Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 2

FAJRI AKBAR RIZALDI


FEFY GUSFADELA
CENNIA MAULINA
MUNIKA TRI ANITA

Konduktometri
Konduktometri
1
Konduktometri adalah salah satu
metoda analisa kimia kuantitatif
berdasarkan daya hantar listrik.

Daya hantar listrik (G) 3


suatu larutan bergant
ung pada jenis dan Daya hantar listrik berhubungan
konsentrasi ion dalam dengan pergerakan suatu ion di
Larutan. dalam larutan ion yang mudah
bergerak mempunyai daya
2 hantar listrik yang besar.
Prinsip Konduktometri
Pengukuran perubahan konduktifitas dalam
larutan ketika sejumlah ion yang dapat mengantarkan
listrik mengalami perubahan(berdasarkan hukum Ohm)
Konduktansi dihasilkan oleh ion dan proporsional terhadap
konsentrasi (T konstan) namun kontansi larutan tertentu akan
bervariasi dengan adanya penambahan reagen lain. Karena efek
pengenceran
oleh air yang ditambahkan bersama reagent.
Ada 3 Komponen Penting Pada Konduktometer :
1.      Sumber listrik : sel untuk menyimpan laruan. Hantaran arus
listrik DC melalui larutan merupakan proses
faraday, yaitu oksidasi dan reduksi terjadi pada
kedua elektroda. Arus AC tidak memerlukan
reaksi elektrokimia pada elektroda-elektrodanya
2.      Tahanan Jembatan : untuk mengukur tahanan larutan.
3.      Sel : terdiri dari sepasang elektroda yang
terbuat dari bahan yang sama. Biasanya
elektroda terbuat dari logam platina
untuk menambah efektifitas permukaan

elektroda.
Metode Konduktometri

Titrasi konduktometri
merupakan metode
untuk menganalisa larutan

Di antara dua elektroda


Berdasarkan kemampuan ion
melalui
dalam menghantarkan muatan
tindakan titrasi.
listrik
Faktor mempengaruhi konduktometri

 Beda tegangan antara kedua elektroda


 Konsentrasi ion ion.
 Sifat ion seperti besarnya muatan, derajat disosiasi,
besarnya ion, kompleksasi dengan molekul lain
 Suhu larutan
 Luas permukaan masing masing elektroda
 Jarak antara katoda dan anoda
Jenis Prosedur Konduktometri

Biasanya konduktometri
merupakan prosedur titrasi.
Sedangkan konduktometri
Bukanlah prosedur titrasi.

Ingat !!! Metode konduktasi dapat


digunakan untuk mengikuti
reaksi
titrasi jika perbedaan antara
konduktasi cukup besar
sebelum dan sesudah penambahan
reagen.
Larutan elektrolit

ELEKTROLIT
Titrasi konduktometri terbatas
kedalam larutan elektrolit saja.
Titrasi konduktometri
sangat berhubungan dengan
daya hantar listrik, jadi
berhubungan dengan adanya
ion – ion dalam larutan yang
berperan
untuk menghantarkan arus
listrik dalam larutan.
Non elektrolit

NON-ELEKTROLIT
Sedangkan untuk larutan non
elektrolit tidak dapat
menggunakan titrasi
konduktometri. Arus listrik
ini tidak akan bisa
melewati larutan yang tidak
terdapat ion – ion, sehingga
larutan non elektrolit tidak bisa
menghantarkan arus listrik.
Konduktivitas suatu larutan
Konduktivitas adalah kemampuan suatu bahan (larutan, gas, atau logam)
untuk menghantarkan arus listrik

jika dua elektroda direndam dalam larutan yang mengandung


ion-ion, maka akan mengalir arus listrik antara kedua elektroda
tersebut, apabila terdapat beda tegangan listrik antara kedua
elektroda
tersebut.

Elektroda
(Beda tegangan)
Larutan
Aliran listrik pada elektrolit
Arus mengalir dari katoda yang
bermuatan negative ke anoda yang
bermuatan positif.

Sebagai pembawa arus adalah ion ion


dalam larutan.

Selisih potensial antara kedua elektroda


tersebut tidak boleh terlalu besar agar
tidak terjadi elektrolisa (peristiwa
berlangsungnya reaksi kimia oleh arus
listrik).
Titrasi konduktometri.

Titrasi dapat dilakukan dengan:


a. Asam kuat atau basa kuat.
Bila yang dititrasi asam kuat dititasi dengan basa maka
konduktan akan mengalami penuruan karena Ion H+ yang
mempunyai + yang diganti dengan Na+ yang lebih kecil.
Yang akirnya akan mencapai konduktivitas yang paling rendah.
Kurva konduktivitas tipenya sangat ditentu kan jenis ion
penyusun yang mempunyai sifat konduktivitas berbeda.
Kurva penurunan konduktivitas larutan
asam (HCl) yang dititrasi dengan NaOH
• contoh

13
b. Titrasi asam lemah atau basa lemah.

Sebagai contoh asam borat yang mempunyai Ka = 6 x 10-10


dengan NaOH akan didapat gambar 51a.
Titrasi tidak sempurna karena terbentuknya dapar dari
garam yang terjadi, dan penambahan OH tidak langsung
digunakan oleh larutan dapar, karena tertahan oleh sifat
daparnya.
Baru setelah terjadinya borat dan kontribusi dari ion Na, dan
OH maka konduktivitas naik dengan cepat.
Rumus daya hantar listrik
Daya hantar listrik (G) merupakan kebalikan dari tahanan (R), sehingga daya hantar
listrik mempunyai satuan ohm-1 . Bila arus listrik dialirkan dalam suatu larutan
mempunyai dua elektroda, maka daya hantar listrik (G) berbanding lurus dengan luas
permukaan elektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (l).

Rumus

I
G = l/R = k (A / l) k*A
G R I
Daya hantar ekuivalen

Daya hantar ekuivalen : daya hantar yang listrik yang


dihasilkan oleh 1gram ekivalen zat terlarut dalam sistem
larutan elektrolit yang memiliki sepasang elektroda dengan
jarak kedua elektroda sebesar 1cm

Berat ekivalen = Berat molekul

Jumlah muatan positif atau negatif


Hubungan daya hantar dengan daya hantar
ekivalen

1.Volume larutan (cm3) yang mengandung 1gram ekivalen zat


terlarut adalah:
V(cm3) = 1000
C(gr ek/cm3)
2.Volume larutan juga dapat dinyatakan melalui persamaan
berikut: V = A.l
3.Dengan jarak antara kedua elektroda sebesar 1cm,maka
persamaan 2 akan menjadi V= A = 1000
C
Elektroda kering direndam
sebentar dalam etanol lalu dibilas air.
sehabis dipakai dibilas lagi
dengan air lalu disimpan lagi dalam air

Elektroda disimpan jangka waktu Cara berkala dan sehabis setiap kali
panjang harus dikeringkan lalu disimpan platinizing elektroda dikalibrasi ulang
kering. Sekali-kali elektroda dilapis dengan larutan kalibrasi disediakan oleh
ulang oleh platinum. Pemeliharaan metrohm. Lazimnya dengan larutan
elektroda kalibrasi KCL
Prosedur Konduktometri
1. Pembuatan Larutan NaOH dan 4. Lakukan titrasi dan baca
HCl masing masing 0,1 N dan 100 konduktivitasnya setiap penambahan
ml 0,5 ml
NaOH. Kemudian bila
konduktivitasnya mengalami
penurunan yang tajam,
2. Siapkan konduktometer dan tambahkan NaOH per 0,1 ml. Setelah
kalibrasi dahulu dengan larutan TE Penambahan NaOH per 0,5 ml
KCL 0,1 N sampai 10 ml .

3. Masukkan asam oksalat 10 ml dan


5. Buat Kurva titrasi dan tentukan titik
ditambahkan 20 ml aquades kedalam
ekivalennya, dan hitung konsentrasi
gelas kimia. Catat konduktivitasnya
NaOH
sebelum titrasi.
Kelebihan titrasi konduktometri
Larutan berwarna atau larutan encer atau
Tidak membutuhkan indikator suspensi keruh dapat digunakan untuk
titrasi

