BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
feses yang lunak dan tidak berbentuk. Diare diartikan suatu kondisi buang
air besar yang tidak normal yaitu lebih dari tiga kali sehari dengan
konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau
lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau
usus (Lestari, 2016). Jadi penulis menyimpulkan diare adalah buang air
besar lebih dari tiga kali sehari disertai feses yang cair atau lunak.
2. Etiologi
a. Faktor Infeksi
menimbulkan diare.
b. Faktor Malabsorbsi
c. Faktor Makanan
3. Klasifikasi
a. Diare Akut
b. Diare Kronis
defekasi dan kandungan air dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit
4. Manifestasi Klinis
a. Diare akut
2) Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi perut.
3) Demam.
b. Diare kronik
5. Patofisiologi
osmotik dalam rongga usus meninggi maka terjadi pergeseran air dan
dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit oleh
6. Pathway
Tekanan osmotik
meningkat
Sekresi air dan elektrolit
meningkat Berkurangnya
kesempatan
usus menyerap
Terjadi pergeseran mekanisme tubuh untuk makanan
elektrolit ke dalam mengeluarkan toksin
rongga usus
Asupan nutrisi
Isi rongga usus berkurang dan
berlebih merangsang Diare ditingkatkan
kerja usus
Kehilangan cairan
dan elektrolit Risiko
Ketidakseimbangan
Elektrolit
7. Komplikasi
b. Hipoglikemia.
8. Penatalaksanaan
& Faustine (2014) yang menyatakan bahwa suplemen zink dan probiotik
Oleh karena itu, pemberian oralit dan kombinasi zink probiotik lebih baik
Tindakan :
biasanya.
1) Berikan oralit.
Tindakan :
1. Definisi
individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat
a. Faktor Herediter
b. Faktor Lingkungan
e. Olahraga
dan tinggi badan rata-rata pada setiap kelompok usia anak 6 bulan – 5
Tabel 2.1 Pertumbuhan fisik selama masa balita dan anak-anak usia 6
bulan - 5 tahun
Usia Berat Badan Tinggi Badan
0-6 bulan Kenaikan BB per bulan 500- Kenaikan TB rata-
600 grram pada 6 bulan rata 2,5 cm per bulan.
pertama.
Dua kali BB lahir usia 4-5
bulan.
1 tahun Kenaikan BB per bulan 250- Kenaikan TB rata-
350 gram pada usia 1 tahun. rata 2,5 cm per bulan.
Tiga kali BB lahir usia 1 tahun.
4-6 tahun Kenaikan BB rata-rata per Kenaikan TB rata-
tahun 2 kg. rata 2 x TB lahir.
Kenaikan TB rata-
rata 1,5 x TB setahun.
kasar dan morotik halus menurut kelompok umur 6 bulan - 5 tahun dapat
1. Definisi
a. Natrium (sodium)
dan kontraksi otot. Sodium diatur oleh intake garam, aldosteron dan
b. Kalium (potassium)
basa, karena ion K+ dapat di ubah menjadi ion hidrogen (H+). Nilai
c. Kalsium
d. Magnesium
e. Chlorida
105 mEq/lt.
f. Bikarbonat
HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada
g. Fostat
a. Usia
yang diperlukan dan berat badan. Usia balita sangat rentan untuk terjadi
b. Temperatur Lingkungan
terutama balita.
20
c. Diet
ke intraseluler.
d. Stress
a. Diare.
e. Muntah.
5. Batasan karakteristik
c. Difungsi ginjal.
21
d. Program pengobatan.
1. Pengkajian
sebagai berikut:
a. Identitas
Diare akut lebih sering terjadi pada bayi dari pada anak,
frekuensi diare untuk neonatus > 4 kali/hari sedangkan untuk anak > 3
dan orang).
b. Keluhan utama
Buang air besar yang tidak normal/cair lebih banyak dari biasanya.
dengan muntah, tinja dapat bercampur lendir dan atau darah. Keluhan
22
kesadaran.
1) Prenatal
Pengaruh konsumsi jamu-jamuan terutamma pada kehamilan
2) Natal
3) Post natal
1) Penyakit
Apakah ada anggota keluarga yangmenderita diare atau
4) Persepsi keluarga
1) Pola Nutrisi
24
pada anak < 1tahun/> 1tahun dengan Berat badan < 7 kg dapat
makanan cair.
2) Pola eliminasi
penyebab dan cara penangana lebih lanjut. BAK perlu dikaji untuk
3) Pola istirahat
4) Pola aktivitas
h. Pengkajian fisik
vital, area kepala dan wajah, dada, abdomen, ekstremitas dan genito-
urinaria.
denyut nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun, mata cekung,
mukosa bibir dan mulut kering, kulit kering dengan turgor berkurang.
i. Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
a) Feces lengkap
ginjal
3) Pemeriksaan Radiologi
AP/PA Lateral.
j. Penatalaksanaan
1) Rehidrasi
a) Jenis cairan
b) Jalan pemberian
c) Jumlah cairan
27
d) Jadwal/kecepatan
2) Obat-obatan
penyerta
d) Dietetik
e) Supportif
28
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi keperawatan
keseimbangan elektrolit.
Tabl 2.3
Kriteria hasil dan skala dalam perencanaan risiko ketidakseimbangan
elektrolit pada pasien diare.
Skala
No Kriteria Hasil
Awal Tujuan
1 Pola eliminasi - 5
2 Kontrol gerakan usus - 5
3 Warna feses - 5
4 Jumlah feses untuk diet - 5
5 Feses lembut dan terbentuk - 5
6 Kemudahan BAB - 5
7 Tekanan sfigter - 5
8 Otot utuk mengeluarkan feses - 5
9 Pengeluaran feses tanpa batuan - 5
10 Suara bising usus - 5
Keterangan:
1 = Sangat terganggu
2 = Banyak terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu
Intervensi:
berlanjut.
gastrointestinal.
sebelumnya.
g. Berikan makanan dalam porsi kecil dan lebih sering serta tingkatkan
mengandung laktosa.
episode diare.
kebutuhan.
4. Implementasi
5. Evaluasi
Tabel 2.4
Kriteria hasil dan skala dalam evaluasi risiko ketidakseimbangan
elektrolit pada pasien dengan diare.
Skala
No Kriteria Hasil
Awal Tujuan Akhir
32
1 Pola eliminasi - 5 -
2 Kontrol gerakan usus - 5 -
3 Warna feses - 5 -
4 Jumlah feses untuk diet - 5 -
5 Feses lembut dan terbentuk - 5 -
6 Kemudahan BAB - 5 -
7 Tekanan sfigter - 5 -
8 Otot utuk mengeluarkan feses - 5 -
9 Pengeluaran feses tanpa batuan - 5 -
10 Suara bising usus - 5 -
Keterangan:
1 = Sangat terganggu
2 = Banyak terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu