Oleh
Nama : Safna Aullia Intan Mawarni
NIM : 161810301008
Kelompok : 06
Asisten : Mohammad Jamaludin
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini diantaranya adalah
akuades, bahan isolator, membran PTFE, dan larutan standar CuSO4 1 M.
Batang gelas/plastik
- dimasukan kawat cu dan larutan
CuSO4 jika telah ditutup dengan
membran
Sensor potensiometri
Nilai Potensial
- diperlakukan triplo
4.1 Hasil
Konsentrasi CuSO4 Rata-rata potensial Standar deviasi Relatif
(mV) standar
deviasi (%)
0,005 22,67 0,80209 3,54
0,01 24,7 0,43589 1,76
0,05 25,23 1,94251 7,70
0,1 26,03 1,27411 4,89
0,5 27,37 0,49331 1,80
Rata-rata 0,98958 3,94
4.2 Pembahasan
Percobaan kali ini dilakukan desain sensor potensiometri dengan tujuan
untuk memberikan dan mengasah ketrampilan dalam mendesain sensor untuk
pengukuran analit secara potensiometri. Potensiometri merupakan salah satu
metode analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran potensial tanpa adanya
interferensi dari arus (I=0). Analisis dengan metode potensiometri ini memerlukan
tiga peralatan dasar yaitu elektroda pembanding (reference electrode), elektroda
indikator, dan voltmeter. Elektroda pembanding merupakan suatu elektroda yang
memiliki harga potensial setengah sel yang diketahui, konstan dan tidak
terpengaruh oleh konsentrasi atau aktivitas dari analit. Elektroda indikator
merupakan suatu elektroda yang nilai potensial elektrodanya tergantung apda
konsentrasi atau aktivitas analit yang diukur. Voltmeter berfungsi sebagai alat
yang digunakan untuk mengukur adanya beda potensial dalam analit.
Percobaan ini dilakukan dua tahap prosedur, yaitu melakukan desain
sensor potensiometri dan pengujian sensor. Perlakuan pertama adalah dengan
memasukan kawat Cu dan larutan CuSO4 0.01 M kedalam batang plastik bening
yang ditutup dan diikat dengan karet. Logam Cu dalam sensor berfungsi sebagai
elektroda referensi dengan konsentrasi CuSO4 yang tetap dalam sensor. Ujung
sensor yang dilapisi oleh plastik dan karet gelang sebagai membran. Membran
berfungsi sebagai pembatas antara larutan di dalam elektroda dengan analit (di
luar elektroda). Ujung lain yang dilewati kawat tembaga dilapisi oleh PTFE
dimana Lem PTFE digunakan untuk menahan keadaan dan posisi kawat Cu agar
tidak bergerak menyentuh ujung plastik penutup batang plastik. Lem ini bersifat
isolator sehingga tidak ikut bereaksi dan tidak mempengaruhi nilai pengukuran
potensial. Kawat tembaga dimasukkan ke dalam batang gelas hingga kurang 1 cm
dari permukaan supaya larutan CuSO4 sebagai elektroda referensi terkena ujung
kawat tembaga, sehingga dapat bereaksi dengan logam Cu. Larutan CuSO4
merupakan larutan yang bersifat elektrolit kuat dan dapat mengion seperti
persamaan reaksi berikut:
CuSO4(aq) Cu2+ (aq) + SO42- (aq) .………………… (4.1)
Perlakuan selanjutnya adalah pengujian sensor potensiometri yang telah
dirangkai. Pengujian sensor ini dilakukan dengan larutan CuSO4 yang
konsentrasinya bervariasi yaitu 0,005 M, 0,01 M, 0,05 M, 0,1 M dan 0,5 M dari
larutan induk 1 M. Variasi konsentrasi bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai
potensial yang dihasilkan apabila larutan yang digunakan sama pada konsentrasi
yang berbeda. Analit yang digunakan ialah larutan CuSO4 yang mengandung ion
sejenis dalam indikator logam yaitu Cu. Unsur atau ion sejenis yang terdapat
dalam larutan analit dengan konsentrasi yang berbeda mengakibatkan adanya beda
potensial yang terdeteksi dalam voltmeter. Konsentrasi yang berbeda diharapkan
akan menghasilkan nilai beda potensial berbeda pula. Pengujian ini dilakukan
sebanyak tiga kali untuk memperoleh nilai yang presisi dan akurat.
Prinsip dasar dari voltmeter yang digunakan dalam percobaan ini adalah
interaksi antara medan magnetik dan kuat arus akan menimbulkan gaya magnetik.
Gaya magnetik akan menggerakkan jarum penunjuk pada voltmeter. Pengukuran
beda potensial dilakukan dengan mencelupkan kedua elektroda yang telah
terhubung pada voltmeter ke dalam larutan CuSO4 dengan konsentrasi yang telah
ditentukan. Pengukuran ini dilakukan dari konsentrasi terendah sampai tertinggi,
hal ini bertujuan agar nilai beda potensial pada konsentrasi tinggi tidak
mempengaruhi beda potensial pada konsentrasi rendah. Nilai potensial rata-rata
yang diperoleh pada konsentrasi 0,005 M, 0,01 M, 0,05 M, 0,1 M dan 0,5 secara
berturut-turut adalah 22,67 mV; 24,7 mV; 25,23 mV; 26,03 mV serta 27,37 mV.
Data yang diperoleh kemudian dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi terhadap
beda potensial seperti gambar 4.1.
kurva Kalibrasi
30
y = 2.0802x + 28.072
25 R² = 0.9149
20
Potensial
15
Series1
10
Linear (Series1)
5
0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0
Log C
5.1 Kesimpulan
Desain sensor untuk pengukuran secara potensiometri dapat dibuat dengan
cara memasukkan larutan CuSO4 ke dalam batang plastik dan kawat tembaga Cu,
dan membran dibuat dengan plastik yang diikat dengan karet pada ujung batang
plastik. Beda potensial larutan diukur dengan mencelupkan elektroda ke dalam
larutan dan diukur dengan voltmeter. Standar deviasi yang diperoleh sebesar
0,98958 dan relatif standar deviasi 3,94%.
5.2 Saran
Saran untuk percobaan ini selanjutnya ialah sebaiknya ujung batang
plastik dipastikan tertutup rapat untuk menghindari kebocoran atau terganggu oleh
zat-zat pengotor. Membran dicuci dengan bersih, dan sebaiknya dilap hingga
kering supaya akuades untuk mencuci tidak membuat konsentrasi analit
berkurang. Elektroda selalu diperhatikan agar posisi tetap berdiri agar tidak terjadi
kebocoran larutan CuSO4.
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J, et al. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Gandjar, I. G. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hendayana, S. 1994. Kimia Analisis Instrumen. Semarang: IKIP Semarang Press.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.
Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Penerbit UI Press.
Safitra. 2015. Optimasi dan Pemodelan Matematis Deasetilasi Kitin Menjadi
Kiosan Menggunakan KOH. Jurnal Rekayasa Proses. Vol 9 (1) : 16-21.
Sharon, D. et. all. 1982. Principles of Analysis Chemistry. New York: Harcourt
Brace College Publisher.
Sciencelab. 2018. Material Safety Data Sheet Akuades. [Serial Online].
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927321. Diakses tanggal
27 November 2018.
Sciencelab. 2018. Material Safety Data Sheet Polytetraflouroethylene. [Serial
Online]. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9926382. Diakses
tanggal 27 November 2018.
Sciencelab. 2018. Material Safety Data Sheet Tembaga [Serial Online].
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9933974. Diakses tanggal
27 November 2018.
Sciencelab. 2018. Material Safety Data Sheet Tembaga (II) Sulfat. [Serial Online].
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9923761. Diakses tanggal
27 November 2018.
Tim Penyusun. 2018. Penuntun Praktikum Elektroanalisis. Jember: FMIPA
Universitas Jember.
LAMPIRAN
kurva Kalibrasi
30
y = 2.0802x + 28.072
25 R² = 0.9149
20
Potensial
15
Series1
10
Linear (Series1)
5
0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0
Log C
𝑆𝐷
𝑅𝑆𝐷 =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
1. Konsentrasi 0,005 M
(22,6 + 23,5 + 21,9)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 22,67
3
0,80209
𝑅𝑆𝐷 = 𝑥 100% = 3,54%
22,66
2. Konsentrasi 0,01 M
(25,2 + 24,4 + 24,5)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 24,7
3
0,43589
𝑅𝑆𝐷 = 𝑥 100% = 1,76%
24,7
3. Konsentrasi 0,05 M
(23,1 + 26,9 + 25,7)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 25,23
3
1,94251
𝑅𝑆𝐷 = 𝑥 100% = 7,70%
25,23
4. Konsentrasi 0,1 M
(25,2 + 25,4 + 27,5)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 26,03
3
1,27411
𝑅𝑆𝐷 = 𝑥 100% = 4,89%
26,03
5. Konsentrasi 0,5 M
(26,8 + 27,6 + 27,7)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 27,37
3
0,49331
𝑅𝑆𝐷 = 𝑥 100% = 1,80%
27,37