Abses hepar
Humai ; abses perkumpulan pus pada hepar, pada hepar disebabkan oleh … pus sendiri cairan kaya
protein basil … pur pulis (DORLAND)
Melena
Gastritis
Lala : dorland
Makanan peralihan
Sahab : makanan yang diberikan pasien secara bertahap, bisa dari konsistensinya
Feli : makanan yang diberikan berangsur, dari konsistensi yang paling rendah ke paling tinggi sampai
ke makanan biasa
Dewi : makanan peralihan biasanya dari cair bening, penuh, lunak, biasa
Addien : tidak hanya dari konsistensi, tapi bisa dari jalur pemberiannya
Luluk : anemia hipokrom adalah anemia yg ditandai penurunan HB seldarah merah yg tdk
proporsional, dan peningkatan daerah yang pucat pada sel darah merah (dorland)
CUES
PI
1. Feli, humai : bagaimana PES, faktor resiko dari abses hepar dan gastritis
Patofisiologi
Addien : terjadinya peradanganan karena patogen. Karena adanya abses hepar, hepar rusak
berpengaruh pada melena, BAB bewarna hitam…
Addien : peradangan karena infeksi, leukosit meningkat, menyebabkan nanahnya, akibat dari
mekanisme pertahanan
Dewi : gastritis disebabkan oleh asam lambung, epitel dilambung menjadi tipis
Feli : epitel yang rusak menyebabkan melena, karena melena terjadi karena adanya pendarahan di GI
atas
Etiologi
Humai : bakteri
Stef : makanan yang terlalu keras, maksudnya yang pedas dan mengandung kafein
Sign symtom
Abses :
Sahab : melena
Prima : skenario belum menyebutkan spesifik karena apa, tapi bisa keduanya
Faktor resiko
Humai : karena asam lambung tinggi, bisa karena pola makan yang salah
2. Stefi : bagaimana hubungan antara penyakit , manakah yang menyebabkan melena dan anemia
Ima : abses hepar karena adanya nanah yang ada di hepar, gastritis menyebabkan pencemaran,
menyebabkan BAB menghitam.
Feli : karena ada gastritis, jadi Fe susah dicerna dan diproses oleh usus, karena gastritis menyebabkan
luka
Prima : di hati peradangan, sel darah putih abnormal, sistem perthanan kurang
Rosyi : makanan cair bisa karena mual, cair jernih, kental, penuh, lalu setelah cair ada makanan lunak :
setelah bisa menelan, makanan biasa saat tidak mual muntah
Lulu : cair karena disfagia, disfagia dicobakan, cair 1/4 saring 3/4.. begitupun dari cair ke lunak
Addien : indikator : kondisi GIT, kemampuan pasien menyerap makanan, kalau ada abnormal GIT
B. Yang perlu diperhatikan (bahan makanan yang sesuai,cara pengolahan,syarat dan prinsip)
- cair
Lala :
Stefi : rendah serat, karena serat bisa membuang fungsi2 bahan makanan yang lain
-saring
Dea : menghindari serat, menghindari sayur
- lunak
Sahab : Tepung2an
Lala : …
Dewi : makanan lunak saat kondisi pasien sudah tidak terlalu parah
- biasa
Stef: makanan mengikuti dari penyakit terkait dianjurkan dan tdk dianjurkan, pengolahan sudah
dibebaskan sesuai dengan penyakit
Lala : intake
4. Dewi : bagaimana ADIME yang sesuai dengan skenario? (intervensi : makanan yang tepat) (AD
secara singkat)
- assessment
Ste: Antropometri : lila normal, nilai lab abnormal, klinis kesadaran lemah, dietary 24h 60% dibawah
normal
- diagnosa :
Humai Asupan makan tidak adekuat disebabkan oleh keadaan pasien yang mengalami nyeri perut dan
lemah ditandai dengan recall 60%
Dewi : peningkatan zat gizi tertentu (Fe) dikarenakan abses hepar ditandai dengan nilai lab rendah
Prima : perubahan nilai lab disebabkan oleh anemia ditandai dengan hb…. rendah dan nilai WBC dan
neutrofil tinggi
- intervensi
Tujuan :
Prinsip :
Sahab: kenapa
Syarat:
Feli ; porsi kecil tapi sering, karbo 60%, protein 20% lemak 20%
Humai : energi 30-35 kkal/kgbb, protein 0,8-1 kkal/kgBB, karbo 60%, sisanya lemak
Lala :
Rosyi :
Ima : protein : bisa pakai ayam tanpa kulit, sayur : wortel, labu siam
Addien : tinggi lemak dan kolesterol, seperti jeroan, karena kondisi hepar yg tidak baik
MONEV
Humai : indikator asupan makan : target 80%, frekuensi recall setiap hari