Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA MENCUCI TANGAN


YANG BENAR DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

OLEH

Ns. Imelda Rahmayunia Kartika, S.Kep.


Ns. Feni Betriana S.Kep.
Ns. Silviani, S.Kep.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
Maret, 2015
HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN MASYARAKAT

Laporan pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat dengan judul :


" Desiminasi ilmu Penyuluhan tentang pentingnya mencuci tangan yang benar di lingkungan
rumah sakit di Ruang Rawat Inap Bedah di RSUD Solok”

Identitas
Ketua:
a. Nama lengkap : Ns. Imelda Rahmayunia Kartika, S.Kep.
b. NIDN : 1005118802
c. Program studi : Profesi Ners
d. Nomor Hp : 081365604903
Anggota 1
a. Nama Lengkap : Ns. Feni Betriana, S.Kep
b. Program Studi : Profesi Ners
Anggota 2
a. Nama Lengkap : Ns. Silviani, S.Kep
b. Program Studi : Profesi Ners

Lama Pengabmas : 1 hari


Total biaya : Rp. 500.000,00

Bukittinggi, Maret 2015


Mengetahui,
Ketua STIKes Fort De Kock Ketua Pelaksana

(Nurhayati, SST, M.Biomed) (Ns. Imelda R. Kartika, S.Kep)


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya serta petunjuk yang berlimpah sehingga dapat menyelesaikan Pengabdian kepada
Masyarakat ini dengan judul " Desiminasi ilmu dan Penyuluhan tentang pentingnya mencuci
tangan yang benar di lingkungan rumah sakit di Ruang Rawat Inap Bedah di RSUD Solok”
Selama pelaksanaan pengabmas ini dari awal sampai akhir tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak, terutama kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, SPd., Ns., M.Kes. selaku Ketua STIKes Fort De Kock
Bukittinggi yang telah memfasilitasi kelancaran kegiatan Pengabmas ini.
2. Ibu Ns. Wenny Lazdia, S.Kep., M.A.N., selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
STIKes Fort De Kock Bukittinggi yang telah banyak memberikan motivasi kepada kami
selama pelaksanaan kegiatan.
3. Ibu Ema sebagai Kabid Diklat RSUD Solok.

Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pelaksanaan


Asuhan keperawatan dengan Fraktur bagi pasien di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Solok.

Payakumbuh, Maret 2015

Pelaksana
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan tempat yang sangat komplek dalam pelayanan yang kompleks
karena dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang cukup sederhana hingga yang modern dan
canggih. Rumah sakit merupakan sebuah unit pelayanan medis tentunya tak lepas dari
pengobatan dan perawatan penderita-penderita dengan kasus penyakit infeksi, dengan
kemungkinan adanya macam-macam mikroba sebagai penyebabnya (Herlambang dan
Murwani, 2012).Infeksi adalah invasi tubuh atau patogen mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit. Jika mikroorganisme gagal menyebabkan cedera yang serius terhadap
sel atau jaringan, infeksi disebut asimtomatik dan yang terdapat melalui penularan dari
ingkungan atau tenaga kesehatan, ini disebut infeksi nasokomial (Septiari, 2012).
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang diperoleh atau dialami pasien selama
dirawat di rumah sakit. Infeksi nosokomial terjadi karena adanya transmisi mikroba patogen
yang bersumber dari lingkungan rumah sakit dan perangkatnya. Akibat lainnya yang juga
cukup merugikan adalah hari rawat penderita yang bertambah, beban biaya menjadi semakin
besar, serta merupakan bukti bahwa manajemen pelayanan medis rumah sakit kurang
bermutu (Darmadi, 2008). Kegiatan pencegahan dan pengedalian infeksi di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya merupakan suatu standar mutu pelayanan dan penting
bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya. Pengendalian infeksi harus dilaksanakan oleh semua rumah sakit dan
fasilitas kesehatan lainnya untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan pengunjung dari
kejadian infeksi dengan memperhatikan cost effectiveness (Depkes RI, 2007).
Menurut Utama (2006) pencegahan infeksi nosokomial memerlukan suatu rencana
yang terintegrasi, monitoring dan program yang termasuk membatasi transmisi organisme
dari atau antar pasien dengan cara mencuci tangan dan penggunaan sarung tangan, tindakan
septik dan aseptik, sterillisasi, dan desinfektan, mengontrol risiko penularan dari lingkungan,
melindungi pasien dengan penggunaan antibiotika yang adekuat, nutrisi yang cukup, dan
vaksinasi. Cuci tangan merupakan salah satu penerapan perawat dalam pencegahan infeksi
nasokomial, dimana kebersihan tangan adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan
dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau dengan menggunakan
handdrub yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan
mengurangi jumlah mikroorganisme sementara. Persatuan Pengendalian Infeksi Indonesia
(Perdalin, 2010).
Menurut Sumurti (2008), cuci tangan dilakukan untuk mengangkat mikroorganisme
yang ada ditangan, mencegah infeksi silang, menjaga kondisi steril, melindungi diri dan
pasien dari infeksi, dan memberikan perasaan segar dan bersih. Prosedur cuci tangan
dilakukan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Berdasarkan hasil survey di ruang rawat inap bedah RSUD Solok, keluarga yang
menjaga pasien maupun pengunjung hampir tidak pernah mencuci tangan sebelum maupun
sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien. Hal ini dapat meningkatkan kejadian
infeksi bagi pasien maupun keluarga yang menjaga serta pengunjung yang datang. Oleh
karena itu, Mahasiswa Profesi Keperawatan Unand tertarik memberikan penyuluhan pada
anggota keluarga pasien tentang pentingnya mencuci tangan yang benar dilingkungan rumah
sakit.

2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga pasien mengetahui tentang pentingnya
mencuci tangan yang benar dilingkungan rumah sakit
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit tentang pentingnya mencuci tangan yang
benar dilingkungan rumah sakit, keluarga pasien mampu :
a. Mengetahui pengertian cuci tangan
b. Mengetahui tujuan mencuci tangan
c. Mengetahui kapan waktu mencuci tangan
d. Mengetahui 6 langkah Cara cuci tangan yang benar pakai sabun

A. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik/Judul Kegiatan
Penyuluhan tentang pentinga mencuci tangan yang benar di lingkungan rumah sakit
2. Sasaran dan Target
a. Sasaran:
Keluarga pasien maupun pengunjung yang dirawat di ruang rawat inap bedah RSUD
Solok
b. Target
Keluarga pasien yang menjaga pasien saat waktu penyuluhan diadakan dengan jumlah
target 15 orang.
3. Metoda
Presentasi, ceramah, diskusi, dan tanya jawab
4. Media dan Alat
a. LCD
b. Infokus
c. Laptop
5. Waktu dan Tempat
a. Waktu : Jumat, 16 Maret 2015
b. Pukul : 10.00 WIB s/d11.00 WIB
c. Tempat : Ruang Penyuluhan Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Solok
d. Kegiatan : Penyuluhan tentang pentingnya mencuci tangan yang benar
dilingkungan rumah sakit
6. Pengorganisasian
a. Setting Tempat

Keterangan :
= Observer M = Moderator
= Presenter = Peserta
= Media = Fasilitator/observer
b. Uraian Tugas
1) Moderator : Ns. Feni Betriana, S.Kep
a) Membuka acara
b) Memperkenalkan anggota penyuluhan
c) Menjelaskan tujuan
d) Menjelaskan topik penyuluhan
e) Membuat kontrak waktu
f) Memimpin jalan penyuluhan
g) Mengarahkan alur penyuluhan
h) Menutup acara

2) Presenter : Ns. Imelda Rahmayunia Kartika, S.Kep.


a) Menyampaikan materi tentang pentingnya mencuci tangan yang benar
dilingkungan rumah sakit

3) Fasilitator / observer : Ns. Silviani, S.Kep


a) Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan.
b) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama penyuluhan.
c) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
d) Membuat laporan hasil pelaksanaan penyuluhan pentingnya mencuci tangan
yang benar dilingkungan ruah sakit
e) Mendokumentasikan jalannya kegiatan.

c. Susunan Acara
No Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan
- Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
- Memperkenalkan anggota penyuluhan dan Mendengarkan
pembimbing
- Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan
- Membuat kontrak waktu dan peraturan Menyepakati kontrak
2. Penyampaian Materi 45 menit
- Menggali pengetahuan peserta tentang Mengemukakan pendapat
pengertian cuci tangan
- Memberikan reinforcement positif dan Mendengarkan dan
meluruskan memperhatikan
- Menggali pengetahuan peserta tentang tujuan Mengemukakan pendapat
cuci tangan
- Memberikan reinforcement positif dan Mendengarkan dan
meluruskan memperhatikan
- Menggali pengetahuan peserta tentang kapan Mengemukakan pendapat
waktu cuci tangan
- Memberikan reinforcement positif dan Mendengarkan dan
meluruskan memperhatikan
- Menggali pengetahuan peserta tentang 6 Mengemukakan pendapat
langkah cara cuci tangan yang benar pakai
sabun
- Memberikan reinforcement positif dan Mendengarkan dan
meluruskan memperhatikan
- Mencontohkan bagaimana 6 langkah cara Turut mengikuti penyuluh
cuci tangan yang benar pakai sabun melakukan 6 langkah cara
cuci tangan yang benar
- Mengevaluasi tentang materi yang telah Menjawab pertanyaan
diberikan
3 Penutup 10 Menit
a. Memberikan kesempatan pada peserta untuk Mengajukan pertanyaan
bertanya Mendengarkan
b. Menjawab pertanyaan Bersama moderator
c. Moderator menyimpulkan hasil diskusi menyimpulkan materi
Menjawab salam
d. Moderator memberikan
Salam
B. EVALUASI
1. Struktur
a. 75% peserta menghadiri kegiatan.
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan.
d. Pre Planning telah disetujui

2. Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b. Para peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Peserta yang hadir berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat selama diskusi berlangsung.
d. Mahasiswa mampu mempresentasikan 6 langkah cara cuci tangan yangbenar .
e. Tidak ada peserta yang keluar masuk selama acara berlangsung.

3. Hasil
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 60 menit diharapkanpeserta:
- Mampu menyebutkan pengertian cuci tangan
- Mampu menyebutkan tujuan cuci tangan
- Mampu menyebutkan waktu harus cuci tangan
- Mampu menyebutkan 6 langkah cara cuci tangan yangbenar pakai sabun
Lampiran
MATERI

PENTINGNYA MENCUCI TANGAN YANG BENAR DIRUMAH SAKIT

A. Pengertian
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama pada seluruh kulit
permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air (Larsan,
2004).
Penggunaan sabun tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat dan mengurangi
jumlah mikroorganisme dengan jalan mengurangi tegangan permukaan sehingga
mikroorganisme mudah terlepas dari permukaan kulit . Jumlah mikroorganisme akan
berkurang dengan sering mencuci tangan.
B. Tujuan
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan
pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005). Tujuan mencuci tangan adalah untuk membuang
kotoran dan organisme yang menempel dari tangan dan untuk mengurangi jumlah mikroba
total pada saat itu, menghindari masuknya kuman kedalam tubuh dan mencegah infeksi
silang/infeksi nosokomial di Rumah Sakit.

C. Kapan Waktu Cuci Tangan


Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas kapanpun. Karena
merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Dirumah sakit petugas kesehatan maupun
keluarga yang menjaga dan berkunjung melihat pasien perlu cuci tangan.

Untuk petugas kesehatan mencuci tangan apabila :


a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sesudah kontak dengan pasien
c. Sebelum melakukan tindakan aseptik
d. Sesudah berisiko terkena cairan tubuh pasien
e. Sesudah meninggalkan lingkungan pasien
Untuk pasien mencuci tangan apabila :
a. Sebelum dan sesudah makan
b. Sesudah BAB dan BAK
c. Setelah tangan berhubungan dengan bagian bagian yang terinfeksi

Untuk pengunjung mencuci tangan apabila :


a. Setelah meyentuh pasien yang terinfeksi
b. Setelah menyentuh alat-alat atau barang yang terkontaminasi
c. Sebelum memberikan pasien makan
D. 6 Langkah Cara Cuci Tangan yang Benar Pakai Sabun
Cuci tangan higienik atau rutin yang berfungsi mengurangi kotoran dan flora yang ada di
tangan dengan menggunakan sabun. 6 Langkah cara mencuci tangan yang benar pakai sabun
yakni:
1. Basahi tangan dengan air mengalir, tuangkan sabun secukupnya dan gosok kedua telapak
tangan berlawanan arah jarum jam dengan hitungan 4 kali.

2. Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan, tanpa saling melepaskan lalu
masukan jari-jari tangan kanan ke sela-sela tangan kiri. Lakukan pada tangan yang sama,
dengan hitungan 4 kali.
3. Gosok sela-sela jari diantara kedua tangan saling berhadapan atau terkait dengan
hitungan 4 kali.

4. Letakan ujung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci, lalu gosok antara
keduanya dengan hitungan 4 kali.

5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya.

6. Letakkan ujung jari kanan dengan bentuk seperti mangkuk ke telapak tangan kiri
kemudian gosok perlahan dengan hitungan 4 kali. Lakukan hal yang sama pada tangan
kiri. Dan kemudian setelah selesai basahi tangan dibawah air mengali hingga tidak ada
sisa-sisa sabun dan keringkan dengan tissue.
DAFTAR PUSTAKA

A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier Science.

Larsan. 2004. Penuntun umum untuk petugas puskesmas.Jakarta; Departemen Kesehatan.

Depkes RI. (2007). Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan Infeksi Di Rumah Sakit Dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya. Jakarta
SURAT TUGAS
No. /STIKes/LPPM/III/2015

Yang bertanda tangan dibawah ini, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat STIKes Fort De Kock Bukittinggi, memberikan tugas untuk melakukan kegiatan
Pengabdian kepada masyarakat kepada :
Ketua : Ns. Imelda Rahmayunia Kartika, S.Kep.
NIDN : 1005118802
Program Studi : Profesi Ners
Anggota 1
a. Nama Lengkap : Ns. Feni Betriana, S.Kep
b. Program Studi : Profesi Ners
Anggota 2
a. Nama Lengkap : Ns. Silviani, S.Kep
b. Program Studi : Profesi Ners

Dengan judul Pengabmas " Desiminasi ilmu Penyuluhan tentang pentingnya mencuci
tangan yang benar di lingkungan rumah sakit di Ruang Rawat Inap Bedah di RSUD Solok”

Demikianlah surat tugas ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bukittinggi, 16 Maret 2015


Ketua LPPM STIKes Fort De Kock

Efriza, SKM, MKM.


NIP. 19720428 199603 2 003

Anda mungkin juga menyukai