Anda di halaman 1dari 19

Penurunan resopsi Kebutuhan yang

Asupan besi yang


karena kelainan pada meningkat
tidak cukup
usus karena anak banyak (pertumbuhan cepat)
mengkonsumsi teh

Kebutuhan Fe meningkat
Tidak dpt memenuhi Gangguan penyerapan Fe
kebutuhan untuk
pembentukan sel
darah merah Tubuh kurang Fe
Pembuatan Hb dan hem
terganggu

Sel darah merah yang Kekurangan Hb


dihasilkan jumlahnya Kadar Hb dalam darah menurun
lebih sedikit atau kosentrasi darah merah
kurang Pembuatan eritrosit
mengalami penurunan

Anemia defesiansi Zat Besi

Kondisi tubuh yang lemah, Kelemahan otot, sering Ketidak adekuatan masukan
kulit pucat, dan pika beristirahat, sesak nafas kadar Fe

MK : Perfusi Tindakan MK : intoleransi aktifitas Mudah lelah,kulit pucat


jaringan tidak transfusi
efektif

MK : perubahan nutrisi
MK : ansietas
kuramh dari kebutuhan
tubuh
Asuhan Keperawatan Pada Pasien AD
Dengan Anemia Di Instalansi Gawat Darurat
Di Rumah Sakit Negara Tanggal 02 Maret 2012

Kasus :

Pada hari jum’at tanggal 02 Maret 2012 pukul 17.00 wita, datang pasien
AD bersama ibunya ke RSU Negara, ibu AD mengatakan anaknya Lemah,
pucat, dan ibu AD juga mengatakan sejak tanggal 29 Februari 2012 bahwa AD
mengalami lemas, tidak mau makan, tanpa diketahui penyebabnya, ibu Ad juga
mengatakan bahwa AD tidak mau bermain seperti biasa dengan teman
sebayanya, ibu AD mengatakan anaknya hanya berabring dan tidur, ADL AD
dibantu oleh keluarga, keluarga pasien mengatakan cemas dengan keadaan
anaknya. Keluarga pasien tampak bertanya-tanya tentang sakit yang di alami
AD. Setelah diperiksa oleh dokter diperoleh Kunjungtiva pasien nampak anemis,
Suhu : 37,30C , Nadi : 165kali/menit, Respirasi : 60 kali/menit, pasien juga
tampak pucat HB : 5 g/dl , kapiler refill 5 detik BB saat pengkajian: 14,5 kg.
Dan diputuskan oleh dokter untuk dirawat inap di ruang Cempaka RSU Negara
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
1. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 02 Maret 2011 di Ruang Bedah RSU Negara
dengan menggunakan metode wawancara (anamnesa), observasi, Pemeriksaan fisik,
dan catatan medis pasien.
a. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien dan Penanggung
Identitas : Pasien Penaggung
Nama : AD Putu Wiadnya
Umur : 4 th 22 th
Jenis kelamin : Perempuan Laki - laki
Status Perkawinan : Belum menikah Menikah
Suku bangsa/bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pekerjaan : - Bengkel
Alamat : Pengambengan Pengambengan
Alamat Terdekat : - -
No.Telp. : - 085767930955
No. Registrasi : 011234 -
Tanggal MRS : 02 Maret -

b. Alasan Dirawat
1. Keluhan Utama : ibu pasien mengatakan pasien menagalami lemah, pucat.
2. Riwayat Penyakit Sekarang : pada hari jumat taggal 2 maret 2012 pukul
17.00 wita, keluarga AD membawa AD ke RS Umum dengan
mengeluhkan AD sejak tanggal 29 Februari 2012 tampak lelah, lemas,
tidak mau makan, tanpa diketahui penyebabnya. Dan pada tanggal 2 maret
2012, hari jumat jam 17.00 wita AD langsung dibawa ke RS oleh
Keluarga.
3. Diagnosa Medis : Anemia.
Riwayat Penyakit Sebelumnya : ibu pasien mengatakan AD tidak pernah
mengalami sakit, tetapi sejak tanggal 29 Pebruari 2012 AD tiba-tiba
mengalami sakit seperti itu tanpa tahu penyebabnya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga : ibu AD mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
seperti ini dan tidak ada keluarga yang menderita penyaklit menular.
d. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Bernafas
Ibu pasien mengatakan pasien tampk sulit untuk bernafas yaitu tersengal
–sengal , dari hasil pemeriksaan TTV respirasi 60 kali/menit.
2. Makan dan Minum

