Dosen Pengampu
Oleh
102010916
2012
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SM DENGAN ASMA DI
RUANG CEMPAKA RSUD NEGARA
TANGGAL 10 – 12 MEI 2012
CONTOH KASUS :
SM berusia 6 tahun, masuk RSUD Negara pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 10.00
Wita bersama orang tuanya dengan keluhan sesak nafas pada anaknya. Pasien
mengatakan sesak nafas sejak kemarin malam. Pasien mengeluh pusing, ibu
pasien mengatakan anaknya batuk berdahak dan terdengar suara mengi, ibu pasien
mengeluh anaknya keluar keringat dingin, ibu pasien mengatakan anaknya lemas,
ibu pasien mengatakan anaknya tidak nafsu makan karena sulit bernafas, ibu
pasien mengatakan anaknya rewel, pasien tampak sesak nafas, pasien tampak
berkeringat, pasien tampak pucat, pasien nafas dengan cuping hidung, pasien
tampak lemah, pasien tampak tidak nafsu makan, nafas pasien cepat dan dalam,
pasien tampak gelisah, suara nafas Wheezing, suara nafas ronchi, BB pasien 16
kg, TD : 100/60 mmHg, Nadi : 115 kali/menit, Suhu : 37,2o C, Nafas : 30
kali/menit.
1. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 10.00 wita di ruang
Cempaka di RSUD Negara dengan menggunakan metode wawancara
(anamnesa), observasi, Pemeriksaan fisik, dan catatan medis pasien.
a. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien dan Penanggung
Identitas : Pasien Penaggung
Nama : SM Agus
Umur : 6 th 30 th
Jenis kelamin : laki – laki Laki – laki
Status Perkawinan : Belum menikah Menikah
Suku bangsa/bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Islam Islam
Pekerjaan : - Buruh
Alamat : Negara Negara
Alamat Terdekat : - -
No.Telp. : - 08155674958
No. Registrasi : 1309278 -
Tanggal MRS : 10 Mei 2012 -
b. Alasan Dirawat
1) Keluhan Utama :
a) Keluhan utama saat MRS :
Ibu pasien mengeluh anaknya sesak nafas dan batuk-batuk
b) Riwayat Penyakit Sekarang :
Menurut keterangan ibu pasien, pasien sesak nafas sejak 4
bulan yang lalu, dan tanggal 9 Mei 2012 pukul 19.00 pasien
sesak nafas lagi dan ibunya hanya menggosokan minyak
hangat, namun, pada tanggal 10 Mei 2012 sesak nafasnya
makin parah dan disertai dengan batuk-batuk dan suara mengi,
Akhirnya tanggal 10 Mei 2012 jam 10.00 Wita pasien dibawa
oleh keluarganya ke RSUD Negara melalui UGD dengan
keluhan sesak nafas disertai dengan batuk-batuk. Setelah
dilakukan penanganan sementara di UGD akhirnya pasien
dikirim ke Ruang Cempaka untuk mendapatkan penanganan
lebih intensif.
4) Pemeriksaan penunjang
Hb : 10 gr/dl
Ht : 43%
Leukosit : 8500 ul
Trombosit : 253.000 ul
GDS : 110 mg/dl
5) Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)
Pasien tidak pernah mendapatkan imuninsasi apapun dan ibu tidak
pernah membawa anaknya ke posyandu untuk memeriksakan
anaknya
Ibu pasien mengatakan Pasien tampak sesak nafas Pola nafas tidak
anaknya sesak nafas Pasien nafas dengan cuping efektif
Pasien mengeluh pusing hidung
Ibu pasien mengatakan Nafas pasien cepat dan
anaknya batuk dan dalam
terdengar suara mengi Ada retraksi dada saat
Ibu pasien mengatakan bernafas
anaknya rewel TD : 100/60 mmHg
Nadi : 115 kali/menit
Nafas : 30 kali/menit
4. Analisa Masalah
a. P : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
E : Akumulasi mukus
S : Ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas, pasien mengeluh pusing,
Ibu pasien mengatakan anaknya batuk dan terdengar suara mengi dan
ngorok Pasien tampak sesak nafas, pasien tampak sianosis, pasien
tampak pucat, suara nafas wheezing, suara nafas ronchi, pasien batuk-
batuk, TD : 100/60 mmHg, Nadi : 115 kali/menit, Suhu : 37,2o C,
Nafas : 30 kali/menit.
