ANALITIK
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2018/2019
MODUL : Perawatan Elektroda Konduktivitas dan
Konduktometer
PEMBIMBING : Dra. Mentik Hulupi, MS
Oleh :
Kelompok :I
Nama : 1. Anggita Nur L (171431002)
2. Army Adi S (171431003)
3. Atikah Halimah (171431004)
4. Ayu Nurul M (171431005)
Kelas : 2A-Analis Kimia
R =ρl / A
k= 1 / ρ
k : Konduktovitas (ohm-1cm-1)
Daya hantar listrik (G) merupakan kebalikan dari tahanan (R), sehingga
dayahantar listrik mempunyai satuan ohm-1 . Bila arus listrik dialirkan dalam
suatularutan mempunyai dua elektroda, maka daya hantar listrik (G) berbanding
lurusdengan luas permukaanelektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak
keduaelektroda (l).
Konduktivitas larutan elektrolit pada temperatur konstan, tergantung pada
jenis ion dan konsentrasinya. Jika larutan semakin encer, maka konduktovitasnya
akan menurun. Ini terjadi karena jumlah ion persatuan luas semakin sedikit.
Akan tetapi, keampuan tiap ion dalam meneruskan muatan akan semakin besar karena
tidak adanya hambatan antar ion pada larutan encer. Karena konsentrasi larutan pada
umumnya dinyatakan dalam satuan molar(mol/liter), Maka pada konduktometri
terdapat istilah konduktovitas molar (Λ), yang mempunyai hubungan dengan
konsentrasi secara:
Λo=ΛoKation+Λoanion
Λo adalah konduktivitas molar ion pada larutan sangat encer (konsentrasi mendekati
nol)
Sel pengukur konduktivitas terdiri dari dua elektroda yang masing-masing
permukaannya bersifat inert. Umumnya digunakan platinum sebagai sebagai bahan
elekrtoda. Elektroda yang halus dan mengkilap digunakan untuk konduktivitas < 20
s/cm, sedangkan untuk konduktivitas sangat tinggi digunakan elektroda yang
diplatinasi (dilapisi oleh platina hitam). Untuk mencegah kesalahan pengukuran
karena perubahan medan listrik, maka pengukuran dilakukan pada volume yang
tertentu. Oleh karena itu pengukur yang dicelup selalu dikelilingi oleh bahan gelas atau
plastik.
Berikut ini pencucian yang diperbolehkan untuk menjaga tidak tergores atau rusak
pada permukaan yang peka atau permukaan eletroda yang terplatinisasi.
Kontaminan Larutan pencuci Langkah Kerja
Zat yang larut dalam Air bebas ion Rendam atau sikat dengan
air sikat lembut
Dikondisikan kembali dalam
buffer pH 4 atau 7 selama 1
jam
Minyak dan oli Air hangat dan deterjen Rendam atau digosok dengan
cair sikat lembut maksimum 10
menit
Bilas dengan baik
menggunakan air bebas ion
Re-kondisikan dengan buffer
pH 4 atau 7 selama 1 jam
Minyak dan pelumas Alkohol Rendam maksimum 5 menit,
kuat gosok dengan sikat lembut
Bilas secara baik dengan air
bebas ion
Re-kondisikan dengan buffer
pH 4 atau 7 selama 1 jam
Pelapisan kapur dan Asam asetat 10% Rendam hingga pelapisnya
hidroksida terlarut maksimum 5 menit
Bilas secara benar dengan air
bebas ion
Re-kondisikan dengan dapar
pH 4 atau 7 selama 1 jam.
Catatan: perendama tidak diperkenankan melewati batas waktu yang sudah ditentukan.
Karena dapat mengurangi kinerja atau kegagalan pengukuran konduktivitas oleh
elektroda.
Simpan elektroda dalam air bila tidak digunakan. Jika ada kontaminan tidak
hilang dengan proses pembilasan, maka kontaminan tersebut cenderung menggores/
merusak permukaan elektroda jika dibiarkan kering.
Perawatan sel/elektroda dan kalibrasi pengukur konduktivitas (konduktometer)
Kalibrasi pada konduktometer diperlukan untuk meyakinkan tampilan
pembacaan yang tepat. Untuk itu diperlukan larutan baku untuk kalibrasi yaitu KCl.