Makan : Sebelum sakit ibu pasien mengatakan pasien tidak mengalami


gangguan makan. Pasien mengatakan makan 3 kali sehari setiap
kali makan habis 1 porsi. Dan makan biscuit. Saat sakit pasien
tidak ingin makan. Ibu pasien mengatakan pasien menangis jika
disuruh makan.

Minum : Sebelum sakit pasien mengatakan biasa minum 3 gelas/hari.


Saat pengkajian pasien mengatakan baru minum 1 gelas.

3. Eleminasi (BAB & BAK)

BAB : Sebelum sakit ibu pasien mengatakan BAB taratur yaitu 1- 2 kali
sehari dengan konsistensi lembek dan dengan warna dan bau khas
feses.

BAK : Sebelum sakit pasien mengtakan biasanya BAK 3-5 kali/hari,


dengan warna kuning jernih, bau khas urine.

4. Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit ibu pasien mengatakan pasien tidak ada gannguan dalam
pemenuhan istirahat dan tidur. Saat pengkajian pasien tampak terbaring
lemas, dan tertidur.
5. Gerak dan Aktifitas

Sebelum sakit ibu pasien mengatakan pasien bergerak beraktifitas,


bermain seperti biasa dengan temannya.. Saat pengkajian pasien tampak
diam, terbaring, tampak lelah, dan cerewet. ADL AD dibantu oleh
keluarga

6. Kebersihan Diri
Sebelum sakit ibu pasien mengtakan pasien bisa mandi 2 kali
seharidengan bantuan keluarga. Saat pengkajian ibu pasien mengatakan
pasien madi dibantu keluarga dengan cara dilap.
7. Pengaturan suhu tubuh
Sebelum sakit dan saat pengkajian suhu tubuh pasien tidak mengalami
peningkatan, suhu tubuh pasien 37,30 C.
8. Rasa nyaman

Sebelum sakit atau sesudah sakit ibu pasien mengatakan pasien tidak
mengalami gannguan rasa nyaman.

9. Rasa aman
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan pasien tidak mengalami keluhan
dalam rasa aman. Saat pengkajian keluarga mengatakan cemas dengan
keadaan pasien, karena ini pertamanya pasien mengalami sakit seperti
ini. Pasien tampak aman bersama ibu dan ayahnya.
10. Data social

Pasien kooperatif terhadap pemeriksaan fisik yang dilakukan sehingga


data dapat terkumpul.

11. Prestasi dan Produktifitas

Ibu AD mengatakan anaknya belum sekolah, dan ibu AD mengatakan


AD tidak dapat bermain dengan temannya lagi karena sakit yang dialami.

12. Rekreasi
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan pasien dapat berekreasi dengan
teman-teman sebayanya dan dikenal aktif berinteraksi dan bermain
dengan teman sebaya, setelah sakit pasien jarang melakukan rekreasi dan
bermain dengan temannya.
13. Belajar
Ibu pasien mengatakan tidak tahu sakit apa yang terjadi pada anaknya.
Dan keluarga tampak bertanya-tanya tentang sakit anaknya.

14. Ibadah
Ibu AD mengatakan Sebelum sakit, AD rajin mengikuti orang tuanya
untuk beribadah/ bersembahyang sesuai dengan ajaran, dan setelah sakit
AD tidak dapat melakukan persembahyangan karena sakit.

e. Pemerikasaan Fisik ( Head to Toe)


