Anda di halaman 1dari 5

Kalibrasi Pengukuran Konduktivitas

Laporan Praktikum Instrumentasi Pengukuran

Oleh

Atikah Halimah Putri 171431004

Ayu Nurul Mausufy 171431005

Depi Rapika 171431006

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM D3 ANALIS KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
I. Tujuan Praktikum

1. Membuat kurva kalibrasi untuk berbagai konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik
(konduktivitas) ekivalen
2. Menggunakan kurva kalibrasi untuk menentukan konsentrasi larutan pada berbagai harga
daya hantar listrik

II. Dasar Teori

Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara
membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan untuk memastikan bahwa
hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten dengan instrumen lainnya. Banyak metode
pengukuran yang digunakan untuk memperoleh ketepatan (accuracy) respon terhadap perubahan
konsentrasi garam dalam system. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan
konduktometri.

Pada pengukuran konduktometri digunakan alat konduktometer. Prinsip kerja dari


konduktometer adalah sel hantaran dicelupkan kedalam larutan ion positif dan negative yang ada
dalam larutan menuju sel hantaran menghasilkan sinyal listrik berupa hambatan listrik larutan.
Hambatan listrik dikonversikan oleh alat menjadi hantaran arus listrik.

Pada pengukuran konduktometri umumnya digunakan larutan NaCl atau KCl. Pada
konsentrasi yang sama, larutan garam NaCl bersifat lebih korosif daripada larutan KCl dan dapat
merusak instalasi. Untuk itu larutan garam KCl paling cocok digunakan untuk memperoleh
informasi mengenai perubahan konsentrasi larutan dalam system tersebut.

Terdapat dua macam larutan sebagai ummpan, yaitu cairan A (air) dan larutan B (larutan KCl).
Larutan garam KCl yang digunakan mempunyai konsentrasi yang besar antara 0.001 Molar
(0.0745 gram KCl/liter) dan 0.1 Molar (7.45 gram KCl/liter). Air yang diguanakan mempunyai
daya hantar listrik harus lebih kecil dari 1x10-5 mho.s.

Untuk setiap percobaan, larutan grama KCl harus dibuat sekitar 1-2 jam sebelum percobaan
dimulai. Hubungan antara daya hantar listrik larutan (G) yang diukur dengan conductivitymeter
dan konsentrasi garam terlarut © dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

1000 𝐾 𝐺
𝐶=
𝐿
Dengan :

C = konsentrasi larutan (mol/liter)

G = daya hantar listrik larutan (mho.s)


L = daya hantar listrik ekivalen (mho.cm2/mol) pada suhu tertentu (oC)

K = konstanta daya hantar listrik sel

Pengarub perubahan suhu terhadap daya hantar listrik ekivalen. L, untuk larutan KCl diberikan
persamaan sebagai berikut :

𝐿 = 𝐿25 + 2,4 (𝑡 − 25)

Harga L25 diperoleh dari grafik yang ditunjukkan pada gambar 1, dengan cara coba-coba (trial
and error) yang digunakan untuk mengevaluasi harga konsentrasi larutan C dari harga L dan G.
Untuk semua sel dalam system, konstanta daya hantar listrik (K) untuk larutan KCl harganya
ditetapkan 0,3. Alat ukur conductivity-meter yang digunakan untuk mengevaluasi persamaan 1
dan 2 diatas cukup teliti untuk larutan KCl dengan rentang konsentrasi antara 0.1 M dan 0.001 M

III. Alat dan Bahan

 Alat :
1. Padatan garam NaCl
2. Spatula dan batang pengaduk
3. Konduktometer
4. Botol semprot
5. 6 buah gelas kimia 50 mL
6. 1 buah pipet ukur 25 mL
7. Bola hisap
8. 1 buah labu takar 250 mL
9. 1 buah gelas kimia 300 mL
 Bahan :
1. NaCl
2. Aquades

IV. Langkah Kerja

Membuat larutan induk NaCl dalam 250 mL

Ambil 40 mL lar. Induk NaCl ke dalam gelas


kimia 50 mL

Buat pula untuk pengenceran 10, 20, 40, 80,


dan 100x
Ambil 20 mL lar. Induk NaCl ke dalam 50
mL tambahkan
Ambil 20masukkan
40 mL air mL aquades, aduk hingga
ke dalam gelas
pengenceran
kimia 50 mL2x

Ukur suhu masing-masing larutan

Ukur daya hantar listriknya menggunakan


konduktometer dari konsentrasi rendah ke
tingi dan sebaliknya. Ulangi sebanyak 3x

Ulangi langkah 8-9, sebanyak 3 kali.

V. Data yang Diambil

Konduktivitas Naik Konduktivitas Turun


Konsentrasi
Suhu (mS/cm) (mS/cm)
% Molar 1 2 3 1 2 3
1
5
10
20
40
80
100
air

VI. Keselamatan Kerja

1. Mahasiswa tidak diperkenankan mengoperasikan alat melampaui batas maksimum


2. Hati – hati pada saat mencuci, membilas serta menggunakan alat ukur gelas, karena
rapuh dan sensitif
3. Selama bekerja dilaboratorium, mahasiswa harus diawasi oleh pembimbing.
Peralatan tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan beroperasi tanpa diawasi.

Anda mungkin juga menyukai