Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KEPERAWATAN ANAK II

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SM DENGAN ALLERGI MAKANAN

Dosen Pengampu

Ni Kadek Tirtani Nurya, S.Kep., Ns

Oleh

HIDAYATUL WASLIYAH

102010905

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JEMBRANA

2012
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SM DENGAN ALLERGI
MAKANAN DI RUANG CEMPAKA RSUD NEGARA
TANGGAL 6-8 2012

CONTOH KASUS :

SM berusia 7 tahun, masuk RSUD Negara pada tanggal 5 Mei 2012 pukul 20.00
Wita bersama orang tuanya dengan keluhan gatal-gatal dan kemerahan pada
kulitnya. Kulit pasien bentol-bentol kemerahan. Setelah dilakukan anamnesa, ibu
pasien mengatakan pasien makan cumi goreng. Akhirnya pasien dirawat untuk
mendapatkan perawatan yang intensif. Kulit pasien lebam. Vital sign : TD :
100/60 mmHg, Nadi : 80 kali/menit, Respirasi : 21 kali/menit, Suhu : 37,5 o C.
1. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 Mei 2012 pukul 10.00 wita di ruang
Cempaka di RSUD Negara dengan menggunakan metode wawancara
(anamnesa), observasi, Pemeriksaan fisik, dan catatan medis pasien.
a. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien dan Penanggung
Identitas : Pasien Penaggung
Nama : SM Ani
Umur : 7 th 31 th
Jenis kelamin : laki – laki Laki – laki
Status Perkawinan : Belum menikah Menikah
Suku bangsa/bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Islam Islam
Pekerjaan : - Buruh
Alamat : Negara Negara
Alamat Terdekat : - -
No.Telp. : - 08155674958
No. Registrasi : 1309278 -
Tanggal MRS : 5 Mei 2012 -

b. Alasan Dirawat
1) Keluhan Utama :
a) Keluhan utama saat MRS :
Ibu pasien mengeluh anaknya gatal-gatal dan kemerahan pada
kulitnya
b) Riwayat Penyakit Sekarang :
Menurut keterangan ibu pasien, pasien habis makan cumi
goreng saat makan, kemudian setelah makan itu pasien
mengeluh gatal-gatal kemudian digaruk-garuk oleh pasien
hingga timbul bentol-bentol kemerahan pada kulitnya. Karena
ibu pasien menyangka itu gatal biasa akhirnya diberikan bedak
salichyl untuk menghilangkan gatal tapi tetap saja gatalnya
tidak hilang. Karena pasien menggaruk terus hingga kulitnya
lecet akhirnya ibu pasien membawanya ke RSU Negara.
Setelah dilakukan penanganan sementara di UGD akhirnya
pasien dikirim ke Ruang Cempaka untuk mendapatkan
penanganan lebih intensif.
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Ibu pasien mengatakan sebelumnya pasien makan cumi tidak pernah
mengalami alergi tetapi makan yang kedua kalinya timbul alergi.
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan
pasien.
e. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1) Bernafas
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mengalami kesulitan dalam
bernafas. Nafas pasien 21 x / menit.
2) Makan dan Minum
a. Makan
Ibu pasien mengatakan anaknya makan 3x sehari habis 1 porsi.
b. Minum
Ibu pasien mengatakan anaknya minum ± 5 gelas/hari, kadang
pasien minum hanya sekitar 1200 ml/hari.
3) Eleminasi (BAB & BAK)
a. Buang Air Besar (BAB)
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB 1 kali sehari dengan
konsistensi yang lembek
b. Buang Air Kecil (BAK)
Ibu pasien mengatakan anaknya kencing sebanyak ± 5
kali/hari.
4) Istirahat dan tidur
Ibu pasien mengatakan anaknya sulit tidur karena gatal, Ibu pasien
mengatakan anaknya mulai tidur larut malam yaitu jam 00.00 Wita,
Ibu pasien mengatakan pasien kadang terbangun tengah malam
karena merasakan gatal, pasien tidur 6 jam/ hari.

