Anda di halaman 1dari 16

FORMULASI DAN TEKNOLOGI Anggun Hari Kusumawati

S.Farm.,M.Si.,Apt
SEDIAAN SOLIDA KK Teknologi Farmasi

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 1


KONTRAK PERKULIAHAN
Kehadiran 10%
Tugas 15%
Praktikum 20%
UTS 25%
UAS 30%

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 2


PENDAHULUAN
10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 3
BAHAN AKTIF OBAT
API (Active Pharmaceutical ingredients) dikenal dengan beberapa istilah, seperti drug
subtances, bulk pharmaceutical compound, bulk actives, dan active ingredient.
Tiga kategori API yang umum dikenal berasal dari hasil sintesis, semisintesis, dan
natural.

Semisintesis :
mengindikasikan Sintesis: diperoleh
Natural : berasal dari
bahwa bahan awal secara langsung
alam, atau hasil
atau bahan antara melalui konversi kimia
ekstraksi dari sumber
untuk preparasi API dari bahan antara.
alam
berasal dari alam

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 4


EKSIPIEN FARMASETIK
Sediaan farmasi tanpa memandang komposisi dan cara penggunaannya, selain harus
memenuhi persyaratan efikasi, keamanan, dan kualitas sebagai obat, juga harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Mengandung dosis atau takaran secara akurat
2. Menyenangkan untuk digunakan atau dikonsumsi
3. Menyediakan obat dalam bentuk dapat diabsorbsi atau bentuk penghantaran
lainnya pada sasaran
4. Dapat mempertahankan kualitas selama usia guna (shelf life) dan periode
penggunaan
5. Dimanufaktur menurut proses yang tidak mengkompromikan kinerja, dengan
keterberulangan (reproducible) yang tinggi dan ekonomis
10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 5
UKURAN DAN BENTUK PARTIKEL KOLOIDAL
Kelompok Rentang ukuran Karakteristik dan sistem Contoh
partikel
Dispersi Partikel tidak terlihat dengan mikroskop Molekul oksigen, ion
Molekuler elektron, lewat melalui ultrafilter dan biasa, glukosa.
<1,0 nm (µm)
membran semipermeable, mengalami
difusi secara cepat.
Dispersi Partikel tidak terlihat dengan mikroskop Koloid sols perak,
Koloidal biasa, dapat dideteksi melalui polimer alam dan
ultramikroskop, terlihat dengan mikroskop sintetik.
1,0 nm s/d 0,5 µm
elektrok; lewat melalui kertas saring,
tetapi tidak melalui membran
semipermeable, berdifusi secara lambat.
Dispersi Partikel terlihat dengan mikroskop biasa; Biji pasir, suspensi dan
Kasar tidak lewat kertas saring biasa atau emulsi kebanyakan
0,5 µm (µ)
dialisis melalui membran semipermeable; sediaan farmasi, sel
partikel tidak berdifusi. darah merah

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 6


OBAT PADAT
– Secara fisik sebagian besar obat berbentuk padat
– Kelarutan suatu obat merupakan sifat fisikokimia yang sangat penting
– Penentuan kelarutan obat dan cara memodifikasi (meningkatkan dan menurunkan)
kelarutan sangat penting dalam pengembangan sediaan
– Ketersediaan hayati (Bioavailability/BA) dari suatu obat yang diberikan secara oral
bergantung terutama pada kelarutan obat dalam saluran cerna dan
permeabilitasnya melewati sel membran saluran cerna Dasar pokok sistem
klasifikasi biofarmasetika (Biopharmaceutical Classification System/BCS)

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 7


Sebelum dapat diserap, molekul obat harus berada dalam
keadaan terlarut agar obat dapat ditranspor melalui membran
biologi. Oleh sebab itu, kelarutan yang rendah di dalam air
(cairan saluran cerna) akan dapat
menunda/memperlama/membatasi absorbsi obat.
Kelarutan obat penting pula diketahui bila obat dimasukkan ke
dalam aliran darah. Selain itu, dalam studi farmakologi,
toksikologi, dan farmakokinetik kelarutan obat penting
diketahui selama tahap pengembangan obat.

