UNIT DIKLAT
RUMAH SAKIT SYUHADA HAJI BLITAR
2023
1
TERM OF REFFERENCE (TOR)
PENGGUNAAN APD DAN
PENGELOLAAN PASIEN INFEKSIUS JIKA TERJADI OUTBREAK
1. PENDAHULUAN
2. LATAR BELAKANG
2
Diri. Peningkatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan juga budaya
budaya kerja yang baik untuk menunjang Visi Rumah Sakit Syuhada’ Haji
Blitar.
3. TUJUAN
3
4.2. Peserta
4.3. Pemateri
4.4. Fasilitas
5. RINCIAN BIAYA
ANGGARAN BIAYA
6.
No Rincian Biaya
1. Makan 10.000 x 70
700.000
PENUTUP
2023
Pembukaan
Ketua Panitia
Penyampaian Materi
Penggunaan
APD
Tim PPIRS
08.00 – 10.30 Pengelolaan
pasien infeksius
jika terjadi
outbreak
10.30 – 11.00
Tanya jawab Panitia dan Narsum
11.00 – 12.00 ISHOMA Panitia
2
SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA
PELATIHAN PPIRS
RUMAH SAKIT SYUHADA’ HAJI BLITAR
3
TERM OF REFFERENCES (TOR)
PELATIHAN CUCI TANGAN
UNIT DIKLAT
RUMAH SAKIT SYUHADA HAJI BLITAR
2023
PELATIHAN CUCI TANGAN
RS. SYUHADA’ HAJI BLITAR
A LATAR BELAKANG
Infeksi dalam dunia kesehatan menjadi salah satu pencetus mayor kematian di
Indonesia. Selain itu dengan adanya berbagai penyakit yang dapat menular disebabkan
oleh cara kerja tenaga kesehatan yang kurang bersih atau bahkan petugas kesehatan
tertular dari pasien yang dirawatnya
Ini artinya para pemberi pelayanan kesehatan harus melihat kembali upaya-upaya
pencegahan infeksi yang selama ini telah dilakukannya, dimana upaya-upaya tersebut
diantaranya adalah dengan cara Hand Hygiene atau Cuci Tangan
Rumah sakit syuhada haji blitar adalah institusi pelayanan kesehatan dimana layanan man
to man merupakan pekerjaan yang harus dihadapi setiap hari. Maka dari itu bisa diartikan
bahwa SDM lah yang menjadi prioritas utama dalam upaya peningkatan mutu layananan.
Sumber daya manusia sebagai bagian dari komponen tersebut haruslah dinamis, artinya
peningkatan mutu SDM harus didukung juga dengan peningkatan mutu pendidikan yang
terus berkembang setiap waktu.
Pelatihan Cuci Tangan merupakan salah satu pelatihan yang wajib dilaksanakan untuk
semua pegawai sebagai upaya mencegah terjadinya penularan penyakit yang dibawa oleh
pasien maupun pegawai
5
2. Memberikan pengalaman baru tentang perkembangan ilmu yang nantinya bisa
diinformasikan diterapkan setiap saat saat sebelum dan setelah berhubungan
dengan pasien
C. BENTUK KEGIATAN
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Praktik
E. PESERTA
Adapun peserta pelatihan ini terdiri dari semua karyawan RS Syuhada Haji Blitar
dengan semua target undangan terpenuhi
F. BIAYA PENDAFTARAN
Terlampir
G. FASILITAS
1. LCD
2. Layar Proyektor
3. Laptop
4. Hand scoon
5. Pewarna
G. PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan ini dibuat, kami dari unit diklat sangat
mengharapkan kesempatan yang langka ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Semoga ini
benar-benar menjadi manfaat yang kelak nantinya dapat meningkatkan mutu Rumah Sakit
Syuhada’ Haji
6
Dr. Moch Chambali Ita Aprilya Sakti, A.Md.Kep
Tanggal JAM TEMA PENANGGUNG JAWAB
Selasa -
Jumat
07.30 –
27 – 30 Registrasi + Pre Test Panitia
07.45
September
2022
Pembukaan
07.45 –
Sambutan Ketua Panitia
08.00
Panitia
09.30 –
Skill Panitia
12.00
7
SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA
PELATIHAN PPIRS
RUMAH SAKIT SYUHADA’ HAJI BLITAR
8
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PELATIHAN PENGELOLAAN PASIEN INFEKSIUS JIKA TERJADI OUTBREAK
DAN PENGGUNAAN APD
UNIT DIKLAT
RUMAH SAKIT SYUHADA HAJI BLITAR
2023
LAPORAN PELAKSANAAN
PENGELOLAAN PASIEN INFEKSIUS JIKA TERJADI OUTBREAK
DAN PENGGUNAAN APD
1. PENDAHULUAN
Untuk mencapai Visi Rumah Sakit Syuhada’ Haji Blitar adalah dengan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien salah satu caranya dengan
Peningkatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan budaya Keselamatan
Kerja di Lingkungan Rumah Sakit. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan kesehatan merupakan sutu upaya
kegiatan untuk meminimalkanatau mencegah terjadinya infeksi pada pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar Rumah Sakit.
Selain Program Program dari Peningkatan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi, perlu juga di tunjang oleh perilaku dari karyawan itu
sendiri yang bersifat positif. Untuk menciptakan suatu perilaku yang positif yang
menunjang budaya kerja yang baik di lingkungan Rumah Sakit, perlu di bentuk
di tanampakan pada tiap karyawan untuk berperilaku yang positif. Budaya
budaya hidup dan bekerja di lingkungan rumah sakit harus di kembangkan ke
arah yang positif, baik beretika, sikap, perilaku maupun cara pandang individu.
7. LATAR BELAKANG
1
0
dari Peningkatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan juga budaya
budaya kerja yang baik untuk menunjang Visi Rumah Sakit Syuhada’ Haji
Blitar.
8. TUJUAN
1
1
9.2. Peserta
9.3. Pemateri
9.4. Fasilitas
No Rincian Biaya
1. Makan 10.000 x 70 Rp.700.000,-
11. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini kami buat, atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan
banyak terima kasih.
Diklat
UNIT DIKLAT
RUMAH SAKIT SYUHADA HAJI BLITAR
2022
PELATIHAN CUCI TANGAN
RS. SYUHADA’ HAJI BLITAR
A LATAR BELAKANG
Infeksi dalam dunia kesehatan menjadi salah satu pencetus mayor kematian di Indonesia. Selain itu
dengan adanya berbagai penyakit yang dapat menular disebabkan oleh cara kerja tenaga kesehatan yang
kurang bersih atau bahkan petugas kesehatan tertular dari pasien yang dirawatnya
Ini artinya para pemberi pelayanan kesehatan harus melihat kembali upaya-upaya pencegahan infeksi yang
selama ini telah dilakukannya, dimana upaya-upaya tersebut diantaranya adalah dengan cara Hand Hygiene
atau Cuci Tangan
Rumah sakit syuhada haji blitar adalah institusi pelayanan kesehatan dimana layanan man to man
merupakan pekerjaan yang harus dihadapi setiap hari. Maka dari itu bisa diartikan bahwa SDM lah yang
menjadi prioritas utama dalam upaya peningkatan mutu layananan. Sumber daya manusia sebagai bagian
dari komponen tersebut haruslah dinamis, artinya peningkatan mutu SDM harus didukung juga dengan
peningkatan mutu pendidikan yang terus berkembang setiap waktu.
Pelatihan Cuci Tangan merupakan salah satu pelatihan yang wajib dilaksanakan untuk semua pegawai
sebagai upaya mencegah terjadinya penularan penyakit yang dibawa oleh pasien maupun pegawai
4. Memberikan pengalaman baru tentang perkembangan ilmu yang nantinya bisa diinformasikan
diterapkan setiap saat saat sebelum dan setelah berhubungan dengan pasien
C. BENTUK KEGIATAN
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Praktik
E. PESERTA
Adapun peserta pelatihan ini terdiri dari semua karyawan RS Syuhada Haji Blitar dengan semua
target undangan terpenuhi
F. BIAYA PENDAFTARAN
Terlampir
G. FASILITAS
1. LCD
2. Layar Proyektor
3. Laptop
4. Hand scoon
5. Pewarna
G. PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan ini dibuat, kami dari unit diklat sangat mengharapkan
kesempatan yang langka ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Semoga ini benar-benar menjadi manfaat
yang kelak nantinya dapat meningkatkan mutu Rumah Sakit Syuhada’ Haji
IHT Cuci Tangan yang wajib diikuti oleh seluruh pegaai RS Syuhada’ Haji secara bertahap
selaa 4 hari berturut- turut, metode kegiatan ini menyampaikan materi dan praktek cuci tangan
satu persatu. Materi disampaikan oleh ti POKJA PPI, Diantaranya:
a. Menerapkan hand hygiene (cuci tangan) secara efektif dengan 6 langkah atau
dengan teknik gerakan TEPUNG SELACI PUPUT:
Menaruh cairan handrubs sebanyak 3cc atau cairan antiseptik untuk
handwash sebanyak 1cc.
Menggosok kedua telapak tangan dengan arah ke ibu jari.
Menggosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya.
Menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
Menggosok dengan posisi jari-jari dalam saling mengunci.
NOTULEN
Hari/Tanggal : Selasa – Jumat / 27 – 30 September 2022
Jam : 08.00 – 14.00 WIB
Tempat : Aula Maskeliya
Pembicara : TIM POKJA PPIRS
Hadirin : Seluruh pegawai RSSH dibagi 34 gelombang
Agenda : IHT Cuci Tangan
Dalam kegiatan ini disampaikanoleh tim PPIRS dengan metode penyampaian materi
menggunakan PPT dan praktek satu persatu semua peserta yang hadir
Materi yang disampaikan diantaranya :
a. Menerapkan hand hygiene (cuci tangan) secara efektif dengan 6 langkah
atau dengan teknik gerakan TEPUNG SELACI PUPUT:
Menaruh cairan handrubs sebanyak 3cc atau cairan antiseptik untuk
handwash sebanyak 1cc.
Menggosok kedua telapak tangan dengan arah ke ibu jari.
Menggosok ibu jari kiri berputar ke arah luar dalam genggaman tangan dan
sebaliknya.
Menggosok ujung-ujung jari tangan kanan dengan cara berputar ke telapak
tangan yang kiri dan sebaliknya.
b. Menerapkan 5 momen (FIVE MOMENTS) cuci tangan:
Sebelum kontak dengan pasien
Sebelum melakukan tindakan aseptik
Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien yang terinfeksi
Setelah kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan lingkungan pasien
c. Bila tangan kotor cuci tangan dengan menggunakan sabun / antiseptik dan air
mengalir.
d. Bila tangan tidak tampak kotor cuci tangan menggunakan alternatif cuci tangan
(alcuta) yaitubersihkan dengan gosokcairan/gel berbasis alkohol (HANDRUBS)
e. Cuci tangan BEDAH dilakukan untuk tindakan pembedahan sesuai prosedur
Acara selesai jam 14.00..
Notulen
Diklat