Anda di halaman 1dari 3

Ciri karakteristik Rhodophyceae

1. Pigmen fotosintesis adalah fikobiliprotein (R-fikosianin dan R-fikoeritrin), klorofil a


dan b serta karotenoid (tetraxanthin). Pigmen yang dominan yang mengakibatkan alga
berwarna merah adalah pigmen fikoeritrin.
2. Cadangan makanan adalah tepung florida yang terdapat di luar kormatofora, yaiu ada
didalam sitoplasma
3. Tidak memiliki flagel baik pada gamet maupun pada spora
4. Komponen karakteristik dari dinding sel adalah esterpolysulfat

Gambar1.1 Rhodophyta dominan pigmen fikoeritrin yang menyebabkan warna merah. Sumber
(Sukiman, 2011)
Habitat
Ganggang merah menempati berbagai tipe habitat mulai dari zona litoral sampai pada
kedalaman dengan batas cahaya terendah. Di perairan tropik umumnya terdapat pada zona
sublitoral dimana cahaya sangat kurang (Sukiman, 2011). Sebagian besar hidup di air laut,
hanya beberapa jenis saja yang hidup di air tawar, contohnya adalah Batrachospermum. Jenis-
jenis yang hidup di laut jumlahnya banyak sekali dan melimpah di laut tropis. Sebagian besar
pada batuan-batuan atau pada substrat yang lain. Beberapa jenis juga epifit pada angiospermae
yang hidup di air atau pada ganggang yang lain seperti phaephyceae. Ukuran dari tumbuhan
juga berbeda menurut are geografisnya. Jenis yang hidup di daerah beriklim dingin banyak
yang mempunyai talus lebih lebar dan berdaging dibandingkan di daerah tropis ukuran lebih
kecil dan tipis. Rhodophyceae mempunyai kemampuan untuk hidup pada kedalaman lebih
besar dibandingkan kelompok ganggang lain. Ganggang merah dapat hidup pada kedalaman
lebih dari 200 m, kemampuan ini berhubunhan dengan fungsi dari pigmen tambahan pada
fotosintesis (Saptasari, et al., 2007)
Susunan tubuh
Pada umumnya adalah multiseluler, tersusun filamen yang bercabang-cabang bebas satu sama
lain atau saling menjalin didalam suatu matriks menyerupai atau membentuk talus yang
parenkimatik. Secara morfologi berbentuk lembaran silindris yang sederhana dan melekat erat
pada substrat yang keras atau batu karang. Tetapi ada beberapa yang uniseluler contohnya
Porphyridium (Saptasari, et al., 2007). Ganggang merah memiliki struktur tubuh berupa talus.
Struktur talus bervariasi pada ukuran dan kompleksitas. Anggota Bangiophycidae memiliki
talus uniseluler, koloni, filamen terbuka, atau agregasi filamen. Sedangkan Florideophycidae
memiliki talus berbentuk filamen tunggal atau penyatuan filamen membentuk struktur
menyerupai jaringan parenkim dengan berbagai variasi ketebalan, lebar, susunan, dan
percabangan (Castro & Hubner 2005). Talus berbentuk silindris atau pita dengan percabangan
menyirip, menggarpu, berhadapan, atau berselang-seling (Tjitrosoepomo 1994). Tekstur talus
berdaging, halus, kenyal seperti tulang rawan (kartilaginous), dan keras berkapur (coralinous)
(Trono & Ganzon-Fortes 1988). Ukuran talus bergantung pada distribusi geografi, talus di
daerah beriklim sedang berukuran lebih besar daripada di daerah tropis. Beberapa jenis
ganggang merah mempunyai struktur talus seperti lembaran (blade) yang ukurannya 1-2 meter
(Castro & Hubner 2005)

Susunan sel
1. Dinding sel
Komponen fibriller pada dinding sel adalah selulosa, meskipun pada gametofit
Bangiales adalah xylon. Komponen non fibriler terdapat pada bagian luar dinding sel.
Kelompok paling besar dari komponen nonfibriler adalah agar dan karagenan,
keduanya adalah galakton yang mengandung sulfat (Saptasari, et al., 2007).

2. Pigmentasi
Rhodophyceae yang masih sederhana kloroplas berbentuk bintang dengan pirenoid di
pusat, sedangkan pada Rhodophyceae yang sudah maju berbentuk cakram (Saptasari,
et al., 2007).

3. Cadangan makanan
Cadangan makana berupa tepung florida terdapat di luar plastida. Tepung florida serupa
dengan amilopektin pada tumbuhan tingkat tinggi. Apabila diuji dengan iodine akan
berwarna merah keunguan. Pada Rhodophyceae yang masih sederhana butir tepung
mengelompok sebagai lapisan di sekitar pirenoid dari kloroplas, sedangkan pada
Rhodophyceae yang sudah maju butir tepung tersebar dalam sitoplasma (Saptasari, et
al., 2007)

4. Mobilitas
Tidak memiliki alat gerak. Sel gamet jantan (spermatium) terbawa gerakan air menuju
sel gamet betina dan secara skemotaksis. (Saptasari, et al., 2007)
Daftar Rujukan

Castro P, Hubner MCE. 2005. Marine Biology. New York: Mc Graw Hill.

Tjitrosoepomo G. 1994. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University


Press

Sukiman. 2011. Biodiversits dan Potensi Ganggang Merah (Rhodophya) di Perairan


Pantai Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor : Bogor

Saptasari, Triastono, et al,. 2007. Botani Tumbuhan Bertalus. Malang : Universitas


Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai