Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA WANITA USIA SUBUR DENGAN

GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

Pada Ny. J 30 tahun dengan Leukhorea


Di Puskesmas Karangdowo

Disusun Oleh :

Amalia Nabillah Hasna


P27224014089
DIV Kebidanan Regular A smt 5

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
2016
BAB III

TINJAUAN KASUS

No/ kode ketrampilan : No dokumen: 01

Tempat praktek : Puskesmas Karangdowo


No.Reg : 859
Tanggal / jam : 06 Juni 2016, jam 10.45 WIB
Oleh : Amalia Nabillah

ASUHAN KEBIDANAN PADA WANITA USIA SUBUR DENGAN


GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
Pada Ny.J 30 tahun dengan Leukhorea

I. PENGKAJIAN OLEH :
A. DATA SUBJEKTIF
1) Identitas

Nama Ibu :Ny.J


Umur : 30 tahun Nama Suami : Tn.K
Agama : Islam Umur : 35 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam
Pendidikan : SMA Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : IRT Pendidikan : SMA
Alamat : Babadan Pekerjaan : Swasta
Alamat : Babadan

2) Keluhan utama
Ibu mengeluh keputihan dan gatal pada vaginanya.
3) Data Kebidanan
a) Status perkawinan
(1) Kawin/tidak kawin: kawin
(2) Usia kawin : 27 tahun
(3) Lama perkawinan : 3 tahun
(4) Perkawinan : pertama
b) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Hamil Persalinan Nifas
ke-
Tgl lahir UK Jenis Penolong Komplikasi JK BB Perdar Laktasi Ko
Persal lahir ahan ik
inan
Ibu Bayi

1 10 ater Spont Bidan - - L 3500 - ASI


Agustus m an gr
2014

c) Riwayat Keluarga Berencana (KB)

Jenis Mulai memakai Berhenti/ganti cara


No
Kontrasepsi Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alasan

1. Suntik KB 1 12-12- Bidan BPM Tidak - - - -


bulan 2014 Ada

4) Data kesehatan
a) Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Tidak sedang menderita penyakit sistemik seperti jantung, ginjal,
alergi dan sebagainya.
b) Penyakit yang pernah/sedang diderita
Tidak pernah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC,
ataupun hepatitis.
c) Riwayat penyakit ginekologi
Tidak pernah menderita penyakit kista, mioma, kanker, tumor
pada alat reproduksinya.
d) Riwayat penyakit sekarang
Tidak sedang menderita penyakit sistemik seperti
jantung,ginjal,penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan
penyakit keturunan seperti DM, asma.
5) Data kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Frekuensi : Makan 3 kali/hari, Minum 8-9 gelas/hari
Macam : nasi, sayur, lauk, minum air putih/teh manis
Jumlah : makan 1 piring, minum 1 gelas.
Keluhan : tidak ada
b) Eliminasi
BAK
Frekuensi : 3-4 kali/hari, warna : kuning jernih, bau : khas urin,
konsistensi : encer, keluhan : tidak ada.
BAB
Frekuensi : 1 kali/hari, warna : Khas feses, bau : khas feses,
konsistensi : lembek, keluhan : tidak ada.
c) Pola Tidur
Tidur malam : ±8 jam
Tidur siang : ±1 jam
d) Aktivitas
Melakukan pekerjaan rumah sehari-hari, seperti menyapu,
mengepel, memasak, dll.
e) Pola seksual
Tidak ada keluhan
f) Personal hygiene
Mandi : 2 kali/hari
Gosok gigi : 2 kali/hari
Ganti pakaian dalam : 2 kali/hari
Keramas : 3 hari sekali
6) Data psikososial
a) Pengetahuan ibu tentang gangguan/penyakit yang diderita
Tidak tahu
b) Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksinya
Ibu tahu cara menjaga kebersihan genetalianya
c) Dukungan suami/keluarga
Ada

B. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tinggi badan : 158 cm, Berat badan : 48 kg
4. Tanda-Tanda Vital (TTV)
a) Suhu badan : 36,50C
b) Tekanan darah: 120/70 mmHg
c) Nadi : 80 kali/menit
d) Pernafasan : 22 kali/menit
B. Pemeriksaan Fisik / Head to Toe
1. Kepala
a. Rambut : Hitam, tidak ada ketombe,tidak mudah
rontok
b. Muka : tidak ada oedema, tidak pucat
c. Mata : Konjungtiva : merah muda,sclera: putih
d. Hidung : Bersih, tidak ada polip,tidak ada
secret
e. Telinga : Bersih, tidak ada tumpukan serumen
f. Mulut : Pucat ,tidak ada stomatitis
2. Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, Tidak
ada pembesaran vena jugularis
3. Mammae : Bentuk simetris, putting susu menonjol,
tidak ada benjolan, tidak ada massa, tidak
nyeri.
4. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada
massa/pembesaran.
5. Genetalia : Tidak ada oedem, tidak ada pembesaran
kelenjar skene dan bartholini, ada pengeluaran pervaginam
berupa cairan putih banyak, kental, dan berbau dari
kemaluannya.
6. Anus : Tidak ada hemorroid
7. Ekstremitas
Atas : Tidak ada oedem, kuku tidak pucat
Bawah : Tidak ada oedem, tidak ada varises,
reflex patella +/+
C.Pemeriksaan Ginekologis
Tidak dilakukan
D.Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa
Wanita usia subur dengan Leukhorea
b. Masalah
Ibu mengeluh keputihan dan gatal
a. Kebutuhan
Tidak Ada
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak Ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak Ada
V. PERENCANAAN (06 Juni 2016, 10.50 WIB)
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaannya.
2. Jelaskan komplikasi yang mungkin timbul karena leukhorea.
3. Jelaskan kembali cara menjaga vulva hygiene yang benar.
4. Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang menyerap
keringat.
5. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA test.
6. Berikan terapi Metronidazol 3x250 mg.

