Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

ROSESCRUB
(RED ONION SKIN EXTRACT SCRUB)
PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH KULIT BAWANG MERAH
(ALLIUM CEPA) SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE UNTUK LULUR

BIDANG KEGIATAN :
PKM – GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Andrea Gilang Fauzi 1606906295


Teknologi Bioproses 2016

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : ROSescrub - Pemanfaatan Ekstrak Limbah Kulit


Bawang Merah (Allium Cepa) Sebagai Inhibitor
Tirosinase Untuk Lulur
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM - AI ( X ) PKM - GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Andrea Gilang Fauzi
b. NPM : 1606906295
c. Program Studi : Teknologi Bioproses
d. Universitas : Universitas Indonesia
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Perumahan Pegawai RSCM
Griya Cilebut Asri Blok D2
No. 17, Cilebut Barat,
Sukaraja, Kab. Bogor
f. Alamat email : andrea.gilang@ui.ac.id
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Dianursanti, ST. MT.
b. NIDN : 197201211997022001
c. Alamat Rumah dan No. Telp /HP : 08111921565

Depok, 10 Desember 2016

Menyetujui,
Kepala Departemen Teknik Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan,
Universitas Indonesia,

(Prof. Ir. Sutrasno Kartohardjono, M.Sc., Ph.D) (Andrea Gilang Fauzi)


NIP. 1963.0106.1988.1110.01 NPM. 1606906295

Direktur Kemahasiswaan Universitas Dosen Pendamping,


Indonesia,

(Arman Nefi S.H., M.M.) (Dr. Dianursanti S.T., M.T.)


NIP. 1970.1025.1988.0210.01 NIP. 1972.0121.1997.0220.01

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Banyak rintangan yang telah kami lalui dalam
menyelesaikan karya tulis ini tetapi tidak menyurutkan niat kami untuk
menyelesaikannya.
Penulisan karya tulis PKM-GT yang berjudul “ROSescrub - Pemanfaatan
Ekstrak Limbah Kulit Bawang Merah (Allium Cepa) Sebagai Inhibitor Tirosinase
Untuk Lulur” ini dilatar belakangi dari kebutuhan beberapa kalangan khususnya
wanita akan kosmetik pemutih kulit untuk mengurangi hiperpigmentasi yang aman
dan tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Selain itu, tingginya tingkat
produksi bawang merah di Indonesia juga menyebabkan tumpukan limbah kulit
bawang merah. Limbah tersebut kurang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakta
padahal mengandung banyak manfaat Oleh karena itu, penulis berpikir untuk
mengajukan gagasan mengenai pemanfaatan ekstrak kulit bawang merah untuk
dijadikan bahan aktif dalam suatu produk kosmetik pemutih kulit dalam bentuk
lulur. Produk dari gagasan ini diharapkan dapat menjadi alternatif kosmetik
pemutih kulit yang aman sekaligus dapat mengurangi jumlah dan meningkatkan
pemanfaatan limbah kulit bawang merah.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
turut membantu dalam penulisan karya tulis ini. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Penulis berharap karya tulis ini
dapat bermanfaat dan berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembacanya. Penulis juga sangat berharap terhadap kritik dan saran dari pembaca
yang dapat membangun dan menjadikan karya tulis ini menjadi lebih baik lagi.

Depok, 10 Desember 2016

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Lembar Judul ....................................................................................................................... i


Lembar Pengesahan ............................................................................................................ ii
Kata Pengantar ................................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................................iv
Daftar Gambar .................................................................................................................... v
Ringkasan............................................................................................................................vi

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat ............................................................................................................ 3

GAGASAN
Kondisi Kekinian ................................................................................................................ 3
Solusi Terdahulu ................................................................................................................. 4
Pembuatan ROSescrub........................................................................................................ 5
Pihak yang Terkait .............................................................................................................. 6
Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan ............................................................ 6
Peluang dan Tantangan ....................................................................................................... 6

KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan ...................................................................................................... 8
Teknik Implementasi Gagasan ............................................................................................ 8
Prediksi Keberhasilan Gagasan........................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9


LAMPIRAN..................................................................................................................... 10

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Kimia Kuersetin ................................................................................... 1


Gambar 2 Kulit Bawang Merah .......................................................................................... 2
Gambar 3 Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya ......................................................... 4
Gambar 4 Ilustrasi Produk ROSescrub ............................................................................... 5

v
RINGKASAN

Memiliki kulit yang bersih, sehat, dan putih merupakan dambaan bagi
sebagian kalangan terutama wanita karena dapat menunjang kepercayaan diri saat
berkomunikasi. Paparan sinar matahari di negara tropis seperti Indonesia, dapat
menyebabkan kulit menjadi rusak karena terjadi penumpukan melanin. Sehingga
dibutuhkan kosmetik pemutih kulit yang mengandung inhibitor tirosinase untuk
menguranginya. Di Indonesia telah beredar banyak kosmetik pemutih kulit, namun
kebanyakan mengandung bahan berbahaya dan menimbulkan efek samping bagi
kesehatan. Dibutuhkan kosmetik pemutih kulit dari bahan alam yang aman dan
tidak menimbulkan efek samping.
Tingginya produksi bawang merah di Indonesia akan menyebabkan banyak
limbah kulit bawang merah yang menumpuk dan kurang dimanfaatkan. Padahal,
kulit bawang merah mengandung zat kuersetin yang mampu bertindak sebagai
inhibitor tirosinase. Dari hal tersbut, timbulah gagasan untuk memanfaatkan ektrak
kulit bawang merah yang mengandung kuersetin untuk dijadikan zat aktif dalam
suatu produk kosmetik pemutih kulit berupa lulur.
Untuk dapat mengimplementasikan gagasan, maka akan dilakukan kegiatan
meyakinkan masyarakat untuk menggunakan bahan alam yang lebih aman untuk
kehidupan sehari-hari, bekerja sama dengan penyedia bahan baku, bekerja sama
dengan lembaga penelitian dan pengawasan untuk mengawasi mutu produk,
produksi dengan kemasan yang menarik serta promosi dengan berbagai cara yang
menarik ke berbagai media. Produk yang dihasilkan dari gagasan ini diharapkan
dapat menjadi alternatif pilihan kosmetik pemutih kulit yang aman, dapat memicu
masyarakat untuk lebih memanfaatkan bahan alam, serta mengurangi jumlah dan
meningkatkan pemanfaatan limbah kulit bawang merah yang selama kurang
dimanfaatkan.

vi
1

ROSESCRUB
(RED ONION SKIN EXTRACT SCRUB)
PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH KULIT BAWANG MERAH
(ALLIUM CEPA) SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE UNTUK LULUR

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Penampilan fisik terkadang menjadi salah satu faktor penting bagi


kehidupan seseorang. Penampilan fisik yang baik, dapat membuat seseorang
menjadi lebih percaya diri ketika berkomunikasi dengan orang lain. Kulit
merupakan salah satu faktor yang menunjang penampilan fisik seseorang. Kulit
yang putih, bersih, dan sehat menjadi dambaan bagi setiap orang terutama kaum
wanita di berbagai Negara, salah satunya adalah di Indonesia. Indonesia merupakan
negara tropis yang kaya akan paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari di
waktu tertentu pada kulit memang dapat membawa manfaat baik bagi kesehatan,
namun paparan sinar matahari yang terlalu sering dapat merusak kulit.
Paparan sinar matahari (sinar UV) dalam waktu yang lama dengan frekuensi
yang sering dapat merangsang kerja enzim tirosinase. Enzim tirosinase atau fenol
oksidase merupakan biokatalis utama yang terlibat dalam biosintesis melanin.
Biosintesis melanin oleh enzim tirosinase dilakukan dengan mengatalisis orto-
hidroksilasi tirosin menjadi 3,4-dihidroksifenilalanina atau DOPA (monofenolase)
dan oksidasi DOPA menjadi dopakuinona (difenolase). Produksi melanin yang
terlalu banyak akan menyebabkan penumpukan melanin pada lapisan epidermal
(hiperpigmentasi).

Gambar 1 Struktur Kimia Kuersetin


Melanin merupakan pigmen yang memberikan warna pada kulit, rambut,
dan sel-sel tumor tertentu. Pembentukan melanin akan lebih cepat apabila enzim
tirosinase bekerja aktif dengan dipicu oleh sinar ultraviolet. Pembentukan melanin
dapat dihambat dengan beberapa cara, diantaranya menurunkan sintesis tirosinase,
menurunkan transfer tirosinase dan menghambat aktivitas tirosinase. Maka untuk
2

mengurangi efek hiperpigmentasi dibutuhkan zat aktif yang berguna sebagai


inhibitor tirosinase. Beberapa senyawa yang dapat menjadi inhibitor tirosinase
adalah senyawa golongan flavonoid yang biasanya banyak terdapat pada tumbuhan.
Selain beberapa senyawa turunan flavonoid, hidroquinon, arbutin dan asam
askorbat.
Saat ini di Indonesia telah banyak beredar produk-produk kosmetik dengan
fungsi sebagai pemutih atau pencerah kulit. Beberapa produk kosmetik pemutih
kulit yang beredar di Indonesia mengandung hidrokuinon dan merkuri.
Hidrokuinon memang terbukti sangat efektif sebagai zat inhibitor tirosinase.
Namun hidrokuinon merupakan zat yang berbahaya yang bersifat karsinogenik dan
dapat berdampak buruk bagi kulit dan kesehatan. Pemakaian hidrokuinon dalam
dosis lebih dari dua persen dalam suatu produk sudah dianggap sangat tinggi dan
dapat mengakibatkan kerusakan pada sel hidup.
Penggunaan tanaman atau bahan alam yang mengandung zat aktif yang
dapat bertindak sebagai inhibitor tirosinase dapat digunakan sebagai solusi
pengganti bahan berbahaya dalam suatu produk kosmetik. Kulit bawang merah
merupakan salah satu bahan alam yang diketahui memiliki zat yang dapat bertindak
sebagai inhibitor tirosinase. Senyawa aktif kuersetin atau 4’-O-β-D-
glukopiranosida dalam kulit bawang merah diketahui dapat menurunkan
melanogenesis dan hiperpigmentasi pada kulit. Penggunaan kuersetin sebagai zat
inhibitor tirosinase dalam produk kosmetik dapat menjadi solusi untuk
mendapatkan produk kosmetik pemutih kulit yang aman bagi kesehatan.

Gambar 2 Kulit Bawang Merah

Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang banyak ditanam oleh
petani di Indonesia. Bawang merah dapat tumbuh subur di beberapa daerah di
Indonesia seperti di Jawa Tengah khususnya di kota Brebes. Bawang merah
biasanya digunakan sebagai bumbu memasak. Pemanfaatan bawang merah selama
ini hanya digunakan umbinya saja, padahal dalam kulit bawang merah terdapat
banyak senyawa yang dapat dimanfaatkan. Jumlah produksi bawang merah yang
banyak maka akan menghasilkan juga banyak kulit bawang merah yang tidak
dimanfaatkan secara maksimal.
3

Kulit bawang merah selama ini hanya dianggap sebagai limbah dan
dibuang begitu saja. Dengan memanfaatkan kuersetin dalam kulit bawang merah
ini dapat menambah nilai fungsional dari kulit bawang merah tersebut. Pemanfaatan
kulit bawang merah juga dapat mengurangi jumlah limbah kulit bawang merah
yang ada di lingkungan. Kuersetin dalam bawang merah dapat digunakan sebagai
zat aktif dalam produk kosmetik berupa lulur. Lulur banyak diminati oleh
masyarakat sebagai kosmetik karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan
kecantikan kulit. Pemakaian lulur dapat memberikan nutrisi secara langsung pada
kulit penggunanya dan meningkatkan mood penggunanya.

Tujuan dan Manfaat


Penulisan gagasan ini bertujuan untuk:
 Mengurangi dampak buruk dari pemakaian kosmetik pemutih dengan
bahan berbahaya.
 Mendapatkan produk kosmetik pemutih kulit dengan bahan alam yang
lebih aman dan ramah lingkungan.
 Memanfaatkan sekaligus mengurangi jumlah limbah kulit bawang
merah.

Adapun manfaat yang akan didapatkan dari penulisan gagasan ini adalah:
 Berkurang dampak buruk dari pemakaian kosmetik pemutih dengan
bahan berbahaya di Indonesia.
 Memberikan dorongan bagi masyarakat dan pemerintah untuk lebih
memanfaatkan bahan alam untuk digunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
 Meningkatnya nilai jual dan fungsional dari limbah kulit bawang merah
dan berkurangnya jumlah limbah kulit bawang merah.

GAGASAN

Kondisi Kekinian

Saat ini di Indonesia telah beredar banyak produk kosmetik pemutih kulit.
Namun, kebanyakan dari produk kosmetik tersebut mengandung bahan berbahaya.
Kebanyakan dari produk pemutih tersebut menggunakan Merkuri ataupun
Hidrokuinon sebagai zat aktif inhibitor tiroksinasenya. Zat-zat kimia tersebut
merupakan bahan berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Menurut artikel yang dikutip dari laman DetikHealth, hampir lima puluh persen
kasus penyakit kulit disebabkan oleh produk kosmetik. Pada tahun 2012, di
Yogyakarta sendiri sebanyak empat puluh persen kasus penyakit kulit yang terjadi
disebabkan oleh efek samping dari pemakaian produk kosmetik yang mengandung
bahan berbahaya. Dari hal tersebut, bukan tidak mungkin jumlah tersebut dapat
bertambah setiap tahunnya.
4

Sementara itu, jumlah produksi bawang merah di Indonesia cenderung


bertambah setiap tahunnya. Menurut data Badan Pusat Statistik dan Direktorat
Jendaral Hortikultura, jumlah produksi bawang merah pada tahun 2015 mencapai
1.229.184 ton. Dengan jumlah produksi bawangg merah yang banyak, maka akan
menghasilkan jumlah limbah kulit bawang merah yang banyak juga. Padahal
limbah kulit bawang merah selama ini kurang dapat dimanfaatkan karena
kekurangan informasi dan pengetahuan mengenai manfaat kulit bawang merah.
Selama ini limbah kulit bawang merah cenderung dianggap sebagai limbah biasa
dan kebanyakan langsung dibuang bergitu saja.
Solusi Terdahulu

Solusi terdahulu yang ditawarkan terkait hiperpigmentasi yang disebabkan


oleh paparan sinar matahari adalah dengan adanya produk kosmetik pemutih kulit
yang mengandung inhibitor tirosinase. Saat ini, produk kosmetik pemutih kulit
yang banyak beredar di Indonesia kebanyakan mengandung zat inhibitor tirosinase
yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Untuk menghindari efek samping yang
ditimbulkan dari zat berbahaya yang ada di kosmetik pemutih wajah, masyarakat di
Indonesia menggunakan bahan alam yang lazim digunakan untuk pemutih kulit
misalnya bengkoang. Masyarakat di Indonesia biasa menggunakan bengkoang yang
diolah menjadi masker untuk dijadikan alternative kosmetik pemutih kulit yang
lebih aman.

Gambar 3 Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya

Sementara itu, solusi terdahulu terkait pemanfaatan limbah kulit bawang


merah adalah menjadikan kulit bawang merah sebagai pakan ternak, pewarna
alami, dan pestisida alami. Padahal kulit bawang merah mengandung banyak zat
bermanfaat yang dapat dimanfaatkan lebih baik lagi. Kandungan zat bermanfaat
dalam kulit bawang merah kebanyakan dapat bermanfaat untuk kesehatan dan aman
untuk digunakan.
5

Pembuatan ROSescrub

Gagasan yang diajukan untuk mengatasi permasalahan yang telah


dijabarkan adalah dengan memanfaatkan ekstrak kulit bawang merah untuk
dijadikan bahan aktif dalam pembuatan suatu produk lulur. Tahap pertama yang
dilakukan untuk pembuatan lulur tersebut adalah mengekstrak kulit bawang merah.
Proses ekstraksi kulit bawang merah dilakukan sebagai berikut:

1. Limbah kulit bawang merah dikumpulkan dan dibersihkan.


2. Kemudian limbah kulit bawang merah dikeringkan dengan menggunakan
oven pada suhu 105OC selama kurang lebih 3 jam. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi kadar air yang terkandung di dalam kulit bawang merah.
3. Kulit bawang merah yang telah dikeringkan kemudian dihancurkan secara
kasar dengan cara ditumbuk hingga menjadi serbuk kasar.
4. Serbuk kasar kulit bawang merah kemudian diekstraksi dengan
menggunakan metode maserasi. Serbuk kulit bawang merah direndam
dalam pelarut methanol (perbandingan serbuk dan pelarut 1 : 10) selama 24
jam, maserasi dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.
5. Ekstrak kulit bawang merah dalam pelarut methanol kemudian dipisahkan
dari pelarut dengan menggunakan alat rotary evaporator hingga didapatkan
ekstrak kulit bawang merah.

