Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PEMBELAJARAN SAINS TERPADU

MODEL FRAGMENTED

DISUSUN OLEH:

NAMA : BESSE RAHMAWATI

STAMBUK : A 241 17 116

KELAS :B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala restu dan ilmu
pengetahuan atas bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “ Model Pembelajaran Fragmented”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan serta
menyampaikan kepada kita semua ajaran Rukun Iman dan Rukun Islam yang telah terbukti
kebenarannya, serta makin terus terbukti kebenarannya.
Terwujudnya makalah ini merupakan tujuan penulis untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu
pengetahuan dan pendidikan. Melalui makalah ini, diharapkan mempermudah pembaca untuk
mengetahui “Model Pembelajaran Fragmented”. Tersusunnya makalah ini adalah berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala hormat dan ketulusan
hati saya ucapkan terima kasih. Untuk bapak ibu dosen dan teman-teman semua yang telah
memberi saya support baik.
Penulis sangat menyadari makalah ini masih ada banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun diharapkan dapat menyempurnakan kekurangan-kekurangan ini,
sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Universitas
Tadulako.

Palu, 23 September 2018


Penulis

BESSE RAHMAWATI
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................i
Daftar isi ................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan .................................................................................iii
A. Latar Belakang……………………………………………...……… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 2
C. Tujuan……………………………………………………………… 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Dari Model Pembelajaran Fragmented……………..…. 4
B. Keuntungan Dari Model Fragmen………….………………..…….. 5
C. Kekurangan Dari Model Fragmen ………………...………………. 5
D. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan model pembelajaran
frgamented.………………………………..…….…............................ 6
E. Kegunaan Model Fragmen …………………………………..….... 6
F. Cara Penerapan Model Fragmen Dalam Pembelajaran…………….7

G. Kelemahan Model Fragmented........................................................8


Bab III Penutup
A. Kesimpulan………………………………………………...……. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang di
anjurkan untuk di aplikasikan pada semua jenjang pendidikan, di aplikasikan terutama pada
jenjang pendidikan dasar, mulai dari tingkat Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), tetapi juga tidak menutup kemungkinan
untuk di kembangkan pada tingkat pendidikan menengah, baik Pendidikan Menengah Umum
(SMA/MA) maupun Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK/MAK). Hal ini bergantung pada
kecenderungan materi-materi yang memiliki potensi untuk di padukan dalam suatu tema
tertentu. Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang memumngkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistis dan autentik (Depdikbud,
1996: 3). Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan beberapa pokok
bahasan (Beane, 1995, dalam Puskur, 2007: 1).
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara
utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti
bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang mengubungkan antar konsep dalam
intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dalam konsep
konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan keterlibatan siswa
dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk pembuatan
keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di
masyarakat dan bakal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah.
Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa
dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang
cakupannya lebih luas hanya sebanding dengan keterampilan. Ditinjau dari cara memadukan
konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut Robin Fogarty (1991) terdapat
sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau
model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared,
(6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Dalam bab ini
akan dibahas mengenai pembelajaran terpadu model fragmented,
Model fragmented adalah penyusunan kurikulum tradisional berdasarkan ilmu – ilmu yang
berbeda dan terpisah. Dalam kurikulum standar, mata pelajaran diajarkan secara terpisah,
dengan tidak ada usaha untuk menghubungkan atau mengintegrasikannya. Setiap mata
pelajaran dipandang sebagai satu kesatuan yang murni, baik dalam kelompok disiplin
ilmunya maupun pada disiplin ilmunya sendiri. Pembelajaran yang dilaksanakan secara
terpisah yaitu hanya terfokus pada satu disiplin mata pelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Model pembelajaran fargmen ?
2. Apa kelebihan dari model fragmen ?
3. Apa kekurangan dari model fragmen ?
4. Apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan model fragmen ?
5. Apa kegunaan model fragmen ?
6. Bagaimana cara penerapan model fragmen dalam pembelajaran ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui model fragmen.
2. Untuk mengetahui kelebihan dari model fragmen.
3. Untuk mengetahui kekurangan dari model fragmen.
4. Untuk mengetahui hal – hal yang harus diperhatikan dalam melakukan model fragmen.
5. Untuk mengetetahui kegunaan model fragmen.
6. Untuk mengetetahui cara penerapan model fragmen dalam pembelajaran ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dari Model Pembelajaran Fragmented


Model Fragmented merupakan pengaturan kurikulum tradisional yang menentukan disiplin
ilmu yang terpisah dan berbeda. Artinya model ini memisahkan antara mata pelajaran yang
satu dengan yang lain baik waktu, pelaksaan pembelajaran meskipun pelajaran tersebut masih
dalam inter disiplin ilmu. Biasanya, dalam bidang akademik utama seperti matematika, sains,
seni bahasa dan ilmu sosial. Seni rupa dan seni tari mengambil subjek yang tersisa dari seni,
musik dan pendidikan jasmani yang sering dianggap “ soft subjects” bila dibandingkan
dengan “hard core” bidang akademik. Pengelompokan lain menggunakan kategori disiplin
ilmu Humaniora, Ilmu Pengetahuan, Seni tari, dan seni rupa. Dalam standar kurikulum, area
subyek ini diajarkan dalam isolasi, dengan tidak berusaha untuk menghubungkan atau
mengintegrasikan mereka. Masing-masing dilihat sebagai entitas murni dalam dan dari
dirinya sendiri. Meskipun mungkin ada tumpang tindih baik dalam ilmu-ilmu fisika dan
kimia, hubungan antara keduanya secara implisit, tidak secara eksplisit, mendekati melalui
kurikulum.
Model Penggalan (Fragmented) adalah model pembelajaran konvensional (umumnya) yang
terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan
dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran
diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata
pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya. Setiap
mata pelajaran berlangsung terpisah dengan pengorganisasian dan cara mengajar yang
berbeda dari setiap guru.
Contoh: dalam satu pelajaran, terdapat materi perambatan cahaya (content), prediksi
(thinking skill), dan peta konsep (organizing skill). Yang merupakan pemaduan berbagai
bentuk penguasaan konsep ketrampilan berpikir, dan ketramplan mengorganisir.

B. Keuntungan Dari Model Fragmen.


Salah satu keuntungan dari model fragmented ini adalah kemurnian dari setiap disiplin ilmu,
selain itu guru mempersiapkan dengan baik sebagai ahli dalam suatu bidang tertentu dan
memiliki kewenangan menggali subyek mereka dengan baik luas dan mendalam Artinya,
ketika suatu mata pelajaran disampaikan dengan pembelajaran terpadu menggunakan metode
fragmented, materi atau konsep dari ilmu tersebut akan disampaikan secara jelas dan
mendalam karena guru telah merencanakan dan mengusai materi secara mendalam. Selain itu
model tradisional ini juga menyediakan sebuah zona kenyamanan bagi semua pihak karena
mewakili norma. Ada nilai dalam memeriksa satu disiplin atau subjek sebagai entitas yang
terpisah dan berbeda untuk mengungkap atribut kritis dari masing-masing bidang diskrit.
Meskipun terpecah-pecah, model ini tidak memberikan pandangan yang jelas dan terpisah
dari disiplin ilmu.
Keuntungan model fragmen diantaranya adalah :
• Siswa mampu menguasai secara penuh satu kemampuan tertentu untuk tiap mata pelajaran
sehingga siswa akan ahli dan terampil dalam bidang tertentu.
• Siswa dapat memperoleh kejelasan dan pandangan yang terpisah dalam suatu mata
pelajaran.
• Adanya kejelasan dan pandangan yang terpisah dalam suatu mata pelajaran.
• Guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya dan dengan mudah.

C. Kekurangan Dari Model Fragmen


Kekurangan model fragmen diantaranya adalah :
• Siswa belajar hanya pada tempat dan sumber belajar
• Keterhubungan menjadi tidak jelas dan terjadi lebih sedikit transfer pembelajaran.
• Siswa kurang mampu membuat hubungan atau integrasi dengan konsep sejenis. Artinya
konsep, ketrampilan dan sikap-sikap yang tumpang tindih tidak diterangi bagi peserta didik
dan transfer pembelajaran pada situasi-situasi nyata nampaknya sedikit terjadi.
• Pelajar diberikan tugas yang sangat berat untuk menghubungkan atau mengintegrasikan
konsep yang dipelajari secara sendiri.

D. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan model pembelajaran


frgamented .
Pembelajaran fragmented dilaksanakan tanpa melihat kebutuhan perkembangan anak, guru
mendril siswanya agar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual siswa terbentuk
dengan cepat (instan). Jika pembelajaran fragmented dilaksanakan dengan memandang dari
segi kebutuhan perkembangan siswa, misalnya pembelajaran yang menggunakan ajang
permainan (learning by playing) dapat memotivasi siswa dalam belajar dan sangat cocok
diterapkan dikelas TK dan SD, sedangkan untuk kelas tinggi lebih cocok learning by doing.
Prinsip belajar seraya bermain dan belajar seraya bekerja dapat diterapkan dalam
pembelajaran fragmented. Dalam pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual maka
sebenarnya pembelajaran frgamented merupakan salah satu cara pembelajaran yang baik
untuk diterapkan di SD jika dilaksanakan secara ideal hanya sayangnya pembelajaran
fragmented yang dilaksanakan disekolah sekedar mencatat, duduk, mendengar, dan
menghafal. Guru hanya menggunakan metode ceramah saja untuk menuntut konsep secara
instan, untuk lebih baiknya dalam penerapan model pembelajaran fragmented dilaksanakan
secara student centered karena dapat menghasilkan siswa yang kreatif, kritis, dan inovatif.