Ketergantunagn suhu dan kompensasi suhu
Konduktivitas dari elektrolit sangat bergantung pada suhu karena mobilitas
daru ion-ion dan jumlah molekul yang terdisosiasi sangat berhubungan erat dengan
suhu. Membandingkan nilai pengukur harus mengubah pada suhu yang terdifinisi.
Suhu pembanding umumnya 25°C. Derajat yang menunjukkan pengaruh suhu
terhadap konduktivitas dinyatakan dalam rumus berikut:
Gt = Gtcal (1+(t-tcal))
Dimana:
V. KESELAMATAN KERJA
Gunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dan pahami SOP alat
konduktometer yang digunakan. Pastikan untuk mengkalibrasi alat sebelum
menggunakan dan rendam elektroda dengan aquades sebelum digunakan selama 10
menit. Elektroda harus dibilas setiap hendak dipakai dan hati-hati dalam
menggunakannya. Cuci bersih peralatan gelas yang digunakan dan selalu bekerja
dengan teliti.
A. Data Pengamatan
B. Pengolahan Data
3. Grafik
VII. PEMBAHASAN
Konduktometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan daya hantar
listrik dari suatu larutan dan mengukur derajat ionisasi dari suatu larutan elektrolit.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi daya hantar suatu larutan diantaranya
adalah konsentrasi dan suhu. Dimana jika semakin tinggi suhu dan konsentrasi dari
suatu larutan maka akan semakin tinggi pula konduktivitias dari larutan tersebut.
Selain konsentrasi dan suhu, konduktivitas dari suatu larutan pun ditentukan oleh jenis
larutannya. Larutan yang dapat diukur yaitu larutan elektrolit, sedangkan larutan non-
elektrolit tidak bisa karena larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus litrik
sehingga tidak dapat ditentukan nilai konduktivitasnya.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran konduktivitas dari larutan KCl
dengan variasi konsentrasi dan suhu. Dimana bertujuan untuk menentukan apakah
elektroda konduktivitas dan konduktometer dalam kondisi dan berfungsi dengan baik
atau tidak. Pengukuran tersebut dilakukan dengan mengukur nilai konduktivitas
larutan KCl pada konsentrasi yang berbeda namun dengan suhu yang sama, dan pada
konsentrasi yang sama namun dengan variasi suhu yang berbeda.
Terlebih dahulu pengukuran dengan variasi konsentrasi pada suhu tetap yaitu
dengan melakukan pengenceran larutan KCl 0.1 M menjadi 0.05 M hingga 0.09 M.
Sebelum dilakukan pengukuran, elektroda yang akan digunakan dikalibrasi terlebih
dahulu dengan menggunakan larutan KCl 0.1000 M. Proses kalibrasi dilakukan untuk
mengkondisikan alat sesuai dengan standard dan didapatkan nilai tetapan elektroda
pada suhu 25°C sebesar 0,7863 cm-1. Selanjutnya dilakukan pengukuran nilai
konduktivitas pada laruutan tersebut (25°C) dan didapatkan hasil bahwa seiring
bertambahnya konsentrasi maka nilai konduktivitasnya pun akan semakin meningkat
ditunjukan pada grafik diatas.
VIII. SIMPULAN
1. Nilai tetapan elektroda hasil kalibrasi sebesar 0,7863 cm-1
2. Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka semakin besar nilai
konduktivitasnya
3. Semakin tinggi suhu dari suatu larutan maka semakin besar nilai
konduktivitasnya
4. Berdasarkan hasil praktikum didapatkan bahwa elektroda yang digunakan
dalam keadaan baik dan layak digunakan.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Khopkar. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Lestari, Listiana Cahya, dkk. TT. Potensiometri dan Konduktometri. Departemen
Kimia Fakultas MIPA: Institut Pertanian Rawaatu
Widiastuti, Endang. TT. Modul Praktikum Perawatan Instrumentasi Analitik:
Perawatan Elektroda Konduktivitas dan Konduktometer. Politeknik Negeri
Bandung: Bandung
No name. 2012. Prinsip Kerja Konduktometer. [online]
khoirulazam89.blogspot.com/2012/05/prinsip-kerja-
konduktometer.html?m=1