1. Kesadaran Umum Pasien
a. Kesadaran : Compos Mentis (sadar penuh)
b. Bangun tubuh : pendek
c. Poster tubuh : kecil
d. Cara berjalan : pasien tampak berbaring, tidak berjalan.
e. Gerak motorik : pasien nampak lemas
f. Keadaan kulit :
- Warna kulit : Sawo matang, pucat,
- Turgor kulit : menurun, elastisitas menurun.
- Kebersihan : kebersihan pasien terjaga.
2. Luka : Tidak terdapat luka ataupun bekas luka pada area
tubuh pasien.
3. Gejala cardinal :
- Suhu : 37,50C
- Nadi : 165 kali/menit
- Respirasi : 60 kali/menit
- Tekanan darah : tidak dapat dikaji.
4. Ukuran – ukuran lain :
- BB sebelum MRS : 15 kg
- BB saat pengkajian : 14,5 kg
- TB : tidak dapat dikaji.
a. Kepala : bentuk kepala simetris dan tidak tampak adanya
pembesaran pada kepala, Warna rambut hitam, kulit kepala cukup
bersih, tekstur rambut agak sedikit kasar, distribusi rambut lebat, tidak
adanya jaringan parut, dan tidak adanya lesi,
b. Mata : Bentuk mata simetris, tidak adanya nyeri tekan,
pergerakan bola mata dapat terkoordinasi, reflex pupil baik, sclera
pucat, konjungtiva anemis.
c. Mulut : Bentuk simetris, terdapat carries, warna bibir pucat.
d. Leher : Leher simetris, tidak adanya jaringan parut atau lesi,
tidak adanya pembengkakan kelenjar getah bening.
e. Thorak : Bentuk simetris, tidak adanya jaringan parut tau lesi,
suara nafas wheezing, ronchi tidak ada.
f. Abdomen : Bentuk simetris, tidak ascites, ballotemen, tidak adanya
jaringan parut dan lesi.
g. Genetalia : Tidak terdapat kelainan pada bagian genetalia.
h. Anus : Tidak terdapat kelainan pada bagian anus.
i. Ekstremitas : Tidak ada luka pada ekstremitas atas dan bawah.
5. Pemeriksaan penunjang :
Darah tepi : Hb rendah 5 g/dl.
6. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)
Pasien sudah mendapatkan imunisasi, tetapi setelah imunisasi ibu pasien
jarang memeriksakan keadaan pasien ke Posyandu.
7. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun )
Dengan menggunakan DDST
a. Motorik kasar
Gerak motorik kasar sangat lemah, karena pasien hanya tertidur seperti
orang lelah.
b. Motorik halus
Gerak motorik halus hanya bisa duduk, dan selalu tidur.
c. Bahasa
Pasien tidak menghiraukan orang lain, pasien sangat cerewet.

d. Personal social
Pasien tidak mau berbicara pada siapapun kecuali dengan ibunya, jika
ditanya oleh petugas medis pasien hanya menagis.
2. ANALISA DATA
Asuhan Keperawatan Pada Pasien AD
Dengan Anemia Di Instalansi Gawat Darurat
Di Rumah Sakit Negara Tanggal 02 Maret 2012

No Data Subjektif Data Objektif Kesimpulan


1. - Ibu pasien mengatakan - Pasien tampak lelah. Intoleransi aktifitas
anaknya tidak mau - Pasien tampak berbaring.
bermain. - ADL AD dibantu oleh
- Ibu pasien mengatakan keluarga.
pasien cerewet. - Pasien tampak tidur.

2. - Ibu pasien mengatakan - pasien tampak tidak mau Perubahan nutrisi


pasien menangis jika makan. kurang dari
disuruh makan. - BB : 14,5 kg kebutuhan tubuh.
- ibu pasien mengatakan - Konjungtiva pasien tampak
pasien tidak mau makan. anemis.

