Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU

PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASETAT (IVA) TEST


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANGKRINGAN SLEMAN
YOGYAKARTA

Noviana Wulandari1, Tutik Astuti2, Siti Fadhilah3


1
Universitas Respati Yogyakarta
Novianawulandari13@gmail.com
2Universitas Respati Yogyakarta
2
ninnanku@gmail.com
3
Universitas Respati Yogyakarta
3
sitifadillah@respati.ac.id

ABSTRAK

Latar Belakang: Jumlah penderita kanker leher rahim di Indonesia semakin tinggi.
Promosi kesehatan dan deteksi dini menjadi prioritas untuk mencegah dan menangani penyakit.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 9 Februari 2018 oleh peneliti
yang dilakukan di Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta menunjukan bahwa terdapat
Jumlah ibu yang melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual asetat (IVA) test yaitu pada tahun
2017 masih sangat rendah dan belum memenuhi target dibandingkan dengan jumlah PUS yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Cangkringan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan
dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) test di wilayah
kerja Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode korelasi prediktif dengan
rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 70 orang dengan teknik pengambilan data
Probability Samples dengan menggunakan Proportionate Stratified Rendom Sampling. Analisis
data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil Penelitian: Sebagian
besar suami mendukung perilaku pemeriksaan IVA test yaitu sebanyak 48 orang (68,57%).
Sebagian besar perilaku pemeriksaan IVA test pada ibu tidak teratur yaitu sebanyak 40 orang
(57,14%). Hasil uji chi square antara dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan inspeksi
visual asetat (IVA) test didapat nilai signifikansi 0,021 (<0,005). Kesimpulan: Ada hubungan
yang signifikan dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan inspeksi visual asetat (IVA) test.

Kata Kunci: Dukungan suami, IVA test, Kanker serviks

ABSTRACT

Background: The number of cervical cancer patients in Indonesia is increasing. Health


promotion and early detection become priorities for preventing and treating such disease. The
results of a preliminary study conducted on 9 February 2018 by the researcher at Puskesmas of
Cangkringan, Sleman Regency, Yogyakarta, showed that there were a small number of mothers
who had acetic acid visual inspection test in 2017 and it did not meet the target compared to the
number of couples of reproductive ages in the working area of Puskesmas Cangkringan.
Objective: To identify the correlation between husband’s support and behavior of acetic acid
visual inspection test in working area of Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta.
Methods: This study used a predictive correlational method with cross sectional design.
Samples consisted of 70 people taken using Probability Samples with Proportionate Stratified
Random Sampling. Data were analyzed using chi-square test with a 95% confidence level.
Results: supported the behavior of acetic acid visual inspection test 48 husbands (68.57%). Had

57
irregular behavior towards acetic acid visual inspection test 40 mothers (57.14%). The results of
Chi square test between husband’s support and behavior of acetic acid visual inspection test
indicated a significance value of 0.021 (<0.005). Conclusion: There is a significant correlation
between husband’s support and behavior of acetic acid visual inspection test.

Keywords: husband’s support, acetic acid visual inspection test, cervical cancer

PENDAHULUAN melakukan deteksi dini kanker serviks


Kanker serviks adalah karena malu jika dibuka vaginanya oleh
pertumbuhaan sel-sel abnormal pada tenaga kesehatan dan takut jika hasil
serviks di mana sel-sel normal berubah pemeriksaanya adalah positif2.
menjadi sel-sel kanker. Pada tahun 2010 IVA merupakan pemeriksaaan
estimasi jumlah insiden kanker serviks di leher rahim (serviks) dengan cara melihat
dunia adalah 450.000 kasus. Sacara langsung (dengan mata telanjang) leher
nasional prevalensi penyakit kanker pada rahim setelah memulas leher rahim
penduduk semua umur di Indonesia tahun dengan larutan asam asetat 3-5%.
2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan Pemeriksaan IVA merupakan
347.792 orang1. pemeriksaan skrining alternatif dari pap
Daerah Istimewa Yogyakarta smear karena biasanya murah, praktis,
memiliki prevelensi tertinggi untuk sangat mudah untuk dilaksanakan dan
penyakit kanker, yaitu sebesar 4,1 % peralatan sederhana serta dapat dilakukan
dengan jumlah penderita kurang oleh tenaga kesehatan selain dokter
lebih14.596 orang1. Menurut hasil survei ginekologi3.
Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta, Pemerintah Indonesia menargetkan
tahun 2008 dari seluruh wanita usia subur minimal 80% wanita usia 30-50 tahun
jumlah kasus baru penderita kanker melakukan deteksi dini setiap 5 tahun.
serviks untuk daerah Yogyakarta yang Jumlah wanita Indonesia yang telah
dirawat inap dan dirawat jalan untuk melakukan deteksi dini sebanyak 575.503
daerah Bantul 1%, Kulon Progo 9%, Kota orang dengan hasil IVA positif sampai
yaitu 74%, dan yang paling banyak yaitu dengan tahun 2012 sebanyak 25.805
di Sleman dengan jumlah kasus baru yaitu wanita dan 666 wanita suspek kanker
89%. Tingginya angka kematian wanita serviks. Belum tercapainya terget
karena kanker serviks adalah akibat dari pemeriksaan IVA disebabkan oleh
sebagian besar wanita tidak mau

58
beberapa faktor diantaranya adalah pemeriksaan Inspeksi Visual asetat (IVA)
dukungan test yaitu pada tahun 2017 masih sangat
suami dan juga rendahnya kesadaran rendah dan belum memenuhi target
wanita untuk mengikuti deteksi dini4. dibandingkan dengan jumlah PUS yang
Dukungan adalah informasi verbal ada di wilayah kerja Puskesmas
dan non verbal, saran, bantuan, yang nyata Cangkringan yaitu 105 orang dengan
atau tingkah laku diberikan orang-orang jumlah ibu yang terdeteksi kanker servik
yang akrab dengan subjek di dalam yaitu 1 orang. Berdasarkan hasil
lingkungan sosialnya atau yang berupa wawancara dengan 10 responden
kehadiran dan hal-hal yang dapat menunjukan bahwa 7 dari 10 responden
memberikan keuntungan emosional atau sudah pernah melakukan pemeriksaan
berpengaruh pada tingkah laku Inspeksi Visual Asetat (IVA) test dan 6
penerimanya5. Selain malu dan takut, dari 7 responden merasa sudah
faktor yang mempengaruhi wanita tidak mendapatkan dukungan dari suami untuk
melakukan screening secara dini yaitu melakukan pemeriksaan bentuk dukungan
kurangnya dukungan suami tentang yang diberikan suami yaitu mengantar ke
keikutsertaan ibu melakukan pemeriksaan. puskesmas dan memberikan informasi
Kurangnya dukungan masyarakat tentang IVA test.
mengenai kanker serviks dan keengganan
melakukan deteksi dini meyebabkan lebih METODE PENELITIAN
dari 70% pasien mulai menjalani Jenis Penelitian
perawatan medis justru ketika sudah Desain penelitian adalah korelasi
berada pada kondisi parah dan sulit prediktif dengan pendekatan desain
disembuhkan6. potong lintang (Cross Sectional).
Berdasarkan hasil studi Penelitian ini dilakukan di Desa wilayah
pendahuluan yang dilakukan pada tanggal kerja Puskesmas Cangkringan. Penelitian
9 Februari 2018 oleh peneliti yang ini dilakukan pada 26 April 2018- 3 Mei
dilakukan di Puskesmas Cangkringan 2018. Populasi yang digunakan dalam
Sleman Yogyakarta menunjukan bahwa penelitian ini adalah seluruh pasangan
terdapat 4923 pasangan usia subur (PUS) usia subur (PUS) yang pernah melakukan
yang terdata pada bulan Januari tahun pemeriksaan IVA test yang ada di wilayah
2018. Jumlah ibu yang melakukan kerja Puskesmas Cangkringan dengan

