POSYANDU LANSIA
UPTD
Puskesmas
dr.
NIP.
PENCATATAN DAN
PERINGATAN
PENDATAAN
1. Apabila sop tidak dilaksanakan maka 1. Register pasien melalui Buku
akan berdampak ketidakpuasan pasien regester
Pelaksana Buku Mutu Ket.
NO Kegiatan
Nutrisionist Kasir Obat Kelengkapan Waktu Output
Buku balita siap
1 Pendaftaran 3 menit
1 Regester didata
Pencatatan balita siap
2 Buku lansia 10 menit
lansia 2 didata
Data
3 penimbagan 3 Buku lansia 5 menit penderita
terisi
Motivasi
Penderita
4 penyulihan 4 semua 30 menit
paham
lansia
Pelayanan Buku
Kartu
5 kesehatan 5 5 menit Panduan
Rujukan
konseling
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-
desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang
sudah berusia lanjut.
Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut yg dilakukan dari,
oleh, dan untuk kaum usia yg menitikberatkan pd pelayanan promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yg bahagia & berdaya
guna dlm kehidupan keluarga dan masyarakat (Matra, 1996)
Tujuan khusus
1. Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya
2. Meningkatkan kemampuan & peran serta masy dlm menghayati & mengatasi masalah kesh
lansia scr optimal
3. Meningkatkan jangkauan yankes lansia
4. Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia
E. KMS Lansia
Kartu menuju sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan
pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan KMS untuk memantau dan
menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut atau
Puskesmas
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang
dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan
fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Santosa, 1994). Lansia seseorang individu
laki-laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69 tahun. (Nugroho 1999:20)
Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta
terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan
kemamp meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut.
1. Kebutuhan nurtisi
Kebutuhan nutrisi klien lanjut usia perlu dipenuhi secara adekuat untuk kelangsungan
proses pergantian sel dalam tubuh, mengatasi proses menua, dan memperlambat terjadinya usia
biologis. Kebutuhankalori pada klien lanjut usia berkurang karena berkurangnya kalori dasar
akibat kagiatan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kagiatan
tubuh dalam kegiatan istirahat, misalnya untuk jantung, sus, pernapasan, ginjal, dan lain-lain.
Kebutuhan kalori klien lanjut usia tidak melebihi 1700 kalori, sebaiknya disesuaikan dengan
macam kegiatannya. Kebutuhan protein normal usia lanjut adalah 1 gram/kgBB/hari.
Makanan yang mengandung lemak hewani harus dukurangi, misalnya daging sapi,
daging kerbau, kuning telur, otak, dan lain-lain. Lanjut usia disarankan mengonsumsi makanan
tambahan yang banyak yang banyak mengandung kalsium (Ca) atau zat kapur. Kebutuhan
kalsium klien lanjut usia adalah 14,1 mg/kg BB/hari. Zat besi perlu diberikan untuk
memperlancar pembentukan darah. Lanjut usia perlu pula diberi buah-buahan untuk
mendapatkan vitamin. Untuk menghindari konstipasi, klien lanjut usia perlu diberi cukup
makanan yang mengandung serat, misalnya beras tumbuk, akar-akar hijau, kacang-kacangan,
buah-buahan, serta banyak minum (1500-2000 cc) yang sekaligus berguna membantu kerja
ginjal.
a. Gizi Berlebih
Gizi berlebihan pada lanjut usia banyak terdapat di Negara barat dan kota besar. Kebiasaan
makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebih, apalagi pada lanjut usia
karena penggunaan kalori berkurang karena berkuarangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan
tersebut sulit untuk dirubah walaupun klien telah menyadari untuk mengurangi makan.
Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya penyakit jantung,
diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah, dan tekanan darah tinggi.
b. Gizi Kurang
Gizi kurang sering disbabkan oleh masalah sosial-ekonomi dan juga karena gangguan penyakit.
Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhka, hal tersebut menyebabkan berat badan
berkurang dari normal. Apabila kondisi ini disertai kekurangan protein, kerusakan sel terjadi
yang tidak dapat diperbaiki. Akibatnya, rambut rontok, daya tahan terdapat penyakit menurun,
atau mudah terkena infeksi pada tubuh yang vital.
Faktor Penyebab Malnutrisi pada Lanjut Usia
1) Penyebab akut dan kronis
2) Keterbatasan sumber/penghasilan
3) Hilangnya gigi
4) Kesalahan dalam pola makan
5) Kurangnya energy untuk mempersiapkan makanan
6) Kurangnya energy untuk mempersiapkan makanan
7) Kurang pengetahuan tentang nutrisi yang tepat
c. Kekurangan vitamin
Bila lanjut usia kurang mengonsumsi buah dan sayur, ditambah kekurangan protein dalam
makanan, hal tersebut mengakibatkan nafsu makan berkurang, penglihatan mundur, kulit
kering, lesu, lemah lunglai, dan tidak semangat.
Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2006). Kegiatan
Posyandu remaja merupakan salah satu kegiatan upaya kesehatan berbasis masyarakat
(remaja) kegiatan dilakukan untuk memantau kesehatan remaja dengan melibatkan remaja itu
sendiri. Tak hanya itu, posyandu remaja juga merupakan tempat untuk pemberian informasi
kesehatan maupun informasi penting lainnya kepada remaja secara rutin setiap bulannya.
Apa tujuannya?
Posyandu remaja dijalankan oleh kader remaja di daerah tersebut. Jumlah kader disetiap
posyandu minimal 7 orang dengan rincian. 1 orang di meja 1, 2 orang dimeja 2, 2 orang
dimeja 3 dan 2 orang dimeja 4. Akan tetapi jumlah kader ini sangat fleksibel tergantung
dengan kebutuhan masing-masing posyandu. Selain itu kegiatan Posyandu Remaja juga
didampingi oleh petugas kesehatan seperti petugas KRR atau Petugas kesehatan desa, seperti
bidan desa.
Apa kegiatannya?
Kegiatannya tak jauh berbeda dengan posyandu yang lainya akan tetapi, posyandu remaja
lebih menekankan pada pendidikan remaja dan keaktifan remaja itu sendiri atau lebih
tepatnya pemberdayaan remaja untuk mengenali dirinya sendiri dan mengenali masalah yang
ada dalam dirinya dan memunculkan solusi untuk dirinya. Dalam pelaksanaannya posyandu
remaja dibagi menjadi beberapa meja, yaitu;
Dimeja 1 adalah meja pendaftaran, semua peserta yang hadir harus registrasi agar kader
remaja dapat mengetahui jumlah peserta yang hadir disetiap posyandu, selain itiu registrasi
ini dapat dimanfaatkan untukmelihat jumlah penerima manfaat dan kurvanya setiap bulan
untuk bahan evaluasi promosi kegiatan posyandu remaja
Meja 2 adalah meja pengukuran berat badabn dan tinggi badan. Dalam pengukuran berat
badan tentunya dimanfaatkan sebagai petunjuk adanya remaja yang kurang gizi atau gizi
lebih sehingga dapat dilakukan penanggulangan secepartnya. Dimeja ini setiap peserta dicatat
hasilnya untukmengetahui pertumbuhannya setiap bulan.
Meja 3 adalah meja gizi. Dimeja ini remaja dapat melakukan konsultasi gizi terutama bagi
mereka yang gizi kurang dan gizi lebih. Selain itu dimeja ini juga dilakukan pemeriksaan
LILA dan anemia bagi remaja perempuan. Secara berkala dimeja ini juga remaja diberikan
vitamin. Bagi remaja yang bermasalah dengan gizi atau masalah kesehatan yang lain, dimeja
ini kader akan memberikan rujukan ke sarana pelayanan kesehatan primer yaitu Puskesmas
jika memang diperlukan.
Meja 4 adalah meja KIE atau komunikasi informasi dan edukasi. Dimeja ini peserta
mendapatkan edukasi mengenai kesehatan remaja ataupun mengenai informasi yang lain
seperti kewirausahaan.dalam pelaksanaannya meja ini sangat flexible, tidak harus dengan
sistem penyuluhan dalam menyempaikan sebuah informasi, bisa melalui game, bedah film,
drama, lagu atau bahkan praktik pembuatann karya tertentu seperti sablon kaos,pembuatan
gantungan kunci atau kerajinan yang lain.
Nah intinya kegiatan posyandu remaja ini adalah untuk memperdayakan dan melibatkan
remaja dalam menjaga kesehatannya dan merencanakan kehidupannya dimasa yang akan
datang. Sehingga kegiatan yang dillakukan tidaklah kaku tetapi menjadi kegiatan yang
menyenangkan akan tetapi kondisi kesehatan dan pertumbuhannya tetap terpantau setiap
bulannya.
Yuk kita kembangkan posyandu remaja di tempat tinggal masing-masing, agar remaja kita
menjadi remaja sehat dan berprestasi sesuai dengan bakat dan minatnya.
Pengertian
Kelas ibu hamil adalah pembahasan materi buku KIA dalam bentuk tatap rnuka
dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil atau suami
ataukeluarga dan petugas kesehatan
Tujuan
Sebagai acuan dalarn rnelaksanakan kelas ibu
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Nomor : ………. tentangPenyelenggaraan Program
Referensi
Buku Pedornan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Tahun 2012
Prosedur
a. Tahap persiapan
1. Petugas melakukan identifikasi atau mendata semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja
kernudian rnenentukan peserta yang akan mengikuti kelas ibu hamil
2. Petugas mempersiapkan tempat dan sarana
3. Petugas mempersiapkan materi, alat bantu, penyuluhan dan jadwal pelaksanaan
4. Petugas mengundang ibu hamil yang telah ditentukan sebagai peserta
5. Petugas mempersiapkan tim pelaksana kelas ibu hamil
b. Tahap pelaksanaan
Petugas melaksanakan 3 kali pertemuan, yang berisi :
1. Penjelasan umum kelas ibu hamil dan pengenalan peserta, pada pertemuan berikutnya
dilakukan review materi pertemuan sebeluninya
2. Curah pendapat tentang rnateri yang akan disarnpaikan
3. Penyarnpaian rnateri
4. Evaluasi pelaksanaan perternuan
5. Kesimpulan pelaksanaan pertemuan
6. Latihan aktivitas fisik atau senam hamil
Langkah-langkah
Bagan Alur
Unit terkait
Unit KIA
Dokumen terkait