

RIWAYAT SOSIAL
1) Yang mengasuh : Ibu dan Ayah
2) Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu dan Ayah kandung
3) Hubungan dengan teman sebaya :ibu pasien mengatakan
bahwa anaknya memiliki hubungan yang baik dengan teman-temannya
4) Pembawaan secara umum : Anak kooperatif
5) Lingkungan rumah : Lingkungan rumah cukup
bersih karena keluarga sangat memperhatikan kebersihan lingkungan. Ibu
pasien mengatakan bahwa Ia sangat memperhatikan kebersihan
lingkungan rumahnya.
6. KESEHATAN SAAT INI
1) Diagnosa Medis : Apendisitis
2) Tindakan Operasi : Apendiktomi
3) Status Nutrisi : BB 40 kg,
4) Obat-obatan : Tutofusin 20 tpm, pycin 750 gr/8 jam , ketorolac
30 mg/8 jam, ranitidine 50 mg/12 jam
5) Aktivitas : Pasien tirah baring, pasien belum banya
bergerak
6) Tindakan Keperawatan : Kolaborasi terapi cairan dan farmakologi,
memposisikan pasien.
7) Hasil laboratorium : 07/02/2019 (terlampir di data penunjang)
8) Hasil USG : dilakukan USG di klinik

7. Pengkajian Pola Fungsional Menurut Gordon


a. Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Ibu mengatakan pasien hanya melakukan pemeriksaan kesehatan saat
sedang sakit saja. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya
belum pernah di rawat di RS dan juga belum pernah dioperasi sebelumnya.
Biasanya jika sakit pasien maupun anggota keluarga lain langsung
memeriksakan kesehatannya di pelayanan kesehatan.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Pasien mengatakan bahwa ia makan 2-3 kali di rumah menyukain semua
jenis makanan. Saat sakit pasien mendapatkan diit dari RS berupa
makanan lunak
c. Pola Eliminasi
Pasien belum BAB setelah operasi.
d. Pola aktivitas-latihan
Pasien sudah melakukan secara mandiri seluruh kebutuhan pribadinya,
mulai dari kebersihan diri dilakukan secara mandiri, kegiatana-kegiatan
sekolah, hingga mengikuti berbagai kegiatan ekstrakulikuler disekolah.
Saat sakit pasien izin sakit tidak masuk sekolah.
e. Pola Istirahat-Tidur
Saat di rumah biasanya pasien tidur dari jam 10 sampai jam 5 pagi, pasien
tidur dengan nyenyak. Saat sakit pasien juga tidur dengan nyenyak.
f. Pola Persepsi-Kognitif
Pasien merespon setiap pertanyaan dengan baik. Respon pasien terhadap
pembicaraan, sentuhan, suara dan objek baik. Pasien bersuara dengan
pelan dan menjawab setiap pertanyaan dengan singkat. Pasien mampu
mengatakan nama dan alamat dengan benar. Pasien mampu
mengungkapkan perasaan lapar, haus, nyeri, dan rasa tidak nyaman yang
dialaminya. Orang tua pasien tidak memiliki masalah penglihatan,
pendengaran, sentuhan, ataupun kesulitan pengambilan keputusan. Hal
tersebut tampak dengan kesigapan Ibu pasien untuk mengambil keputusan
terhadap anaknya jika anak membutuhkan atau merasakan sesuatu.
g. Pola Persepsi Diri- Konsep Diri
Saat dilakukan pengkajian pasien Nampak lemas dan tidak banyak
berbicara, pasien hanya menjawab sesekali jika diberikan pertanyaan
namun terkadang pasien tidak menjawab. Pasien tidak menangis saat di
suntik, pasien hanya tampak meringis.
h. Pola Peran – Hubungan
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara, pasien memiliki
hubungan yang baik dengan teman-temannya dirumah dan juga di sekolah.
Saat di RS banyak teman-teman pasien yang menjenguk pasien.
i. Pola Seksualitas
Tidak dikaji
j. Pola Koping-Toleransi Terhadap Stress
Pasien biasanya sering bermain HP, dan menontonbeberapa video
kesukaannya di youtube untujk mengurangi rasa bosannya.
k. Pola Nilai-Keyakinan
Anak tampak sopan terhadap orang sekitarnya, , pasien beragama islam,
ayah dan ibu pasien tampak selalu menyemangati anaknya untuk
semangat dan yakin terhadap kesembuhannya.

8. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis 456

Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : 100/60 mmHg
2) Nadi
 Frekuensi : 90 kali/menit
 Irama : Reguler
 Kekuatan : Teraba kuat
3) Pernafasan
 Frekuensi : 20 kali/menit
 Irama : Reguler
4) Suhu : 36,9°C
b. TB/BB : 145cm/ 40kg
c. Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala
1) Lingkar kepala : 60 cm
2) Bentuk dan ukuran : Mesochepal
3) Keadaan rambut : Rambut tersebar merata
4) Keadaan kulit kepala : Kulit kepala bersih dan tidak ada lesi
b. Muka
1) Mata
a) Kebersihan : Bersih
b) Palpebra : Tidak ada oedema dan nyeri tekan
c) Konjungtiva : Tidak anemis
d) Sclera : Tidak icteric
e) Pupil : Pupil mengecil saat terkena cahaya, isokor
dengan diameter ka/ki 3mm/3mm
f) Penggunaan Alat Bantu Dengar: Pasien tidak menggunakan
alat bantu dengar
a) Bentuk : Simetris
b) Sekret : pasien tidak batuk
c) Napas Cupinhidung : Terdapat pernafasan cuping hidung
2) Mulut
a) Kadaan Bibir : Bersih namun agak kering dan pucat
b) Selaput Mukosa : agak kering
c) Warna Lidah : Warna lidah merah jambu
d) Reflek menghisap : Kuat
3) Telinga
a) Bentuk : Simetris
b) Kebersihan : Bersih
c) Serumen : Tidak ada serumen
c. Leher
1) Bentuk : Simetris
2) Pembesaran Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
3) Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembesaran getah bening
4) Nyeri waktu menelan : Tidak ada nyeri telan
d. Dada (Thorax)
Lingkar Dada :
1) Paru-Paru
Inspeksi : Bentuk paru simetris, tidak terdapat lesi pada
permukaan dada, perkembangan dada simetris, tidak terdapat
retraksi dinding dada.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi
Perkusi : Sonor
Auskultasi: bunyi nafas terdengar vesikuler di seluruh lapang paru
2) Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Terdapat pulsasi aorta pada ICS 2 dextra, pulmonal kiri
pada ICS 2 sinistra, Pulsasi trikuspidalis pada ICS 5 sinistra, apical
jantung pada ICS 5 midklavikula sinistra, aorta di bawah sternum.
Perkusi : Perkusi terdengar pekak pada batas-batas jantung.
Auskultasi: Suara jantung regular, terdengar suara S1 (Lup) dan S2
(Dup) pada ICS 5

3) Abdomen
Inspeksi : Warna kulit perut sawo matang, terdapat luka post op
Apendiktomi kurang lebih 5 cm , asites (-),Auskultasi: Bising usus
terdengar 4x/menit
Perkusi : suara timpani pada permukan abdomen
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada perut bagian kuadran bawah,
pada luka post op. P: nyeri luka operasi, Q: luka terasa perih dan
seperti diiris-iris, R : abdomen kuadran bawah. Luka operasi, S : 6,
T : nyeri hilang timbul, pasien mengatakan terasa nyeri ketika
mencoba bergerak.
e. Gentalia : Bersih, pasien terpasang kateter.
f. Anus dan Rektum : Tidak terdapat kelainan pada anus, dan tidak
memiliki riwayat hemoroid.
g. Ekstremitas
1) Atas : Tidak ada kelainan fisik pada semua ekstremitas
atas, dapat bergerak bebas, ekstremitas atas hangat, tonus otot
5/5, terpasang infus pada tangan sebelah kiri D1/4-15 tpm
2) Bawah : pasien sulit menggerakan kakainya karena jika
anggota tubuh bagian bawah banyak bergerak, perut terasa nyeri,
tonus otot 4/4

h. Integumen : Bersih, tidak ada lesi, turgor kulit <2 detik, tidak
sianosis, CRT <2 detik

9. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1) Adaptasi sosial : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya memiliki
banyak teman dan bermain serta bersosialisasi dengan baik.
2) Kemandirian : Ibu pasien mengatakan bahwa jika tidak sakit anaknya
sudah melakukan aktivitas secara mandiri .
3) Bahasa : anak berbahasa Indonesia dan jawa, pasien dapat
berbicara dengan baik dan tidak ada kesulitan saat berbicara.
4) Motorik halus : Normal tidak ada kelainan.
5) Motorik kasar : Normal tidak ada kelainan.
6) Kesimpulan pemeriksaan perkembangan :Normal
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 07 Februari 2019
Jenis Nilai Keterangan
Hasil Satuan
Pemeriksaan Normal Hasil

