Langkah pertama dalam metode Sanger adalah preparasi rantai DNA yang
hendak disequence dengan mendenaturasi dsDNA menjadi ssDNA dan mengambil
rantai template. Kemudian, dilangsungkan empat reaksi berbeda (yang terjadi di
dalam labu kimia) yang melibatkan penambahan: rantai template, DNA primer
yang akan dihibridisasi dengan rantai template, rantai primer yang komplementer,
DNA polimerase, dNTP bebas untuk dipasangkan, dan salah satu ddNTP dari
keempat basa. Keempat reaksi ini akan menghasilkan empat kelompok set yang
fragmennya dapat ditentukan. Misalnya, untuk menentukan fragmen yang berhenti
di A, ddATP ditambahkan ke dalam reaksi bersamaan dengan dNTP (dATP, dGTP,
dCTP, dan dTTP), rantai primer, serta DNA polimerase. ddATP dan dATP dilabeli
dengan radioisotop untuk memproduksi rantai radio-label. Setelah rantai terminasi
DNA yang komplementer dengan rantai template telah selesai direplikasi, fragmen
rantai terminasi tersebut didenaturasi dari rantai template-nya dan dipisahkan
melalui elektroforesis gel. Lalu didapatkan:
Langkah awal yang dilakukan dalam metode gabungan ini adalah pemisahan protein
menggunakan metode elektroforesis SDS-PAGE. Protein of interest yang sudah dimutasi
diisolasi dari host cell dengan cara menghancurkan dinding sel dan mensentrifugasi sehingga
didapatkan supernatant dan debris cell. Protein akan berada pada supernatant, sehingga yang
diambil adalah supernatannya. Setelah itu dilakukan salting out untuk mengambil protein yang
terkandung di dalam larutan. Setelah didapatkan kompleks protein kemudian digunakan
metode SDS-PAGE untuk memisahkan semua protein berdasarkan massanya. Hasil dari
elektroforesis akan membentuk pita-pita, pita dengan ukuran yang sesuai dengan protein of
interest kemudian dijadikan objek untuk tahap selanjutnya. Diketahui bahwa massa protein of
interest iso-1-cytochrome adalah berkisar 14.1028 kDa. Sehingga pita yang menunjukan massa
sebesar itulah yang akan diambil untuk tahap selanjutnya.
Gambar 7 Mekanisme Mass-Spectrometry
(Sumber: bioalgorithms.com)
Setelah diketahui segmen mana dari hasil fotosintesis yang akan dianalisis, kemudian gel yang
mengandung protein of interest tersebut diambil dan dihilangkan zat pewarna yang digunakan
dalam metode SDS-PAGE sebelumnya. Kemudian protein tersebut didenaturasi dengan cara
menghilangkan ikatan disulfide dalam strukturnya. Protein kemudian dipotong dengan enzim
restriksi yang sesuai untuk menghasilkan molekul-molekul asam amino. Setelah itu larutan
campuran enzim, garam, dan asam amino dipurifikasi kembali sehingga hanya didapatkan
asam aminonya saja untuk kemudian dianalisis menggunakan spektroskopi massa.
Mass spectrometer akan mensequence asam amino dan memberikan informasi mengenai massa
dari asam amino tersebut. Tahap yang dilakukan untuk analisis menggunakan MS ini adalah
mencampur protein isolasi dengan buffer yang akan memotong-motong fragmen protein
menjadi peptide-peptida. Kemudian setelah dimasukkan ke dalam alat MS, maka akan
menghasilkan spectra, dari hasil spectra tersebut kita dapat mengetahui apakah hasil mutasi
berhasil atau tidak dengan meninjau massa dari asam amino pada spectra dengan massa asam
amino mutasi yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Endik Deni & Dwi, 2017, Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi), Yogyakarta:
Deepublish.
Howe, Christopher. Gene Cloning and Modification, 2nd Edition. Cambrige: University Cambrige
Press
Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., Walter, P. (2002) Molecular Biology of
the Cell . Edisi ke-4. Garland Science: New York
Angeletti, RH. 1992. Techniques In Protein Chemistry III. New York: Academic Press, Inc,