Gambar 4 Ilustrasi Produk ROSescrub

Setelah didapatkan ekstrak kulit bawang merah, tahap selanjutnya adalah


pembuatan lulur. Ekstrak kulit bawang merah dicampurkan dengan bahan
campuran lainnya hingga terbentuk lulur. Berikut ini adalah tahap pembuatan lulur:
1. Ekstrak kulit bawang merah, minyak zaitun dan tepung singkong dengan
perbandingan 1 : 5 : 4 dicampurkan hingga terbentuk campuran seperti lulur.
2. Lulur kemudian ditambahkan sedikit parfum aroma mawar kemudian
dicampur kembali hingga homogen.
3. Setelah itu, lulur ditambahkan serbuk beras yang telah dihancurkan kasar
kemudian diaduk kembali.
6

Pihak yang Terkait

Untuk dapat mewujudkan gagasan pembuatan lulur ROSescrub ini, perlu


adanya pihak-pihak yang terkait. Pihak-pihak tersebut antara lains ebagi berikut:
1. Pemerintah, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan potensi sumber
daya alam di Indonesia, sebagai pihak yang mendorong dan memberikan
kepercayaan kepada masyarakat untuk memanfaatkan bahan alam.
2. BPOM dan lembaga penelitian, sebagai pihak yang menguji dan mengawasi
mutu lulur ROSescrub sebelum produk lulur dipasarkan.
3. Pengusaha pabrik pengolahan bawang merah, sebagai pihak yang dapat
menyediakan bahan baku pembuatan lulur ROSescrub.
4. Investor, sebagai pemberi modal untuk usaha pembuatan produk lulur
ROSescrub.
5. Masyarakat, sebagai target pemasaran dan pengguna produk lulur
ROSescrub.

Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan

Gagasan pembuatan produk lulur ROSescrub ini dapat diimplementasikan


dengan langkah-langkah strategis sebagai berikut:
1. Bekerja sama dengan pemerintah untuk meyakinkan masyarakat mengenai
pemanfaatan bahan alam.
2. Mencari investor untuk membiayai proses pembuatan produk lulur
ROSescrub.
3. Bekerja sama dengan pabrik pengolahan bawang merah, contohnya pabrik
bawang goreng untuk pasokan ketersediaan bahan baku limbah kulit
bawang merah.
4. Memproduksi dan mengemas produk dalam kemasan yang menarik.
5. Bekerja sama dengan BPOM dan lembaga peneliian untuk meneliti dan
mengawasi mutu dari produk lulur ROSescrub sebelum dipasarkan.
6. Promosi di berbagai media dengan cara yang unik dan menarik.

Peluang dan Tantangan

Peluang yang mungkin didapatkan dan dimanfaatkan dari gagasan


pembuatan produk lulur ROSescrub adalah sebagai berikut:
1. Produk ROSescrub dapat menjadi alternatif kosmetik pemutih kulit yang
aman bagi penggunanya.
2. Belum pernah adanya penggunaan ekstrak kulit bawang merah untuk
dijadikan bahan aktif dalam produk kosmetik.
3. Pembuatan produk ROSescrub dapat menjadi solusi untuk pemanfaatan
limbah kulit bawang merah sehingga jumlahnya dapat dikurangi.
4. Produk ROSecrub dapat menjadi pemicu bagi masyarakat untuk
memafaatan bahan alam lebih baik lagi.
7

Adapun tantangan yang dihadapi oleh gagasan pembuatan lulur ROSescrub


adalah sebagai berikut:
1. Tingkat keefektifan produk lulur ROSescrub sebagai kosmetik pemutih
kulit masih belum teruji.
2. Aroma tidak sedap yang ditimbulkan dari ekstrak kulit bawang merah dapat
mengurangi tingkat kesukaan konsumen pada lulur ROSescrub.
3. Penerimaan masyarakat tentang bahan baku lulur ROSescrub yang berasal
dari limbah.
8

KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Pemanfaatan ekstrak kulit bawang merah untuk dijadikan bahan aktif dalam
suatu produk lulur dapat menjadi solusi dari dua permasalahan. Permasalahan yang
dapat diatasi yaitu dibutuhkannya kosmetik pemutih kulit namun kebanyakan
kosmetik pemutih kulit mengandung bahan yang berbahaya. Pembuatan produk
lulur dengan ekstrak kulit bawang merah ini juga dapat sekaligus mengurangi
jumlah dan memanfaatkan limbah kulit bawang merah untuk dimanfaatkan lebih
baik lagi.