59
jumlah sebanyak 105 pasangan usia subur. HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknik sampling yang digunakan dengan 1. Analisis Univariat
teknik Probability Samples dengan Tabel 1:Distribusi Frekuensi
Karakteristik Responden di Wilayah
menggunakan Proportionate Stratified
Kerja Puskesmas Cangkringan
Rendom Sampling dengan total sampel 70 Sleman Yogyakata
PUS. Pada penelitian ini yang merupakan Karakteristik
Responden F %
variabel dependen (Y) adalah perilaku Umur
pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) Remaja akhir 3 4,3
Dewasa awal 28 40
test. Sedangkan variabel independen (X) Dewasa akhir 22 31,4
adalah dukungan suami. Analisis data Lansia awal 11 15,7
Lansia akhir 6 8,6
yang digunakan pada penelitian ini adalah Manula atas 0 0
analisa univariat dan bivariat. Yang Pendidikan
SMP 23 32,8
termasuk analisis univariat adalah umur, SMA 39 55,7
pendidikan, pekerjaan, lama menikah dan Perguruan Tinggi 8 11,5
Pekerjaan
jumlah anak. Sedangkan untuk analisis Buruh 21 30
bivariat dukungan suami dengan perilaku Wiraswasta 40 57,1
PNS dan pensiunan 9 12,9
pemeriksaan IVA test menggunkan Chi
Lama menikah
Square. 1-10 tahun 28 40
> 10 tahun 42 60
Jumlah Anak
1-2 anak 58 82,9
> 2 anak 12 17,1
Jumlah 70 100

Sumber data primer 2018


Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
umur suami yang paling banyak yaitu
dengan kategori dewasa awal (26-35
tahun) sebanyak 28 orang (40%), Untuk
pendidikan suami sebagian besar yaitu
SMA sebanyak 39 orang (55,7%).
Pekerjaan suami sebagian besar yaitu
wiraswasta sebanyak 40 orang (57,1%).
Lama menikah sebagian besar dengan

60
>10 tahun sebanyak 42 orang (60%). kategori tidak teratur yaitu sebanyak 40
Jumlah anak yaitu mayoritas 1-2 anak orang (57,14%).
sebanyak 58 orang (82,9%).
2. Analisis Bivariat
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tabel 4. Tabulasi Silang
Dukungan Suami Pada Ibu di Wilayah Hubungan Dukungan Suami
Kerja Puskesmas Cangkringan Sleman dengan Perilaku Pemeriksaan
Yogyakarta Inspeksi Visual Asetat (IVA) Test
di Wilayah Kerja Puskesmas
Dukungan Frekuensi Persentase Cangkringan Sleman Yogyakarta
Suami (f) (%)
Mendukung 48 68,57
Tidak
Mendukung 22 31,43
Total 70 100
Sumber data primer 2018
Berdasarkan tabel 2 dapat
diketahui bahwa dukungan suami pada ibu Sumber data primer 2018
di Wilayah Kerja Puskesmas Cangkringan Berdasarkan hasil uji Chi square dapat
Sleman Yogyakarta sebagian besar adalah diketahui bahwa nilai p-value 0,021
kategori mendukung yaitu sebanyak 48 <0,05 maka hipotesis diterima artinya
orang (68,57%). ada hubungan yang signifikan antara
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perilaku dukungan suami dengan perilaku
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat pemeriksaan inspeksi visual asetat (IVA)
(IVA) Test di Wilayah Kerja Puskesmas
Cangkringan Sleman Yogyakarta test di wilayah kerja Puskesmas
Perilaku Frekuensi Persentase Cangkringan Sleman Yogyakarta.
IVA Test (f) (%)
Berdasarkan analisis Coefisient
Teratur 30 42,86 Correlation menunjukan bahwa keeratan
Tidak hubungan sebesar 0,266 yaitu dengan
Teratur 40 57,14
Total 70 100 kategori rendah.
Sumber data primer 2018
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa PEMBAHASAN
perilaku pemeriksaan inspeksi visual Berdasarkan hasil penelitian diketahui
asetat (IVA) test di Wilayah Kerja bahwa terdapat hubungan yang signifikan
Puskesmas Cangkringan Sleman antara dukungan suami dengan perilaku
Yogyakarta sebagian besar adalah pemeriksaan inspeksi visual asetat (IVA)

61
test di wilayah kerja Puskesmas melakukan pemeriksaan IVA test selain
Cangkringan Sleman Yogyakarta. Ini dengan dukungan yang suami berikan.
dapat dilihat dari p-value sebasar 0,021 < Dukungan suami adalah salah satu
0,05. Ini menunjukan bahwa semakin bentuk interaksi yang di dalamnya
suami mendukung ibu untuk melakukan terdapat hubungan yang saling memberi
pemeriksaan IVA test maka akan semakin dan menerima bantuan yang bersifat nyata
teratur perilaku pemeriksaan IVA test yang dilakukan suami terhadap istrinya2.
pada ibu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
Suami adalah pasangan hidup istri dukungan suami yaitu budaya, pendapatan,
atau ayah dari anak-anak. Suami sikap dan perilaku, dan tingkat
mempunyai suatu tanggung jawab yan pendidikan9. Dalam hal ini semakin suami
penuh dalam suatu keluarga tersebut dan mendukung istrinya untuk melakukan
suami mempunyai peranan yang penting, pemeriksaan IVA test maka akan semakin
dimana suami sangat dituntut bukan hanya teratur perilaku pemeriksaan IVA test
pencari nafkah, akan tetapi pemberi yang dilakukan oleh istri sedangkan
motivasi atau dukungan dalam berbagai apabila suami tidak mendukung maka
kebijakan yang akan diputuskan termasuk akan semakin ridak teratur perilaku istri
merencanakan keluarga2. Macam-macam dalam pemerikaan IVA test nya karena
dukungan suami adalah dukungan emosi, suami dianggap sebagai seseorang yang
dukungan instrumental, dukungan mempunyai suatu tanggung jawab yang
informasi dan dukungan penghargaan. penuh dalam suatu keluarga.
Berdasarkan tabel 4 dukungan Pada penelitian ini ada 5 orang
suami dengan perilaku pemeriksaan (22,7%) kategori tidak mendukung dan
inspeksi visual asetat (IVA) test dapat perilaku pemeriksaan IVA test pada istri
diketahui bahwa paling banyak dukungan teratur berdasarkan hasil penelitian
suami dengan kategori mendukung yakni dengan responden ibu yang melakukukan
sebanyak 48 orang dan perilaku pemeriksaan dikarenakan ingin
pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) mengetahui hasil pemeriksaan dan ingin
Test dengan kategori kategori tidak teratur menjaga kesehatan reproduksinya. Ada 23
yakni sebanyak 40 orang (57,1%). Hal ini orang (47,9%) kategori mendukung tetapi
menunjukan bahwa ada faktor lain yang perilaku pemeriksaan IVA test pada istri
dapat mempengaruhi perilaku ibu dalam tidak teratur ini dikarenakan kurangnya

62
pengetahuan ibu tentang jadwal RI (2015) menetapkan untuk pelaksanaan
pemeriksaan IVA test karena setelah IVA dilakukan setiap tahun berturut-turut
melakukan pemeriksaan ibu tidak selama 3 tahun. Jika hasil pemeriksaan
diberikan kartu pemeriksaan.Perilaku negatif selama 3 kali pemeriksaan, maka
pemeriksan IVA test pada istri masih tidak pemeriksaan berikutnya dilakukan dengan
teratur terjadi karena hambatan pekerjaan interval menjadi 5 tahun.
dan usaha pencarian informasi. Berdasarkan tabel 4 keeratan
Pada penelitian ini ada 17 orang hubungan dukungan suami dengan
(77,3%) kategori tidak mendukung dan perilaku pemeriksaan inspeksi visual
perilaku pemeriksaan IVA test pada istri asetat (IVA) test di Wilayah Kerja
tidak teratur karena jika suami tidak Puskesmas Cangkringan sebesar 0,266
memberikan dukungan akan dengan kategori rendah. Banyak faktor
mempengaruhi perilaku ibu dalam lain yang berpengaruh terhadap perilaku
melakukan pemeriksaan karena suami pemeriksaan inspeksi visual asetat (IVA)
dianggap sebagai seorang yang test pada ibu diantaranya adalah
mempunyai suatu tanggung jawab penuh pengetahuan, pendidikan, sosial-ekonomi,
dalam suatu keluarga. dan kebudayaan.
Pada masyarakat di wilayah kerja Hasil penelitian ini didukung
Puskesmas Cangkringan Sleman penelitian yang dilakukan oleh Eli
Yogyakarta keikutsertaan ibu dalam Marlina (2014) yang bejudul “hubungan
pemeriksaan IVA test paling banyak yaitu dukungan suami dengan perilaku istri
di Puskesmas saat ada acara atau melakukan pemeriksaan PAP smear di
pengadaan IVA test secara gratis oleh Puskesmas Umbulharjo II Kota
suatu instansi atau lembaga. Masih ada Yogyakarta tahun 2014”. Hasil penelitian
beberapa ibu yang tidak ingin melakukan menunjukan terdapat hubungan yang
pemeriksaan IVA test karena alasan harus signifikan yaitu sebesar 0,01 dengan nilai
membayar pemeriksaan IVA test dengan signifikansi 0,0409, p value < 0,05% yaitu
biaya sendiri. Masih kurangnya 0,01.
pengetahuan ibu dan suami tentang jadwal
pemeriksaan IVA test juga menjadi salah
satu faktor tidak teraturnya perilaku
pemeriksaan IVA test pada ibu. Kemenkes SIMPULAN DAN SARAN

