NAMA KELOMPOK :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Sejak jaman penjajah Belanda hingga sekarang ini, kereta api merupakan alat
transportasi darat yang sangat dominan dan diandalkan di Indonesia, hal ini
karena merupakan angkutan masal yaitu rangkaian kereta api dengan satu
lokomotif dapat menarik sekitar 10 gerbong, jika kapasitas setiap gerbongnya
80 penumpang, maka dalam satu kali perjalanan mampu mengangkut kurang
lebih 800 penumpang. Dengan fungsinya ini menjadikan kereta api sebagai
sarana angkutan dengan biaya murah dan terjangkau oleh masyarakat.
Dalam perkembangannya pengguna kereta api menjangkau kalangan yang
lebih luas mulai dari kalangan atas, menengah maupun bawah, hal ini karena
beberapa variasi tipe pelayanan mulai dari kelas ekonomi, eksekutif dan bisnis.
Berdasarkan referensi data yang ada penumpang kereta api di Indonesia selalu
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. untuk mengatasi permasalahan ini
karena untuk memperbaikinya sangat sulit karena umur alat yang memang
sudah tua dan untuk meperbaruinya perlu biaya investasi yang mahal.
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini
didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi
mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan
cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak
digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang
menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang
teliti.
3
kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi. di Indonesia sendiri
penggunaan GPS sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dan terus
berkembang sampai saat ini baik dalam volume maupun jenis aplikasinya.
dapat mengetahui apa saja yang menjadi system intelijen transportasi pada
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Rusell S. dan Peter Novig, 2005, sebuah sistem intelijen memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
5
Kemampuan Sistem Intelijen
Mendapatkan informasi.
Mempermudah transaksi.
Meningkatkan kapasitas prasarana dan sarana transportasi.
Mengurangi kemacetan atau antrian.
Meningkatkan keamanan dan kenyamanan.
Mengurangi polusi lingkungan.
6
Mengefisiensikan pengelolaan transportasi.
Pengorganisasian ITS di negara-negara maju dilaksanakan secara
bersama oleh pemerintah, kepolisian, operator transportasi dan kalangan
industri. Selain masalah kebijakan, industri-industri terkait mendukung dari
segi riset dan pengembangan teknologi. Kalangan indurstri yang terkait
umumnya dari industri automotive, elektronika, komputer, telekomunikasi,
penerbangan, perhubungan dan jalan tol. Karena itu ITS menjadi
primadona dan dianggap sebagai masa depan transportasi. Lingkup
ITS dapat berbeda pada masing-masing negara tergantung kepada
kebijakan yang dibuat. Secara umum ITS mempunyai lingkup-lingkup
sebagai berikut:
7
kecelakaan pada route yang akan ditempuh, sehingga pengemudi dapat
memakai alternatif route lain.
8
E-Payment atau Cashless Payment, yaitu pembayaran secara elektronis,
tanpa menggunakan uang tunai. Pemrosesan transaksi secara eletronis
menggunakan jalur telekomunikasi antar gerbang tol. Pada beberapa
negara seperti Jepang, Australia dan Amerika Serikat, proses transaksi
di gerbang tol dapat dilakukan tanpa kendaraan harus berhenti. Proses
transaksi dilakukan secara wireless antara unit elektronis yang ada di
kendaraan (on board unit) dengan computer network di jalan tol.
Sedangkan sebagian negara seperti malaysia, menggunakan metoda
yang masih memerlukan kendaraan untuk berhenti sebentar, karena
pemakai jalan masih harus melakukan scanning kartu pembayaran pada
reader yang tersedia di gardu tol.
9
f. Support for Public Transportation
10
Berikut ini diberikan beberapa kajian pustaka GPS yang memiliki kaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan:
a) Teknologi satelit navigasi GPS menjadi suatu teknologi yang relative
murah, dan mudah untuk mewujudkan posisi geografis dan waktu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil survey GPS terutama
adalah: Jenis Peralatan, metode pengukuran, serta metode pengolahan
data yang digunakan (Seeber, 1998).
b) Peralatan penerima sinyal GPS(receiver) bervariasi dari kelas rakitan
sendiri, kelas navigasi dengan ketelitian 20 meter, sampai kelas geodetic
yang mampu mengukur sampai ketelitian millimeter. Variasi receiver
ini terutama berkaitan dengan jenis jam atom (clock) yang dipakai dan
jenis data (kode dan gelombang pembawa) yang bisa direkam (Seeber,
1998).
c) Metode pengukuran GPS ada dua jenis yaitu pengukuran statik dan
pengukuran kinematik. Metode pengukuran statik mengasumsikan
bahwa antenna receiver tidak bergerak terhadap kerangka referensi,
sedangkan metode pengukuran kinematik menggunakan asumsi bahwa
antenna receiver bergerak terhadap titik referensi (Abidin ZA, 2002).
d) Metode pengolahan data hasil pembacaan GPS dibedakan menjadi
pengolahan satu titik (absoulute positioning) dan pengolahan baseline
(differential positioning dan relative positioning) (Hutapea, 2001).
11
GSM. Seluruh operator GSM network mempunyai Message Centre (MS), yang
bertanggung jawab terhadap pengoperasian atau manajemen dari berita-berita
yang ada.
Salah satu pabrikan mikrokontroller yang cukup terkenal dan sudah banyak
digunakan adalah ATMEL, dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR
(Alf and Vegard’s Risc processor), teknologi AVR membuat para desainer
sistem elektronika dan kendali telah diberi suatu teknologi yang memiliki
kapabilitas yang amat maju, tetapi dengan biaya ekonomis yang cukup
minimal.
12
2,5 PALANG PINTU OTOMATIS DENGAN COUNTDOWN
Prinsip sensor yang digunakan untuk mendeteksi kereta datang dan pergi maka
diletakkan sensor "cahaya terhalang" menggunakan pasangan LED INFRARED
& PHOTODIODA yang biasanya digunakan sebagai transmiter & receiver
untuk remote TV. Kedua led ini diposisikan berhadap-hadapan (sebaiknya
diberi casing/ penghalang cahaya dari samping) sehingga ketika tanpa halangan,
dengan rangkaian tambahan resistor pull down dan anoda ke 5v , photodioda
akan memberikan logika 1 (seperti tehubung langsung ke 5v).
Kondisi ketika sinar infre merah terhalang maka photo dioda akan memutus
hubungan dari 5V dan rangkaian menjadi logika 0 karena terhubung melalui
resistor 10k ohm menuju ground (0v).
13
Untuk mendeteksi kedatangan kereta api, maka sensor "kedatangan" akan
mendeteksi perubahan dari 1 ke 0 (falling edge) sehingga dalam script
ditunjukkan dengan INTERUPT 0 yang diinisialisasikan sebagai falling edge.
Sedangkan sensor untuk "kereta sudah lewat" menggunakan logika interupt
rising edge (0 ke 1), dimana ketika kereta masih berada di perlintasan akan
menghalangi sinar led infra (kondisi logika 0). Setelah semua rangkaian lewat
maka sinar akan kembali mengaktifkan logika 1 pada photodioda.
MCUCR |= (1<<ISC01) | (0<<ISC00) |(1<<ISC11) | (1<<ISC10);
Sensor yang ketiga merupakan sensor posisi awal dari palang pintu, diletakkan
pada posisi palang pintu terbuka penuh (90 derajat) , sehingga ketika alat
dihidupkan atau direset maka motor stepper akan bergerak ke kiri sampai posisi
palang pintu menghalangi sinar led menuju photodioda ke 3.
14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Palang Pintu Kereta Api Otomatis Berbasis Sensor Ultrasonik Dengan
Countdown.
Berdasar survei, PT KAI dan petugas penjaga palang pintu kereta api,
kebutuhan sistem palang pintu kereta api yaitu mampu memberikan kepastian
60 detik sebelum kereta api melewati persimpangan, palang pintu kereta api
harus sudah ditutup dan 30 detik setelah kereta api lewat palang pintu harus
dibuka.
1) Relay, sebagai piranti saklar yang menentukan nyala dan mati alat.
15
2) Motor DC, digunakan untuk mengatur palang.
3) Sensor Ultrasonik, sebagai alat pengukur jarak, jarak diukur per detik
sehingga dapat diketahui kecepatan kereta.
4) Seven Segment, berfungsi untuk menampilkan output countdown
kedatangan kereta.
5) Mikrokontroler, sebuah piranti elektronika digital yang terintegrasi dalam
sebuah chip.
16
dan mendeteksi panjang kereta, setelah kereta melewati gate maka sensor akan
kembali pada posisi semula.
Data dari sensor berupa informasi kecepatan dan panjang kereta dikirim ke
mikrokontroler berupa data elektronik dan ditampilkan pada layar LCD yang
telah terpasang pada gate. Selanjutnya mikrokontroler akan menghitung waktu
mundur yang diperkirakan kedatangan kereta di pintu perlintasan. Setelah itu
informasi waktu mundur ditampilkan melalui seven segment di pintu
perlintasan kereta api.
Untuk memastikan rancangan sudah dapat bekerja maka dilakukan simulasi
dengan software Proteus, sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam
pembuatan.
1) Setelah rancangan alat jadi, tahap selanjutnya adalah pembuatan alat
yang terdiri dari: Pembelian alat dan bahan yang dibutuhkan.
2) Pembuatan Mekanik Palang pintu.
3) Pembuatan rangkaian Sensor Ultrasonik Mikrokontroler Seven Segment
Palang Pintu Kereta Api Layar LCD Gambar 3. Rancangan Rangkaian
elektronik,
4) Penyusunan alat secara lengkap,
5) Pengemasan alat. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah
masing-masing bagian alat sudah sesuai yang diharapkan atau belum,
jika belum maka dilakukan perbaikan pada alat supaya alat bekerja
sesuai yang diharapkan. Penerapan alat dilaksanakan jika alat yang
dibuat bekerja dengan baik dan mendapatkan rekomendasi dari pihak
yang berwenang, yaitu dari pihak PT. KAI.