Darah Rutin
Hemoglobin 14,2 gr/dL 10.8 – 15,6
Leukosit 8,78 103/mm3 5,50 –15.50
Eritrosit 4.95 juta/mm3 3.20 – 5.20
Trombosit 260 ribu/mm3 184-488
Hematokrit 40 % 33.0 – 45.0
Imunologi
HBSAG Non Non reaktif
reaktif

Tanggal : 09 Februari 2017


Jenis Nilai Keterangan
Hasil Satuan
Pemeriksaan Normal Hasil

Darah Rutin
Hemoglobin 14,5 gr/dL 10.8 – 15,6 Normal
Leukosit 16,20 103/mm3 5,50 –15.50 High
Eritrosit 4.65 juta/mm3 3.20 – 5.20 Normal
Trombosit 260 ribu/mm3 184-488 Normal
Hematokrit 43 % 33.0 – 45.0 Normal

b. Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal : 06 Februari 2019 (pemeriksaan diklinik)
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

USG Klinis : region Mc Burney. Tampak penebalan


dinding appendix
Kesan :
Gambaran appendicitis
c. Terapi Medis
Hari/Tgl Jenis Dosis Golongan & Fungsi
Terapi Kandungan
Kamis Pycin 750 gr/8 Golongan : Untuk mengobati
08/02/ jam Obat keras infeksi yang
2019 Antibiotic disebabkan oleh
Kandungan: bakteri yang pea
Ampicillin terhadap ampicillin
dan sulbactam
seperti infeksi kulit,
infeksi saluran
pernapasan, ISK,
infeksi bedah,
infeksi pencernaan.
Ketorolac 30 mg/8 Golongan :
jam Nonsteroidal anti- Mengatasi nyeri
inflammatory drug seang hingga berat
(NSAID) untuk sementara
Kandungan :
Ketorolac
Tromethamine

Ranitidine 50 Golongan : Mengatasi dan


mg/12 H2Histamin bloker mencegah rasa
jam Kandungan : panas perut ,
Ranitidine HCL maagh, dan sakit
perut yang
disebabkan oleh
tukak lambung

Tutofusin 20 tpm/ Golongan : Untuk memenuhi


500 cc/8 Kandungan : kebutuhan cairan
jam Calcium chloride , dan elektrolit
anhydrous, sebelum selama
potassium Chloride, dan setelah
sodium acetate, pembedahan
dan sodium
chloride
09/02/19 Terapi lanjut sama seperti pada tanggal 8 februari 2019 .
10/02/19 Terapi lanjut seperti tanggal 09 februari 2019

C. ANALISA DATA
Nama : An. A No. CM : 126XXX
Umur : 14 Tahun Diagnosa Medis : Apendisitis
No Hari/ Tgl/ Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa
. Jam
1. Kamis DS: Nyeri Terputusn Nyeri b.d
08/02/19 Pasien ya terputusnya
mengatakan inkontinuit inkotinuitas
bahwa perutnya as jaringan ditandai
terasa nyeri jaringan dengan adanya
pada luka luka insisi post
operasi pembedahan
 P: nyeri luka apendiktomi.
operasi
 Q: luka terasa
perih dan
seperti diiris-
iris,
 R : abdomen
kuadran
bawah. Luka
operasi,
 S : 6,
 T : nyeri
hilang timbul,
pasien
mengatakan
terasa nyeri
ketika
mencoba
bergerak.
Terdapat luka
operasi pada
abdomen kanan
kuadran bawah
kurang lebih 5
cm
TTV:
TD: 100/60, N:
90, RR :
20x/menit, S:
36,90C.

TTV:
TD: 100/60, N:
90, RR :
20x/menit, S:
36,90C.
Pasien
diberikan terapi
ketorolac 30
mg/8 jam

2. Kamis DS : Gangguang Nyeri Ganguan mobilitas


08/02/19 Pasien mobilitas fisik fisik b.d nyeri
mengatakan ditandai dengan
takut adanya luka
untukmenggera operasi.
kan kaki nya
karena perut
akan terasa
nyeri jika
melakukan
banyak gerakan
DO :
 Pasien tirah
baring
 Pasien
terpasang
kateter
 ADL pasien
dibantu oleh
keluaraga dan
perawat
 Pasien tampak
takut untuk
menggerakan
tubuhnya.
 Pasien
Nampak
melokalisir
daerah yang
nyeri
3. Kamis DS : Resiko infeksi Luka post Resiko infeksi b.d
08/02/19 Pasien operasi luka post operasi
mengatakan apendiktomi
bahwa luka nya
tidak terasa
gatal, hanya
tersa nyeri
DO :
Terdapat luka
post
apendiktomi
Luka tertutup
perban steril
Pasien
diberikan terapi
antibiotic pycin
750 gr/8 jam

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tanggal TTD
Keperawatan
1. Nyeri b.d terputusnya inkotinuitas jaringan ditandai Kamis Farah
dengan adanya luka insisi post pembedahan 08/02/19
apendiktomi.
2. Ganguan mobilitas fisik b.d nyeri ditandai dengan adanya Kamis Farah
luka operasi. 08/02/19
3. Resiko infeksi b.d luka post operasi apendiktomi Kamis Farah
08/02/19
E. RENCANA KEPERAWATAN/ INTERVENSI
Nama : An. A No. CM : 162XXX
Umur : 14 tahun Diagnosa Medis : Apendiksitis
Diagnosa
Tgl/ Tujuan&Kriteria Hasil
No Keperawata Intervensi (NIC) TTD
Jam (NOC)
n
Dx Kamis Nyeri b.d Setelah dilakukan  Lakukan pengkajian Farah
1 08/02/ terputusnya tindakan nyeri secara
19 inkotinuitas keperawatan selama komprehensif
jaringan 3x 24 jam Pasien termasuk lokasi,
ditandai tidak mengalami karakteristik, durasi,
dengan nyeri, dengan kriteria frekuensi, kualitas
adanya luka hasil: dan faktor presipitasi
insisi post  Mampu mengontrol  Ajarkan tentang
pembedahan nyeri (tahu teknik non
apendiktomi. penyebab nyeri, farmakologi untuk
mampu mengurangi nyeri :
menggunakan napas dala,
tehnik relaksasi, distraksi,
nonfarmakologi kompres hangat/
untuk mengurangi dingin
nyeri, mencari  Observasi reaksi
bantuan) nonverbal dari
 Melaporkan bahwa ketidaknyamanan
nyeri berkurang  Kolaborasi pemberian
dengan analgetik untuk
menggunakan mengurangi nyeri
manajemen nyeri
 Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekuensi
dan tanda
Dx Kamis Ganguan Setelah dilakukan  Ajarkan pasien Farah
2 08/02/ mobilitas tindakan keperawatan bagaimana cara
19 fisik b.d nyeri selama 3x24 jam : merubah posisi
ditandai  Klien meningkat dan berikan
dengan dalam aktivitas bantuan jika
adanya luka fisik diperlukan
operasi.  Mengerti tujuan  Latih pasien
dan peningkatan dalam
mobilitas pemenuhan
 Memverbalisasika kebutuhan ADLs
n perasaan dalam secara mandiri
meningkatkan sesuai
kekuatan dan kemampuan
kemampuan dalam  Monitor vital sign
berpindah sebelum/sesuda
h latihan dan
lihat respon
pasien saat
latihan
 Ajarkan pasien
tentang teknik
ambulasi
 Kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi

Dx Kamis Resiko Setelah  Pertahankan teknik Farah


3 08/02/ infeksi b.d dilakukan aseptik
19 luka post tindakan  Cuci tangan setiap
operasi keperawatan selama sebelum dan
apendiktomi 3x24 jam pasien sesudah tindakan
tidak mengalami keperawatan
infeksi dengan  Kolaborasi
kriteria hasil: pemberian terapi
 Klien bebas dari terapi antibiotik
tanda dan gejala  Monitor tanda dan
infeksi gejala infeksi
 Menunjukkan sistemik dan lokal
kemampuan  Ajarkan pasien dan
untuk mencegah keluarga tanda dan
timbulnya infeksi gejala infeksi
 Jumlah leukosit
dalam batas
normal
F. TINDAKAN KEPERAWATAN/ IMPLEMENTASI
Nama : An. A No. CM : 162XXX
Umur : 14 tahun Diagnosa Medis : Apendisitis

Hari/ Tgl/ No.


