Fifa Yuniarmi
Fifayuniarmi@gmail.com
Abstrak
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patologi dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya akan berakhir
dengan gagal ginjal. Survey di Amerika menyatakan 850.000 pasien gagal ginjal meninggal
setiap tahunnya 25 % disebabkan karena nephrotoxic agent. Ekstrak biji jinten hitam (nigella
sativa) mengandung senyawa thymoquinon, asam oleat dan asam linoleat yang berfungsi
sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
ekstrak biji jinten hitam (nigella sativa) terhadap perbaikan tubulus proksimal pada tikus
model kerusakan ginjal kronis. Metode penelitian menggunakan True Experimental, Post
Test Only Control Group Design. Pemberian CCl4 dosis 1ml/KgBB/hari selama 8 minggu
secara intraperitoneal dilanjutkan dengan pemberian Ekstrak biji jinten hitam (nigella sativa)
dosis 1,2 g/KgBB/hari, 2,4 g/KgBB/hari dan 4,8 g/KgBB/hari diberikan selama 30 hari secara
peroral. Analisis data menggunakan One Way ANOVA, Tukey, korelasi, dan regresi. Hasil
penelitian Uji One Way Anova dengan nilai p=0,000 (p<0,05) terdapat perbedaan signifikan.
Dosis ekstrak biji jinten hitam yang dapat memperbaiki tubulus proksimal adalah 2,4
g/KgBB/hari. Nilai korelasi adalah -0,829 menunjukkan terdapat hubungan yang sangat kuat,
semakin tinggi dosis ekstak biji jinten hitam (nigella sativa) dapat memperbaiki tubulus
proksimal tikus, uji regresi masing-masing menunjukkan pengaruh 67,2% . Pemberian
Ekstrak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa) dapat memperbaiki tubulus proksimal pada tikus
model kerusakan ginjal kronis.
Kata Kunci : Kerusan Ginjal kronik, Perbaikan Tubulus Proksimal, Ekstrak Biji Jinten
Hitam (Nigella sativa).
ABTRACT