3. - Keluarga pasien - Keluarga tampak bertanya- Ansietas


mengatakan cemas tanya tentang sakit anaknya.
dengan keadaan - Keluarga pasien tampak
anaknya. cemas dengan keadaan
- Keluarga pasien anaknya.
mengatakan kurang
mengetahui apa yang
terjadi pada anaknya
4 - ibu AD mengatakan - Suhu : 37,30C , Perfusi jaringan
anaknya Lemah, - Konjungtiva pasien tampak tidak efektif
- ibu mengatakan anemis.
anaknya pucat, dan - Nadi : 165 kali/menit,
mengalami lemas - Respirasi : 60 kali/menit,
- pasien juga tampak pucat
- HB : 5 g/dl , kapiler refill 5
detik

3. RUMUSAN MASALAH
a. Intoleransi aktifitas
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Ansietas
d. Perfusi jaringan tidak efektif
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan sistem transpor oksigen
sekunder akibat anemia ditandai dengan Ibu pasien mengatakan anaknya
tidak mau bermain, Ibu pasien mengatakan pasien cerewet. Pasien tampak
lelah.Pasien tampak berbaring.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan
/absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah
ditandai dengan Ibu pasien mengatakan pasien menangis jika disuruh
makan. ibu pasien mengatakan pasien tidak mau makan. BB : 14,5 kg.
c. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ditandai dengan
Keluarga pasien mengatakan kurang mengetahui apa yang terjadi pada
anaknya.,keluarga Pasien mengatakan cemas dengan keadaan anaknya,
Keluarga tampak bertanya-tanya tentang sakit anaknya. Keluarga pasien
tampak cemas dengan keadaan anaknya.
d. Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan penurunan konsentari Hb darah
ditandai dengan ibu AD mengatakan anaknya Lemah, ibu mengatakan
anaknya pucat, dan mengalami lemas, Suhu : 37,30C , Konjungtiva pasien
tampak anemis, Nadi : 165 kali/menit, Respirasi : 60 kali/menit,,
pasien juga tampak pucat, HB : 5 g/dl , kapiler refill 5 detik
4. PERENCANAAN
a. Prioritas Masalah

a. Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan penurunan konsentari Hb


darah ditandai dengan ibu AD mengatakan anaknya Lemah, ibu
mengatakan anaknya pucat, dan mengalami lemas, Suhu : 37,30C ,
Konjungtiva pasien tampak anemis, Nadi : 165 kali/menit, Respirasi
: 60 kali/menit,, pasien juga tampak pucat, HB : 5 g/dl , kapiler refill 5
detik
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan
/absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah
ditandai dengan Ibu pasien mengatakan pasien menangis jika disuruh
makan. ibu pasien mengatakan pasien tidak mau makan. BB : 9,5 kg.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan sistem transpor
oksigen sekunder akibat anemia ditandai dengan Ibu pasien mengatakan
anaknya tidak mau bermain, Ibu pasien mengatakan pasien cerewet.
Pasien tampak lelah.Pasien tampak berbaring.
d. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ditandai dengan
Keluarga pasien mengatakan kurang mengetahui apa yang terjadi pada
anaknya.,keluarga Pasien mengatakan cemas dengan keadaan anaknya,
Keluarga tampak bertanya-tanya tentang sakit anaknya. Keluarga pasien
tampak cemas dengan keadaan anaknya..
b. Rencana keperawatan

No Hari/tgl/jam Diagnose Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Hasil
1. Jumat, tgl 2 Perfusi jaringan tidak efektif Setelah dilakukan - Catat keluhan rasa - Sensasi dingin
maret 2012. berhubungan penurunan tindakan keperawatan dingin, pertahankan suhu menunjukan adanya
Pkl. 18.00.. konsentari Hb darah selama 3x24 jam, lingkungan, dan tubuh aliran darah perifer yang
diharapkan perfusi hangat sesuai indikasi tidak adekuat
jaringan efektif dengan - Kolaborasi pemberian - Membantu peningkatan
kreteria hasil : oksigen kadar oksigen dalam
- pucat (-), tubuh
- nafas normal (30- - Kolaborasi pemeriksaan - Mengetahui kadar Hb
50x permenit), laboratorium, Hb, Hmt,
- nadi normal (80- AGD, dll.
160x permenit), - Kolaborasi dalam - Meningkatkan kadar Hb
- Hb 6 g/dl. pemberian transfusi.
- Kapiler refill 3 detik - Awasi ketat untuk - Mengetahui komplikasi
- keluarga terjadinya komplikasi transfuse seperti adanya
mengatakan pasien transfusi. syok
sudah tidak pucat.
2. Jumat, tgl 2 Perubahan nutrisi kurang - Tujuan : setelah - Observasi dan catat - mengawasi
maret 2012. dari kebutuhan tubuh dilakukan tindakan masukkan makanan masukkan kalori
Pkl. 18.00.. berhubungan dengan keperawatan selama pasien. atau kualitas
kegagalan untuk mencerna 3x24 jam dapat kekurangan
atau ketidak mampuan memenuhi kebutuhan konsumsi makanan.
mencerna makanan nutrisi pasien. - Timbang berat badan - mengawasi
/absorpsi nutrient yang Dengan kriteria hasil : setiap hari. penurunan berat
diperlukan untuk - Nutrisi terpenuhi badan atau
pembentukan sel darah - BB meningkat efektivitas intervensi
merah sesuai dengan BB nutrisi.
semula. - Berikan makan sedikit - menurunkan
- dengan frekuensi sering kelemahan,
dan atau makan diantara meningkatkan
waktu makan. pemasukkan dan
mencegah distensi
gaster.
- Berikan susu suplemen - Untuk menambah
setelah makan padat. tenaga pasien ketika
pasien tidak mau
makan
3 Jumat, tgl 2 Intoleransi aktivitas - Tujuan : setelah - Kaji kemampuan ADL - mempengaruhi
maret 2012. berhubungan dengan dilakukan tindakan pasien pilihan
Pkl. 18.00 gangguan sistem transpor keperawatan selama intervensi/bantuan.
oksigen sekunder akibat 3x24 jam mobilitas - Berikan aktivitas - untuk mencegah
anemia pasien terpenuhi. bermain. kebosanan dan
Dengan kriteria hasil : meningkatkan
- Pasien tidak istirahat.
tampak lelah. - Observasi tanda-tanda - manifestasi
- Pasien tampak vital sebelum dan kardiopulmonal dari
menunjukkan minat sesudah aktivitas. upaya jantung dan
bermain dan mampu paru untuk
berktivitas. membawa jumlah
- ADL dapat oksigen adekuat ke
dilakukan tanpa jaringan.
bantuan keluarga. -
Jumat, tgl 2 Ansietas berhubungan - Tujuan : Setelah - Berikan kesempatan keluarga - Mengungkapkan rasa
maret 2012. dengan kurangnya dilakukan tindakan pasien untuk mengungkapkan cemas dapat
Pkl. 18.00. pengetahuan ditandai keperawatan selama cemas terhadap anaknya. mengurangi cemas
dengan Keluarga pasien 1x 60 menit - Berikan pengetahuan kepada yang dirasakan.
mengatakan kurang menurunkan tingkat keluarga tentang keadaan - Mengurangi
mengetahui apa yang terjadi ansietas. anaknya. kecemasan dan
pada anaknya.,keluarga Dengan Kreteria Hasil : menambah
Pasien mengatakan cemas - Rasa cemas dan - Beri penjelasan dan suport pengetahuan.
dengan keadaan anaknya takut berkurang. pada pasien pada setiap - Mengurangi
- Keluarga Pasien melakukan prosedur kecemasan dan
mengungkapkan dan tindakan. meningkatkan
mendiskusikan rasa - pengetahuan.
cemas atau takut yang
dialami.
c. Implementasi
No Hari/tgl/jam Diagnose Tindakan Keperawatan Evalusi Paraf
Keperawatan
1 Jumat, 2 maret I - Mengkolaborasikan pemberian oksigen S: keluarga mengatakan pernafasannya
tidak tersengal lagi
2012, jam
O: pernafasannya tidak tersengal
19.00 wita sengal, 46 x/menit.
- Mengkolaborasi pemeriksaan
S: keluarga mengatakn pasien agak
laboratorium, Hb, Hmt, AGD, dll pucat
O: Hb 5g/dl

- Mengkolaborasikan dalam pemberian


S: keluarga pasien mengatakan tidak
transfuse
terjadi alergi setelah di transfuse
O: tidak terjadi komplikasi