VI. PELAKSANAAN (06 Juli 2016, 10.55 WIB)


1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaannya.
2. Menjelaskan komplikasi yang mungkin timbul karena leukhorea.
3. Menjelaskan kembali cara menjaga vulva hygiene yang benar.
4. Menganjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang menyerap
keringat.
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA test.
6. Memberikan terapi Metronidazol 3x250 mg.
.
VII.EVALUASI (06 Juli 2016, 11.10 WIB)
1. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaannya.
2. Ibu paham dengan komplikasi yang mungkin timbul karena
leukhorea.
3. Ibu mengerti cara menjaga personal hygiene yang benar.
4. Ibu bersedia memakai celana dalam yang menyerap keringat.
5. Ibu akan melakukan pemeriksaan IVA test setelah mendapat
persetujuan suaminya.
6. Ibu bersedia mengkonsumsi terapi yang diberikan.
BAB IV

PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan pada Ny. S usia 31 tahun P1A0 dengan gangguan
sistem reproduksi leukhorea telah dilakukan pengelompokkan sesuai langkah-
langkah manjemen kebidanan. Yang meliputi :

I. Pengkajian data
Dalam langkah ini tahap pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Untuk data penunjang
dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pada pengkajian data, kita mengaji
data subyektif yang didapat dengan cara melakukan
wawancara/anamnesa langsung kepada klien. Data subyektif meliputi
identitas, keluhan, riwayat perkawinan, riwayat persalinan, riwayat
menstruasi, riwayat kb, riwayat penyakit, data kebiasaan sehari-hari, dan
data psikososial.
Pada saat melakukan pengkajian data, ibu mengeluh bahwa ia
mengalami keputihan yang gatal dan berbau. Menurut Manuaba,2008
keputihan abnormal/patologis adalah keputihan yang kental, berwarna,
kuning, gatal, dan berbau. Ibu mengatakan berusia 30 tahun mempunyai
seorang anak dan saat ini memakai KB Suntik 1 bulan. Ibu mengatakan
tidak mempunyai riwayat pernyakit menurun ataupun ginekologis.
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik hasilnya keseluruhan normal,
kecuali pada saat dilakukan pemeriksaan bagian genetalia eksterna
terdapat pengeluaran pervaginam berwarna putih dan berbau.
Pada langkah pertama ini penulis tidak menemukan adanya
kesenjangan antara teori dan praktek.
II. Interpretasi data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diinterpretasikan menurut
diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Setelah dikaji dari keluhan
ibu yang mengatakan bahwa ia mengalami keputihan yang gatal dan
berbau, kemudian setelah dilakukan pemeriksaan fisik, didapat hasil pada
pemeriksaan genetalia eksterna terdapat pengeluaran pervaginam cairan
putih yang banyak, kental, dan berbau. Maka didapat diagnose yaitu
Wanita Usia Subur dengan Leukhorea. Dan masalah yang muncul yaitu
ibu mengeluh keputihan dan gatal. Kebutuhan tidak ada.
III. Identifikasi diagnosis/masalah potensial
Di dalam identifikasi diagnosa dan masalah potensial, di dalam
teori menyatakan masalah potensial yaitu rangkaian masalah dan
diagnosa terbaru dan memerlukan antisipasi pencegahan dan asuhan
yang aman. Pada kasus ini tidak ada masalah potensial.
IV. Identifikasi tindakan segera
Pada kasus ini tidak dilakukan tindakan segera karena tidak
ditemukan masalah potensial.
V. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses rencana tindakan berdasarkan
identifikasi masalah serta antisipasi masalah yang akan terjadi. Pada
tahap perencanaan penulis membuat asuhan kebidanan pada ibu mulai
dari tujuan yang hendak dicapai serta kriteria keberhasilan dan intervensi.
Dalam membuat perencanaan penulis menyesuaikan data yang
diperoleh dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan ibu.
Penetapan tujuan dimaksudkan untuk mencapai pedoman dalam suatu
tindakan.
Pada tinjauan pustaka penanganan yang dilakukan
pada kasus flour albusa dalah pola hidup sehat, setia kepada pasangan,
selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap
kering dan tidak lembab, biasakan membasuh dengan cara yang benar
tiap kali buang air yaitu dari arah depan kebelakang.
Adapun perencanaan yang diberikan pada Ny.J yaitu Jelaskan
pada ibu tentang hasil pemeriksaannya, jelaskan komplikasi yang
mungkin timbul karena leukhorea, jelaskan kembali cara menjaga vulva
hygiene yang benar, anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang
menyerap keringat, anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA test.,
berikan terapi Metronidazol 3x250 mg.
VI. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaanya sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat sebelumnya, yaitu menjelaskan pada ibu tentang hasil
pemeriksaannya bertujuan agar ibu mengetahui kondisinya saat ini,
kemudian menjelaskan komplikasi yang mungkin timbul karena leukhorea
seperti kanker serviks, polip serviks, dan infeksi, lalu menjelaskan kembali
cara menjaga vulva hygiene yang benar yaitu dengan selalu
membersihkan organ intim, menjaga organ intim agar selalu kering,
biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari
arah depan kebelakang, lalu menganjurkan ibu untuk menggunakan
celana dalam yang menyerap keringat agar daerah organ intim tidak
lembab, kemudian menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA
test untuk deteksi dini kanker serviks, kemudian memberikan terapi
Metronidazol 3x250 mg.
VII. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen
asuhan kebidanan yaitu penilaian terhadap tingkat keberhasilan asuhan
yang diberikan pada klien dengan berpedoman pada tujuan dan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah dilakukan asuhan pada ibu,
ibu telah mengetahui hasil pemeriksaannya, ibu paham dengan
komplikasi yang mungkin timbul karena leukhorea, ibu mengerti cara
menjaga personal hygiene yang benar, ibu bersedia memakai celana
dalam yang menyerap keringat, ibu akan melakukan pemeriksaan IVA
test setelah mendapat persetujuan suaminya, dan ibu bersedia
mengkonsumsi terapi yang diberikan.

