Anda di halaman 1dari 24

ANEMIA (BERHUBUNGAN

DENGAN JANTUNG)
A. Perubahan Kardiovaskular akibat Anemia
• Anemia akan menginduksi terjadinya mekanisme kompensasi
terhadap penurunan konsentrasi Hb. Mekanisme kompensasi ini
bersifat hemodinamik dan nonhemodinamik.

• Mekanisme kompensasi hemodinamik bersifat kompleks, yang


meliputi :

a. penurunan afterload akibat penurunan resistensi vaskular

b. peningkatan preload akibat peningkatan venous return

c. peningkatan fungsi ventrikel kiri akibat peningkatan aktivitas


simpatis dan faktor-faktor inotropik. Kombinasi ketiganya akan
meningkatkan kerja jantung pada anemia kronis.
Hukum Frank-Starling menyatakan, energi kontraksi sebanding
dengan panjang awal serat otot jantung. Hukum Frank-Starling
secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 2.1.
B. Hubungan Perubahan Fungsi Sistolik dan Dilatasi
Ventrikel Kiri dengan Ekokardiografi pada Anemia Berat
Kronis
Pada keadaan anemia, jantung akan meningkatkan venous return
untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan. Maka sesuai
mekanisme Frank-Starling, jantung akan meningkatkan stroke
volume, sehingga dapat terjadi hipertrofi ventrikel kiri, dengan
miofibril jantung yang memanjang serta dilatasi dari ventrikel
kiri. Ventricular end-diastolic volume (atau end-diastolic
pressure) sering digunakan sebagai representasi preload. End-
diastolic volume dipengaruhi oleh compliance ruang jantung.
Ventricular end-systolic volume tergantung pada afterload dan
kontraktilitas.
Hal ini dapat diterangkan dengan lebih jelas dalam kurva Frank-
Starling (Gambar 2.1).
Ekokardiografi dapat memberikan pencitraan yang
cepat, akurat dan bersifat non invasif untuk menilai
struktur dan fungsi jantung. Dilatasi dari ventrikel kiri
sering dijumpai pada keadaan kelebihan cairan (volume
overload) yang mendasari terjadinya anemia.
Sedangkan kelebihan tekanan (pressure overload) akan
menyebabkan peningkatan massa ventrikel kiri.
Gagal jantung merupakan komplikasi serius dari
anemia. Etiologi dari gagal jantung secara garis besar
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu

• kegagalan kontraktilitas

• peningkatan afterload

• kegagalan pengisian ventrikel.


Gagal jantung yang disebabkan oleh
abnormalitas pengosongan ventrikel, baik yang
disebabkan oleh kegagalan kontraktilitas atau
afterload yang berlebihan disfungsi
sistolik
gagal jantung yang disebabkan oleh
abnormalitas relaksasi diastolik atau pengisian
ventrikel disfungsi diastolik
Kerangka Konseptual
Peningkatan derajat anemia berbanding lurus
dengan peningkatan LV systolic dan diastolic
dimensions. Indeks fungsi ventrikel yang
tergantung kepada beban tidak secara langsung
dipengaruhi oleh usia pasien, peningkatan
tingkat keparahan atau lamanya anemia.
C. Teori Medis dan Keperawatan
a. Diagnosa menurut NANDA

1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya


pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau
penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan)).

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan
/absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara


suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
b. NOC dan NIC
1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak
adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin
leucopenia, atau penurunan granulosit (respons inflamasi
tertekan)).
NOC : Infeksi tidak terjadi.
Kriteria hasil :
- mengidentifikasi perilaku untuk mencegah/menurunkan
risiko infeksi.
- meningkatkan penyembuhan luka, bebas drainase
purulen atau eritema, dan demam.
NIC:
• Tingkatkan cuci tangan yang baik ; oleh pemberi perawatan
dan pasien.
Rasional : mencegah kontaminasi silang/kolonisasi bacterial.
Catatan : pasien dengan anemia berat/aplastik dapat berisiko
akibat flora normal kulit.
• Pertahankan teknik aseptic ketat pada prosedur/perawatan
luka.
Rasional : menurunkan risiko kolonisasi/infeksi bakteri.
• Berikan perawatan kulit, perianal dan oral dengan cermat.
Rasional : menurunkan risiko kerusakan kulit/jaringan dan
infeksi
• Motivasi perubahan posisi/ambulasi yang sering, latihan batuk
dan napas dalam.
Rasional : meningkatkan ventilasi semua segmen paru dan
membantu memobilisasi sekresi untuk mencegah pneumonia.
• Tingkatkan masukkan cairan adekuat.
Rasional : membantu dalam pengenceran secret pernapasan untuk
mempermudah pengeluaran dan mencegah stasis cairan tubuh
misalnya pernapasan dan ginjal.