- Mengawasi terjadinya komplikasi S: keluarga pasien mengatakan tidak


transfusi. terjadi alergi setelah di transfuse
O: tidak terjadi komplikasi

2 Sabtu, minggu, II - menimbang berat badan setiap hari. - BB pasien meningkat dari BB awal
senin, 3-4 14,5 kg, sekarang menjadi 15 kg.
maret 2012, - memberikan makan sedikit dengan - Ibu pasien mengatakan ppasien
08.30 wita frekuensi sering dan atau makan sudah mau makan.Pasien tampak
diantara waktu makan. makan sedikit-sedikit diawali
dengan makan biscuit.
- memberikan susu suplemen setelah - Ibu pasien mengatkan pasien mau
makan padat. minum susu baik pada pgi hari dan
malam hari.
2 Sabtu, 3 maret III - mengkaji kemampuan ADL pasien. - Ibu pasien mengatkan anaknya
2012, jam tidak cerewet lagi, pasien sudah
08.00 wita nampak mau beraktifitas seperti
ingin bermain.
- memberikan aktivitas bermain. - Ibu pasien mengatakan anaknya
sudah dapat bermain seperti semula
bersama bapaknya dengan bermain
mobil-mobolan.
- mengobservasi tanda-tanda vital - Pernafasan pasien 24 kali/mnt,
sebelum dan sesudah aktivitas. 86kali/mnt, suhu 36,40C.

4 Jumat, 2 maret IV - memberikan kesempatan keluarga - keluarga pasien mengungkapkan


2012, 18.45 pasien untuk mengungkapkan cemas rasa cemas terhadap keadaan
wita terhadap anaknya. anaknya.
- memberikan pengetahuan kepada - Keluarga tampak mengerti dan
keluarga tentang keadaan anaknya. paham dengan apa yang diberikan.
- memberikan penjelasan dan suport - Keluarga tampak mengerti dan
pada keluarga dan pasien pada setiap pasien tampak kooperatif dengan
melakukan prosedur tindakan tindakan yang diberikan.

d. Evaluasi
Hari / tgl / jam Diagnose keperawatan Evaluasi
Senin, 5 maret Perfusi jaringan tidak efektif S : keluarga mengatakan pasien sudah tidak pucat
O: pucat (-), nafas normal (46x permenit), nadi normal (86x
2012, 10.00 wita berhubungan penurunan konsentari
permenit), Hb 7 g/dl. Kapiler refill 3 detik
Hb darah A: masalah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien,
Senin, 5 maret Perubahan nutrisi kurang dari S : sudah ibu pasien mengatakan pasien makan 1 hari 3 kali habis 1
2012, 10.15 wita kebutuhan tubuh berhubungan porsi, dengan tambahan biscuit dan air putih.
dengan kegagalan untuk mencerna O : BB pasien sudah mulai naik dari BB awal 14,5 dan BB sekarang
atau ketidak mampuan mencerna 15 kg.
makanan /absorpsi nutrient yang A : Tujuan tercapai
diperlukan untuk pembentukan sel P : Pertahankan kondisi pasien
darah merah
Senin, 5 maret Intoleransi aktivitas berhubungan S : ibu pasien mengatakan pasien sudah mulai mau bermain dengan
2012, 10.20 wita dengan gangguan sistem transpor bapaknya.
oksigen sekunder akibat anemia O: Pasien tampak memperlihatkan kondisi membaik sudah mau
bermain dengan bapaknya, dan tidak cerewet lagi.
A: Tujuan tercapai.
P : Pertahankan kondisi pasien.
Jumat, Ansietas berhubungan dengan S : ibu Pasien mengatkan rasa cemas dan takutnya berkurang.
tgl 2 maret 2012. kurangnya pengetahuan ditandai O : ibu Pasien sudah tampak rileks dan tidak tampak gelisah dengan
Pkl. 18.45 wita. dengan Keluarga pasien mengatakan keadaan anaknya.
kurang mengetahui apa yang terjadi A: Pemberian informasi yang adekuat tentang penyakit yang dialami
pada anaknya.,keluarga Pasien pasien serta pengawasan dan cara pengobatan,prosedur tindakan
mengatakan cemas dengan keadaan dapat mengurangi ansietas yang dirasakan keluarga pasien.
anaknya P : Pertahankan kondisi.

Anda mungkin juga menyukai