5) Gerak dan Aktivitas


Ibu pasien mengatakan anaknya terus menggaruk-garuk kulitnya
karena gatal.
6) Kebersihan Diri
Ibu pasien mengatakan pasien tidak mandi hanya cuci muka saja.
7) Pengaturan suhu tubuh
Suhu tubuh pasien 37,5 o C.
8) Rasa nyaman
Ibu pasien mengatakan anaknya sering menangis dan rewel karena
gatal.
9) Rasa aman
Ibu pasien mengatakan anaknya merasa aman bila dekat dengan
keluarganya terutama ibunya. Pasien tampak ditemani oleh ibunya.
10) Data sosial
Pasien menangis bila diberikan tindakan perawatan dan harus
ditemani kedua orang tuanya.
11) Prestasi & Produktifitas
Ibu pasien mengatakan anaknya aktif dan lincah bermain di rumah
sebelum anaknya sakit.
12) Rekreasi
Ibu pasien mengatakan anaknya senang bermain di rumah dengan
teman-teman sebayanya sebelum sakit.
13) Belajar
Ibu pasien mengatakan pasien sudah bersekolah. Di SD kelas 1.
14) Ibadah
Ibu pasien mengatakan anaknya sering diajak sembahyang
bersama-sama dirumah, ibu pasien tampak menyanyikan lagu-lagu
rohani pada pasien.
f. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
1) Keadaan umum pasien
1) Kesadaran : Compos Mentis
2) Bangun tubuh : Tegap
3) Postur tubuh : Sedang
- Cara berjalan : Tidak terobservasi
- Gerak motorik : Terkoordinasi
4) Keadaan kulit
- Warna kulit : Sawo matang
- Turgor kulit : Elastis
- Kebersihan : Bersih tetapi kering
- Luka : Luka akibat garukan, Terdapat lesi dan
lecet pada kulit akibat garukan yang terlalu keras
2) Gejala kardinal
- TD : 100/60 mmHg
- Nadi : 80 kali/menit
- Respirasi : 21 kali/menit
- Suhu : 37,5 o C
3) Ukuran – ukuran lain
- BB sebelum MRS : Tidak terkaji
- BB saat pengkajian : 18 kg
- TB : 100 cm
- Kepala
Warna rambut hitam, kulit kepala bersih, tekstur rambut halus,
rambut kuat, distribusi rambut lebat, tidak ada benjolan, tidak
ada nyeri tekan, tidak adanya jaringan parut, tidak adanya lesi.
- Mata
Bentuk mata simetris, warna konjungtiva merah muda, tidak
adanya nyeri tekan, sklera tidak kemerahan, pergerakan bola
mata dapat terkoordinasi, reflek pupil baik, warna iris hitam,
pupil isokor.

- Mulut
Bentuk simetris, tidak adanya jaringan parut, bibir bengkak dan
kemerahan.
- Leher
Leher simetris, adanya jaringan lesi akibat garukan, tidak
adanya pembengkakan kelenjar limfe, tidak adanya kaku kuduk,
kemerahan pada leher.
- Thorak
Bentuk simetris, adanya lesiakibat garukan, tidak teraba adanya
krepitasi, nyeri tekan tidak ada.
- Abdomen.
Bentuk simetris, tidak ada acites, tidak adanya jaringan parut
dan lesi, tidak ada nyeri tekan.
- Genetalia
Permukaan kulit pada genetalia mengalami kemerahan dan lesi
akibat garukan.
- Anus
Tidak ada kelainan pada anus.
- Ektremitas
Atas : Bentol-bentol kemerahan, lesi akibat garukan dan
bengkak, terdapat bula
Bawah : Bentol-bentol kemerahan, lesi akibat garukan dan
bengkak, terdapat bula