• Pantau/batasi pengunjung. Berikan isolasi bila memungkinkan.


Rasional : membatasi pemajanan pada bakteri/infeksi. Perlindungan
isolasi dibutuhkan pada anemia aplastik, bila respons imun sangat
terganggu.

• Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia dengan


atau tanpa demam.
Rasional : adanya proses inflamasi/infeksi membutuhkan
evaluasi/pengobatan.
• Amati eritema/cairan luka.
Rasional : indikator infeksi lokal. Catatan : pembentukan pus
mungkin tidak ada bila granulosit tertekan.
• Ambil specimen untuk kultur/sensitivitas sesuai indikasi
(kolaborasi)
Rasional : membedakan adanya infeksi, mengidentifikasi
pathogen khusus dan mempengaruhi pilihan pengobatan.
• Berikan antiseptic topical ; antibiotic sistemik (kolaborasi).
Rasional : mungkin digunakan secara propilaktik untuk
menurunkan kolonisasi atau untuk pengobatan proses infeksi
local.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna
makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel
darah merah.
NOC : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
• menunujukkan peningkatan/mempertahankan berat badan dengan
nilai laboratorium normal.
• tidak mengalami tanda mal nutrisi.
• Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk
meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang sesuai.
NIC:
• Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai.
Rasional : mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensi.
• Observasi dan catat masukkan makanan pasien.
Rasional : mengawasi masukkan kalori atau kualitas kekurangan
konsumsi makanan.
• Timbang berat badan setiap hari.
Rasional : mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas
intervensi nutrisi.
• Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan
diantara waktu makan.
Rasional : menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukkan dan
mencegah distensi gaster.
• Observasi dan catat kejadian mual/muntah, flatus dan dan gejala lain
yang berhubungan.
Rasional : gejala GI dapat menunjukkan efek anemia (hipoksia)
pada organ.

• Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik ; sebelum dan sesudah
makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut.
Berikan pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka.
Rasional : meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral.
Menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan
infeksi. Teknik perawatan mulut khusus mungkin diperlukan bila
jaringan rapuh/luka/perdarahan dan nyeri berat.
• Kolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet.
Rasional : membantu dalam rencana diet untuk memenuhi
kebutuhan individual.

• Kolaborasi ; pantau hasil pemeriksaan laboraturium.


Rasional : meningkatakan efektivitas program pengobatan,
termasuk sumber diet nutrisi yang dibutuhkan.

• Kolaborasi ; berikan obat sesuai indikasi.


Rasional : kebutuhan penggantian tergantung pada tipe
anemia dan atau adanyan masukkan oral yang buruk dan
defisiensi yang diidentifikasi.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
NOC : dapat mempertahankan/meningkatkan
ambulasi/aktivitas.
Kriteria hasil :

• melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk


aktivitas sehari-hari)

• menunjukkan penurunan tanda intolerasi fisiologis,


misalnya nadi, pernapasan, dan tekanan darah masih dalam
rentang normal.
NIC:

• Kaji kemampuan ADL pasien.

Rasional : mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan.

• Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan

kelemahan otot.

Rasional : menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi

vitamin B12 mempengaruhi keamanan pasien/risiko cedera.

• Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.

Rasional : manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru

untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.


• Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan kurangi suara

bising, pertahankan tirah baring bila di indikasikan.

Rasional : meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan

oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.

• Gunakan teknik menghemat energi, anjurkan pasien istirahat bila

terjadi kelelahan dan kelemahan, anjurkan pasien melakukan

aktivitas semampunya (tanpa memaksakan diri).

Rasional : meningkatkan aktivitas secara bertahap sampai normal

dan memperbaiki tonus otot/stamina tanpa kelemahan. Meingkatkan

harga diri dan rasa terkontrol.


TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai