Anda di halaman 1dari 2

Lubuklinggau, 4 Juli 2018

Dengan ini saya sampaikan kronologis kejadian yang terjadi.

Hari Sabtu Tanggal 2 september 2017 saya (Winda oktiwilianti) duduk nikah dengan Ade Maltanbor
Damra, seminggu pernikahan kita belum melakukan hubungan suami istri dikarena saya datang bulan.

Tanggal 10 september awal kita berhubungan intim selama mengarungi rumah tangga 3 kali kita
berhubungan intim.

Hari rabu Tanggal 27 september 2017, sebelum dia pergi dari rumah pamit tidur dirumah kakaknya
karena jaga rumah kakaknya kosong mereka samua kepalembang. Dia memanggil saya menuduh saya
kenapa tidak mengeluarkan darah banyak seperti film BF yang perna dia tunjukan pada saat kita
berhubungan intim. Berulang kali saya mengajak bersumpah diatas Al-Qur’an kalau sebelum sama dia
satu laki-laki pun belum ada yang menyentuh saya selain dia tapi dia tetap tidak percaya mengatakan
“penuh kalau penjara semua penjahat jujur” kepada saya dan dia mengancam kalau saya tidak jujur
dia akan memberitahu orang tua saya dan supaya orang tua saya menekan saya biar jujur. Setelah
meninggalkan luka tangisan dia pergi dari rumah beberapa hari tidak ada pulang dan memberikan
kabar.

Hari sabtu Tanggal 30 september sudah saya whatsapp mengajak menyelesaikan semuanya secara
berdua saja dia pulang malam nya menuduh saya kembali berulang-ulang kali dia menyuruh saya
mengaku, dan akan melapor kepada orang tua saya setelah itu dia pergi lagi dari rumah dengan alasan
menjaga rumah kakak nya kosong karena ditinggal kepalembang dengan dijemput buya nya dirumah.

Karna tidak tahan dengan penekanan dan ancaman dari dia malam itu saya minta solusi dengan orang
tua saya, besok nya tanggal 1 oktober dia dipanggil orang tua saya untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi, selama proses penyelesaian masalah yang terjadi antara saya, dia dan orang tua saya satu kata
maafpun tidak dia ucapkan kepada orang tua saya dan masih Dalam pendirian mengatakan saya kalau
selama berhubungan saya tidak mengeluarkan darah dan minta kejujuran.

Malam tanggal 1 oktober 2017 setelah disidang orang tua saya dia pergi dari rumah jam set 10 malam
membawa semua baju dia tanpa pamit sama orang tua saya didepan pagar dia marah kepada saya
karna sudah tidak menghormati lagi dia sebagai suami, padahal semua keperluan dan kebutuhan dia
saya siapkan air minum putih saya siapkan, menyetrika baju kerja dia, menyediakan malam tapi
kenyataan dia marah tanpa satu kata maaf dan rasa bersalah pergi dari dirumah.

Tanggal 2 oktober 2017 dia menghubungi saya tanpa rasa bersalah dan meminta maaf kepada orang
tua saya dan saya dia menghubungi saya hanya untuk meminta uang yang diberikan neneknya sebesar
7 juta kepada kita. Uang itu tidak saya berikan langsung kepada dia karena uang itu mau dia gunakan
pergi kekampung inggris pare dengan alasan mau menenangkan diri dulu Karena takut dia pergi
dengan meninggalkan masalah uang itu saya berikan di depan orang tua saya dan orang tua dia dan
uang tersebut diterima oleh ibunya dan diserahkan kedia.

Setelah kepergian dia 7 bulan hanya 3 kali kita bertemu itu juga setiap dia bertemu dengan saya atas
perintah orangtuanya bukan dari dia pribadi 3 kali juga dia menyuruh saya melapor kepengadilan
tanpa ada penyelesaian apapun setiap ketemua hal itu lagi yang dibahas diungkit.
TTD

(Winda Oktiwilianti)

Anda mungkin juga menyukai