JUDUL PROGRAM
ROSESCRUB
(RED ONION SKIN EXTRACT SCRUB)
PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH KULIT BAWANG MERAH
(ALLIUM CEPA) SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE UNTUK LULUR
BIDANG KEGIATAN :
PKM – GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Kepala Departemen Teknik Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan,
Universitas Indonesia,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Banyak rintangan yang telah kami lalui dalam
menyelesaikan karya tulis ini tetapi tidak menyurutkan niat kami untuk
menyelesaikannya.
Penulisan karya tulis PKM-GT yang berjudul “ROSescrub - Pemanfaatan
Ekstrak Limbah Kulit Bawang Merah (Allium Cepa) Sebagai Inhibitor Tirosinase
Untuk Lulur” ini dilatar belakangi dari kebutuhan beberapa kalangan khususnya
wanita akan kosmetik pemutih kulit untuk mengurangi hiperpigmentasi yang aman
dan tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Selain itu, tingginya tingkat
produksi bawang merah di Indonesia juga menyebabkan tumpukan limbah kulit
bawang merah. Limbah tersebut kurang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakta
padahal mengandung banyak manfaat Oleh karena itu, penulis berpikir untuk
mengajukan gagasan mengenai pemanfaatan ekstrak kulit bawang merah untuk
dijadikan bahan aktif dalam suatu produk kosmetik pemutih kulit dalam bentuk
lulur. Produk dari gagasan ini diharapkan dapat menjadi alternatif kosmetik
pemutih kulit yang aman sekaligus dapat mengurangi jumlah dan meningkatkan
pemanfaatan limbah kulit bawang merah.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
turut membantu dalam penulisan karya tulis ini. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Penulis berharap karya tulis ini
dapat bermanfaat dan berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembacanya. Penulis juga sangat berharap terhadap kritik dan saran dari pembaca
yang dapat membangun dan menjadikan karya tulis ini menjadi lebih baik lagi.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat ............................................................................................................ 3
GAGASAN
Kondisi Kekinian ................................................................................................................ 3
Solusi Terdahulu ................................................................................................................. 4
Pembuatan ROSescrub........................................................................................................ 5
Pihak yang Terkait .............................................................................................................. 6
Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan ............................................................ 6
Peluang dan Tantangan ....................................................................................................... 6
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan ...................................................................................................... 8
Teknik Implementasi Gagasan ............................................................................................ 8
Prediksi Keberhasilan Gagasan........................................................................................... 8
iv
DAFTAR GAMBAR
v
RINGKASAN
Memiliki kulit yang bersih, sehat, dan putih merupakan dambaan bagi
sebagian kalangan terutama wanita karena dapat menunjang kepercayaan diri saat
berkomunikasi. Paparan sinar matahari di negara tropis seperti Indonesia, dapat
menyebabkan kulit menjadi rusak karena terjadi penumpukan melanin. Sehingga
dibutuhkan kosmetik pemutih kulit yang mengandung inhibitor tirosinase untuk
menguranginya. Di Indonesia telah beredar banyak kosmetik pemutih kulit, namun
kebanyakan mengandung bahan berbahaya dan menimbulkan efek samping bagi
kesehatan. Dibutuhkan kosmetik pemutih kulit dari bahan alam yang aman dan
tidak menimbulkan efek samping.
Tingginya produksi bawang merah di Indonesia akan menyebabkan banyak
limbah kulit bawang merah yang menumpuk dan kurang dimanfaatkan. Padahal,
kulit bawang merah mengandung zat kuersetin yang mampu bertindak sebagai
inhibitor tirosinase. Dari hal tersbut, timbulah gagasan untuk memanfaatkan ektrak
kulit bawang merah yang mengandung kuersetin untuk dijadikan zat aktif dalam
suatu produk kosmetik pemutih kulit berupa lulur.