Teknik Implementasi Gagasan


Gagasan pembuatan produk lulur dengan ekstrak kulit bawang merah ini
dapat diimplementasikan dengan baik bila ada dukungan dari berbagai pihak.
Pihak-pihak yang terkait dapat bekerja sama sesuai dengan peranannya untuk
mencapai tujuan dari gagasan tersebut. Pihak-pihak yang terkait dalam
implementasinya adalah pemerintah, badan penelitian dan BPOM, investor,
penyedia bahan baku, dan masyarakat. Langkah-langkah yang akan dilakukan
untuk implementasinya adalah meyakinkan masyarakat untuk percaya dan
memanfaatkan bahan alam, pencarian dana untuk produksi, pencarian pemasok
bahan baku, meyakinkan konsumen tentang keamanan dan keefektifan produk,
serta produksi dan promosi diberbagai media dengan cara yang menarik.

Prediksi Keberhasilan Gagasan


Gagasan pembuatan produk lulur ROSescrub ini dapat berhasil apabila
adanya dukungan dan kerjasama dari pihak-pihak yang terkait dalam implementasi
gagasan. Gagasan ini dapat dikatakan berhasil apabila produk ROSescrub ini dapat
diterima dan dipercaya oleh masyarakat sebagai produk alternatif kosmetik pemutih
kulit yang efektif dan aman. Selain itu gagasan ini juga dapat dikatakan berhasil
apabila dapat mendorong masyarakat untuk memanfaatkan bahan alam sekaligus
mengurangi jumlah limbah kulit bawang merah.
9

DAFTAR PUSTAKA
Amarinta, G. (2015). Nano Partikel Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium Cepa)
Sebagai Inhibitor Tirosinase. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Batubara, I., K., D. L., Mitsunaga, T., & dkk. (2010). Potency of Indonesian
Medicinal Plants as Tyrosinase Inhibitor and Antioxidant Agent. Journal
of Biological Sciences, 138-144.

Chang, T.-M. (2012). Tyrosinase and Tyrosinase Inhibitor. Journal of


Biocatalysis and Biotransformation, doi:10.4172/2324-9099.1000e106.

Mahardika, H. (2012). Uji Penghambatan Tirosinase secara In Vitro Serta


Stabilitas Fisik dan Stabilitas Kimia Sediaan Krim yang Mengandung
Asam Azaleat. Depok: Universitas Indonesia.

Rahayu, E. (2012). Aktivitas Gabungan Ekstrak Bakau (Rhizophora apiculata).


Alamanda (Allamanda schottii) dan Binahong (Anredera cordifolia)
Terhadap Enzim Tirosinase. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Ratnadita, A. (2012, Maret 5). Hampir Separuh Kasus Penyakit Kulit Karena
Produk Kosmetik. diakses dari DetikHealth:
http://health.detik.com/read/2012/03/05/110024/1857813/763/hampir-
separuh-kasus-penyakit-kulit-karena-produk-kosmetik?l1101755
10

LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Jumlah Produksi Bawang Merah di Indonesia

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral Hortikultura


Keterangan : -) Data tidak tersedia
11

Lampiran 2 Bagan Proses Pembuatan Lulur ROSescrub


Limbah kulit bawang merah
dikumpulkan dan dibersihkan

Dikeringkan dengan oven pada


suhu 105OC selama ± 3 jam

Ditumbuk kasar

Dimaserasi dengan pelarut methanol dengan


perbandingan 1 : 10 selama 24 jam diulang 3 kali

Ekstrak dipisahkan dari pelarut dengan


menggunakan alat rotary evaporator

Ekstrak kulit bawang


merah

Minyak Zaitun
Tepung singkong

Dicampur dengan perbandingan Tepung singkong :


Ekstrak : Minyak Zaitun = 4 : 1 : 5

Beras yang sudah


ditumbuk kasar
Parfum aroma mawar

Dicampur dan diaduk hingga merata

Lulur ROSescrub
12

Lampiran 3 Biodata Pengusul


A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Andrea Gilang Fauzi
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program studi S1 Reguler
4 NPM 1606906295
5 Tempat, tanggal lahir Jakarta, 19 Februari 1997
6 E-mail Andrea.gilang@ui.ac.id
7 Nomor telepon/HP 085779280092

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Kebon SMP Taruna SMK SMAK
Pedes 6 Bogor Andigha Bogor Bogor
Jurusan - - Kimia Analisis
Tahun masuk-lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 3 LKTI Tingkat Universitas Pendidikan 2014
Nasional Indonesia Bandung

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian.

Depok, Desember 2016


Pengusul

Andrea Gilang Fauzi

Anda mungkin juga menyukai