LADASAN TEORI
1. Manajemen Pajak
dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah
9
10
setelah pajak (after tax return) karena pajak merupakan unsur pengurang
laba yang tersedia baik untuk dibagikan kepada pemegang saham maupun
diinvestasikan kembali.
a. Tax Saving
Tax saving merupakan upaya efisiensi beban pajak melalui pemilihan alternatif
memiliki penghasilan kena pajak lebih dari Rp. 100 juta dapat melakukan
uang
b. Tax Avoidance
c. Tax Evasion
hal ini, penjual dapat menerbitkan faktur pajak pada akhir bulan berikutnya
atas pembeliansolar dan/atau impor dan Fiskal Luar Negeri atas perjalanan
dinas pegawai.
Untum mencapai tujuan manajemen pajak ada dua hal yang perlu
pasal 28).
13
pajak yaitu :
utama baik berupa pajak langsung maupun pajak tidak langsung serta
cukai seperti :
dapat dikurangkan dari PKP atau bisa dimintakan restitusi apabila kita
perlu adanya perencanaan pajak yang baik agar bisa menganalisis atas
transaksi apa, terkena pajak apa, dan perlu dana berapa sehingga
2) Subjek Pajak
3) Objek Pajak
perencanaan pajak, agar beban pajak rendah. Jadi karena objek pajak
berikut :
Meskipun suatu rencana pajak telah dilaksanakan dan proyek juga telah
suatu perjanjian, yang berkenaan dengan perubahan yang terjadi di luar negeri
atas berbagai macam pajak maupun aktifitas informasi bisnis yang tersedia
situasi yang terjadi saat ini, seorang manajer akan mampu mengurangi akibat
yang merugikan dari adanya perubahan, dan pada saat yang bersamaan mampu
burden) yang harus ditanggung. Untuk itu, ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan :
menentukan
khusus.
3) Faktor penghubung
diberlakukan.
5) Sumber penghasilan
system) dimana dalam sistem ini diatur apa saja yang dikenakan pajak,
21
siapa saja yang dikenai pajak, apa dasar pengenaan pajaknya, berapa
8) Insentif Pajak
berkembang.
hal ini, manajer harus membuat suatu strategi yang baik seperti
baik.
atau tidak, tentu harus dievaluasi melalui berbagai rencana yang dibuat.
harus sesuai dengan bentuk transaksi dan tujuan operasi. Akan sangat
yang akan diperoleh jika berhasil maupun kerugian potensial jika terjadi
kegagalan.
datang maupun situasi yang terjadi saat ini, seseorang manajer akan
a. Tax Saving
karyawan.
75
70
Sumber : http://perpajakan-indo.bolgspot.co.id/2014/09/fgf.html?m=1
b. Tax Avoidance
pemerintah.
akan menurunkan laba kotor sehingga penghasilan kena pajak juga ikut
mengecil.
gross up.
2. SPT Rugi.
C. Pajak Penghasilan
adalah pajak yang dikenakan untuk orang pribadi, perusahaan atau badan
hukum lainnya atas penghasilan yang didapat. Dasar hukum untuk pajak
yang dikenakan terhadap laba perseroan dan diberlakukan pada tahun 1925.
memotong gaji atau upah pegawai untuk membayar pajak atas gaji atau
ada di Indonesia, UUD 1945 Pasal 23A merupakan induk sumber hukum dari
semua undang-undang yang ada. UUD 1945 Pasal 23 berisi tentang aturan
dalam hal keuangan negara yang meliputi penyusunan anggaran belanja, mata
dalam pasal 23A yang berbunyi, “Pajak dan pungutan lain yang bersifat
memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang”. Dari isi pasal
tersebut jelas sekali jika pasal 23A merupakan sumber hukum utama dari
jenis pajak yang umum sering kita bayar per tahunnya, seperti PBB (Pajak
Bumi dan Bangunan) dan PPh (Pajak Penghasilan). Secara hukum masing-
peraturan secara tepat. Setiap undang-undang yang dibuat untuk mengatur jenis
dan aturan hukum yang sama yaitu Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983.
Nomor 6 Tahun 1983. Perubahan undang-undang ini didasari oleh beberapa hal
pelayanan kepada masyarakat atau wajib pajak dan yang lebih penting adalah
bersifat umum, seperti siapa saja yang memiliki kewajiban perpajakan beserta
Selain itu dalam undang-undang ini juga mengatur tentang fungi dan
tentang pengukuhan pengusaha kena pajak, fungsi dan tata cara dalam surat
pemberitahuan, dan tata cara pembayaran pajak secara prosedural yang benar.
35
kedua pada undang-undang ini terjadi pada tahun 1994, dimana beberapa pasal
secara keseluruhan isi mampu menguatkan dan memiliki keterikatan yang lebih
yang menyebutkan perihal tentang siapa saja yang termasuk sebagai subjek
dasar peraturan tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak
Penjualan atas barang mewah. Jika melihat isi pembukaan dalam undang-
peraturan mengenai penjelasan tentang apa saja yang termasuk jenis barang dan
jasa kena pajak, kegiatan ekspor, impor dan perdagangan, subjek-subjek yang
kena pajak, ketentuan untuk melaporkan dan menyetor pajak yang terhutang,
perihal ketentuan objek pajak, dan ketentuan tentang pajak atas penjualan
barang mewah beserta ruang lingkup baik jenis maupun hingga perhitungan
didalamnya mulai dari aturan tarif minimum dan maksimum atas pajak barang
mewah.