E. Kegunaan Model Fragmen


Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu melalui Kurikulum Terpadu dalam
Satu Disiplin Ilmu, mengatakan bahwa pembelajaran terpadu melalui kurikulum terpadu
fragmented terjadi jika seorang guru memiliki keinginan agar siswa setelah menempuh
pembelajaran satu kurun waktu tertentu memiliki kemampuan atau kecakapan tertentu.
Model ini berguna bagi guru agar persiapannya dapat lebih fokus. Ini juga merupakan model
yang baik bagi para guru yang menginginkan untuk menggeser prioritas-prioritas kurikuler
sebelum menggunakan model-model departemental silang (cross departmental) untuk
perencanaan interdisipliner.
Model fragmented ini akan berguna apabila diterapkan pada sekolah dasar yang siswanya
memiliki berbagai macam karakter yang berbeda dengan berbagai macam bidang ilmu yang
ada yang nantinya siswa akan didorong untuk memilih jurusan yang paling mereka sukai.
Dan model ini sangat bermanfaat pada tingkat menengah atas dan universitas dimana masing
– masing siswa akan kita dorong untuk menentukan an mengkhususkan bidang keahlian yang
mereka miliki melalui serangkaian aktivitas seperti monitoring, pelatihan serta kerjasama
belajar. Selain itu mmodel ini juga sangat bermanfaat untuk guru yang lebih spesifik dalam
keahliannya di bidang ilmu tertentu dan mengembangkan kurikulu yang ada dalam proses
pembelajaran dikelas.

F. Cara Penerapan Model Fragmen Dalam Pembelajaran


Menurut Fogarty (1991:6) model fragmented sangat cocok diterapkan pada tahap penjurusan
mata pelajaran misalnya diterapkan pada tingkat Universitas ataupun Sekolah Menengah Atas
yang dalam proses pembelajarannya terdapat penjurusan/pemisahan mata pelajaran. Akan
tetapi di Sekolah Dasar juga dapat diterapkan baik di kelas rendah maupun di kelas tinggi
yaitu di kelas. Tergantung bagaimana guru bisa mengemas pembelajaran sebaik mungkin,
agar siswa bisa lebih bermakna dalam mengikuti pembelajaran.
Sebagai contoh penerapan, berikut ini tentang pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah
dasar dengan menggunakan pembelajaran terpadu model fragmented. Tujuan pembelajaran
Bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan berbahasa siswa baik lisan maupun
tertulis. Kemampuan berbahasa meliputi kemampuan mendengarkan, membaca, berbicara,
menulis, dan apresiasi sastra. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan kelima
kemampuan tersebut dapat meningkat baik secara lisan maupun tertulis. Untuk meningkatkan
dan mengembangkan kemampuan berbahasa siswa diperlukan berbagai usaha, strategi
maupun metode yang inovatif dan kreatif sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia tidak
menjadi pembelajaran yang membosankan bagi siswa. Dengan pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan diharapkan siswa dapat belajar mandiri dan merasa
bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuannya sendiri tanpa ada paksaan dari
guru. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru harus berusaha untuk membuat rencana
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, potensi, sarana dan prasarana yang tersedia.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kelima aspek kemampuan berbahasa tersebut harus
diberikan secara menyeluruh dan terencana, sehingga diharapkan siswa dapat meningkatkan
dan menguasai kelima aspek tersebut baik secara lisan maupun tulis dalam pengembangan
ilmu pengetahuan. Namun dalam pembelajaran model Fragmented ini kelima aspek dalam
keterampilan berbahasa di penggal-penggal dalam waktu yang berbeda. Hal itu dimaksudkan
agar siswa bisa menguasai suatu pembelajaran secara mendalam. Model Fragmented ini
dalam pemenggalannya bisa disampaikan dalam waktu yang berbeda atau juga penggunaan
guru yang berbeda.