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 8


PREFORMULASI
Preformulasi pengembangan obat meliputi tahapan studi mengenai profil bahan,
zat aktif obat, dan kompatibilitas obat dengan eksipien

Studi awal preformulasi merupakan tahapan pendahuluan untuk mengetahui


identitas dan struktur senyawa obat, sebuah informasi intrinsik mengenai calon obat

Preformulasi meliputi berbagai investigasi bahan obat dan eksipien untuk


mendapatkan informasi yang berguna dalam pengembangan sediaan, yang secara
fisikokimia stabil dan secara biofarmasi sesuai dengan tujuan dan bentuk sediaan

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 9


DATA/STUDI PREFORMULASI

Sifat Fisikokimia : Sifat Fisika Obat Padat :


Solubilitas/kelarutan, disolusi, Kristalinitas, polomorfisme, bentuk
koefisien partisi, konstanta solvat, hidrat, higroskopitas,
disosiasi ukuran partikel, sifat alir serbuk,
dan morfologi permukaan

Stabilitas Kimia : Baik dalam


keadaan padat maupun larutan, Studi kompatibilitas API dengan
pengaruh kelembaban cahaya eksipien
terhadap API dan eksipien

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 10


“Kelarutan obat yang buruk dalam air tidak hanya
membatasi aplikasi obat secara biologi, tetapi juga
merupakan sebuah tantangan dalam proses
pengembangan produk”

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 11


BIOEKUIVALENSI (BE)
Di Indonesia, untuk API generik pertama yang habis masa perlindungan patenya dan obat-
obat tertentu, badan POM menetapkan bahwa obat (DF) tersebut harus dibuktikan
ekuivalensinya melalui uji bioekuivalensi (BE) terhadap originator (inovator) penemu obat (API)
tersebut.
Di Singapura, BE semua sediaan padat yang diberikan secara oral harus dibuktikan sebelum
diizinkan bererdar.
Bioekuivalensi menurut 21 CFR 320.1 Amerika adalah ketiadaan perbedaan secara signifikan
antara kecepatan dan jumlah bahan aktif senyawa ekuivalen farmasetik yang tersedia pada
lokasi kerja obat apabila diberikan pada dosis molar yang sama dan pada kondisi yang
sama pada studi yang didesain menurut yang seharusnya.
FDA biasanya menganggap konsentrasi plasma dari obat sebagai pengganti konsentrasi
pada lokasi kerja untuk obat yang bekerja secara sistemik.

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 12


“Pembuktian ekuivalensi mensyaratkan integrasi
beberapa hasil studi, seperti farmakokinetika,
pengembangan produk, studi klinik terkendali, studi in vitro
dan model spesifik lain, atau studi yang dapat berguna
dalam pengujian ekuivalensi”.

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 13


MUTU MELALUI DESAIN (QUALITY BY
DESIGN/QBD)
Pendekatan dalam pengembangan obat tidak boleh lagi didasarkan pada trial and
error. QBD adalah cara pendekatan bersifat sistematik dalam pengembangan (obat)
dengan merancang tujuan terlebih dahulu dan menekankan pemahaman produk dan
kontrol proses berdasarkan keilmuan yang mendalam dan manajemen resiko kualitas.

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 14


QBD ADALAH
Pendekatan secara saintifik berbasis resiko
bersifat holistik dan proaktif dalam
pengembangan farmasetik

Melibatkan desain mulai dari konsep si


produk sampai komersialisasi, dan

Pemahaman menyeluruh bagaomana sifat


produk dan keterkaitam proses terhadap
kinerja produk.
10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 15
“Jadi dalam mendesain produk obat tidak hanya
aspek produk saja yang perlu diperhatikan,tetapi
juga aspek manusia yang akan menggunakan
produk serta aspek ketentuan dan peraturan
perundang – undangan yang berlaku”.

10/10/2017 PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY UBP KARAWANG 16

Anda mungkin juga menyukai