Proses terjadi : Peningkatan produksi mukus menyebabkan sekret
menutupi jalan nafas
Akibat bila tidak di tanggulangi : Akan menyebabkan obstruksi pernafasan
dan memperparah keadaan
b. P : Pola nafas tidak efektif
E : Penurunan ekspansi paru
S : Ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas, pasien mengeluh pusing,
Ibu pasien mengatakan anaknya batuk dan terdengar suara mengi, Ibu
pasien mengatakan anaknya rewel, Pasien tampak sesak nafas, pasien
nafas dengan cuping hidung, nafas pasien cepat dan dalam, ada retraksi
dada saat bernafas, TD : 100/60 mmHg, Nadi : 115 kali/menit, Nafas :
30 kali/menit.
Proses terjadi : Terjadi penumpikan sekret menyebabkan inspirasi dan
ekspirasi terganggu
Akibat bila tidak di tanggulangi : Dispnea, sesak nafas
d. P : Intoleransi aktivitas
E : Kelemahan fisik
S : Ibu pasien mengatakan anaknya lemas, ibu pasien mengatakan anaknya
lebih senang dipangku, pasien tampak lemah, pasien dipangku oleh
ibunya, ADL pasien dibantu oleh orang tuanya
Proses terjadi : Suplai oksigen dalam jaringan berkurang sehingga
menyebabkan kelemahan pada jaringan yang
mengakibatkan kelemahan pada otot
Akibat bila tidak di tanggulangi : Akan mengakibatkan kelemahan pada
otot/imobilisasi fisik
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d akumulasi mukus d/d Ibu pasien
mengatakan anaknya sesak nafas, pasien mengeluh pusing, Ibu pasien
mengatakan anaknya batuk dan terdengar suara mengi dan ngorok Pasien
tampak sesak nafas, pasien tampak sianosis, pasien tampak pucat, suara
nafas wheezing, suara nafas ronchi, pasien batuk-batuk, TD : 100/60
mmHg, Nadi : 115 kali/menit, Suhu : 37,2o C, Nafas : 30 kali/menit
2. Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru d/d Ibu pasien
mengatakan anaknya sesak nafas, pasien mengeluh pusing, Ibu pasien
mengatakan anaknya batuk dan terdengar suara mengi, Ibu pasien
mengatakan anaknya rewel, Pasien tampak sesak nafas, pasien nafas
dengan cuping hidung, nafas pasien cepat dan dalam, ada retraksi dada
saat bernafas, TD : 100/60 mmHg, Nadi : 115 kali/menit, Nafas : 30
kali/menit
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang
tidak adekuat d/d Pasien mengeluh pusing, ibu pasien mengeluh anaknya
tidak nafsu makan, ibu pasien mengatakan anaknya makan 3x sehari
dengan porsi setengah tidak habis, pasien tampak pucat, pasien tampak
tidak nafsu makan, pasien makan dengan porsi setengah tidak habis, BB
pasien 16 kg
4. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik d/d Ibu pasien mengatakan
anaknya lemas, ibu pasien mengatakan anaknya lebih senang dipangku,
pasien tampak lemah, pasien dipangku oleh ibunya, ADL pasien dibantu
oleh orang tuanya
III. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d akumulasi mukus d/d Ibu
pasien mengatakan anaknya sesak nafas, pasien mengeluh pusing, Ibu
pasien mengatakan anaknya batuk dan terdengar suara mengi dan
ngorok Pasien tampak sesak nafas, pasien tampak sianosis, pasien
tampak pucat, suara nafas wheezing, suara nafas ronchi, pasien batuk-
batuk, TD : 100/60 mmHg, Nadi : 115 kali/menit, Suhu : 37,2o C,
Nafas : 30 kali/menit
b. Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru d/d Ibu pasien
mengatakan anaknya sesak nafas, pasien mengeluh pusing, Ibu pasien
mengatakan anaknya batuk dan terdengar suara mengi, Ibu pasien