Untuk dapat mengimplementasikan gagasan, maka akan dilakukan kegiatan
meyakinkan masyarakat untuk menggunakan bahan alam yang lebih aman untuk
kehidupan sehari-hari, bekerja sama dengan penyedia bahan baku, bekerja sama
dengan lembaga penelitian dan pengawasan untuk mengawasi mutu produk,
produksi dengan kemasan yang menarik serta promosi dengan berbagai cara yang
menarik ke berbagai media. Produk yang dihasilkan dari gagasan ini diharapkan
dapat menjadi alternatif pilihan kosmetik pemutih kulit yang aman, dapat memicu
masyarakat untuk lebih memanfaatkan bahan alam, serta mengurangi jumlah dan
meningkatkan pemanfaatan limbah kulit bawang merah yang selama kurang
dimanfaatkan.
vi
1
ROSESCRUB
(RED ONION SKIN EXTRACT SCRUB)
PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH KULIT BAWANG MERAH
(ALLIUM CEPA) SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE UNTUK LULUR
PENDAHULUAN
Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang banyak ditanam oleh
petani di Indonesia. Bawang merah dapat tumbuh subur di beberapa daerah di
Indonesia seperti di Jawa Tengah khususnya di kota Brebes. Bawang merah
biasanya digunakan sebagai bumbu memasak. Pemanfaatan bawang merah selama
ini hanya digunakan umbinya saja, padahal dalam kulit bawang merah terdapat
banyak senyawa yang dapat dimanfaatkan. Jumlah produksi bawang merah yang
banyak maka akan menghasilkan juga banyak kulit bawang merah yang tidak
dimanfaatkan secara maksimal.
3
Kulit bawang merah selama ini hanya dianggap sebagai limbah dan
dibuang begitu saja. Dengan memanfaatkan kuersetin dalam kulit bawang merah
ini dapat menambah nilai fungsional dari kulit bawang merah tersebut. Pemanfaatan
kulit bawang merah juga dapat mengurangi jumlah limbah kulit bawang merah
yang ada di lingkungan. Kuersetin dalam bawang merah dapat digunakan sebagai
zat aktif dalam produk kosmetik berupa lulur. Lulur banyak diminati oleh
masyarakat sebagai kosmetik karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan
kecantikan kulit. Pemakaian lulur dapat memberikan nutrisi secara langsung pada
kulit penggunanya dan meningkatkan mood penggunanya.
Adapun manfaat yang akan didapatkan dari penulisan gagasan ini adalah:
Berkurang dampak buruk dari pemakaian kosmetik pemutih dengan
bahan berbahaya di Indonesia.
Memberikan dorongan bagi masyarakat dan pemerintah untuk lebih
memanfaatkan bahan alam untuk digunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
Meningkatnya nilai jual dan fungsional dari limbah kulit bawang merah
dan berkurangnya jumlah limbah kulit bawang merah.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Saat ini di Indonesia telah beredar banyak produk kosmetik pemutih kulit.
Namun, kebanyakan dari produk kosmetik tersebut mengandung bahan berbahaya.
Kebanyakan dari produk pemutih tersebut menggunakan Merkuri ataupun
Hidrokuinon sebagai zat aktif inhibitor tiroksinasenya. Zat-zat kimia tersebut
merupakan bahan berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Menurut artikel yang dikutip dari laman DetikHealth, hampir lima puluh persen
kasus penyakit kulit disebabkan oleh produk kosmetik. Pada tahun 2012, di
Yogyakarta sendiri sebanyak empat puluh persen kasus penyakit kulit yang terjadi
disebabkan oleh efek samping dari pemakaian produk kosmetik yang mengandung
bahan berbahaya. Dari hal tersebut, bukan tidak mungkin jumlah tersebut dapat
bertambah setiap tahunnya.
4
Pembuatan ROSescrub
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Pemanfaatan ekstrak kulit bawang merah untuk dijadikan bahan aktif dalam
suatu produk lulur dapat menjadi solusi dari dua permasalahan. Permasalahan yang
dapat diatasi yaitu dibutuhkannya kosmetik pemutih kulit namun kebanyakan
kosmetik pemutih kulit mengandung bahan yang berbahaya. Pembuatan produk
lulur dengan ekstrak kulit bawang merah ini juga dapat sekaligus mengurangi
jumlah dan memanfaatkan limbah kulit bawang merah untuk dimanfaatkan lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Amarinta, G. (2015). Nano Partikel Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium Cepa)
Sebagai Inhibitor Tirosinase. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Batubara, I., K., D. L., Mitsunaga, T., & dkk. (2010). Potency of Indonesian
Medicinal Plants as Tyrosinase Inhibitor and Antioxidant Agent. Journal
of Biological Sciences, 138-144.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Jumlah Produksi Bawang Merah di Indonesia
Ditumbuk kasar
Minyak Zaitun
Tepung singkong
Lulur ROSescrub
12
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Kebon SMP Taruna SMK SMAK
Pedes 6 Bogor Andigha Bogor Bogor
Jurusan - - Kimia Analisis
Tahun masuk-lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian.