Korupsi sudah menjadi permasalahan laten yang seolah menjadi hal biasa di
negara kita. Sadar ataupun tidak perilaku korupsi telah menjadi budaya dalam kehidupan
sebagian besar masyarakat Indonesia. Terlebih lagi pada tata kelola dari sistem birokrasi
dan lembaga lainnya. Masalah korupsi bukan lagi masalah yang baru, melainkan sudah
seperti makanan sehari-hari. Terbukti dari setiap tayangan televisi pasti ada saja yang
membicarakan tentang korupsi. Pengelolaan negara kita yang masih keliru menyebabkan
masalah korupsi hampir terjadi di setiap bidang. Sehingga perilaku korupsi dapat dengan
mudah kita temukan dalam kehidupan kita. Seolah perilaku tersebut telah menjadi bagian
dalam hidup kita yang telah mengakar kuat.
Terlalu banyak kasus korupsi yang terjadi di negara kita, membuat Indonesia
terkesan tidak serius dalam membasmi korupsi. Seperti tidak ada cara yang pas sehingga
membuat jera para pelakunya. Diperlukan sebuah solusi atau tindakan yang tepat untuk
membuat para koruptor agar bisa membuat rasa jera para koruptor dan membuat pejabat-
pejabat yang lain berpikir dua kali untuk melalukan perilaku korupsi. Hukum yang
berlaku di Indonesia sekarang ini, seolah-olah melindungi para koruptor dari jeratan
hukum. Apalagi dengan buruknya sistem lembaga pengawas dan pemberantas korupsi
kita KPK, yang kurang maksimal dalam mengatasi kasus korupsi yang terjadi. Sehingga
membuat koruptor merasa tidak bersalah melakukan korupsi.
Pendidikan anti korupsi memiliki peranan yang sangat penting sekarang ini,
karena semakin banyak kasus korupsi yang dilakukan oleh orang-orang yang
berpendidikan tinggi. Pada dasarnya pendidikan ini harus dilakukan demi menanamkan
pemahaman yang lebih mudah mengenai buruknya korupsi pada pelajar. Betapa
pentingnya pemahaman anti korupsi tersebut, maka hal tersebut dapat diterapkan sejak
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Pada tingkat pendidikan dasar misalnya,
pendidikan ini bisa ditanamkan berupa pengajaran sikap jujur. Dengan demikian, siswa
akan terlatih untuk mengejar tujuan secara baik. Konsep perilaku jujur tersebut akan
sangat mendorong siswa untuk menjauhi untuk berlaku korupsi yang merupakan bagian
dari perilaku yang tidak jujur.
Korupsi merupakan perilaku yang tidak bermoral dan sudah menjadi budaya di
negara kita. Penyebabnya antara lain lemahnya pengelolaan tata negara, lemahnya sistem
lembaga pemberantasan korupsi, dan hukum yang secara nyata melindungi koruptor
sehingga koruptor tidak jera dalam melakukannya. Perlu diterapkan solusi untuk
mencegahnya seperti penegakkan supremasi hukum, pendidikan moral sejak dini, dan
pendidikan anti korupsi pada lembaga pendidikan. Penegakan supremasi hukum
bertujuan untuk menciptakan suasana keadilan dan menghasilkan penegak hukum yang
bertanggung jawab. Pendidikan moral sejak dini menghasilkan individu yang
bertanggung jawab dan berpikir matang untuk mengambil suatu keputusan. Pendidikan
anti korupsi menanamkan sikap pemahaman betapa buruknya akibat dari perbuatan
korupsi.