mengatakan anaknya rewel, Pasien tampak sesak nafas, pasien nafas
dengan cuping hidung, nafas pasien cepat dan dalam, ada retraksi dada
saat bernafas, TD : 100/60 mmHg, Nadi : 115 kali/menit, Nafas : 30
kali/menit
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake
yang tidak adekuat d/d Pasien mengeluh pusing, ibu pasien mengeluh
anaknya tidak nafsu makan, ibu pasien mengatakan anaknya makan 3x
sehari dengan porsi setengah tidak habis, pasien tampak pucat, pasien
tampak tidak nafsu makan, pasien makan dengan porsi setengah tidak
habis, BB pasien 16 kg
d. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik d/d Ibu pasien mengatakan
anaknya lemas, ibu pasien mengatakan anaknya lebih senang
dipangku, pasien tampak lemah, pasien dipangku oleh ibunya, ADL
pasien dibantu oleh orang tuanya
2. Rencana Perawatan
No Hari/tgl/jam Diagnosa Tujuan & Kriteria
Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1 10 Mei 2012 Ketidakefektifan Setelah diberikan Auskultasi bunyi nafas, catat Beberapa derajat
10.00 bersihan jalan nafas asuhan keperawatan adanya bunyi nafas, misalnya spasme bronkus terjadi
b/d akumulasi 3x24 jam jalan nafas : wheezing, ronkhi dengan obstruksi jalan
mukus kembali efektif dengan nafas. Bunyi nafas
KH : redup dengan ekspirasi
Sesak berkurang mengi (empysema), tak
Batuk berkurang ada fungsi nafas (asma
Klien dapat berat)
mengeluarkan Kaji TTV/ pantau frekuensi Takipnea biasanya ada
sputum pernafasan catat rasio pada beberapa derajat
Wheezing inspirasi dan ekspirasi dan dapat ditemukan
berkurang/hilang pada penerimaan
TTV dalam batas selama strest/adanya
normal proses infeksi akut.
Pernafasan dapat
melambat dan frekuensi
ekspirasi memanjang
dibanding inspirasi
Kaji pasien untuk posisi yang Peninggian kepala tidak
aman, misalnya : peninggian mempermudah fungsi
kepala tidak duduk pada pernafasan dengan
sandaran menggunakan gravitasi
Observasi karakteristik Batuk dapat menetap
batuk, menetap, batuk tetapi tidak efektif,
pendek, basah. Bantu khususnya pada klien
tindakan untuk keefektifan lansia, sakit
memperbaiki upaya batuk akut/kelemahan
Berikan air hangat Penggunaan cairan
hangat dapat
menurunkan spasme
bronkus
Kolaborasi dengan dokter Membebaskan spasme
dalam pemberian obat sesuai jalan nafas, mengi dan
indikasi. produksi mukosa
Bronkodilator spiriva 1×1
(inhalasi)
2 10 Mei 2012 Pola nafas tidak Setelah diberikan Kaji frekuensi kedalaman Kecepatan biasanya
10.00 efektif b/d asuhan keperawatan pernafasan dan ekspansi mencapai kedalaman
penurunan ekspansi 3x24 jam pola nafas dada. Catat upaya pernafasan pernafasan bervariasi
paru kembali efektif dengan termasuk penggunaan otot tergantung derajat
KH : bantu pernafasan / pelebaran gagal nafas. Ekspansi
RR 18-24 x/menit nasal dada terbatas yang
Bunyi nafas normal berhubungan dengan
atau bersih atelektasis dan atau
nyeri dada
TTV dalam batas Auskultasi bunyi nafas dan Ronchi dan wheezing
normal catat adanya bunyi nafas menyertai obstruksi
Batuk berkurang seperti krekels, wheezing jalan nafas / kegagalan
Ekspansi paru pernafasan
mengembang Tinggikan kepala dan bantu Duduk tinggi
mengubah posisi memungkinkan
ekspansi paru dan
memudahkan
pernafasan
Observasi pola batuk dan Kongesti alveolar
karakter secret mengakibatkan batuk
sering/iritasi
Dorong/bantu pasien dalam Dapat meningkatkan