Implementasi Respon TTD
Jam Dx
Kamis 1. Melakukan pengkajian nyeri S : Pasien mengatakan Farah
08/02/19 secara komprehensif nyeri pada luka operasi
 P: nyeri luka operasi
 Q: luka terasa perih
dan seperti diiris-iris,
 R : abdomen
kuadran bawah. Luka
operasi,
 S : 6,
 T : nyeri hilang
timbul, pasien
mengatakan terasa
nyeri ketika mencoba
bergerak.
O;
 Terdapat nyeri
tekan pada area
luka operasi
 Pasien tampak
meringis

2. Mengkaji kemampuan pasien


S:
dalam mobilisasi
Pasien mengatakan
bahwa akan terasa nyeri
ketika bergerak, pasien
mengatakan takut untuk
bergerak
O:
 Dalam posisi tirah
baring
 Pasien Nampak
kesulitan dan
meringis ketika
mencoba
menggerakan atau
bergeser.

S : pasien hanya
2 Memonitor vital sign mengeluhkan rasa nyeri
nya
O :
KU : Sedang
TD: 100/60, N: 90, RR :
20x/menit, S: 36,90C.

S : pasien mengatakan
1 Mengobservasi reaksi nyeri pada luka operasi
nonverbal dari O:
ketidaknyamanan  Pasien Nampak
meringis
 Pasien Nampak
melokalisir
lokasinyeri

2 Memonitor tanda dan gejala S : pasien mengatakan


infeksi sistemik dan lokal bahwa ia tidak
merasakan gatal
ataupun panas pada
luka operasi
O:
Tidak tampak tanda-
tanda infeksi
Leukosit : 16,20 ribu

S : Pasien mengatakan
1 Mengajarkan tentang teknik nyeri sedikit berkurang
non farmakologi untuk saat melakukan
mengurangi nyeri : napas relaksasi napas dalam
dala, relaksasi, distraksi, namun akan kembali
nyeri ketika tidak
melakukan relaksasi
napas dalam
O:
Pasien
mampumelakukan
teknik relaksasi napas
dalam sesuai dengan
yang diajarkan.

S ; pasien mengatakan
2 Mengajarkan pasien takut untuk melakukan
bagaimana cara merubah gerakan
posisi dan berikan bantuan O :
jika diperlukan Pasien sudah mencoba
untuk miring kiri dan
miring kanan
S:-
3 Mencuci tangan setiap O:
sebelum dan sesudah Melakukan cuci tanga
tindakan keperawatan sesuai dengan 5 benar
dan 6 langkah

S:-
1,2 Melakukan Kolaborasi O:
pemberian analgetik untuk Pasien tampak meringis
mengurangi nyeri ketika dimasukan obat
Dan terapi antibiotik Pasien diberikan
analgetik ketorolac 30
mg dan antibiotic pycin
750 mg

3 Mengajarkan pasien dan S : Pasien mengatakan


keluarga tanda dan gejala sudah memahami
infeksi tentang tanda dan
gejala infeksi
O;
 Pasien
mampumenyebutkan
kembali tanda dan
gejala infeksi
 Pasien dan keluarga
mampu
memperaktekan cuci
tangan yang baik
dan benar.
Jum’at 1. Melakukan pengkajian nyeri S : Pasien mengatakan Farah
09/02/19 secara komprehensif nyeri pada luka operasi
sudah berkurang dan
hanya timbul sesekali.
 P: nyeri luka operasi
 Q: luka terasa perih
dan seperti diiris-iris,
 R : abdomen
kuadran bawah. Luka
operasi,
 S:4
T : nyeri hilang timbul,
O:
 Terdapat nyeri
tekan pada area
luka operasi
 Pasien tampak
meringis

2. Mengkaji kemampuan pasien


S:
dalam mobilisasi
Pasien mengatakan
bahwa ia sudah bisa
duduk
O:
 Pasien dalam posisi
duduk
 Pasien Nampak
melakukan sebagian
aktivitas secara
mandiri, seperti
makan dan minum.

S : pasien mengatakan
2 Memonitor vital sign
nyeri sudah berkurang
O :
KU : Sedang
TD: 100/70, N: 94, RR :
20x/menit, S: 36,50C.

