(LPJ)
WORKSHOP
PENGELOLAAN STERILISASI ALAT DAN BAHAN
DI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO
Semarang,
dr. Djoko Handoyo B.,Sp.B,Sp.B (K) Onk dr. Lusiana Batubara, M.Si.Med
NIP. 198403122010122002
Direktur Utama
A. LATAR BELAKANG
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit yang merupakan
institusi penyedia pelayanan kesehatan adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di
rumah sakit. Dalam upaya mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan
pengendalian infeksi di rumah sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai
yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian
infeksi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat
bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang
medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana
rumah sakit, sanitasi dan lain-lain. Jika terjadi hambatan pada salah satu sub unit di atas
maka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Jika dilihat berdasarkan volume alat dan bahan yang harus disterilisasikan di
rumah sakit demikian besar, maka rumah sakit dianjurkan untuk memiliki suatu instalasi
pusat sterilisasi tersendiri dan mandiri, yang merupakan salah satu instalasi yang berada
dibawah dan tanggung jawab langsung kepada direktur atau wakil direktur rumah sakit.
Instalasi pusat sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua
kebutuhan kondisi steril atau bebas dari semua mikroorganisme (termasuk endospora)
secara tepat dan cepat, untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara
profesional, diperlukan pengetahuan atau keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker
ataupun tenaga non medik yang berpengalaman di bidang sterilisasi.
Mengingat pentingnya peran unit sterilisasi alat dan bahan (CSSD) di Rumah
Sakit, maka dirasakan perlu untuk diadakan pelatihan managemen CSSD yang baik di
Rumah Sakit Nasional Diponegoro, melalui acara ini diharapkan kompetensi pelaksana
CSSD dalam melakukan proses pengelolaan alat dan bahan yang akan disterilisasi dapat
meningkat.
B. NAMA KEGIATAN
WORKSHOP yang berjudul "Pengelolaan Sterilisasi Alat dan Bahan di Rumah
Sakit Nasional Diponegoro"
C. TUJUAN
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Jam Rabu, 23 Januari 2019 Kamis, 24 Januari 2019 Jum’at, 25 Januari 2019
Peran dan fungsi CSSD- Pre cleaning - cleaning dan Alur pelayanan CSSD-
Laundry dekontaminasi Alat Laundry
Kesehatan
11.30 - 11.45 Diskusi Diskusi Diskusi
F. KEPANITIAAN
Ka Sie Litbang Diklat : dr. Lusiana Batubara, M.Si.Med
Ketua Panitia : Helyatut Diniyah
Sekretaris : Eka Putri Khurniasih
Sie Acara : Siti Sholikah (MC)
Sie Konsumsi : Amelia Budhi Listary
Sie Dokumentasi :1. Ady Jatmiko
2. Kristanto
Sie Perkap :1. Anang Zaenal
2. Yanuar Aldi
Sie Ilmiah :1. Amelia Budhi Listary
2. Hilyatut Diniyah
3. REALISASI ANGGARAN BIAYA
No Keterangan Biaya
1 Honor Narasumber Rp. 6.750.000,-
3 jam x 3 hari x Rp. 750,000,-
2 Konsumsi
Snack : 3 hari x 30 x @Rp. 15.000,-
Makan Siang : 3 hari20 x @Rp. 20.000,- Rp. 300.000,-
Panitia Rp. 400.000,-
Snack : 6x @Rp. 15.000,-
Makan Siang : 6 x @Rp. 20.000,- Rp.90.000,-
Rp. 120.000,-
3 Sertifikat (25 x @ Rp 2.500,-) Rp.62.500,-
Total Rp.7.722.500,-
BAB III
EVALUASI DAN HASIL PELAKSANAAN
3. Gudang
1. Belum ada palet 1. Mengusulkan untuk pengadaan pallet
2. Jumah rak 2. Mengusulkan penambahan rak stainles
penyimpanan barang steel untuk penyimpanan barang
digudang kurang digudang
sehingga masih ada
barang yang
tergeletak dilantai
6. Mesin sterilisasi
1. Mesin autoclav 1. Mengusulkan 2 unit loading troli
belum ada basket untuk proses sterilisasi dan 10 unit
dan loading troli basket steanlees untuk proses sterilasi
2. APD sarung tangan 2. Megusulkan pengadaan sarung tangan
anti panas belum anti panas yang sampai ke siku 3 set
terpenuhi 3. Menguslkan kalibrasi mesin autoclav
3. Mesin belum dan washer 1 tahun sekali
terkalibrasi ± 3
tahun terakhir
dikalibrasi
7. Mesin steril suhu rendah
ETO 1. Mengusulkan pengadaan mesin abator
1. Belum ada abator ( 2. Mengusulkan pengadaan alat monitor
untuk membantu kebocoran gas
pembersihan gas sisa 3. Mengusulkanadanya turnup atau
pembuangan kaalibrasi 1 tahun sekali
menjadi gas yang
aman dan ramah
ligkungan)
2. Belum ada monitor
kebocoran gas
3. Belum ada turnup
atau kalibrasi
BAB IV
PENUTUP