nafas dan latihan batuk /banyaknya sputum
dimana gangguan
ventilasi dan ditambah
ketidak nyaman upaya
bernafas
Kolaborasi dengan dokter Memaksimalkan
dalam pemberian O2 dan bernafas dan
Nebulezer menurunkan kerja
nafas, memberikan
kelembaban pada
membran mukosa dan
membantu pengenceran
secret
3 10 Mei 2012 Ketidakseimbangan Setelah diberikan Kaji status nutrisi klien Menentukan dan
10.00 nutrisi kurang dari asuhan keperawatan (tekstur kulit, rambut, membantu dalam
kebutuhan tubuh 3x24 jam kebutuhan konjungtiva) intervensi selanjutnya
b/d intake yang nutrisi dapat terpenuhi Jelaskan pada klien tentang Peningkatan
tidak adekuat dengan KH : pentingnya nutrisi bagi tubuh pengetahuan klien dapat
Keadaan umum menaikan partisipasi
baik, mukosa bibir bagi klien dalam asuhan
lembab keperawatan
Nafsu makan baik, Timbang BB setiap hari Penurunan berat badan
Tekstur kulit baik yang signifikan
Klien menghabiskan merupakan indikator
1 porsi makan yang kurangnya nutrisi
disediakan Anjurkan klien makan Memenuhi kebutuhan
Bising usus 6-12 sedikit-sedikit tapi sering nutrisi klien
kali/menit Kolaborasi dengan tim gizi Menentukan kalori
BB dalam batas /tim mendukung nutrisi individu dan kebutuhan
normal nutrisi dalam
pembatasan
4 10 Mei 2012 Intoleransi aktivitas Setelah diberikan Evaluasi respons pasien Menetapkan
10.00 b/d kelemahan fisik asuhan keperawatan terhadap aktivitas. Catat kebutuhan/kemampuan
3x24 jam klien dapat laporan dyspnea peningkatan pasien dan
melakukan aktivitas kelemahan/kelelahan dan memudahkan pilihan
sehari-hari secara perubahan tanda vital selama intervensi
mandiri dengan KH : dan setelah aktivitas
KU klien baik Jelaskan pentingnya istirahat Tirah baring
Badan tidak lemas dalam rencana pengobatan dipertahankan selama
Klien dapat dan perlunya keseimbangan fase akut untuk
beraktivitas secara aktivitas dan istirahat menurunkan kebutuhan
mandiri metabolik, menghemat
Kekuatan otot terasa energi untuk
pada skala sedang penyembuhan
Bantu pasien memilih posisi Pasien mungkin nyaman
nyaman untuk istirahat dan dengan kepala tinggi
atau tidur atau menunduk kedepan
meja atau bantal
Bantu aktivitas keperawatan Meminimalkan
diri yang diperlukan. Berikan kelelahan dan
kemajuan peningkatan membantu
aktivitas selama fase keseimbangan suplai
penyembuhan dan kebutuhan oksigen
Berikan lingkungan tenang Menurunkan stress dan
dan batasi pengunjung rangsangan berlebihan
selama fase akut sesuai meningkatkan istirahat
indikasi
IV. IMPLEMENTASI
10.15 1 Menauskultasi bunyi nafas, mencatat adanya S : Pasien mengatakan suara nafasnya mengi dan ngorok
bunyi nafas, misalnya : wheezing, ronkhi O : Nafas pasien mengi dan ngorok
11.00 2 Meninggikan kepala dan membantu S : Pasien mengatakan sedikit nyaman saat bernafas
mengubah posisi O : Pasien tampak tenang
12.30 3 Berkolaborasi dengan tim gizi /tim S : Ibu pasien mengatakan mendapatkan bubur tim
mendukung nutrisi O : Pasien mendapatkan diet bubur tim
11 Mei 2012 1 Mengkaji TTV/ memantau frekuensi S : Pasien mengatakan keadaannya sedikit membaik
08.00 pernafasan, mencatat rasio inspirasi dan O : Suhu : 37o C, Nadi : 110 kali/menit, Nafas : 25
ekspirasi kali/menit
08.30 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam S : Pasien mengatakan sesaknya mulai berkurang
pemberian obat sesuai indikasi. O : Pasien tampak tenang
