Anda di halaman 1dari 3

1.

Penyuluhan langsung kepada masyarakat berkaitan dengan program keluarga berencana


(KB)
Penyuluhan program keluarga berencana (KB) berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor
83 Tahun 2007 kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas penyuluh lapangan keluarga
berencana (PLKB) dengan tujuan untuk membujuk, merayu masyakarat kabupaten Bantul
agar bersedia mengikuti program keluarga berencana, dengan terlebih dahulu
memperkenalkan program keluarga berencana kepada masyarakat, dengan harapan setelah
masyarakat mengetahui program keluarga berencana, nantinya akan mau mengikuti
program keluarga berencana. Dalam melakukan penyuluhan petugas penyuluh KB,
menggunakan prinsip merayu masyarakat, artinya penyuluhan tersebut tidak bertujuan
seketika merubah pandangan masyarakat untuk mengikuti program KB, namun penyuluhan
tersebut bertujuan untuk perkenalan tahap awal tentang program KB dan manfaatnya bagi
tiap-tiap individu
2. Pemberian kemudahan kepada pasangan usia subur (PUS) yang ingin mengatur jumlah
kelahirannya melalui program keluarga berencana (KB)
Dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat agar mengikuti program keluarga
berencana, BKK PP dan KB Kabupaten Bantul terus berupaya memberikan kemudahan-
kemudahan bagi pasangan usia subur (PUS) yang akan melakukan KB. Kemudahan tersebut
diantarany:
a. Kemudahan memperoleh informasi mengenai jenis-jenis KB Masyarakat kabupaten
Bantul dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang jenis KB yang akan mereka
gunakan, melalui PLKB ataupun PPKBD yang stand by selama hari kerja di kantor
kecamatan ataupun kelurahan. Selain itu tenaga medis mulai dari bidan hingga dokter
umum, kini telah tersebar hingga di pelosok- pelosok wilayah kabupaten Bantul,
sehingga akses untuk memperoleh informasi berkaitan dengan keluarga berencana
dapat diperoleh secara mudah.
b. Kemudahan memperoleh pelayanan KB Masyarakat kabupaten Bantul dapat dengan
mudah memperoleh pelayanan KB, hal tersebut dikarenakan dari tahun ketahun
keberadaan institusi medis dan petugas medis penyedia layanan KB di Kabupaten
Bantul mengalami kenaikan.
c. Keringanan biaya pemasangan alat kontrasepsi (KB) Salah satu upaya Pemerintah
Kabupaten Bantul (BKKPP dan KB) agar partisipasi masyarakat Bantul dalam mengikuti
program keluarga berencana meningkat adalah melalui kebijakan memperingan biaya
pemasangan alat kontrasepsi. Kalangan menengah kebawah apabila hendak melakukan
pemasangan alat kontrasepsi, hanya akan dikenakan biaya pelayanan medis saja,
sedangkan untuk pembelian alat kontrasepsi akan diberikan secara gratis. Besarnya
biaya pelayanan medis tidak akan memberatkan masyarakat, rata-rata masyarakat
hanya akan membayar kurang dari sepuluh ribu rupiah setiap kali pelayanan
pemasangan alat kontrasepsi
3. Kerjasama BKKPP dan KB Kabupaten Bantul dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
a. Setiap pelayanan jaminan persalinan gratis (Jampersal) kepada masyarakat, pasangan
diwajibkan ber-KB. Hal tersebut mengandung pengertian ketika masyarakat Bantul
sehabis melaksanakan persalinan dengan menggunakan Jampersal, saketika itu juga
dirinya diwajibkan untuk melakukan KB.
b. Jaminan persalinan gratis (Jampersal) hanya diberikan sampai kelahiran kedua, untuk
kelahiran berikutnya pemerintah kabupaten Bantul tidak akan menanggung biaya
persalinan. Baik BKKPP dan KB Kabupaten Bantul ataupun Dinkes Kabupaten Bantul
mendasarkan kebijakannya kepada, bahwa Jampersal bukan diperuntukkan bagi
pasangan yang ingin mempunyai anak terus-menerus (diluar anjuran pemerintah,
maksimal dua anak), namun hanya diperuntukkan bagi maksimal dua kali kelahiran
(anak kedua).

2. Metode sensus Penduduk :


1. Sensus Penduduk dengan Metode Householder. Pada metode Householder, pengisian
daftar pertanyaan tentang data kependudukan diserahkan kepada penduduk atau
responden, sehingga penduduk diberi daftar pertanyaan untuk diisi dan akan diambil
kembali beberapa waktu kemudian. Metode semacam ini hanya dapat dilakukan pada
daerah yang tingkat pendidikan penduduknya relatif tinggi, karena mereka mampu
memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang diserahkan kepada mereka.

2. Sensus Penduduk dengan Metode Canvaser. Pada metode Canvaser, pengisian daftar
pertanyaan tentang data kependudukan dilakukan oleh petugas sensus dengan cara
mendatangi dan mewawancarai penduduk atau responden secara
langsung. Petugas sensus mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai daftar dan
penduduk yang didatangi menjawab secara lisan sesuai dengan keadaan atau kondisi
yang sebenarnya.

3. Dalam demografi cara untuk menghitung angka kelahiran kasar dan kematian kasar
adalah sebagai berikut:
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 penduduk.

CBR = B/P x 1000

Note:
B = jumlah kelahiran dalam tahun tertentu
P = total penduduk di pertengahan tahun
1000 = angka konstanta

Contoh:
Diketahui dari sensus Jakarta 2010, jumlah penduduk 25 juta jiwa di pertengahan tahun
dan jumlah bayi yang lahir hidup dalam setahun adalah 500.000 jiwa. Berapa CBR nya?

CBR = 500.000/25.000.000 x 1.000


Angka Kematian KAsar (Crude Death Birth/CDR)
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan total kemarian per 1.000
penduduk.
CBR = D/P X 1.000
Note:
B = jumlah kematian dalam tahun tertentu
P = total penduduk di pertengahan tahun
1000 = angka konstanta

Diketahui dari sensus Jakarta 2010, jumlah penduduk 20 juta jiwa di pertengahan tahun
dan jumlah bayi yang meninggal dalam setahun adalah 500.000 jiwa. Berapa CBR nya?

CBR = 500.000/20.000.000 x 1.000


= 25 bayi per 1.000 penduduk

Anda mungkin juga menyukai