Disusun Oleh:
SOAL 1. TEORI
Materi : Kesetimbangan kimia
IPK :
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.
Soal :
Diberikan beberapa reaksi kesetimbangan seperti berikut.
1. H2(g) + Cl2(g) ⇄ 2HCl(g)
2. PCl3(g) + Cl2(g) ⇄ PCl5(g)
3. N2O4(g) ⇄ 2NO2(g)
4. 2SO2(g) + O2(g) ⇄ 2SO3(g)
Persamaan reaksi di atas yang produknya bertambah apabila pada suhu tetap tekanan
diperbesar adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Kunci jawaban :D
Pembahasan :
Apabila pada keadaan suhu tetap tekanan diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke
zat yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Agar reaksi menghasilkan produk yang lebih banyak,
maka kesetimbangan harus bergeser ke kanan. Hal ini dapat terjadi jika jumlah koefisien
produk lebih kecil daripada jumlah koefisien reaktan, seperti pada reaksi 2 dan 4.
Kesetimbangan pada reaksi 2 dan 4 bergeser ke kanan karena jumlah koefisien produk lebih
kecil dari jumlah koefisien reaktan. Pada reaksi 3 apabila tekanan diperbesar, kesetimbangan
akan bergeser ke kiri dikarenakan jumlah koefisien reaktan lebih kecil dari jumlah koefisien
produk. Reaksi 1 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tekanan terhadap pergeseran
kesetimbangan, karena jumlah koefisien antara reaktan dan produk sama.
SOAL 2. HITUNGAN
Materi : Termokimia
IPK :
Menentukan H reaksi berdasarkan data energi ikatan.
Soal :
Diketahui energi ikatan sebagai berikut.
C–C = 347 kJ/mol C–H = 414 kJ/mol
C=C = 612 kJ/mol Cl – Cl = 243 kJ/mol
C – Cl = 331 kJ/mol
Harga ∆H untuk reaksi: H2C = CH2 + Cl2 ⟶ ClH2C – CH2Cl adalah ….
A. – 154 kJ/mol
B. + 154 kJ/mol
C. – 397 kJ/mol
D. – 501 kJ/mol
E. + 458 kJ/mol
Kunci jawaban :A
Pembahasan :
Diketahui :
Data energi ikatan rata-rata
C–C = 347 kJ/mol
C=C = 612 kJ/mol
C – Cl = 331 kJ/mol
C–H = 414 kJ/mol
Cl – Cl = 243 kJ/mol
Berikut ini rumus struktur setiap zat yang bereaksi.
H H
H C C H
+ Cl Cl ⟶ Cl C C Cl
H H
H H
Ditanya : ∆H reaksi H2C = CH2 + Cl2 ⟶ ClH2C – CH2Cl .... ?
Jawab :
∆Hreaksi = Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi pembentukan ikatan
= [(4 × C – H) + (1 × C = C) + (1 × Cl – Cl)] – [(4 × C – H) + (2 × C – Cl) +
(1 × C – C)]
= [(4 × 414) + (1 × 612) + (1 × 243)] kJ/mol – [(4 × 414) + (2 × 331) +
(1 × 347)] kJ/mol
= (1656 + 612 + 243) kJ/mol – (1656 + 662 + 347) kJ/mol
= 2511 kJ/mol – 2665 kJ/mol
= – 154 kJ/mol
Distraktor C
Jika peserta didik memilih opsi C, kemungkinan terjadi kesalahan bahwa nilai energi ikatan Cl
– Cl tidak dimasukkan dalam perhitungan. Hal ini dapat disebabkan karena peserta didik
menganggap bahwa energi ikatan Cl – Cl tidak ada atau bernilai nol.
∆Hreaksi = Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi pembentukan ikatan
= [(4 × C – H) + (1 × C = C) + (1 × Cl – Cl)] – [(4 × C – H) + (2 × C – Cl) +
(1 × C – C)]
= [(4 × 414) + (1 × 612) + (1 × 0)] kJ/mol – [(4 × 414) + (2 × 331) +
(1 × 347)] kJ/mol
= (1656 + 612 + 0) kJ/mol – (1656 + 662 + 347) kJ/mol
= 2268 kJ/mol – 2665 kJ/mol
= – 397 kJ/mol
Distraktor D
Jika peserta didik memilih opsi D, kemungkinan terjadi kesalahan bahwa nilai energi ikatan C
– C dihitung dua kali karena dianggap memiliki dua atom C.
∆Hreaksi = Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi pembentukan ikatan
= [(4 × C – H) + (1 × C = C) + (1 × Cl – Cl)] – [(4 × C – H) + (2 × C – Cl) +
(2 × C – C)]
= [(4 × 414) + (1 × 612) + (1 × 243)] kJ/mol – [(4 × 414) + (2 × 331) +
(2 × 347)] kJ/mol
= (1656 + 612 + 243) kJ/mol – (1656 + 662 + 694) kJ/mol
= 2511 kJ/mol – 3012 kJ/mol
= – 501 kJ/mol
Distraktor E
Jika peserta didik memilih opsi E, kemungkinan terjadi kesalahan bahwa nilai energi ikatan
rata-rata C = C dihitung dua kali karena dianggap memiliki dua atom C.
∆Hreaksi = Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi pembentukan ikatan
= [(4 × C – H) + (2 × C = C) + (1 × Cl – Cl)] – [(4 × C – H) + (2 × C – Cl) +
(1 × C – C)]
= [(4 × 414) + (2 × 612) + (1 × 243)] kJ/mol – [(4 × 414) + (2 × 331) +
(1 × 347)] kJ/mol
= (1656 + 1224 + 243) kJ/mol – (1656 + 662 + 347) kJ/mol
= 3123 kJ/mol – 2665 kJ/mol
= + 458 kJ/mol
Air sungai yang tercemar limbah asam dan tercemar limbah basa berturut-turut terletak pada
daerah ....
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
Kunci jawaban :E
Pembahasan :
Air sungai yang tercemar limbah asam ditunjukkan dengan harga pH yang kurang dari 7.
Berdasarkan data tersebut, air sungai yang tercemar limbah asam terletak pada daerah 4. Air
sungai yang tercemar limbah basa memiliki pH lebih dari 7. Data tersebut menunjukkan bahwa
air sungai pada daerah 2 dan 5 telah tercemar oleh limbah basa. Air sungai pada daerah 1 dan
3 yang memiliki pH = 7 atau mendekati 7 dapat dikatakan tidak tercemar asam maupun basa,
karena bersifat netral. Jadi, air sungai yang tercemar limbah asam dan tercemar limbah basa
berturut-turut terletak pada daerah 4 dan 5.