4) Pemeriksaan penunjang
a. Hb : 10 g/dl
b. Uji kulit : allergen makanan yaitu cumi
c. Jumlah trombosit : 113 103/ul
d. Jumlah leukosit : 13.000 mm3
5) Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun )
Dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar
Gerak motorik kasar kuat
2. Motorik halus
Pasien terus berganti-ganti posisi karena rasa gatal yang
membuatnya tidak nyaman
3. Bahasa
Pasien gelisah, pasien menangis dan rewel.
4. Personal social
Pasien tidak mau berbicara kepada siapapun kecuali dengan
orang tuanya, pasien hanya focus menggaruk-garuk keras gatal
yang dirasakan.
2. Analisa Data

Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan


 Ibu pasien mengatakan  Kulit pasien kemerahan Kerusakan integritas
kulit anaknya gatal  Urtikaria kulit
 Ibu pasien mengatakan Pasien tampak menggaruk-
kulit anaknya bentol- garuk kulitnya
 Terdapat lesi pada kulit
bentol kemerahan
akibat garukan yang terlalu
keras
 Bibir bengkak dan
kemerahan.
 Kulit pasien lecet
 Bengkak dan lebam pada
kulit
 Terdapat bula pada kulit
 Ibu pasien mengatakan  Pasien menangis dan rewel Gangguan pola tidur
anaknya sulit tidur  Pasien gelisah
karena gatal  Pasien tidur 6 jam/ hari
 Ibu pasien mengatakan
anaknya mulai tidur
larut malam yaitu jam
00.00 Wita
 Ibu pasien mengatakan
pasien kadang
terbangun tengah
malam karena
merasakan gatal

 Integritas kulit tidak utuh Resiko infeksi


 Pasien menangis dan rewel
 Uji kulit : allergen makanan
yaitu cumi
 Suhu : 37,50C
 Jumlah leukosit : 13.000
mm3
3. Rumusan Masalah Keperawatan
a. Kerusakan integritas kulit
b. Gangguan pola tidur
c. Resiko infeksi
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas kulit b.d factor eksternal : allergen d.d ibu pasien
mengatakan kulit anaknya gatal, ibu pasien mengatakan kulit anaknya
bentol-bentol kemerahan, kulit pasien kemerahan, urtikaria, pasien tampak
menggaruk-garuk kulitnya, terdapat lesi pada kulit akibat garukan yang
terlalu keras, bibir bengkak dan kemerahan, kulit pasien lecet, bengkak dan
lebam pada kulit, terdapat bula pada kulit
2. Gangguan pola tidur b.d gangguan : pruritus d.d ibu pasien mengatakan
anaknya sulit tidur karena gatal, ibu pasien mengatakan anaknya mulai
tidur larut malam yaitu jam 00.00 wita, ibu pasien mengatakan pasien
kadang terbangun tengah malam karena merasakan gatal, pasien menangis
dan rewel, pasien gelisah, pasien tidur 6 jam/ hari
3. Resiko infeksi b.d pertahanan primer tidak adekuat
g. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah
a. Kerusakan integritas kulit b.d factor eksternal : allergen d.d ibu
pasien mengatakan kulit anaknya gatal, ibu pasien mengatakan kulit
anaknya bentol-bentol kemerahan, kulit pasien kemerahan, urtikaria,
pasien tampak menggaruk-garuk kulitnya, terdapat lesi pada kulit akibat
garukan yang terlalu keras, bibir bengkak dan kemerahan, kulit pasien
lecet, bengkak dan lebam pada kulit, terdapat bula pada kulit
b. Gangguan pola tidur b.d gangguan : pruritus d.d ibu pasien
mengatakan anaknya sulit tidur karena gatal, ibu pasien mengatakan
anaknya mulai tidur larut malam yaitu jam 00.00 wita, ibu pasien
mengatakan pasien kadang terbangun tengah malam karena merasakan
gatal, pasien menangis dan rewel, pasien gelisah, pasien tidur 6 jam/
hari
c. Resiko infeksi b.d pertahanan primer tidak adekuat
2. Rencana Perawatan
No Hari/tgl/jam Diagnosa Tujuan & Kriteria
Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1 07 Mei 2012 Kerusakan Setelah diberikan  Lihat kulit, adanya edema,  Kulit berisiko karena
10.00 integritas kulit b.d asuhan keperawatan area sirkulasinya terganggu gangguan sirkulasi
factor eksternal : 3x24 jam integritas
allergen kulit pasien baik atau pigmentasi perifer
dengan KH :
 Ibu pasien tidak  Segera oleskan salep atau  Pengolesan krim
mengeluh anaknya
krim yang telah diresepkan pelembab selama 2 – 4
gatal-gatal lagi
 Pasien tidak setelah mandi menit setelah mandi
menggaruk-garuk untuk mencegah
kulitnya
penguapan air dari kulit
 Bengkak pada bibir
berkurang
 Gunakan air hangat jangan
 Lesi dan lecet pada  air panas menyebabkan
kulit berkurang panas jika mandi
vasodilatasi yang akan
meningkatkan pruritus.
 Gunakan sabun yang  sabun yang
mengandung pelembab atau mengandung pelembab
sabun untuk kulit sensitive. lebih sedikit kandungan
Hindari mandi busa. alkalin dan tidak
membuat kulit kering,
sabun kering dapat
meningkatkan keluhan.

