Anda di halaman 1dari 14

KETUA : Saiful Bahri : 18344158

SEKERTARIS :
Febriani Eka Putri : 18344130
Winda Oktiwilianti : 18344139
Surtining Widaningsih : 18344153
Perundangan/ PerKaBPOM No.13 Pasal 106 Cara Pembuatan Obat yang Peraturan BPOM Pasal 35 1.Pembuatan obat tradisional wajib memenuhi
Kebijakan Thn 2018 Baik (CPOB) bertujuan untuk No.HK.00.05.1.23.3 pedoman CPOTB yang
tentang CPOB menjamin obat 516. ditetapkan oleh Menteri.
dibuat secara konsisten, 2.Ketentuan mengenai penerapan CPOTB dalam
memenuhi persyaratan yang pembuatan obat
ditetapkan dan sesuai tradisional ditetapkan dengan Peraturan Kepala
dengan tujuan penggunaannya. Badan.

Perpres 54/2010 Pasal 38 Pekerjaan Pengadaan dan Perpres 54/2010 Pasal 38 ayat 5d Pekerjaan Pengadaan dan distribusi bahan obat,
Pengadaan ayat 5d distribusi bahan obat, obat dan Pengadaan obat dan
Barang/Jasa alat kesehatan habis pakai Barang/Jasa alat kesehatan habis pakai dalam rangka
Pemerintah dalam rangka menjamin Pemerintah menjamin
ketersediaan obat untuk ketersediaan obat untuk pelaksanaan peningkatan
pelaksanaan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis dan
pelayanan kesehatan harganya
masyarakat yang jenis dan telah ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung
harganya jawab
telah ditetapkan oleh Menteri dibidang kesehatan
yang bertanggung jawab
dibidang kesehatan
ASPEK IZIN EDAR
ASPEK
PERBANDINGAN

OBAT OBAT TRADISIONAL


UU NO 36 Tahun 2009; tentang -
Kesehatan
TUJUAN
Sediaan farmasi dan alat Kesehatan hanya
dapat diedarKan setelah mendapat izin edar
UU NO 36 Tahun 2009; tentang PMK NO. 007 Tahun 2012; tentang Registrasi OT
Kesehatan

Izin edar adalah bentuK persetujuan Izin edar adalah bentuK persetujuan registrasi obat
DEFINISI
registrasi untuK dapat diedarKan diwilayah tradisional untuK dapat diedarKan diwilayah indonesia
indonesia.

PKa Badan POM NO 24 Tahun 2017 Tentang PMK NO. 007 Tahun 2012; tentang Registrasi OT Pasal; 10
Kriteria dan tatalasana Registrasi Obat
Registrasi terdiri atas; 1.Pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan
fitofarmaK a diK ategoriKan menjadi pendaftaran baru dan
1. Registrasi baru pendaftaran variasi
JENIS/
2. Registrasi 2. Pendaftaran baru sebagaimana dimaKsud pada ayat 1
KATEGORI
3. Registrasi Ulang a. Kategori 1
b. Pendaftaran obat tradisional yang hanya mengandung
simplisia berasal indonesia dalam bentu sediaan
sederhana
b. Kategori 2 ; pendaftaran obat tradisional yang
hanya mengandung simplisia yang berasal dari
indonesia dalam bentuK sediaan modern
C. Kategori 3; pendaftaran OT dari Kategori 1dan 2
dengan Klaim indiKasi baru. bentuK sediaan baru,
psiKologis dan dosis baru
d. Pendaftaran obat herbal terstandar
e. Kategori 5; pendaftaran FitofarmaKa f. Kategori 4
dan 5 dengan laim indiKasi baru, bentuK sediaan
baru
g. Kategori 7; pendaftaran OT yang mengandung
simplisia berasal buan dari indonesia
h. Kategori 8; pendaftaran OT dan Kategori 7 dengan
laim indiKasi bentuK sediaan baru, psiKologi dan
dosis baru