Suhu tetap konstan Bisa digunakan pada berbagai


sepanjang titrasi aplikasi seperti asam basa, redoks,
presipitasi atau kompleks

Titik akhir dapat ditentukan secara


akurat dan kesalahan diminimalkan
sebagai titik akhir yang ditentukan
secara grafis
• KEKURANGAN KONDUKTOMETRI
1. Hanya dapat diterapkan pada larutan elektrolit saja
2. Sangat dipengaruhi temperatur
3. Dapat ditunjukkan dengan tidak langsung
4. Peralatan cukup mahal
5. Jika tidak hati-hati maka akan cepat rusak
6. Tidak dapat digunakan pada larutan yang bersifat
asam kuat
Aplikasi penggunaan
konduktometri
• Pengunaan alat konduktometer di laboratorium yaitu untuk mengukur daya hantar
larutan zat elektrolit baik secara langsung, seperti pengukuran daya hantar larutan
sampel air atau air limbah,sampel makanan/minuman atau obat-obatan atau
digunakan di laboratorium pada proses titrasi netralisasi,titrasi pengendapan bahkan
dapat juga digunakan untuk menentukan kelarutan dan hasil kali kelarutan (K dan
Ksp) suatu larutan elektrolit yang sulit larut. Pada titrasi secara konduktometri akan
terjadi perubahan ion ataupun jumlah ion yang mengakibatkan perubahan hantaran
larutan selama titrasi tersebut.

 Konduktometri juga dapat digunakan dalam penganalisaan enzim.

• Bidang kedokteran/Klinis: Analisis kandungan unsur atau senyawa dalam sampel air
seni, cair an tubuh, dan sebagainya. Aplikasi Konduktometri
• Aplikasi Konduktometri Di Industri
Aplikasi metoda konduktometri :
1.      Penentuan kadar suatu zat dalam sampel.
2.      Pemisahaan zat-zat logam yang berbahaya yang ada
dalam air.
3.      Mengukur daya hantar larutan elektrolit seperti air
limbah
4.      Untuk menentukan kelarutan dan hasil kali kelarutan
suatu elektrolit yang sulit larut
Gambar alat konduktometri
Alat yang digunakan saat titrasi koduktometri
Gelas beaker
Pipet tetes
Buret
Pipet takar
Elektroda (sebagai penghantar arus )
Avometer (sebagai pengukur arus)
Adaptor (sebagai pensuplai arus)
Komponen-komponen utama dari peralatan
conductivitymeter terdiri dari:
• 1.    Sumber sinar
Sumber arus yang digunakan adalah arus bolak balik (AC) dengan frekuensi tinggi 600-1000
Hz. Untuk mendapatkan arus bolak balik frekuensi tinggi digunakan alat isolator. Arus dengan
frekuensi tinggi bertujuan untuk mencegah jangan sampai terjadi peristiwa elektrolisis.
• 2.    Jembatan wheatstone
Jembatan wheatstone yang digunakan adalah sistem nol, dimana salah satu tahanan diketahui
besarnya. Apabila tahanan larutan diperoleh maka hantaran larutan juga akan diperoleh.
  Rx . RDC        = Rs . RAD
Rx               = RAD  x  Rs
                            RDC
Keterangan :
Rx = hambatan larutan
Rs = hambatan satandar
Bila Rx diperoleh maka diperoleh pula hantaran larutan (Lx)
• 3.    Sel hantaran
dibuat dari platina (Pt) yang panjang dan penampangnya konstan
CONTOH PENGGUNAAN
KONDUKTOMETRI
 Titrasi konduktometri dapat dilakukan untuk menentukan kadar ion,
dengan syarat ion tersebut terlibat dalam reaksi kimia sehingga terjadi
penggantian satu jenis ion dengan yang lain yang berarti perubahan
konduktivitas.
 Misalnya titrasi HCL dengan NaOH berdasarkan persamaan sebagai berikut :

H+ + Cl- + OH- + Na+ H2O + Cl- + Na+


 Bila yang dititrasi asam kuat dititrasi dengan basa maka konduktan
akan mengalami penurunan karena ion H+ yang mempunyai x+ yang
diganti dengan Na+ yang lebih kecil.
 yang akhirnya akan mencapai konduktivitas yang paling rendah.
 Kurva konduktivitas tipenya sangat ditentukan jenis ion penyusun yang
berbeda.
GRAFIK TITRASI KONDUKTOMETRI
Rangkaian Konduktometer Untuk mengukur suatu konduktivitas
suatu larutan, maka larutan dimasukkan ke dalam sebuah sel
yang telah dikalibrasi dengan suatu larutan yang telah diketahui
konduktivitasnya misalnya larutan standar kalium klorida. Sel
dimasukkan ke dalam salah satu sisi rangkaian dari jembatan
Wheatstone. Kemudian ukur resistannya pengaliran arus melalui
sebuah larutan elektrolit akan mengakibatkan perubahan-
perubahan dari komposisi larutan bila didekatkan dengan sebuah
elektrode, yang pada akhirnya akan menunjukkan besarnya
potensial pada elektrode tersebut.
SKEMA PROSEDUR KONDUKTOMETRI
Thanks You

Anda mungkin juga menyukai