DENGAN KERACUNAN
DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD. DR. SOETOMO
A. PENGERTIAN
INTOKSIKASI = KERACUNAN
Masuknya zat/senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek
merugikan pada yang menggunakannya.
PENYEBAB KERACUNAN
1. Usaha bunuh diri umur 10 – 30 tahun.
2. Pembunuhan (Humiside)
3. Tidak sengaja
2. RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat keracunan
Bahan racun yang digunakan
DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA 1
ANGKATAN III
Berapa lama diketahui setelah keracunan
Ada masalah lain sebagai pencetus keracunan
Syndroma toksik yang ditimbulkan
PERTOLONGAN PERTAMA
Tergantung cara masuknya racun:
Pencernaan mulut
Pernafasan
Kulit
Mata
ANGKATAN III
TATA LAKSANA DARURAT
PERAWATAN JIWA
Dengan Masalah:
1. Kelainan kepribadian
2. Reaksi depresi
3. Psikosis
4. Neurosis
5. Retardasi Mental
MASUK
TERTELAN
KONTRA INDIKASI
1. Kejang – koma
2. Tertelan bahan korosif + minyak
ANGKATAN III
DIHIRUP
KULIT
MATA
Terapi Mempertahankan
Penunjang organ vital – cairan elektrolit,
Terapi komplikasi
Anti Dotum
ANGKATAN III
INTOKSIKASI I F O
(INSEKTISIDA FOSFAT ORGANIK)
- Diserap Paru
- Kolenergik
PATOFISIOLOGI :
RACUN
Muskarinik
AKH Ditempat Nikotinik
Tertentu SSP
Resusitasi : A – B – C
TERAPI Eliminasi: Emesis, katarsis, kumbah lambung, mandi.
Anti Dotum: Sulfat Atropin
GEJALA KOLINERGIK
Tanda-tanda vital Depresi SSP
Saliva Fasikulasi otot
Lakrimasi Miosis
Urinasi Bradikardi
Emesis Edem paru-konvulsi
Diaforesis
EFEK ASETIL KHOLIN
1. Muskarinik : otot polos saluran cerna : kelenjar ludah, keringat, pupil,
bronkhus dan jantung
ANGKATAN III
2. Nikotinik otot bergaris : bola mata, lidah, kelopak mata, otot pernafasan.
3. SSP rasa nyeri kepala, perubahan emosi, konvulsi koma.
SIFAT :
Larut dalam minyak
Bertahan berbulan-bulan
Dapat menyerang SSP
GEJALA:
Muntah ½ - 1 jam setelah intoksikasi
Lemah – diare – lumpuh – kejang
Tremor leher + kepala distress nafas
TATA LAKSANA:
Resusitasi
Eliminasi : emesis – katarsis – kumbah lambung
Terapi penunjang anti konvulsan
MACAM:
Minyak tanah, diesel : titik didih 150 – 300 0 C
Destilas minyak : titik didih 100 – 150 0 C
Bensin, minyak cat : titik didih 20 – 100 0 C
SIFAT:
Via saluran cerna gangguan saraf: depresi, koma, kejang.
Via saluran nafas iritasi, cepat sebar.
GEJALA:
Depresi SSP, nausea, muntah
Batuk iritasi, lemah, pusing
Nafas bronkho penumonia
Kena kulit rusak
LABORAT:
Eritrosit , proteinuria, hematuri, hipoplasi sumsum tulang.
DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA 6
ANGKATAN III
TATA LAKSANA:
Eliminasi kumbah lambung (endotrakheal tube)
Obat penunjang antibiotik, respirator
PENTING
Bila basa (KOH, NaOH) beri air buah /HCl encer sebanyak
ANGKATAN III
INTOKSIKASI BAHAN, HIPNOTIKA, SEDATIVA & ANALGETIKA
MACAM:
SIFAT:
Depresi SSP
GEJALA:
TATA LAKSANA:
1. Resusitasi
2. Eliminasi:
Koma Ringan:
SINDROMA
SIMPATOMIMETIK
Delusi
Paranoia
Nadi , Tensi
Medriasis
Kejang
ANGKATAN III
EKG
Radiologi
Elektrolit
Anion
Osmolaritas
INTOKSIKASI NARKOBA/NAPZA
PENGERTIAN
NAPZA Obat bila masuk dalam tubuh dapat mempengaruhi SSP &
menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental emosional dan sosial karena
ketergantungan obat.
ANGKATAN III
PT = Dihirup, suntik, dragon
Ganja = Diisap (Dirokok)
Ekstasi = Ditelan
Shabu = Dihirup pakai bong
1. FAKTOR INDIVIDU
Rasa ingin tahu Kurang jantan
Untuk senang-senang Cemas, depresi, gangguan
Mode/trend kepribadian
Gaul Putus sekolah
Kel. Anak beresiko tinggi
2. FAKTOR LINGKUNGAN
Komunikasi dengan orangtua kurang
Broken home
PENATALAKSANAAN NAPZA
1. Detoksifikasi
ANGKATAN III
2. Rehabilitasi rehabilitasi sosial
3. Resosialisasi
1. PERUBAHAN PERILAKU
Emosi labil Menjual barang
Takut sinar/Air Pergi tanpa pamit
Menyendiri Halusinasi
Bohong, mencuri Paranoid
2. PERUBAHAN FISIK
Badan kurus Mata merah, cekung
Mengantuk Ada goresan di lengan/kaki
3. DITEMUKAN
Sendok, aqua, spuit, korek api, grenjeng, darah
Bubuk bungkus kertas, alkohol, bong, dll
Euforia
Energi berlebihan
Meningkatkan kemampuan kerja & interaksi sosial
EFEK KLINIK
Euforia Obstipasi
Perubahan suasana hati Depresi respirasi
Ngantuk Tekanan reflek batuk
Melayang Tekanan kerja jantung
Mual
EFEK PUTUS OBAT
ANGKATAN III
CARA MENGATASI PASIEN NARKOBA
ANGKATAN III
KERACUNAN ALKOHOL
ALKOHOL = ETANOL
Dapat diketahui dalam darah 5 menit setelah minum.
ALKOHOL:
Merupakan penyakit kronis yang dapat mengakibatkan problem pada:
Sosial keluarga, masyarakat
Psikologis Utama : (apa yang menyebabkannya)
Kesehatan Fisik : hepar, syaraf, jantung, dll
ALKOHOL
Diabsorbsi di gaster dan usus halus.
Dimetabolisme di hati melalui enzym sitoplastik alkohol dehidrogenase jadi
Asetil Dehida Asetil Ko Enzym A dan Asetat karbon dioksidase + air.
Asam amino + insulin mempercepat metabolisme alkohol sehingga starvasi susu
dan lemak memperlambat absorbsi.
Alkohol
Metabolisme Lipid
Hiper trigliserida
Fatty liver
ANGKATAN III
- Setelah 24 – 36 jam berhenti obat terjadi :
Mudah terkejut
Infeksi konjungtiva
Takhikardi – anoreksia – nausia – vomitus
Insomnia , respon kasar cuek
Disoroentasi
- Gangguan persepsi:
Haluinasi mmpi buruk , suara / bayangan
- Konvulsi
- Delirium bingung yang bera – halusinasi – remor - insomnia
Penanganan / tataaksana :
Ringan :
- Dapat sembuh sendiri.
Berat:
- Na. Fenobarbital 200 mg SC.
- Kafein , lakukan resusistasi dengan memperhatikan A B C.
- Lakukan dengan sikap yang lembut, cegah adanya >> tenaga.
- Hindari penekanan agiasi.
- Cegah adanya trauma
- Selama gawat nutrisi parenteral lalu bertahap.
- Monitor dengan ketat sistem saraf pusat.
- Observasi tarikan napas.
ANGKATAN III
PENYALAHGUNAAN OBAT EKTASI
Pengertian :
Ekstai : XTG masuk keurunan amfetamin (MDMA = methelene dioxy mea
amphetamine) dikelompokkan dalam halusinogenik
Sifat halusinogenik:
- ilusi visual.
- Apat melihat suara dan membau
- Depersonalisasi.
Patofisiologi:
Pil / serbuk hirup / telan / suntikan berpengaruh sebagai neuroadrenergik
Dopaminergik serotonik dalam SSP melepas neurotransmiter endogen terhadap
efeksimpatetik. 20 – 30 “ pasca oral efek berakhir 4 – 48 jam ~ obatnya.
Dimetabolisme di hati ekskrei melalui urine.
Gejala:
Ringan:
- iritabel , mulut kering, palitasi.
- HT ringan, gelisah, sulit tidur.
- Tremor, medriasis, flushing gelisah.
Sedang:
- rasa takut, agitasi, memberontak, mual, muntah, nyeri perut, otot kejang.
- Hiperrefleksi, diaforesis, nadi cepat, HT, Suhu tinggi, panik, halusinasi
Berat:
- Dilirium, kejang, gangguan SSP, koma.
- Aritmia, otot spasme, suhu + T meninggi.
- Koagulasi perdarahan GGA – ARDS.
- Iskemia – perfusi Menurun, pucat, infark cordis, meninggal
ANGKATAN III
Pemeriksaan fisik:
- kardiovaskuler: Nadi , Respiratory, temperatur, tekanan darah meningkat.
- Neurologis: hiperaktif, kejang, psikosis.
- Kulit: kering, suhu meningkat, mukosa kering, ada bekas suntikan.
- Mata: medriasis.
- Abdomen : bising usus meningkat
- Traktus urinarius: alkalosis hiperventilasi, acidosis metabolik, kalim
meningkat, natrium meningkat, RFt meningkat, gula darah meningkat akibat
rangsangan karbohidrat meningkat.
ANGKATAN III