Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Medis

1. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan

yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis,

bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan

yang meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari

kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak

terbukti manfaatnya (Marmi, 2011).

b. Tanda-Tanda Kehamilan

Menurut Suryati (2011) tanda-tanda kehamilan, yaitu :

1) Tanda Tidak Pasti

a) Amenorhea (Terlambat datang bulan)

Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium)

tidak dilepaskan sehingga amenorrhea atau tidak datangnya haid

dianggap sebagai tanda pasti kehamilan karena amenorrhea dapat juga

terjadi pada beberapa penyakit kronik, tumor-hipofise, perubahan

faktor-faktor lingkungan, malnutrisi dan yang paling sering gangguan

emosional terutama pada mereka yang tidak ingin hamil atau malahan

mereka yang ingin sekali hamil.

b) Mual dan muntah


Mual dan muntah merupakan gejala umum mulai dari rasa

tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan dalam kedokteran

sering dikenal morning sickness karena munculnya sering kali pagi

hari. Mual dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk

dan juga oleh emosi penderita yang tidak stabil.

c) Mastodinia adalah rasa tegang payudara

Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara

disebabkan payudara membesar. Faskularisasi bertambah asinus dan

duktus berfoliferasi karen apengaruh estrogen dan progesteron.

d) Quickening

Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama biasanya

disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.

e) Gangguan kencing

Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam,

disebabkan karena desakan uterus membesar dan tarikan oleh uterus ke

cranial. Hal ini terjadi pada triwulan kedua umumnya keluhan ini

hilang oleh karen uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.

Pada akhir triwulan III, gejala biasa timbul karena janin mulai masuk

ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing.

f) Konstipasi

Konstipasi ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

dapat juga karena perubahan pola makan.

g) Perubahan berat badan

Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan

karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pda bulan


selanjutnya berat badan akan selalu meningkat sampai menjelang

aterm.

h) Perubahan warna kulit

Perubahan ini antara lain cloasma yakni warna kulit yang

kehitam-hitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah tulang

pipi, terurama pada wanita dengan warna kulit gelap. Biasanya muncul

setelah kehamilan 16 minggu. Pada daerah aerola dan puting payudara,

warna kulit menjadi lebih hitam. Perubahan-perubahan ini disebabkan

stimulasi MSH (Melanocyte stimulating hormon). Pada kulit daerah

abdomen dan payudara dapat mengalami perubahan yang disebut striae

gravidarum yaitu perubahan warna seperti jaringan parut.

i) Perubahan payudara

Pembesaran payudara sering dikaitkan dengan terjadinya

kehamilan, tetapi hal ini bukan merupakan petunjuk pasti karena

kondisi serupa dapat terjadi pada pengguna kontrasepsi hormonal,

penderita tumor otak atau ovarium, pengguna rutin obat penenang, dan

hamil semu (pseudocyesis). Akibat stimulasi prolaktin dan HPL,

payudara mengsekresikan kolostrum, biasanya setelah kehamilan lebih

dari 16 minggu.

j) Mengidam

Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama. Ibu hamil

sering meminta makanan atau minuman tertentu, terutama pada

trimester pertama. Akan tetapi menghilang dengan makin tuanya

kehamilan
k) Pingsan

Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai yang

sesak dan padat. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai

pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dan akan hilang sesudah

kehamilan 16 minggu

l) Lelah

Kondisi ini disebabkan oleh menurunnya basal metabolic rate

(BMR) dalam trimester pertama kehamilan. Dengan meningkatnya

aktifitas metabolik produk kehamilan (janin) sesuai dengan

berlanjutnya usia kehamilan, maka rasa lelah yang terjadi selama

trimester pertama akan berangsur-angsur menghilang dan kondisi ibu

hamil akan menjadi lebih segar

m) Varises

Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Terdapat pada daerah

genitalia eksterna, fossa poptilea, kaki dan betis. Kadang-kadang

timbulnya varises merupakan gejala pertama kehamilan muda

n) Konstipasi atau obstipasi

Karena tonus otot-otot usus menusrun oleh pengaruh hormon

steroid

o) epulis

epulis ialah suatu hipertrofi papilla ginggivae. Hal ini sering

terjadi pada triwulan pertama.

2) Tanda-tanda Kemungkinan Kehamilan

a) Perubahan pada uterus


Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan

konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak bentuknya globular. Teraba

balotemen, tanda ini muncul pada minggu ke 16-20, setelah rongga

rahim mengalami obliterasi dan cairan amnion cukup banyak.

Balotemen adalah tanda ada benda terapung atau melayang dalam

cairan.

b) Tanda piskacek’s

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas

ke jurusan pembesaran tertentu.

c) Suhu basal

Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37.2o -

37.8o C adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan.

d) Perubahan-perubahan pada serviks

(1) Tanda hegar

Tanda ini berupa pelunakan pada daerah istmus uteri, sehingga

daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan

uterus mudah difleksikan dapat diketahui melalui pemeriksaan

bimanual. Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi

nyata pada minggu ke 7-8

(2) Tanda goodell’s

Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks terasa lebih

lunak

(3) Tanda chadwick

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva

tampak lebih merah, agak kebiru-biruan.


(4) Tanda Mc donald

Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu sama

lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus

e) Pembesaran abdomen

Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke 16, karena

pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ

rongga perut.

f) Kontraksi uterus

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya

kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.

g) Pemeriksaan test biologis kehamilan

Pada pemeriksaan ini hasil positif, dimana kemungkinan positif

palsu.

3) Tanda Pasti

a) Terdengar denyut jantung janin (DJJ)

Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18.

Pada orang gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonic

(Dopller), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke

12. Melakukan auskultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi bunyi-

bunyi yang lain, seperti bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu

b) Gerakan janin dalam rahim


Gerakan janin juga bermula pada usia kehamilan mencapai 12

minggu, tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16-

20 minggu karena di usia kehamilan tersebut, ibu hamil dapat

merasakan gerakan halus hingga tendangan kaki bayi di usia

kehamilan 16-18 minggu (dihitung dari hari pertama haid terakhir).

Gerakan pertama bayi yang dapat dirasakan ibu disebut dengan

quickening. Bagian-bagian tubuh bayi juga dapat dipalpasi dengan

mudah mulai usia kehamilan 20 minggu. Fenomena bandul atau

pantulan balik yang disebut dengan ballotement juga merupakan tanda

adanya janin di dalam uterus

c) Tanda Braxton-Hiks

Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas

untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar

tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, maka tanda ini

tidak ditemukan.

c. Proses Terjadinya Kehamilan

1) Fertilisasi

Menurut Yuni, dkk (2008) Penghamilan (fertilisasi) adalah terjadinya

pertemuan dan persenyawaan antara sel mani dan sel telur. Fertilisasi

terjadi di ampula tuba. Syarat dari setiap kehamilan adalah harus ada:

spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil

konsepsi. Dalam literatur istilah lain yang sering dipakai untuk fertilisasi

adalah konsepsi, fekondasi atau pembuahan.

Dengan adanya fertilisasi inti ovum segera berubah menjadi

pronukleus betina, sementara sprematozoa berubah menjadi pronukleus


jantan. Kedua pronukleus ini akhirnya melebur di tengah-tengah

sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot, sebuah sel tunggal, awal sebuah

kehidupan baru makhluk manusia (Yuni, dkk 2008).

2) Hasil Fertilsasi

Menurut Yuni,dkk (2008) Hasil fertilisasi adalah sebagai berikut :

a) Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid (2n) pada manusia

dengan jumlah diploid adalah 46.

b) Penurunan/ pewarisan sifat-sifat spesies

c) Ini disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya

daseparuh sifat ayahnya.

(1) Penentuan jenis kelamin

(2) Jenis kelamin ditentukan di awal terjadinya pembuahan. Pada

manusia struktur (46, XX) adalah wanita, sedang (46, XY) adalah

lakilaki

(3) Permulaan pembelahan segmentasi (deavage)

(4) Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot dalam 8-14 jam akan

memulai pembelahan segmentasi pertama, yang disusul dengan

pembelahan-pembelahan selanjutnya dengan kecepatan tiap 10-12

jam.

3) Nidasi (Implantasi)

Menurut Yuni,dkk (2008) nidasi adalah peristiwa

tertanamnya/bersarangnya sel telur telah dibuahi (fertilized egg) ke dalam

endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan segera membelah

diri membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang

disebut blastomer. Pada hari ke-3, bola tersebut terdiri atas 16 sel
blastomer dan disebut morula. Pada hari ke-4 di dalam bola tersebut mulai

terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.

Dua struktur penting di dalam blastula adalah :

a) Lapisan luar yang disebut trofoblas, yang akan menjadi plasenta

b) Embrioblas (inner cell mass) yang kelakakanmenjadiinti

Pada hari ke-4 blastula masuk ke dalam endometrium dan pada hari

ke-6 menempel pada endometrium. Pada hari ke-10 seluruh blastula

(blastokis) sudah tebenam dalam endometirum dan dengan demikian

nidasi sudah selesai.

Nidasi terjadi mungkin karena trofoblast mempunyai daya untuk

menghancurkan sel-sel endometrium. Hancuran endometrium

dipergunakan sebagai bahan makanan oleh telur. Tempat nidasi biasanya

pada dinding depan dan belakang di daerah fundus uteri.

Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan

mengalami perdarahan ringan akibat implantasi (bercak darah atau

perdarahan ringan yang seharusnya terjadinya menstruasi berikutnya). Villi

koriion yang berbentuk seperti jari, terbentuk di luar trofoblas dan

menyusup masuk ke dalam daerah yang mengandung banyak pembuluh

darah dan mendapat oksigen dan gizi dari aliran darah ibu serta membuang

karbondioksida dan produk sisa ke dalam darah ibu.

Setelah implantasi, endometrium disebut desidua. Desidua yang

terdapat antara telur dan dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian

yang menutup blastosis atau desidua yang terdapat antara telur dan cavum
uteri ialah desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa uterus adalah

desidua vera.

4) Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi

Menurut Yuni,dkk (2008) kehamilan normal biasanya berlangsung

kira-kira 10 bulan lunar atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu atau 280

hari. Lama kehamilan dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir

(HPMT). Akan tetapi sebenarnya konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah

hari pertama menstruasi menstruasi terakhir. Dengan demikian umur janin

pascakonsepsi ada selisih kira-kira dua minggu, yakni 266 hari atau 38

minggu. Usia pascakonsepsi ini akan digunakan untuk mengetahui

perkembangan janin.

Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sangat dipengaruhi

oleh kesehatan ibu, keadaan janin itu sendiri dan plasenta sebagai akar

yang akan memberikan nutrisi. Umur janin yang sebenarnya dihitung dari

saat ferilisasi atau sekurang-kurangnya dari saat ovulasi. Pertumbuhan

hasil konsepsi dibedakan menjadi tiga tahap penting yaitu tingkat ovum 0-

2 minggu, dimana hasil konsepsi belum tampak berbentuk dalam

pertumbuhan, embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu dan sudah

terdapat rancangan bentuk alat-alat tubuh, janin (fetus) sudah berbentuk

manusia dan diatas 5 minggu.

Anda mungkin juga menyukai