Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK Nama : Fita Safitra


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
NIM : F12117068
Acara 1 : Ukuran Butir

Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini, khususnya dalam hal ini adalah granulometri (analisis
ukuran butir) adalah agar mahasiswa dapat memahami seperti apa melakukan analisis ukuran
butir pada batuan sedimen.

Dasar Teori
Analisa granulometri adalah merupakan suatu metoda analisa yang menggunakan
ukuran butir sebagai materi analisa. Analisa ini umum digunakan dalam bidang keilmuan
yang berhubungan dengan tanah atau sedimen. Dalam analisa ini tercakup beberapa hal yang
biasa dilakukan seperti pengukuran rata-rata, pengukuran sorting atau standar deviasi,
pengukuran skewness dan kurtosis. Masing-masing pengukuran tersebut mempunyai rumus-
rumus yang berbeda dan mempunyai batasan-batasan untuk menggambarkan keadaan dari
butiran yang diamati atau dianalisa. Batasan-batasan tersebut biasa disebut dengan verbal
limit. Analisa granulometri dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan metode grafis dan
metode statistik, dimana metode grafis memuat berbagai macam grafik yang mencerminkan
penyebaran besar butir, hubungan dinamika aliran dan cara transportasi sedimen klastik,
sedangkan metode statistik menghasilkan nilai rata-rata, deviasi standar, kepencengan dan
keruncingan kurva.
Pada metode anilisis granulometri, biasanya di gunakan empat parameter statistik
yaitu rata-rata (Quartil), pemilihan (sortasi/standar deviasi), kepencengan (skewness), dan
kurtosis.
Sortasi adalah tingkat keseragaman suatu butir. Sortasi (Standar Deviasi) dapat
menunjukkan batas ukuran butir atau keanekaragaman ukuran butir, tipe dan karakteristik
serta lamanya waktu sedimentasi dari suatu populasi sedimen (Folk, 1968 dalam R.P
koesoemadinata)). Menurut (Friedman dan Sanders, 1978 dalam R.P koesoemadinata)),
sortasi atau pemilahan adalah penyebaran ukuran butir terhadap ukuran butir rata-rata. Sortasi
dikatakan baik jika batuan sedimen mempunyai penyebaran ukuran butir terhadap ukuran
butir rata-rata pendek. Sebaliknya apabila sedimen mempunyai penyebaran ukuran butir
terhadap rata-rata ukuran butir panjang disebut sortasi jelek.
Berdasarkan hasil perhitungan, (Folk)
a. So = <0,35 terpilah sangat baik
b. So = 0,35 – 0, 50 terpilah baik
c. So = 0,50 – 1,00 terpilah sedang
d. So = 1,00 – 2,00 terpilah buruk
e. So = 2,00 – 4,00 terpilah sangat buruk
f. So = >4,00 terpilah sangat buruk sekali
Sedangkan kepencengan adalah suatu nilai statistic yang memperlihatkan kisaran penyebaran
butiran dari nilai rata-rata nya. Menurut Folk (1962), jika kepencengan memiliki nilai negatif
atau nol maka batuan sediment itu terendapkan di daerah pantai namun apabila kepencengan
bernilai positif maka batuan sedimen tersebut merupakan endapan di daerah sungai Ukuran
butir rata-rata mencerminkan secara umum seberapa besar butiran dimaksud dan berkaitan
erat dengan dinamika transportasi dan deposisi, terutama terkait dengan energi dari media
pembawa butiran yang bersangkutan.
Besarnya hitungan menurut (Folk) :
a. Sk = - 1,00 – - 0,30 : very negatif skewness
b. Sk = -0,30 – - 0,10 : negatif skewness
c. Sk = -0,10 –0,10 : nearly simetrical
d. Sk = 0,10 – 0,30 : positif skewness
e. Sk = 0,30 –1,00 : very positif

Kurtosis adalah nilai statistik yang menunjukan derajat kemancungan suatu


penyebaran normal, semua sifat tersebut digunakan untuk mendeskripsi distribusi frekuensi.
Besarnya hitungan menurut (Folk) :
Kc = <0,67 : very platykurtik
Kc = 0,67 – 0,90 : platykurtik
Kc = 0,90 – 1,11 : mesokurtik
Kc = 1,11 – 1,50 : leptokurtik
Kc = 1,50 – 3,00 : very leptokurtik
Kc = >3,00 : extremly leptokurtic

Langkah kerja.
1. Buat tabel perhitungan persentase data dan kumulatif dari data yang ada.
2. Buat histogram dari persentase data berat.
3. Buat kurva persentase kumulatif data berat dan grain size.
4. Tentukan nilai P5, P16, P25, P50, P75, P84, P95.
5. Buat perhitungan nilai mean, sortasi (standar deviasi), Kepencengan (skewness) dan
Kurtosis.

Anda mungkin juga menyukai