1 Mengobservasi reaksi S : pasien mengatakan


nonverbal dari nyeri pada luka operasi
ketidaknyamanan O:
 Pasien Nampak
meringis ketika area
disekitar luka di
tekan
2 Memonitor tanda dan gejala S : pasien mengatakan
infeksi sistemik dan lokal bahwa ia tidak
merasakan gatal
ataupun panas pada
luka operasi
O:
Tidak tampak tanda-
tanda infeksi
Leukosit : 16,20 ribu

2 Mengajarkan pasien S ; Pasien mengatakan


bagaimana cara merubah bahwa ia sudah bisa
posisi dan berikan bantuan duduk
jika diperlukan
O:
Pasien dalam posisi
duduk
3 Mencuci tangan setiap S:-
sebelum dan sesudah O:
tindakan keperawatan Melakukan cuci tanga
sesuai dengan 5 benar
dan 6 langkah

1,2 Melakukan Kolaborasi S:-


pemberian analgetik untuk O:
mengurangi nyeri Pasien tampak meringis
Dan terapi antibiotik ketika dimasukan obat
Pasien diberikan
analgetik ketorolac 30
mg dan antibiotic pycin
750 mg

Sabtu 1. Melakukan pengkajian nyeri S : Pasien mengatakan Farah


10/02/19 secara komprehensif nyeri pada luka operasi
sudah sangat berkurang
dan hanya timbul
sesekali.
 P: nyeri luka operasi
 Q: luka terasa perih
dan seperti diiris-
iris,
 R : abdomen
kuadran bawah.
Luka operasi,
.  S:2
 T : nyeri hanya
sesekali
O:
Pasien sudah tidak
meringis
2 Mengkaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi S:
Pasien mengatakan
bahwa ia sudah bisa
berjalan ke kamar
mandi secara mandiri
O:
 Pasien sudah
banyak bergerak
 Kateter pasien sudah
dilepas
1,2 Memonitor vital sign
S : pasien mengatakan
nyeri sudah sangat
berkurang
O :
KU : Baik
TD: 100/70, N: 94, RR :
20x/menit, S: 36,50C.
3. Mengobservasi reaksi
nonverbal dari S : pasien mengatakan
ketidaknyamanan nyeri pada luka operasi
O:
Pasien sudah tidak
meringis
3. Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal S : pasien mengatakan
bahwa ia tidak
merasakan gatal
ataupun panas pada
luka operasi
O:
Tidak tampak tanda-
3 Melakukan perawtan luka tanda infeksi
S : pasien mengatakan
bahwa sedikit nyeri saat
dibersihkan
O : saat luka dibuka
tidak terdapat tanda-
tanda infeksi, tidak
terdapat pus, luka
kering, tidak ada
kemerahan pada area
luka
3 Mencuci tangan setiap posisi duduk
sebelum dan sesudah S:-
tindakan keperawatan O:
Melakukan cuci tanga
sesuai dengan 5 benar
dan 6 langkah
1,3 Melakukan Kolaborasi
pemberian analgetik untuk S:-
mengurangi nyeri O:
Dan terapi antibiotik Pasien tampak meringis
ketika dimasukan obat
Pasien diberikan
analgetik ketorolac 30
mg dan antibiotic pycin
750 m
G. Evaluasi
Nama : An. A No. CM : 162xxx
Umur : 14 tahun Dx. Medis : Apendisitis
No.
Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd
Dx
S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
O:
 P: nyeri luka operasi
 Q: luka terasa perih dan seperti diiris-iris,
 R : abdomen kuadran bawah. Luka operasi,
 S:2
 T : nyeri hanya sesekali
Sabtu,
1. Farah
Pasien sudah tidak meringis
10/02/2019
A : Masalah Teratasi

P:

 Intervensi di hentikan

 Pasien rencana pulang

2. Sabtu, S : Pasien mengatakan bahwa ia sudah bisa berjalan ke Farah


10/02/2019 kamar mandi secara mandiri
O:
KU : Baik
TD: 100/70, N: 94, RR : 20x/menit, S: 36,50C.
 Pasien Nampak sudah bisa berjalan-jalan di
sekitar kamar
 Pasien sudah melakukan banyak aktivitas secara
mandiri, seperti makan, danke kamar mandi
 Kateter pasien sudah dilepas
A : Masalah Terartasi
P:
 Intervensi dihentikan
 Pasien rencana pulang

S : Pasien mengatakan tida merasakan gataldan panas


pada luka operasi, pasien dan keluarga juga
mengatakan sudah memahami tanda dan gejala infeksi
O:
 Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka
pasien
 Luka pasien bersih
 Pasien dankeluarga mampu menyebutkan ulang
Sabtu,
3. tanda dan gejala infeksi
10/02/2019
 Pasien dan keluarga mampu melakukan tindakan
cuci tangan 6 langkah dengan benar, sebagai
upaya pencegahan infeksi.
A : Masalah terartasi
P:
 Intervensi di hentiikan
 Pasien rencana Pulang

Anda mungkin juga menyukai