PKa Badan POM NO 24 Tahun 2017 Pasal 8 ayat 1 PKa Badan POM NO.HK. 00.05.41.1384 Tentang
Kriteria dan TatalaKsana pendaftaran OT, OHT, dan
Pendaftaran yang melaKuKan permohonan FitofarmaKa
registrasi obat produKsi dalam negeri harus
memenuhi persyaratan sbb; Pasal 2 ayat 2 : memperoleh izin edar sebagaimana
SYARAT a. MemiliKi izin industri farmasi dimaKsud pada ayat 1 harus dilaKuKan pendaftaran
PEMOHON b. memiliKi paling sediKit 1 fasilitas produKsi
yang telah memenuhi persyaratan CPOB
c. memiliKi doKumen perjanjian KontraK
Pelaksana PMK Pasal Pendaftar yang telah PMK Pasal 20 Pemegang nomor izin edar wajib
an NO.1010/M 21 mendapat izin edar wajib No.007 Thn memproduksi atau mengimpor dan
ENKES/PER memproduksi atau 2012 - mengedarkan obat tradisional
/XI/2008 ttg mengimpor dan Registrasi selambat-lambatnya 1 (satu) tahun
registrasi Mengedarkan selambat- setelah tanggal persetujuan
obat lambatnya 1 (satu) tahun dikeluarkan
setelah tanggal
persetujuan
dikeluarkan.
MEKANISME/ PKa Badan POM NO 24 Tahun 2017 Tentang PMK NO. 007 Tahun 2012 tentang registrasi obat
TAHAP Kriteria dan TatalaKsana registrasi obat Pasal 25 tradisional pasal 14

1. Registrasi terdiri dari 1. Permohonan registrasi diaduKan Kepada Kepala


 Tahap praregistrasi badan
 Tahap registrasi 2. Ketentuan mengenai tata laKsana registrasi
2. Permohonan praregistrasi ditetapKan dengan peraturan Kepala badan
dan registrasi 3. doKumen registrasi merupaKan doKumen rahasia
Sebagaimana dimaKsud pada ayat 1 diaduKan yang di pergunaKan terbatas hanya hanya untuK
oleh pendaftaran seCara tertulis Kepada Kepala Keperluan asuransi oleh yang berwenang
badan dengan melampirKan doKumen
praregistrasi dan doKumen registrasi

KRITERIA PMK NO 1799/MenKes/per/XII/2010 tentang PMK NO. 006 Tahun 2012 tentang industri dan usaha
INDUSTRI industri farmasi pasal 8 obat tradisional

1. Industri farmasi wajib memenuhi Setiap industri dan usaha obat tradisional berwenang
persyaratan CPOB a. Menjamin, Keamanan , Khasiat, mutu produK obat
2. Pemenuhan persyaratan CPOB tradisional yang dihasilKan
sebagaimana di maKsud pada ayat 1 b. melaKuKan penariKan produK OT yang tidaK
dituKerKan dengan sertifiKat CPOB memenuhi Ketentuan, Khasiat/manfaat dan mutu
3. Sertifiat CPOB berlaKu selama tahun depan peredaran.
yang memenuhi persyaratan

SANKSI PMK NO 1799 Pasal 63 (PKa Badan POM NO 24 PMK NO. 006 Tahun 2012 tentang industri dan usaha
Tahun 2017 tentang Kriteria dan TatalaKsana obat tradisional
Registrasi Obat Pelanggaran terhadap Ketentuan dalam peraturan ini
1. Pelanggaran terhadap Ketentuan dalam diKenaKan sanKsi administrasi
peraturan Kepala badan ini dapat diKenaKan 1. Peringatan
sanKsi administratif berupa 2. Peringatan Keras
1. Peringatan sCara tertulis 3. Perintah penarikan produk dari peredaran
2. Larangan mengedarkan untuk sementara 4. Penghentian sementara kegiatan
waktu 5. penCabutan izin edar dan izin usaha
3. Perintah pemusnahan obat atau bahan obat
jika terbukti tidak memenuhi persyaratan
keamanan
4. Penghentian sementara kegiatan.

Pasal 10 PMK 007/2012


1. Registrasi Obat Impor dilakukan oleh industri REGISTRASI OBAT TRADISIONAL
farmasi dalam negeri yang mendapat Pasal 9
persetujuan tertulis dari industri farmasi di luar Registrasi obat tradisional produksi dalam negeri hanya
negeri. dapat dilakukan oleh IOT, UKOT, atau UMOT yang
2. Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud memiliki izin sesuai ketentuan
pada ayat (1) harus mencakup alih teknologi peraturan perundang-undangan.
dengan ketentuan paling lambat dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun harus sudah dapat Pasal 10
diproduksi di dalam negeri. (1) Registrasi obat tradisional kontrak hanya dapat
3. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dilakukan oleh pemberi kontrak dengan melampirkan
dimaksud pada ayat (2) obat yang masih dokumen kontrak.
dilindungi paten. (2) Pemberi kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat berupa IOT, UKOT, atau UMOT yang memiliki
REGISTRASI izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberi dan penerima kontrak bertanggung jawab
atas keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu obat
tradisional yang diproduksi
berdasarkan kontrak.
(4) Penerima kontrak hanya dapat berupa IOT atau
UKOT yang memiliki izin sesuai ketentuan peraturan
Dokumen PerKaBPOM Pasal 2 Industri Farmasi dan PerKaBPOM Pasal 2 Industri Farmasi dan Industri
yang No.HK.04.13 Industri Obat No.HK.04.133. Obat Tradisional dalam
diperlukan 3.02.12.0883 Tradisional dalam 02.12.0883. menyiapkan DI-IF/IOT
. Thn 2012 - menyiapkan DI-IF/IOT Thn 2012 -
Dokumen Dokumen
Induk IF&IOT Induk IF&IOT

Evaluasi PMK Pasal Terhadap dokumen Permenkes Pasal 8 Apabila dalam jangka waktu 14
NO.1010/ME 16 registrasi yang telah No.1175/Men hari kerja sejak pengajuan
NKES/PER/XI memenuhi ketentuan kes/Per/VIII/2 permohonan notifikasi diterima
/2008 ttg dilakukan evaluasi 010 oleh Kepala Badan tidak ada
registrasi sesuai kriteria surat penolakan, terhadap
obat sebagaimana kosmetika yang dinotifikasi
dimaksud dalam Pasal dianggap disetujui dan dapat
4. beredar di wilayah Indonesia
PMK 006/2012
INDUSTRI DAN USAHA OBAT TRADISIO
Pasal 42
(1) IOT, IEBA, UKOT, dan UMOT wajib
PMK 1799/’10 Jo 16/2013 menyampaikan laporan secara berkala
INDUSTRI FARMASI setiap 6 (enam) bulan meliputi jenis da
Pasal 23 jumlah bahan baku yang digunakan ser
(1) Industri Farmasi wajib menyampaikan jenis, jumlah, dan nilai hasil produksi.
laporan industri secara berkala (2) Laporan IOT dan IEBA disampaikan
mengenai kegiatan usahanya: kepada Direktur Jenderal dengan temb
a. sekali dalam 6 (enam) bulan, meliputi jumlah kepada Kepala Badan dan Kepala Dinas
PENCATATAN DAN PELAPORAN dan nilai produksi setiap obat atau bahan obat Kesehatan Provinsi.
yang dihasilkan dengan menggunakan contoh (3) Laporan UKOT disampaikan kepada
sebagaimana tercantum dalam Formulir 13 Kepala Dinas Kesehatan provinsi denga
terlampir; dan tembusan kepada Kepala Balai setemp
b. sekali dalam 1 (satu) tahun dengan (4) Laporan UMOT disampaikan kepada
menggunakan contoh sebagaimana Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ko
tercantum dalam Formulir 14 terlampir. dengan tembusan kepada Kepala Balai
setempat.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaporan ditetapkan dengan Peratura
Direktur Jenderal.
RINGASAN PER-UU-AN INDUSTRI MANUFAKTUR & DISTRIBUSI
ASPEK PERBANDINGAN
OBAT OBAT TRADISIONAL

PMK 1799/’10 Pasal 1 ayat 3 PMK 006/12 Pasal 1 ayat 2

If: Badan usaha yang memiliki izin dari Industri obat tradisional adalah industri yang
menteri kesehatan untuk melakukan membuat semua bentu sediaan obat.
kegiatan pembuatan obat atau bahan obat
DEFINISI
.

