Pembuatan Apotek
Disusun oleh
M. Muhaimin
2011
PROPOSAL
Pembuatan Apotek
Kota Pasuruan
I. Latar Belakang
Apotek merupakan suatu instansi yang memiliki dua fungsi, yang pertama sebagai
pelayanan kesehatan (non profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan, fungsi
apotek adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal. Dari fungsi yang pertama ini, maka apoteker harus dalam
wajah yang sosial, penuh nilai etika dan moral. Sedangkan fungsinya yang kedua sebagai
instansi bisnis, apotek selayaknya untuk mendapatkan keuntungan (profit) mengingat
investasi yang ditanam pada pendirian operasionalnya juga tidak sedikit. Namun apotek
bukan hanya suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi
apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.
Apotek ini dibuat untuk memperluas akses obat terjamin kepada masyarakat. Selain
memperluas akses, apotek ini juga bertujuan untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu
dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk memberikan pelayanan
kefarmasian.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti
mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia
termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Bina Farma ini yang
diharapkan akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat.
A. Visi
Menjadi pilihan utama masyarakat sekitr apotek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang berkualitas, Islami, dan terpercaya serta
menguntungkan bagi konsumen dan karyawan.
B. Misi
2. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, dan informatif dengan menerapkan
konsep Memgutamakan Konsumen secara professional.
3. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa melakukan
perbaikan.
C. Strategi
Strategi pertama yang digunakan kami yaitu menggunakan brosur dan menyebrkannya,
memasang iklan, dan spanduk.
Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus,
sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek Bina Farma dan
mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun
strategi yang ditempuh antara lain :
2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan pasien
tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapat
obat yang diperlukan tanpa copie resep.
3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk
pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan
meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin, TV, tempat duduk yang
nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat parkir yang luas.
5. Kerjasama dengan praktek dokter dan apotek lain (apotek Prawata Farma, apotek Ukhti,
dan apotek Farma Jaya)
6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam
wilayah sekitar apotek)
7. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan merupakan terapi yang
rasional dan nyaman bagi pasien.
8. Mengatasi masalah dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah baru di masa yang
akan datang.
10. Merancang SOP (Standard Operating Procedure) dan standar organisasi kerja.
Kota Pasuruan
Kota Malang
- Nama : M. Muhaimin
Denah Ruangan
Denah ruangan Apotek Ibnu Sina merupakan gambaran riil tentang pembagian ruangan di
Apotek Ibnu Sina.
Denah Lokasi
Denah lokasi Apotek merupakan gambaran letak Apotek Ibnu Sina yang disertai dengan
keterangan Apotek terdekat.
a. Bangunan Apotek
2. Bangunan Apotek terdiri dari : ruang pelayanan, ruang tunggu, ruang peracikan yang
dilengkapi dengan tempat pencucian alat-alat, ruang penyimpanan obat, ruang kerja apoteker,
gudang, tempat administrasi, kamar mandi, toilet dan tempat parkir.
3. Bangunan dilengkapi dengan penerangan, sumber air, ventilasi, dan sanitasi yang baik,
tempat sampah dan Alat pemadam kebakaran
4. Papan nama terdiri dari nama Apotek dan papan nama Apoteker Pengelola Apotek, dan
nomor SIA terpasang dengan jelas
b. Perlengkapan
4. Alat administrasi
*rincian alat terlampir bersama ( lampiran 3)
c. Perbekalan Farmasi
Obat yang akan disediakan diapotek tersbut yaitu obat wajib apotek, obat bebas, obat resep
generik, dan obat resep paten
2. Kumpulan peraturan / UU
· Buku lainnya :
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai di bidang, oleh
karenanya diperlukan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien sehingga tujuan apotek
dapat tercapai. Apotek Ibnu Sina merekrut karyawan sebagai berikut :
· Apoteker 1 orang
1. Pemilihan lokasi
a. Letaknya strategis
a. Fotokopi SIA
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak
milik
d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK
Lokasi apotek yang mudah dijangkau karena terletak di tepi jalan dan mudah
dijangkau kendaraan umum sehingga mudah dijangkau konsumen. Disamping itu adanya
sarana kesehatan disekitar Apotek dan adanya Apoteker yang “Stand By” di apotek sehingga
pemberian informasi obat yang lengkap dan jelas diperoleh pasien.
X. MODAL AWAL
a. Modal Tetap
2. Sarana Fisik
4. Sarana pelayanan
(RAPB th-1)
Tahun 2012-2013 terhitung 1 tahun, deperkirakan jumlah resep yang masuk rata-rata
20 lembar perhari dengan harga rata-rata Rp. 50.000,00. Pendapatan tahun 2012-
2013 :
Penjualan Resep
26 x 12 x 20 resep x Rp. 50.000,00 Rp. 312.000.000,00
Penjualan OWA
26 x 12 x Rp. 100.000,00 Rp. 31.200.000,00
Pendapatan lain
26 x 12 x Rp. 75.000,00 Rp. 23.400.000,00
b. Pengeluaran Tahun I