Anda di halaman 1dari 3

RORO DYAH PARIPURNA

165010101111157 – ABSEN : 30

T1 LOGIKA PENALARAN HUKUM KELAS D

PENALARAN HUKUM MENGGUNAKAN IRAC TRIAD

KASUS HUKUM :

Laras Yerinita mendatangi kantor PT. Sinarmas Multifinance Lumajang untuk


mengajukan pinjaman sebesar Rp. 25.000.000 dengan jaminan fidusia berupa
mobil Toyota Innova No Polisi N 1234 UD warna hitam atas nama Laras Yerenita.
PT. Sinarmas Multifinance menyetujui pengajuan pinjaman yang dituangkan
dalam perjanjian Pembiayaan Konsumen dan Pemberian Jaminan Fidusia Nomor :
990872653421, tanggal 5 Februari 2017. Pada angsuran ke-6 Laras Yerinita tidak
melakukan kewajibannya sampai dengan angsuran ke-8. PT. Sinarmas
Multifinance tidak menerima keterlambatan pembayaran sehingga melakukan
eksekusi tehadap jaminan yang diberikan Laras Yerinita. Ketika eksekusi
dilakukan Laras Yerinita tidak mau menyerahkan barang jaminannya karena
eksekusi tersebut hanya didasarkan pada surat perintah dari PT. Sinarmas
Multifinance. Eksekusi dilakukan hanya dengan surat perintah dikarenakan PT.
Sinarmas Multifinance belum mendaftarkan perjanjian jaminan fidusia tersebut.
Namun PT. Sinarmas Multifinance mengambil secara paksa objek jaminan fidusia
milik Laras Yerenita.

FAKTA HUKUM :

- Perjanjian Pembiayaan Konsumen dan Pemberian Jaminan Fidusia Nomor


: 990872653421, tanggal 5 Februari 2017 belum didaftarkan kepada
Kantor Pendaftaran Fidusia.
- PT. Sinarmas Multifinance mengambil secara paksa jaminan fidusia milik
Laras Yerenita.
ISU HUKUM :

Bagaimanakah eksekusi terhadap Perjanjian Pembiayaan Konsumen dan


Pemberian Jaminan Fidusia yang tidak didaftarkan saat debitur wanprestasi?

ATURAN HUKUM :

- UU JAMINAN FIDUSIA NO. 42 TAHUN 1999 :


Pasal 11 :
(1) Benda yang dibebani dengan Jaminan Fidusia wajib didaftarkan.
Pasal 14 :
(3) Jaminan Fidusia lahir pada tanggal yang sama dengan tanggal dicatatnya
Jaminan Fidusia dalam Buku Daftar Fidusia.
Pasal 15 :
(2) Sertifikat Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mempunyai
kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
(3) Apabila debitor cidera janji, Penerima Fidusia mempunyai hak untuk
menjual Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia atas kekuasaannya
sendiri.
Pasal 29 :
1) Apabila debitor atau Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi terhadap
Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia dapat dilakukan dengan cara
:
a. pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
ayat (2) oleh Penerima Fidusia
b. Penjualan benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia atas
kekuasaan Penerima Fidusia sendiri melalui pelelangan umum serta
mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan;
c. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan
Pemberi dan Penerima Fidusia jika dengan cara demikian dapat
diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak.

ANALISIS :

Perjanjian Pembiayaan Konsumen dan Pemberian Jaminan Fidusia yang tidak


didaftarkan menurut pasal 14 UUJF dianggap tidak pernah lahir atau tidak pernah
ada perjanjian fidusia. Maka secara normatik eksekusi langsung tidak dapat
dilakukan oleh pihak PT. Sinarmas. Eksekusi jaminan fidusia menurut pasal 29
UUJF dapat dilaksanakan dengan Sertifikat Jaminan Fidusia yang kekuatan
eksekutorialnya sama dengan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum
tetap. Sehingga eksekusi langsung yang dilakukan berdasarkan pada surat perintah
PT Sinarmas Multifinance dapat diajukan gugatan oleh debitur kepada Pengadilan
Negeri.
Dalam kasus debitur wanprestasi pada Perjanjian Pembiayaan Konsumen dan
Pemberian Jaminan Fidusia yang tidak didaftarkan maka eksekusinya harus
melalui gugatan perdata ke Pengadilan Negeri sampai adanya putusan Hakim
yang mempunyai kekuatan hukum tetap dan baru dapat dilaksanakan eksekusi
dengan dasar putusan Hakim yang memiliki kekuatan hukum tetap tersebut.
Karena Perjanjian Pembiayaan Konsumen dan Pemberian Jaminan Fidusia yang
tidak didaftarkan dianggap sama dengan perjanjian utang pada umumnya.

KESIMPULAN :
PT Sinarmas Multifinance tidak memiliki kewenangan untuk melakukan eksekusi
secara langsung karena tidak memiliki bukti dengan kekuatan hukum yang tetap,
hal itu disebabkan karena tidak dilakukannya pendaftaran Perjanjian Pembiayaan
Konsumen dan Pemberian Jaminan Fidusia.

Anda mungkin juga menyukai