(25/1/2019)
Topik:
1. Definisi
2. Batasan lansia
3. Ciri ciri lansia
4. Permasalahan lansia di indonesa
5. Tujuan yan kes pada lansia
6. Pendekatan perawatan lansia
7. Prinsip etika pada pelayanan lansia
Besarnya jumlah penduduk lansia di Indonesia dimasa depan membawa dampak positif
maupun negatif. Berdampak positif, apabila penduduk lansia berada dalam keadaan sehat,
aktif & produktif
Disisi lain besarnya jumlah penduduk lansia menjadi beban jika lansia memiliki masalah
penurunan kes yang berakibat pada peningkatan biaya yan kes, penurunan
pendapatan/penghasilan, peningkatan disabilitas, tidak adanya dukungan sosial dan
lingkungan yang tidak ramah terhadap lansia.
Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa
penduduk lansia di Indonesia (9,03%).
Diprediksi jumlah penduduk lansia tahun 2020(27,08 juta), tahun 2025(33,69 juta, tahun
2030 (40,95) dan tahun 2035 (48,19 juta).
Kozier (1987) menyatakan bahwa Gerontologi adalah Ilmu yang mempelajari seluruh
aspek menua.
Menurut Miller (1990), Gerontologi adalah Cabang ilmu yang mempelajari proses
menua dan masalah-masalah yang terjadi pada lansia.
Uraian tentang Gerontologi Nursing
Kozier (1987), Gerontologi Nursing Ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada
lansia.
Ebersole & Hess, 1994, penggunaan keilmuan secara luas sebagai dasar
pengorganisasian dan perawatan lansia, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup dan kelanjutan kesempatan untuk berkembang melalui kehidupan dan
meninggal dengan damai.
Black & Matassari Jacob (1997) mendefinisikan Geriatri sebagai Cabang ilmu
kedokteran yang berfokus pada masalah kedokteran yaitu penyakit yag timbul pada
lansia.
Masa lanjut usia disebut juga dengan istilah Senium = 65 tahun ke atas..;
Koesoemanto Setyonegoro
Th 2014 jumlah lansia 18 jt, lalu 41 jt th 2035, serta >80juta jwa th 2050. 1: 4 penduduk
Indonesia adlh lansia
lansia tinggal diperkotaan 9,58%, di pedesaan 9,97%, angka ini diperkirakan akan
mengalami peningkatan terus menerus.
Penghidupan sosial baik material maupun spiritual yang meliputi rasa keselamatan,
kesusilaan dan ketentraman lahir bathin yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk
mengadakan pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial bagi diri, keluarga swrta masy
dengan menjunjung tinggi hak kewajiban sesuai pancasila”
Data Susenas th 2012 menjelaskan bahwa angka kesakitan pada lansia th 2012 diperkotaan
24,77% artinya dari setiap 100 orang lansia diperkotaan 24 orang mengalami sakit. Di
Pedesaan didapatkan 28,6%, artinya setiap 100 orang lansia di Pedesaan, 28 orang
mengalami sakit.
1) Mempertahankan derajat kes para lansia pada taraf yg setinggi tingginya, sehingga
terhindar dari penyakit dan gangguan
3) Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lansia yang menderita suatu penyakit
atau gangguan, masih dapat mempertahankan kemandirian yang optimal
4) Mendampingi dan memberikan bantuan moril dan perhatian pada lansia yang berada
dalam fase terminal sehingga lansia dapat menghadapi kematian dengan tenang dan
bermartabat.
Pendekatan Keperawatan Lansia
a. Pendekatan Fisik
Melalui perhatian terhadap kesehatan, kebutuhan, kejadian yang dialami klien lansia
semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kes yang masih dapat
dicapai dan dikembangkan dan penyakit yang dapat dicegah.
Di bagi 2 :
1) Klien lansia yg masih aktif dan memiliki keadaan fisik yang masih mampu bergerak tanpa
bantuan orang lain
2) Klien lansia yang pasif, keadaan fisik mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus
mengetahui dasar keperawatan klien lansia ini, terutama yg berkaitan dengan kebersihan
perseorangan untuk mempertahankan kesehatannya.
b. Pendekatan Psikologis
c. Pendekatan Sosial
Berdiskusi dan bertukar pikiran merupakan salah satu cara perawat dalam melakukan
pendekatan sosial, memberikan kesempatan utk berkumpul bersama lansia dan memotivasi
untuk membaca surat kabar.
Aspek Etik Legal Keperawatan Lansia (Kane et al, 1994, Reuben et al, 1996)
1) Empati
Pelayanan geriatri harus memandang seorang lansia yang sakit dengan pengertian, kasih
sayang dan memahami rasa penderitaan yang dialami oleh penderita tersebut.
Pelayanan geriatri selalu didasarkan pada keharusan untuk mengerjakan yang baik bagi
penderita dan harus menghindari tindakan yang menambah penderitaan (harm) bagi lansia.
3) Otonomi
4) Keadilan
Prinsip pelayanan geriatri harus memberikan perlakuan yang sama bagi semua klien, dalam
hal ini lansia.
5) Kesungguhan Hati
Prinsip untuk selalu memenuhi semua janji yang diberikan pada seorang lansia.