Pathway
Pembentukan antibodi
Injuri bertambah
Sel darah merah dam molekul protein bisa merembes ke dalam kapsula bowman’s
b) Perubahan perfusi jaringan ginjal b.d injury imunologik pada ginjal
S/ Pasien
mengatakan sakit kepala, low back pain
O/ Vomiting, demam, dingin, tekanan
darah tinggi, oliguria
• Goal : pasien akan mempertahankan fungsi ginjal yang
abnormal
• Objektif : dalam jangka waktu 6 – 8 jam perfusi jaringan ginjal kembali
normal yang ditandai dengan tanda – tanda vital kembali normal
• Intervensi
-
Kaji tekanan darah tiap 6 – 8 jam, intake dan output tiap 24 jam, edema, dan data –
data laboratorium.
R/ gagal ginjal akut mungkin ditujukan dengan azotemia,
anemia, hiperkalemia, asidosis.
- Berikan obat anti hipertensi sesuai anjuran, diit
rendah potasium,dan berikan obat konfulsan.
R/ untuk mengontrol gejala uremik
dan komplikasi kardiovaskuler
c) Resiko tinggi infeksi b.d perubahan status imun
S/ -
O/ Tanda – tanda
infeksi
• Goal : pasien akan bebas dari infeksi
• Objektif : dalam jangka waktu 1 x
24 jam tidak terdapat tanda – tanda infeksi dan TTV dalam batas normal
•
Intervensi
- Kaji infeksi trakus urinarius, monitor suhu, dan WBC, hindari individu
dari penyakit infeksi.
R/ pasien dengan glomerulonefritis cenderung mengalami
infeksi pada trakus urinarius.
- Memberikan antibiotik jika dianjurkan
R/
Mungkin masih terdapat infeksi streptococcus
e) Resiko tingggi kerusakan integritas kulit b.d. adanya edema
• Goal : pasien akan
mempertahankan integritas kulit yang normal selama perawatan
• Objektif : dalam
jangka waktu 1 x 24 jam pasien dapat melakukan aktivitas sesuai dengan kondisinya,
dapat beristirahat dengan cukup ( 6-8 jam/hari ), TTV dalam keadaan normal.
•
Intervensi
- Atur posisi pasien tiap 1 – 2 jam sesuai kondisinya
R/ dalam jangka
waktu 2 jam maka akan terjadi nekrosis pada daerah yang tertekan
- Support
daerah edema dengan bantal
R/ penekanan lama dan keras pada daerah edema
akan mempercepat terjadinya luka lecet
- Gunakan lotion bila kulit kering
R/
mencegah kulit yang pecah – pecah akibat edema
- Lakukan aktivitas fisik yang
sesuai dengan kondisi pasien
R/ aktivitas dapat memperlancar sirkulasike seluruh
tubuh dan memberikan cukup O2 dan nutrisi pada seluruh organ termasuk kulit
dapat mempertahankan integritasnya.
- Hindari pemakaian pakaian yang
ketat
R/ dapat menyebabkan penekanan pada kulit yang menyebabkan dekubitus.
DAFTAR PUTAKA
Brundage D.J, 1992, RENAL DISORDER, Mosby, St. Louis
Brunner & Suddart,
2001, BUKU AJAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH, Edisi8,
EGC,
Jakarta
Lehman Sendes C.P. 1995, MEDICAL SURGICAL NURSING : Conseps and
Clinical
Practice, Fifth Edition, MSN
Price S.A & Wilson L.M. 1995,
PATOFISIOLOGI KONSEP KLINIS PROSES –
PROSES PENYAKIT, EGC, Jakarta
(http://herodessolutiontheogeu.wordpress.com/2012/01/02/glomerulonefritis/)