 Kolaborasi dalam pemberian  salep atau krim akan


salep atau krim yang telah melembabkan kulit.
diresepkan 2 atau tiga kali
per hari.

2 07 Mei 2012 Gangguan pola Setelah diberikan  Nasihati ibu pasien untuk  Udara yang kering
10.30 tidur b.d gangguan asuhan keperawatan menjaga kamar tidur agar membuat kulit terasa
: pruritus 3x24 jam pola tidur
pasien tidak terganggu tetap memiliki ventilasi dan gatal, lingkungan yang
dengan KH :
 Ibu pasien kelembaban yang baik. nyaman meningkatkan
mengatakan gatal relaksasi
anaknya berkurang
sehingga tidur
anankanya tidak  Menjaga agar kulit selalu  Tindakan ini mencegah
terganggu lembab. kehilangan air, kulit
 Ibu pasien
yang kering dan gatal
mengatakan anaknya
mulai tidur jam 21.00 biasanya tidak dapat
Wita disembuhkan tetapi
 Ibu pasien bisa dikendalikan.
mengatakan anaknya
tidak terbangun
tengah malam karena  Laksanakan gerak badan  Memberikan efek
gatal secara teratur. menguntungkan bila
 Pasien tidak
dilaksanakan di sore
menangis dan rewel
 Pasien tidur 8 jam/ hari.
hari

3 10 Mei 2012 Resiko infeksi b.d Setelah diberikan  Ajarkan ibu pasien untuk  Untuk mengidentifikasi
11.00 pertahanan primer asuhan keperawatan melaporkan perubahan- perubahan dan
3x24 jam pasien dapat
tidak adekuat mencegah terjadinya perubahan pada kulit pasien melakukan tindakan
infeksi dengan KH : keperawatan bila
 Pasien tidak terdapat perubahan yang
menangis dan rewel memperburuk
 Integritas kulit
pasien utuh  Perawatan kulit yang
 Demonstrasikan perawatan
 Suhu : 370C kulit dan tekankan
benar (aseptic)
mencegah infeksi yang
pentingnya tehnik aseptik.
berkelanjutan

 Tekankan pentingnya diet  Meningkatkan imunitas


nutrisi yaitu menghindari dan menghindari
makanan yang menimbulkan timbulnya alergi
alergi kembali

 Jelaskan hal-hal yang dapat  Meningkatkan


menimbulkan infeksi lain pengetahuan pasien agar
berperilaku sehat yang
mencegah mencegah
infeksi yang lebih parah
lagi
 Kolaborasi dalam pemberian  Mencegah timbulnya
antibiotic sesuia indikasi infeksi berkelanjutan
IV. IMPLEMENTASI

