Anda di halaman 1dari 3

BERSIHKAN TANGAN KOTOR KORUPTOR

Adhimas Rilo Pambudi

Mahasiswa FKG ULM

Korupsi sudah menjadi permasalahan laten yang seolah menjadi hal biasa di
negara kita. Sadar ataupun tidak perilaku korupsi telah menjadi budaya dalam kehidupan
sebagian besar masyarakat Indonesia. Terlebih lagi pada tata kelola dari sistem birokrasi
dan lembaga lainnya. Masalah korupsi bukan lagi masalah yang baru, melainkan sudah
seperti makanan sehari-hari. Terbukti dari setiap tayangan televisi pasti ada saja yang
membicarakan tentang korupsi. Pengelolaan negara kita yang masih keliru menyebabkan
masalah korupsi hampir terjadi di setiap bidang. Sehingga perilaku korupsi dapat dengan
mudah kita temukan dalam kehidupan kita. Seolah perilaku tersebut telah menjadi bagian
dalam hidup kita yang telah mengakar kuat.

Terlalu banyak kasus korupsi yang terjadi di negara kita, membuat Indonesia
terkesan tidak serius dalam membasmi korupsi. Seperti tidak ada cara yang pas sehingga
membuat jera para pelakunya. Diperlukan sebuah solusi atau tindakan yang tepat untuk
membuat para koruptor agar bisa membuat rasa jera para koruptor dan membuat pejabat-
pejabat yang lain berpikir dua kali untuk melalukan perilaku korupsi. Hukum yang
berlaku di Indonesia sekarang ini, seolah-olah melindungi para koruptor dari jeratan
hukum. Apalagi dengan buruknya sistem lembaga pengawas dan pemberantas korupsi
kita KPK, yang kurang maksimal dalam mengatasi kasus korupsi yang terjadi. Sehingga
membuat koruptor merasa tidak bersalah melakukan korupsi.

Ada beberapa solusi yang perlu dipertimbangkan guna memberantas korupsi.


Pertama, membangun supremasi hukum yang kuat. Hukum adalah pilar keadilan, ketika
hukum tidak sanggup lagi menegakkan sendi-sendi keadilan, maka runtuhlah
kepercayaan publik. Kedua, penerapan pendidikan moral sedini mungkin. Mungkin kita
akan bertanya-tanya, mengapa banyak pejabat negara yang korupsi ? Salah satu
jawabannya karena mereka tidak bermoral. Mereka bermoral miskin, , bertabiat seperti
penjahat, dan tidak bermartabat. Jika seseorang memiliki moral yang rendah, maka setiap
langkah-langkahnya akan merugikan orang. Ketiga, menciptakan pendidikan anti
korupsi. Upaya pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan harus dilaksanakan
karena pendidikan merupakan wahana yang strategis untuk membina generasi muda.

Sejak Indonesia merdeka hingga pemerintahan sekarang masih banyak terdapat


kekurangan-kekurangan maupun penyelewangan yang sering terjadi dalam mewujudkan
negara hukum di Indonesia. Ini berarti bahwa supremasi hukum belum tercipta dengan
kuat di negara kita. Penegakan supremasi hukum sangat perlu diperlakukan yaitu untuk
diarahkan pada pola pencegahan segala pelanggaran hukum, baik yang dilakukan oleh
individu dalam masyarakat atau badan hukum khususnya pelanggaran korupsi. Tujuan
hukum adalah menciptakan keadilan, maka dengan terciptanya keadilan ini maka
supremasi hukum dapat terwujud. Dengan kata lain, supremasi hukum jangan hanya
dijadikan simbol saja. Perwujudan supremasi hukum akan memenuhi banyak pelaksana
hukum yang bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi.

Pendidikan moral merupakan salah satu pendekatan yang dianggap sebagai


gerakan yang utama dalam pendidikan nilai secara komprehensif. Tujuan utama
pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang bersifat otonom, memahami nilai-
nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten. Agar dapat tercipta
kepribadian moral yang baik maka tokoh keluarga harus memberi contoh yang baik dalam
bertindak misalnya membiasakan perilaku jujur dan tidak curang. Terciptanya
kepribadian moral yang baik dapat mencegah seseorang untuk melakukan tindakan
koruptif maupun koruptor, karena didalam diri individu tersebut sudah tertanam
kepribadian yang jujur, tidak curang. Seseorang yang sudah tertanam moral yang baik
akan bertanggung jawab dalam setiap mengambil keputusannya.

Pendidikan anti korupsi memiliki peranan yang sangat penting sekarang ini,
karena semakin banyak kasus korupsi yang dilakukan oleh orang-orang yang
berpendidikan tinggi. Pada dasarnya pendidikan ini harus dilakukan demi menanamkan
pemahaman yang lebih mudah mengenai buruknya korupsi pada pelajar. Betapa
pentingnya pemahaman anti korupsi tersebut, maka hal tersebut dapat diterapkan sejak
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Pada tingkat pendidikan dasar misalnya,
pendidikan ini bisa ditanamkan berupa pengajaran sikap jujur. Dengan demikian, siswa
akan terlatih untuk mengejar tujuan secara baik. Konsep perilaku jujur tersebut akan
sangat mendorong siswa untuk menjauhi untuk berlaku korupsi yang merupakan bagian
dari perilaku yang tidak jujur.

Korupsi merupakan perilaku yang tidak bermoral dan sudah menjadi budaya di
negara kita. Penyebabnya antara lain lemahnya pengelolaan tata negara, lemahnya sistem
lembaga pemberantasan korupsi, dan hukum yang secara nyata melindungi koruptor
sehingga koruptor tidak jera dalam melakukannya. Perlu diterapkan solusi untuk
mencegahnya seperti penegakkan supremasi hukum, pendidikan moral sejak dini, dan
pendidikan anti korupsi pada lembaga pendidikan. Penegakan supremasi hukum
bertujuan untuk menciptakan suasana keadilan dan menghasilkan penegak hukum yang
bertanggung jawab. Pendidikan moral sejak dini menghasilkan individu yang
bertanggung jawab dan berpikir matang untuk mengambil suatu keputusan. Pendidikan
anti korupsi menanamkan sikap pemahaman betapa buruknya akibat dari perbuatan
korupsi.

Anda mungkin juga menyukai