37
aturan dan prosedural tentang penagihan pajak dengan surat paksa. Mengingat
sifat pajak adalah kewajiban yang harus dibayar, maka dalam penerapan harus
subjek pajak. Itulah salah satu alasan mengapa undang-undang ini mengalami
Undang Nomor 20 Tahun 2000 mengatur tentang bea perolehan hak atas tanah
dan bangunan. Dilihat dari isi yang ada dalam undang-undang ini meliputi
beberapa ketentuan mengenai pengertian umum tentang bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan, penjelasan tentang perolehan hak atas tanah dan bangunan
beserta maksud dari adanya hak atas tanah dan bangunan, surat ketetapan dan
38
surat setoran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, penjelasan tentang
objek pajak atas tanah dan bangunan, dan pemindahan serta pelepasan hak atas
menjadi dasar dan tujuan dari penetapan undang-undang ini adalah bahwa
Indonesia adalah negara hukum berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang
mediator dalam penyelesaian sengketa pajak, dan tujuan yang paling terpenting
mengatur pelaksanaan dan aturan tentang pajak bumi dan bangunan yang
yang berlaku, dan untuk meningkatkan kepastian hukum yang berkaitan dengan
memuat beberapa aturan mengenai objek pajak yang tidak termasuk dalam
hitungan pajak bumi dan bangunan serta ketentuan terhadap penetapan nilai
jual objek pajak beserta ruang lingkup yang terkandung dalam pajak bumi dan
bangunan.
a. Wajib Pajak
terdiri dari :
Usaha.
Pekerjaan Bebas.
Pekerjaan.
Yayasan).
Begitu seterusnya
seterusnya.
saat itu juga. SPT masa PPh Pasal 25 dilapor setiap bulan paling
Lapor SPT Masa PPN setiap bulan khusus untuk yang sudah
dipotong secara langsung dari gaji dan disetorkan oleh pemberi kerja
atau bendahara.
Maret tahun berikutnya. misalnya, SPT Tahunan tahun pajak 2016 harus
dilapor paling lambat tanggal 31 Maret tahun 2017. SPT Tahunan untuk
1770 S.
bendahara.
Lapor SPT Masa PPh Pasal 25 setiap bulan. Laporan pajak bulanan
maka SPT masa PPh Pasal 25 dianggap sudah dilaporkan pada saat
itu juga.
Lapor SPT Masa PPh Pasal 21 setiap bulannya. SPT Masa PPh pasal
Lapor SPT Masa PPN setiap bulannya, khusus untuk wajib pajak
dibedakan menjadi 6 macam, yaitu : PPh Pasal 21 untuk Pegawai tetap dan
penerima pensiun berkala; PPh pasal 21 untuk pegawai tidak tetap atau
tenaga kerja lepas; PPh pasal 21 bagi anggota dewan pengawas atau dewan
lain yang bersifat tidak teratur, dan peserta program pensiun yang masih
bulanan yang rutin dilakukan setiap bulan dan Penghitungan kembali yang
dilakukan setiap masa pajak Desember (atau masa pajak dimana pegawai
berhenti bekerja).
3) Dana pensiun atau badan lain seperti jaminan Sosial Tenaga Kerja
kepada jasa tenaga ahli, orang pribadi dengan status subjek pajak
1) Pegawai.
tunjangan hari tua atau jaminan hari tua, termauk ahli warisnya.
hari tua atau jaminan hari tua, dan pembayaran lain sejenis.
upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan, atau upah
6) Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang
diberikan oleh Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan PPh yang
telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan iuran tunjangan hari tua
4) Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau
luar negeri.
50
keluarga.
Tabel 2.1
Tarif Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
Diatas Rp 500.000.000 30 %
PPh Pasal 21 yang tidak mempunyai NPWP dikenai pemotongan 20% lebih
3) Wajib Pajak Badan tertentu untuk memungut pajak dari pembeli atas
1) Bank Devisa dan Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC), atas
barang impor.
6) Produsan atau importir bahan bakar minyak, gas dan pelumas atas
mewah.
1) Atas impor :
nilai impor.
atau importer bahan bakar minyak, gas, dan pelumas adalah sebagai
berikut :
54
PPN.
oleh badan usaha industri atau eksportir yang bergerak dalam sektor
minum,benda-benda pos.
dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal,
lainnya.
1) Badan pemerintah.
3) Penyelenggaraan kegiatan.
6) Wajub Pajak orang pribadi dalam negeri tertentu, yang ditunjuk oleh
21.
3) 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa manajemen, jasa
5) Untuk yang tidak non NPWP dipotong 100% lebih tinggi dari tarif
atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam
catering.
2) Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha
3) Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas
sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara,
atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha
rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai
5) Sisa hasil usaha (SHU) koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada
anggotanya.
anggotanya.
ketentuan angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan antara lain sebagai
berikut :
dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan adalah sebesar
dengan :
Pasal 23
Pasal 22
besarnya angsuran pajak untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu.
untuk tahun pajak yang lalu, besarnya angsuran pajak dihitung kembali
sebagai berikut :
sebelum pembetulan.
bagi :
1) Koperasi
2) Penyelenggara kegiatan
3) Otoritas bursa
4) Bendaharawan
62
Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI dikenakan tarif 20%.
Pengecualian :
3) Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau
6. Riset Sebelumnya
daerah Mangkang.
tax planning.
Wajib Pajak yang taat. Hal ini terlihat dari tidak adanya sanksi
PT.A)
cara, yaitu :
b. Pemberian Natura
sebesar 50%.
dan bermanfaat.
66
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ole penulis pada PT.
Bogor.
aktiva tetap.
Daya Manusia).
Optima adalah Wajib Pajak yang taat. Hal ini terlihat dari tidak
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ole penulis pada PT.
pada tahun buku 2013 sampai dengan tahun buku 2015 besarnya
secara optimal.
fiskus, dan saksi pajak terhadap kepatuhan formal wajib pajak orang
tinggi sanksi wajib pajak, maka kepatuhan formal wajib pajak pun
akan tinggi.