PMK 1799/’10 Pasal 1 ayat 5 PMK 006/12

CPOB adalah Cara Pembuatan Obat yang CPOTB adalah seluruh aspek Kegiatan
bertujuan untu memastian agar mutu obat pembuatan OT yang bertujuan untu menjamin
yang dihasilan sesuai dengan persyaratan agar produK yang dihasilan senantiasa memilii
dan tujuan penggunaan persyaratan mutu yang ditetapan sesuai dengan
STANDART tujuan penggunaannya.
ASPEK PERBANDINGAN
OBAT OBAT TRADISIONAL
PMK 1799/’10 Pasal 4 ayat 1 PMK 006/12 Pasal 6 ayat 1

Setiap pendirian Industri Farmasi Wajib Setiap industri dan usaha dibidang ob
IZIN INDUSTRI FARMASI memperoleh Izin Industri Farmasi dari tradisional wajib memilii izin dari men
Diretur Jendral

PMK 1799/’10 Pasal 5 ayat 1 PMK 006/12 Pasal 12

Persyaratan memperoleh izin industri a. Surat permohonan


farmasi terdiri atas b. Fotoopy akta pendirian pengurus
a. Perbedaan usaha berupa perseroan komisaris/badan pengawas
terbatas c. Susunan direksi/pengurus dan
b. memiliki ren Cana inventasi dan komisaris/badan pengawas
kegiatan pembuatan obat d. Fotoopy ktp /Identitas direksi /
PERSYARATAN TIAP TAHAP c. Memilii nomor pokok wajib pajak pengurus dan komisaris / badan
d. memiliki secara tetap paling sedikit 3 pengawas tidak pernah terlibat
orang apoteker warga negara indonesia pelanggaran
masing-masing sebagai-
Penanggung jawab pemastian mutu,
produksi dan pengawasan mutu
e. Komisaris dan direksi tidak pernah
terlibat, langsung atau tidak langsung
dalam pelanggaran peraturan perundang-
undang dibidang kefarmasian.

PMK 1799/’10 Pasal 15 PMK 006/12 Pasal 33

1. Pemeliharaan Obat dan Bahan Obat 1. Menjamin keamanan, khasiat


2. Pendidikan atau Pelatihan /manfaat mutu &produk obat
3. Penelitian dan Pengembangan tradisional yang dihasilkan
2. Melakukan penarikan produk obat
tradisional yang tidak memenuhi
ketentuan keanmanan,
khasiat,/manfaat dan mutu dari
peredaran
3. Memenuhi ketentuan peraturan
perundangan-undangan lain yang
berlaku.
ASPEK PERBANDINGAN

OBAT OBAT TRADISIONAL

PMK 1799/’10 Pasal 23 PMK 006/12 Terdapat Pada Pasal 41 dan 42


1. IOT dan IEBA yang telah melakukan
1. Industri farmasi wajib pemindah tanganan kepemilikan wajib
menyampaikan laporan industri seCara melaporan seCara tertulis perubahan
berkala mengenai kegiatan usahanya kepemilikan kepada direktur jendral
a. Sekali dalam 6 bulan , meliputi dengan tembusan kepada kepala badan
jumlah dan nilai produksi setiap dan kepala dinas kesehatan provinsi
obat atau bahan obat yang setempat.
dihasilkan dengan menggunakan 2. UKOT yang telah melakukan pemindah
Contoh sebagaimana terCantum tanggungan kepemilikan wajib
PELAPORAN DAN dari formulir 13 melaporkan seCara tertulis perubahan
PENATATAN b. Sekali dalam satu tahun dengan kepemilikan kepada kepala dinas
menggunakan Contoh kesehatan provinsi dengan tembusan
sebagaimana terCantum dalam kepada direktur jendral dan kepala balai
formulir 14 terlampir setempat.
ASPEK PERBANDINGAN

OBAT OBAT TRADISIONAL

PMK 1799/’10 Pasal 26 ayat 1 PMK 006/12 Pasal 45

Ketentuan dalam perturan ini dapat Pelanggaran terhadap Kentuan dalam


dikenakan administrasi berupa; peraturan menteri ini dapat diKenaKan
1. Peringatan seCara tertulis sanKsi administrasi berupa;
2. Larangan mengedarkan untuk a. Peringatan
sementara waktu/perintah untuk b. Peringatan Keras
penarikan kembli obat, bahan obat c. Perintah penariKan produK dari
yang tidak memenuhi standar dan peredaran
persyaratan keamanan/khasiat d. Penghentian sementara Kegiatan
PELANGGARAN /kemanfaatan atau mutu e. Pencabutan izin industri atau izin usaha
DAN SANkSI 3. Perintah pemusnahan obat atau
bahan obat jika terbukti tidak
memenuhi persyaratan keamanan
khasiat/kemanfaatan atau mutu
4. Penghentian sementara kegiatan
5. Pemberhentian izin industri
6. Pencabutan izin industri farmasi

Anda mungkin juga menyukai