Bronkodilator spiriva 1×1 (inhalasi)
08.50 3 Berkolaborasi dengan tim gizi /tim S : Ibu pasien mengatakan mulai dapat makan lagi
mendukung nutrisi O : Pasien tampak makan
09.00 1 Memberikan air hangat S : Pasien mengatakan mau mengikuti instruksi perawat
O : Pasien tampak kooperatif
09.05 2 Berkolaborasi dengan dokter dalam S : Pasien mengatakan keadaannya sedikit membaik
pemberian O2 2 liter dan Nebulezer ventolin O : Pasien tampak kooperatif
1 ml
10.00 1 Mendorong/bantu pasien dalam nafas dan S : Pasien mengatakan sudah mulai merasa nyaman
latihan batuk O : Pasien tampak tenang
13.00 1 Memberikan air hangat S : Ibu pasien mengatakan anaknya mau minum air
hangat
O : Pasien tampak mengikuti instruksi perawat
13.30 4 Membantu pasien memilih posisi nyaman S : Pasien mengatakan mulai dapat beristirahat dengan
untuk istirahat dan atau tidur nyaman
O : Pasien tampak tenang
12 Mei 2012 1 Mengkaji TTV/ memantau frekuensi S : Pasien mengatakan keadaannya mulai membaik
08.00 pernafasan, mencatat rasio inspirasi dan O : Suhu : 36,5o C, Nadi : 80 kali/menit, Nafas : 20
ekspirasi kali/menit
08.20 3 Menganjurkan pasien makan sedikit-sedikit S : Ibu pasien mengatakan anaknya makan 1 porsi habis
tapi sering O : Pasien tampak makan 1 porsi habis
08.30 1 Memberikan air hangat S : Ibu pasien mengatakan anaknya sering minum air
hangat
O : Pasien tampak minum air hangat
09.00 2 Berkolaborasi dengan dokter dalam S : Pasien mengatakan keadaannya mulai membaik
pemberian O2 dan Nebulezer ventolin O : Pasien tampak kooperatif
10.00 4 Menjelaskan pentingnya istirahat dalam S : Pasien mengatakan mau mengikuti instruksi yang
rencana pengobatan dan perlunya diberikan
keseimbangan aktivitas dan istirahat O : Pasien tampak mengikuti instruksi yang diberikan
11.00 4 Membantu aktivitas keperawatan diri yang S : Pasien mengatakan merasa terbantu
diperlukan. Berikan kemajuan peningkatan O : Pasien tampak senang
aktivitas selama fase penyembuhan
12.00 3 Menganjurkan pasien makan sedikit-sedikit S : Ibu pasien mengatakan anaknya makan 1 porsi habis
O : Pasien tampak makan 1 porsi habis
tapi sering
12.30 2 Mengkaji frekuensi kedalaman pernafasan S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak lagi
dan ekspansi dada. Mencatat upaya O : Pasien tampak tenang
pernafasan termasuk penggunaan otot bantu
pernafasan / pelebaran nasal
13.00 4 Menjelaskan pentingnya istirahat dalam S : Pasien mengatakan sudah mengerti
rencana pengobatan dan perlunya O : Pasien tampak mengerti
keseimbangan aktivitas dan istirahat
V. EVALUASI
12 Mei 2012 Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi S : Ibu pasien mengatakan sudah tidak batuk lagi
14.00 paru O : pasien tampak tenang
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Persiapan perencanaan pulang
12 Mei 2012 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari S : Ibu pasien mengatakan anaknya makan 1 porsi habis
14.00 kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat O : Pasien makan dengan porsi habis
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Persiapan perencanaan pulang
12 Mei 2012 Intoleransi aktifitas b.d kelemahan fisik S : Pasien mengatakan sudah mulai dapat beraktifitas
14.00 O : Pasien tampak mulai beraktifitas
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Persiapan perencanaan pulang