cita rasa yang sama, jumlah pembelian yang sama dan memiliki reaksi yang sama
terhadap usaha pemasaran perusahaan.
5. Strategi pemasaran pesaing. Bila menghadapi pesaing yang menempuh strategi sama
dengan strategi perusahaan, maka perusahaan harus lebih aktif mengadakan segmentasi
untuk mendapat keberhasilan
Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali
diperkenalkan pada awal abad ke-18
oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya,
entrepreneur adalah “agent who
buys means of production at certain prices in order to
combine them”. Adapun makna secara
etimologis wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa
Sansekerta, terdiri dari tiga suku kata :
“wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul,
teladan, tangguh, berbudi luhur,
berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang
kemajuan, memiliki keagungan
watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri.
1. Otonomi.
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha
memposisikanseseorang menjadi “bos” yang memiliki kehendak terhadap
kontrol bisnisnya
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat
menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3. Kontrol finansial (Pengawasan keuangan).
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai
milik sendiri.
4. memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan
dan menciptakan kesempatan kerja.
1. Pengorbanan personal.
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu
yang lama dan sibuk. Sedikit
sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir
semua waktu dihabiskan
untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab.
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik
pemasaran, keuangan, personil
maupun pengadaan dan pelatihan. 3.
Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal
1. Tidak kompeten dalam manajerial
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. kurangnya pengawasan peralatan
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
a. Kita harus memisahkan antara uang pribadi dan uang perusahaan. Jangan pernah
mencampurkan antara uang pribadi dan uang perusahaan.
b. Kita harus memastikan sistem pencatatan yang rapih dan teratur sesuai dengan
kaidahakuntansi. Setiap transaksi dicatat dalam jurnal harian, buku besar, laporan
laba-rug idan neraca.
c. Melakukan manajemen kas. Melakukan manajemen kas diperlukan untuk
mengoptimalkan aset, guna memastikan bahwa semua tagihan akan dapat dibayarkan
dengan baik.
d. Melakukan evaluasi setiap bulan terkait dengan keuangan, yaitu realisasi
produksi danpenerimaan, realisasi biaya serta realisasi persediaan, jumlah utang-
piutang dan kondisi kas.
Proses pengendalian adalah suatu proses untuk
menjamin teralisasinya tujuan
perencanaan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
pengendalian dapat didefinisikan
sebagai suatu tindakan yang diperlukan untuk meyakinkan
bahwa tujuan-tujuan, rencanarencana
dan standar-stamdar sedang dicapai. Proses perencanaan akan
memberikan arah
atau dapat dijadikan sebagai pedoman bagi kegiatan-kegiatan
usaha, sedangkan
pengendalian akan menjamin terjadinya keselarasan antara
tujuan-tujuan dan rencana
usaha.