63
Kesimpulan 2. Bagi Masyarakat
Sebagian besar suami mendukung Bagi masyarakat, penelitian ini dapat
wanita usia subur di wilayah kerja meningkatkan kesadaran pentingnya
Puskesmas Cangkringan Sleman dukungan suami terhadap pentingnya
Yogyakarta untuk melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat
pemeriksaan Inpeksi Visual Asetat (IVA) (IVA) test.
test. Sebagian besar wanita usia subur di 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
wilayah kerja Puskesmas Cangkringan Bagi peneliti selanjutnya, hasil
Sleman Yogyakarta teratur melakukan penelitian ini dapat dijadikan sebagai
pemeriksaan Inpeksi Visual Asetat (IVA) bahan referensi untuk melakukan
test. Ada hubungan yang signifikan penelitian yang selanjutnya. Pada
hubungan dukungan suami dengan penelitian ini peneliti
perilaku pemeriksaan pemeriksaan mengkategorikan ibu yang baru
Insveksi Visual Asetat (IVA) test di pertama kali melakukan perilaku
wilayah kerja Puskesmas Cangkringan pemeriksaan inspeksi visual asetat
Sleman yogyakarta. (IVA) test pada tahun 2017 sampai
Saran Maret 2018 masuk dalam kategori
1. Bagi Puskesmas teratur, diharapkan untuk peneliti
Bagi instansi Puskesmas selanjutnya dapat menjadi acuan
Cangkringan Sleman Yogyakarta, untuk melakukan penelitian
pihak puskesmas untuk lebih selanjutnya
mempertahankan dan meningkatkan
lagi peran suami untuk dapat DAFTAR PUSTAKA
memberikan dukungan kepada
1. Dinas Kesehatan Sleman. (2016).
istrinya untuk dapat melakukan
Survey Dinas Kesehatan Provinsi
pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat
Yogyakarta 2008. Yogyakarta: Dinas
(IVA) test di pelayanan kesehatan.
Kesehatan Sleman
Puskesmas dapat menyediakan kartu
2. Dobak dkk. (2005). Buku Ajar
khusus pemeriksaan IVA test
Keperawatan Maternitas Edisi 4.
sehingga ibu dan suami dapat
Jakarta : EGC
mengingat tanggal pemeriksaan ulang
3. Hidayat, A. A.L (2009). Metode
IVA test.
Penelitian Kebidanan dan Teknik

64
Analisa Data. Jakarta: Selemba
Medika
4. Kementrian Kesehatan RI. (2016).
Profil Kesehatan Indonesia 2016.
Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
5. Kementrian Kesehatan RI. (2011).
Profil Kesehatan Indonesia 2011.
Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
6. Kuntjoro, Z. (2002). Dukungan Sosial
Pada Lansia. http://www.e-
psikologi .co.id. Tanggal Akses : 27
November 2017.
7. Marni (2013). Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
8. Rasjidi, I. (2010). 100 Question &
Answer Kanker Pada wanita. Jakarta:
PT Gramedia
9. Saraswati, L. K (2011). Pengaruh
Promosi Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Tentang Kanker Serviks
Dan Partisipasi Wanita Dalam
Deteksi Dini kanker Serviks. Diakses
28 September 2017.

65

Anda mungkin juga menyukai