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan
manajemen menurut Varney pada ibu dengan gangguan kesehatan
reproduksi maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengkajian terhadap ibu dengan leukhorea diperoleh hasil
berupa keluhan ibu mengeluh keputihan dan gatal pada vaginanya,
data objektif didapatkan hasil Keadaan umum : Baik , Kesadaran :
Composmentis, TTV TD : 120/70mmHg, S : 36,50C, N: 80x/Menit, R :
22x/Menit, TB : 158 cm, BB : 48 kg.
2. Interpretasi data pada kasus ini diperoleh diagnosa kebidanan yaitu
wanita usia subur dengan leukhorea. Masalah yang muncul yaitu Ibu
mengeluh keputihan dan gatal pada vaginanya, tidak ada kebutuhan.
3. Pada kasus tersebut, tidak ada diagnosa lain yang akan timbul
sehingga tidak ada tindakan antisipasi yang segera dilakukan.
4. Rencana tindakan yang dilakukan adalah jelaskan pada ibu tentang
hasil pemeriksaannya, jelaskan komplikasi yang mungkin timbul
karena leukhorea, jelaskan kembali cara menjaga vulva hygiene yang
benar, anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang
menyerap keringat, anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA
test., berikan terapi Metronidazol 3x250 mg.
5. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah
dibuat seperti diatas.
6. Pada kasus tersebut, evaluasi yang didapatkan dari perencanaan
yang telah dilakukan, dimana evaluasi yang ada untuk menilai
perencanaan apa yang telah dilakukan dan hasilnya adalah pada ibu,
ibu telah mengetahui hasil pemeriksaannya, ibu paham dengan
komplikasi yang mungkin timbul karena leukhorea, ibu mengerti cara
menjaga personal hygiene yang benar, ibu bersedia memakai celana
dalam yang menyerap keringat, ibu akan melakukan pemeriksaan
IVA test setelah mendapat persetujuan suaminya, dan ibu bersedia
mengkonsumsi terapi yang diberikan.

B. Saran
1. Pada wanita disarankan untuk tidak menganggap remeh atau biasa
adanya pengeluaran “leukorea (keputihan)”sehingga dianjurkan untuk
pemeriksaan khusus atau rutin sehingga dapat menetapkan secara
dini penyebab leukorea (keputihan), dan diharapkan agar kita semua
lebih menjaga kebersihan diri terutama pada bagian genital ( alat
kelamin ), karena hal itu dapat mencegah timbulnya bakteri, jamur
atau virus pada bagian genetalia yang dapat menyebabkan berbagai
penyakit seperti leukorea (keputihan) (Manuaba, 2009).
2. Manfaat :
a. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah didapat dimeja
perkuliahan, terutama yang berhubungan dengan asuhan
kebidanan pada Ibu dengan gangguan reproduksi yaitu
leukhorea.
b. Bagi Lahan
Dapat mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakan asuhan kebidnan pada Ibu dengan leukhorea.

Anda mungkin juga menyukai