Hari/Tgl/Jam No. Dx Tindakan keperawatan Evaluasi


07 Mei 2012 I  Melihat kulit, adanya edema, area S : Pasien mengeluh kulitnya gatal
10.00 sirkulasinya terganggu atau pigmentasi O : kulit pasien kemerahan, terdapat bula, dan bentol-
bentol

10.15  Mengoleskan salep atau krim yang telah S : Pasien mengatakan nyaman bila dioleskan krim atau
diresepkan setelah mandi salep
O : pasien dioleskan krim atau salep oleh ibunya

11.00  Menggunakan air hangat jangan panas jika S : Pasien mengatakan lebih nyaman mandi dengan air
mandi hangat
O : ibu pasien mengikuti instruksi yang diberikan

 Menggunakan sabun yang mengandung


11.15 S : Ibu pasien mengatakan memandikan anaknya tidak
pelembab atau sabun untuk kulit sensitive. pakai sabun
Hindari mandi busa. O : ibu pasien mengerti tentang apa yang dianjurkan

11.30 S : Pasien mengatakan gatalnya berkurang jika dioleskan


 Berkolaborasi dalam pemberian salep atau salep
krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali O : Pasien tenang
per hari.
07 Mei 2012 II  Menasihati ibu pasien untuk menjaga S : ibu pasien mengatakan memang keadaan kamar
12.00 kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi terlalu lembab
O : keadaan kamar lembab
dan kelembaban yang baik.

12.30  Menganjurkan ibu agar menjaga kulit S : Ibu pasien mengatakan mengerti
O : Pasien lebih nyaman dengan keadaan kulit lembab
pasien selalu lembab.

13.00 S : ibu pasien mengatakan mau mengikuti instruksi


 Melaksanakan gerak badan secara teratur.
perawat
O : Pasien tidak kooperatif
07 Mei 2012 III  Mengajarkan ibu pasien untuk melaporkan S : Pasien mengatakan kulit anaknya masih kemerahan
13.30 perubahan-perubahan pada kulit pasien dan bentol-bentol
O : kulit pasien kemerahan dan bentol-bentol

14.00  Mendemonstrasikan perawatan kulit dan S : Ibu pasien mengatakan mengikuti instruksi perawat
tekankan pentingnya tehnik aseptik. O : kulit pasien dirawat oleh ibunya

14.30  Menekankan pentingnya diet nutrisi yaitu S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah dilarang
menghindari makanan yang menimbulkan makan cumi agar tidak timbul alergi kembali
alergi O : Pasien tidak makan cumi lagi

15.00  Menjelaskan hal-hal yang dapat S : Pasien mengatakan sedikit mengerti apa yang
menimbulkan infeksi lain dijelaskan
O : ibu pasien mengerti
V. EVALUASI

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi (SOAP)


08 Mei 2012 Kerusakan integritas kulit b.d factor eksternal : S : Ibu pasien tidak mengeluh anaknya gatal-gatal lagi,
10 .00 allergen Pasien tidak menggaruk-garuk kulitnya

O : Bengkak pada bibir berkurang, Lesi dan lecet pada


kulit berkurang

A : Tujuan tercapai, masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi pasien

08 Mei 2012 Gangguan pola tidur b.d gangguan : pruritus S : Ibu pasien mengatakan gatal anaknya berkurang
10.30 sehingga tidur anankanya tidak terganggu, Ibu pasien
mengatakan anaknya mulai tidur jam 21.00 Wita, Ibu
pasien mengatakan anaknya tidak terbangun tengah
malam karena gatal

O : Pasien tidak menangis dan rewel, Pasien tidur 8


jam/ hari

A : Tujuan tercapai, masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi pasien


08 Mei 2012 Resiko infeksi b.d pertahanan primer tidak S : -
11.00 adekuat O : Pasien tidak menangis dan rewel, Integritas kulit
pasien utuh, Suhu : 370C

A : Tujuan tercapai, masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai