TUJUAN :
1.TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM.
Memahami konsep elastisitas suatu bahan melalui percobaan.
2.TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS .
A. Memahami sifat elastisitas bahan
B. Mengukur elastisitas bahan
C. Membuat grafik hubungan antara tegangan dan regangan
II. ALAT DAN BAHAN
1. Statif dengan 2 klem
2. Mistar (30 cm) 1 buah
3. Beban 3 buah
4. Karet ban 1 buah
5. Karet gelang 1 buah
6. jangka sorong
III. DASAR TEORI
Elastisitas adalah sifat dimana benda
kembali pada ukuran dan bentuk awalnya
ketika gaya yang mendeformasikannya
(mengubah bentuknya) dihilangkan, batas
elastis suatu benda adalah tegangan yang
terkecil yang
akan menghaslkan gangguan permanen
pada benda. Ketika diberi tegangan
melebihi batas ini, benda tidak akan kembali
persis seperti keadaan awalnya setelah
tegangan tersebut dihilangkan.
Sebuah benda dikatakan elastis
sempurnah jika setelah gaya penyebab
perubahan bentuk di hilangkan benda
akan kembali kebentuk semula. Sekali pun
tidak terdapat benda yang elastis
sempurna, tetapi bnyak benda yang
hampir elastis sempurnah, yaitu sampai
deformasi yang terbatas disebut limit
elastis jika benda berdeformasi diatas limit
elastisitas,dan apabila gaya-gaya
dihilangkan, maka benda-benda tersebut
tidak kembali ke bentuk semulanya.
Jika sebuah gaya diberikan pada
benda, seperti batang logam yang
digantung vertikal, panjang benda
berubah. Jika besar perpanjangan lebih
kecill di bandingkan panjang benda,
eksperimen menunjukan bahwa
sebanding dengan berat atau gaya yang
diberikan pada benda.
IV. PROSEDUR KERJA
A. Karet gelang
1. menyiapkan alat dan bahan yang akan digunkan pada percobaan
2. merangkai alat percobaan pada yang akan digunakan
3. mengukur panjang mula-mula karet gelang menggunakan mistar
sebagai L0.
4. mengukur panjang dan lebar karet gelang dengan menggunakan
jangka sorong.
5. menganntungkan beban 20 g pada karet gelang.
6. mengukur pertambahan panjang karet gelang setelah ditambahkan
beban.
7. mengulangi langkah 5 – 6 dengan menganti beban 40 g dan 60 g.
8. mencatat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
B. Karet ban
1. mengulangi langkah 3 – 8 pada karet gelang dengan menggantinya
dengan karet ban
v. Hasil pengamatan
A. Karet gelang
P= 0,37 X 10−2 m
l= 0,14 X 10−2 m
l0= 9,30 X 10−2 m
𝐹1 1,96 𝑁
𝜎1 = = −4 2
= 39,20 𝑥 10 4 𝑁
Τ𝑚2
𝐴 0,05 𝑋 10 𝑚
𝐹2 3,92 𝑁
𝜎2 = = −4 2 = 78,40 𝑥 10 4𝑁
Τ𝑚2
𝐴 0,05 𝑋 10 𝑚
𝐹3 5,88 𝑁
𝜎3 = = 0,05 𝑋 10−4𝑚2 = 117,60 𝑥 104 𝑁Τ𝑚2
𝐴
b. Menghitungan regangan
𝑵ൗ
𝝈𝟏 𝟑𝟗,𝟐𝟎 𝒙 𝟏𝟎𝟒 𝒎𝟐
𝜸𝟏 = 𝜺 = 𝟎,𝟎𝟐
= 1960 𝑥 104 𝑁Τ𝑚2
𝟏
𝑵ൗ
𝝈𝟐 𝟕𝟖,𝟒𝟎 𝒙 𝟏𝟎𝟒 𝒎𝟐
𝜸𝟐 = 𝜺 = 𝟎,𝟎𝟕
= 1120 𝑥 104 𝑁Τ𝑚2
𝟐
𝑵ൗ
𝝈𝟑 𝟏𝟏𝟕.𝟔𝟎𝒙 𝟏𝟎𝟒 𝒎𝟐
𝜸𝟑 = 𝜺 = 𝟎,𝟏𝟐
= 980 𝑥 104 𝑁Τ𝑚2
𝟑
d. Grafik hubungan antara tegangan dan regangan
no X (𝜺) Y (𝝈)
1 0,02 39,20 𝑥 104
2 0,07 78,40 𝑥 104
3 0,12 117,60 𝑥 104
y (105 )
Series 1
14
12
10
Axis Title
8
6 Series 1
4
2
0
2 4 6 7 8 10 12 14 x (10−2 )
2. karet ban
a. Menghitung tegangan
𝐹1 1,96 𝑁
𝜎1 = = = 16,33 𝑥 10 4 𝑁
Τ𝑚2
𝐴 0,12 𝑋 10−4 𝑚2
𝐹2 3,92 𝑁
𝜎2 = = = 32,67 𝑥 10 4 𝑁
Τ𝑚2
𝐴 0,12 𝑋 10−4 𝑚2
𝐹3 5,88 𝑁
𝜎3 = = = 49,00 𝑥 10 4 𝑁
Τ𝑚2
𝐴 0,12 𝑋 10−4 𝑚2
b. Menghitung regangan
𝟒 𝑵ൗ 𝟐
𝝈𝟏 𝟏𝟔,𝟑𝟑 𝒙 𝟏𝟎 𝒎
𝜸𝟏 = 𝜺𝟏
=
𝟎,𝟎𝟏
= 1633,00 𝑥 104 𝑁Τ𝑚2
𝟒 𝑵ൗ 𝟐
𝝈𝟐 𝟑𝟐,𝟔𝟕 𝒙 𝟏𝟎 𝒎
𝜸𝟐 = 𝜺𝟐
=
𝟎,𝟎𝟐
= 1633,5 𝑥 104 𝑁Τ𝑚2
𝟒 𝑵ൗ 𝟐
𝜸𝟑 = 𝝈𝜺𝟑𝟑 = 𝟒𝟗,𝟎𝟎𝒙 𝟏𝟎 𝒎
= 1633,3 𝑥 104 𝑁Τ𝑚2
𝟎,𝟎𝟑
d. Grafik hubungan antara tegangan dan regangan
no X (ɛ) Y (𝝈)
1 0,01 16,30 𝑥 104
2 0,02 32,60 𝑥 104
3 0,03 49,00 𝑥 104
Y (105 )
6
5
4
3
2
1
0 x (10−2 )
1 2 3 4
B. Perhitungan ralat
1. karet gelang
a. Ralat terhadap tegangan
𝜕𝜎 𝜕𝜎 𝜕𝜎
∆𝜎 = ∆𝑚 + ∆𝑝 + ∆𝑙
𝜕𝑚 𝜕𝑝 𝜕𝑙
𝜕𝜀 𝜕𝜀
∆𝜀 = ∆∆𝑝 + ∆𝑙𝑜
𝜕∆𝜀 𝜕𝑙𝑜
1
Dimana : ∆∆𝑙 = ∆𝑙𝑜 = NST mistar
2
1
= . 1𝑥10−5
2
= 5𝑥10−4
1 ∆𝑙1
∆𝜀1 = ∆∆𝑝 + ∆𝑙𝑜
𝑙𝑜 𝑙𝑜2
1 0,20𝑥10−2
= 5𝑥10−4 + 5𝑥10−4
9,30𝑥10−2 9,30𝑥10−2 2
5𝑥10−4 1𝑥10−6
= +
9,30𝑥10−2 86,49𝑥10−4
= 0,00538 + 0,00012
= 0,0055
𝝏𝜸 𝝏𝜸 𝝏𝜸 𝝏𝜸 𝝏𝜸
∆𝜸 = ∆𝒎 + ∆𝒍𝒐 + ∆𝒑 + ∆∆𝒍 + ∆𝒍
𝝏𝒎 𝝏𝒍𝒐 𝝏𝒑 𝝏∆𝒍 𝝏𝒍
𝜕𝜀 𝜕𝜀
∆𝜀 = ∆∆𝑝 + ∆𝑙𝑜
𝜕∆𝜀 𝜕𝑙𝑜
1
Dimana : ∆∆𝑙 = ∆𝑙𝑜 = NST mistar
2
1
= . 1𝑥10 −5
2
= 5𝑥10−4
1 ∆𝑙1
∆𝜀1 = ∆∆𝑙 + ∆𝑙𝑜
𝑙𝑜 𝑙𝑜2
1 −4 0,1×10−2
= 5 × 10 + 5 × 10−4
9,50×10−2 (9,50×10−2 )2
5×10−4 0,5×10−6
= +
9,50×10−2 90,25×10−4
= 0,0052 + 0,0005
= 0,00525
= 0,00525
= 5,25 × 10−3
𝝏𝜸 𝝏𝜸 𝝏𝜸 𝝏𝜸 𝝏𝜸
∆𝜸 = ∆𝒎 + ∆𝒍𝒐 + ∆𝒑 + ∆∆𝒍 + ∆𝒍
𝝏𝒎 𝝏𝒍𝒐 𝝏𝒑 𝝏∆𝒍 𝝏𝒍