G. Kelemahan Model Fragmented

Beberapa kelemahan dari model fragmented ini adalah pelajar diberikan tugas yang sangat
berat untuk menghubungkan atau mengintegrasikan konsep yang dipelajari secara sendiri.
Selain itu, overlap konsep, keterampilan dan sikap pelajar tidak diperhatikan dan proses
pembelajaran pada situasi yang nyaman (roman) kemungkinan sedikit terjadi. Untuk pelajar
yang kurang pengawasan dalam menghubungkan kedua konsep antar atau lintas disiplin ilmu
adalah melihat beberapa penelitian terbaru pada proses pembelajaran sebagai pengalihan
panggilan untuk penghubung yang jelas. Dalam disiplin ilmu berbasis model ini, siswa dapat
dengan mudah terjebak dalam tugas atau pekerjaan yang berat. Meskipun setiap guru
memberikan jumlah yang wajar, efek kumulatif dapat datang luar biasa bagi para siswa.
1) pelajar yang tersisa untuk sumber daya sendiri untuk membuat koneksi atau
mengintegrasikan konsep serupa. di samping itu, konsep yang tumpang tindih, keterampilan,
dan sikap yang tidak menyala untuk pelajar dan transfer belajar dengan situasi baru kurang
mungkin terjadi.
2) meninggalkan siswa tanpa pengawasan dalam membuat koneksi baik whithin dan
panggilan untuk menjembatani eksplisit.juga, dalam model disiplin berbasis, siswa dapat
dengan mudah terjebak dalam longsoran salju dari pekerjaan. meskipun setiap guru
memberikan jumlah yang wajar, efek kumulatif dapat menjadi luar biasa bagi siswa
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
The Fragmented Model (model fragmen) Yaitu model pembelajaran konvensional yang
terpisah secara mata pelajaran atau model tradisional yang memisahkan secara diskrit
masing-masing mata pelajaran. Pembelajaran fragmented sebagai suatu pendekatan belajar
mengajar suatu mata pelajaran yang utuh tanpa mengaitkan dengan mata pelajaran lain
(Fogarty, 1991). Oleh Forgaty pembelajaran frgamented disimbolkan dengan sebuah periskop
yang artinya memandang satu arah, fokus yang sempit untuk setiap mata pelajaran. Model
fragmen mempunyai keuntungan dan kekurangan. Keuntungan model fragmen adalah Siswa
mampu menguasai secara penuh satu kemampuan tertentu untuk tiap mata pelajaran,
sehingga siswa akan ahli dan terampil dalam bidang tertentu. Kekurangan model fragmen
adalah Siswa belajar hanya pada tempat dan sumber belajar Keterhubungan menjadi tidak
jelas dan terjadi lebih sedikit transfer pembelajaran. fragmented terjadi jika seorang guru
memiliki keinginan agar siswa setelah menempuh pembelajaran satu kurun waktu tertentu
memiliki kemampuan atau kecakapan tertentu. Yang cara penerapannya dapat dilakukan
dengan lebih memperhatikan segi kebutuhan perkembangan siswa.

B. Saran
Karena makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna , untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun, dari para pembaca sebagai bahan untuk
membentuk kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah yang kami susun ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa FAKULTAS KEGURUAN dan
ILMU PENDIDIKAN.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum: Teori & Praktek. Jogyakarta: AR-RUZZ


Media.
Fogarty, Robin. 1991. How to Integrate the Curricula. Illions: IRI/Skylight
Publishing, Inc.
file:///C:/Users/Ingat%20ONE%20%7BAllah%7D/Downloads/Rizka%20Pratiwi%20
Jaya%20%20pembelajaran%20terpadu%20tipe%20fragmented.htm .
http://z uuliana.blogspot.co.id/2013/11/pembelajaran-terpadu-model-fragmented_15.html.
Lampiran

1. Pembelajan model fragmented dilaksanakan tanpa melihat kebutuhan


perkembangan anak-anak. Pertanyaan saya mengapa pembelajaran model
fragmented dilaksanakan tanpa memperhatikan kebutuhan perkembangan anak-
anak seharusnya hal tersebut sangat lah penting dalam pelaksanaan proses
pembelajaran?
2. Konsep-konsep,keterampilan-keterampilan, dan sikap-sikap yang tumpang
tindih,tidak diperjelas bagi pembelajar dan transfer of learning pada situasi yang
baru hampir tidak terjadi. Pertanyaan saya mengapa tidak diperjelas agar siswa-
siswi lebih mudah untuk memahami pembelajaran model fragmented?
3. Adapun kekurangan dari pembelajaran model fragmented salah satunya adalah
keterhubungan menjadi tidak jelas dan terjadi lebih sedikit transfer pembelajaran
model fragmented. Pertanyaan saya bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut
agar siswa-siswi lebih mudah untuk memahami pembelajaran model fragmented?

Anda mungkin juga menyukai