Pintu pengaman jalur kereta api dipasang pada jalur pertemuan antara
jalan dan rel kereta api. Pintu pengaman ini akan bekerja untuk menghentikan
kendaraan yang berada pada jalan agar tidak melintas di rel dikarenakan kereta
api akan melintas.
17
Gambar di bawah ini menunjukan sistem kerja pintu perlintasan jalur
kereta api, dimana datangnya kereta api dari dua arah,baik dari arah utara
mupun dari arah selatan yang dilengkapi sensor photoelektrik.
18
Mata sensor hanya dipasang pada salah satu tiang sedangkan tiang
pasanganya adalah sebuah reflektor untuk memantulkan sinar dari sensor.
Kedua tiang ditegakkan saling berhadapan dan berseberangan terhadap rel
dengan jarak sejauh 4 meter.
Sistem pemasangan palang pintu, motor, sirine dan lampu tanda dilakukan
sama seperti pemasangan standar palang pintu kereta api pada umumnya.
19
Palang pintu perlintasan kereta api di atas akan bekerja ketika sebuah
kereta api yang terdeteksi oleh sensor photoelektrik. Kemudian palang pintu
berlahan menutup. Pada kondisi yang sama, lampu merah dan sirine akan
menyala. Sirine akan berhenti berbunyi ketika palang sudah menutup
sedangkan lampu merah tetap menyala.
Setelah kereta api selesai melintasi pintu jalur perlintasan dan
mengaktifkan sensor photoelektrik yang lainya, palang pintu perlintasan
berlahan membuka. Pada saat yang sama lampu tanda berubah menjadi hijau.
Kondisi ini akan terus berulang terus selama kereta api hendak melintasi pintu
jalur perlintasan, baik kereta yang datangnya dari jalur yang satu maupun jalur
yang lainya.
20
3.2.1 Tahap Perakitan perangkat keras dan Pengkodean perangkat lunak.
Setelah desain selesai, akan dilakukan implementasi perangkat keras dan
perangkat lunak. Pada perangkat keras dibuat rangkaian sistem minimum
mikrokontroler dua buah. Sistem minimum mikrokontroler yang pertama
untuk
menerima masukan hasil pembacaan GPS di kereta api. Sedangkan sistem
minimum yang kedua dipasang di stasiun, digunakan untuk menerima
informasi dari pesawat handphone dan mengendalikan peralatan pensinyalan.
Rangkaian lain yang diperlukan adalah rangkaian serial handphone ke
mikrokontroler dan rangkaian serial GPS ke mikrokontroler.
Karena port serial mikrokontroler dipakai untuk ponsel dan GPS maka perlu
dibuat rangkaian pensaklaran untuk memilih hubungan yang dipakai.
Tahap pengujian:
Setelah tahapan implementasi perakitan perangkat keras dan perangkat
lunak selesai selanjutnya dilakukan pengujian kinerja alat dan
troubleshooting, hingga sistem berkerja sempurna seperti yang
direncanakan.
Sistem aplikasi ini merupakan perangkat lunak berbasis website
yang berfungsi sebagai media pembantu bagi pelanggan jasa kereta api
untuk memudahkan dalam mengetahui informasi dan posisi kereta api
secara realtime dengan menggunakan modul GPS dan SMS gateway
sebagai piranti pendukungnya. Sebelumnya system pemantauan kereta
api hanya dapat diketahui oleh petugas kereta api.
21
Gambar 4. System keamanan kereta api dengan menggunakan gps
Identifikasi Perancangan
22
saat ini. ketika terjadi kecocokan antara waktu pengiriman dengan waktu
saat ini atau waktu saat ini melebihi waktu pengiriman maka Gammu akan
mengirimkan pesan tersebut menuju nomor tujuan.
Untuk mekanisme penerimaan, setiap informasiyang masuk kedalam
SMS gateway akan tersimpan pada table inbox didalam basisdata server.
2. GPS Tracker.
Mempunyai fungsi untukmenerima request dari server danmengirimkan
respon berupa informasikoordinat saat itu, respon tersebut akan dikirimkan
menuju server melalui SMSGateway.
Dalam pengembangan sistem inimemanfaatkan fitur inbox pada Gammu
sebagai sumber masukan posisi. Setiap masukan informasi yang ditermia
oleh SMSgateway akan tersimpan dalam basis data danakan langsung
diproses menjadi informasi koordinat dan akan disimpan kedalam table
koordinat posisi. Media perantara yang digunakan untuk menghubungkan
modul GPS dan SMS Gateway menggunakan layanan jaringan GSM.
Untuk melakukan akses aplikasi pelanggan membutuhkan koneksi internet
untuk membaca koordinat pada peta google maps.
23
BAB IV
KESIMPULAN
24