Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kualitas sumbar daya manusia merupakan salah satu faktor
penentu peningkatan kapasitas SDM dalam ragka mewujudkan
efisien dan efektifitas peyelenggara pemerintahan daerah tersebut.
Salah satu faktor penentu peningkatan kualitas sumber daya
aparatur adalah peyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Oleh
karena itu, UUD No.32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah pada
bab XII pasal 217 secara tegas menyatakan bahwa atas
penyelenggaraan Pemerintah Daerah salah satu diantaranya melalui
pendidikan dan pelatihan.
RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang , salah satu Satuan
Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) Kabupaten Semarang yang tugas
pokoknya memberiikan pelayanan kesehatan masyarakat, memiliki
komitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan medis dan non
medis. Pelayanan yang berkualitas dilakukan oleh SDM yang
memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi, oleh karena itu
peyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai RSUD
Ambarawa merupakan hal yang sangat penting dan harus mendapat
perhatian serius.
Dalam mewujudkan visi RSUD Ambarawa sebagai Rumah Sakit
yang berkualitas, terpercaya, dan kebanggan bagi masyarakat di
Kabupaten Semarang, salah satu misinya meningkatkan sumber
daya manusia yang berkompeten. Oleh karena itu, sebagai institusi
pelayanan kesehatan RSUD Ambarawa berkomitmen untuk
mengembangkan kualitas SDM nya, sehingga bisa memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Peningkatan kualitas
SDM dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan bagi karyawan.
Untuk maksud tersebut, diperlukan kerangka acuan program
yang berfungsi memberikan informasi tentang rencana kerja dan
program pengembangan SDM melalui peyelenggaraan diklat dalam
upaya meningkatkan kualitas SDM di RSUD Ambarawa.

1
B. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
a. Melaksanakan salah satu misi RSUD Ambarawa, yaitu
meningkatkan sumber daya manusia yang berkompeten, melalui
programpendidikan dan pelatihan bagi karyawan RSUD
Ambarawa Kabupaten Semarang tahun 2016 dalam rangka
pengembangan SDM berkelanjutan.
b. Memberikan informasi tentang rencana kerja dan program
penyelenggaraan diklat dalam upaya meningkatkan kualitas
SDM di RSUD Ambarawa tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan anggaran dan rencana kegiatan
pelaksanaan anggaran tahun 2016
b. Memberikan informasi tentang rencana kerja dan program
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dalam upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia di RSUD Ambarawa
tahun 2016.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman Pengorganisasian Diklat RSUD Ambarawa
Kab.Semarang merupakan dasar pertimbangan pelaksanaan
pendidikan dan latihan bagi semua pegawai RSUD Ambarawa dalam
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku sesuai
kompetensi sehingga mampu berperan dalam meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
Agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab, untuk itu dengan pembagian tugas diharapakan
setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya
secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang
dibebankan. Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara
serampangan , dan tidak sesuai dengan bidang keahlian seseorang ,
maka tidak mustahil menimbulkan kegagalan dalam
penyelenggaraan pekerjaan itu.

2
Pedoman pengorganisasian diklat RSUD Ambarawa merupakan
dasar pertimbangan hukum / legal dan praktis atau umum tentang
Diklat RSUD Ambarawa , sebagai tahapan yang perlu dilakukan
ketika melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas hasil evaluasi dari
kegiatan diklat.

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 1441 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan;
5. Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 148
Tahun 2010 tentang Ijin Penyelenggaraan Praktik Keperawatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
558/Menkes/SK/VI Tahun 2002tentangPolaKarirPegawaiNegeri
Sipil di JajaranKesehatan;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045
Tahun 2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun 2011
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Ambarawa.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
UNIT DIKLAT

Adapun standar ketenagaan Unit Diklat RSUD Ambarawa Kabupaten


Semarang, adalah sebagai berikut :

NO JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH


1 Ketua S2 1
2 Sekretaris S1 1
3 Penanggung jawab SDM S1 1
4 Penanggung jawab Diklat S1 1
Penanggung jawab Penelitian dan
5 S1 1
Pengembangan
6 Sub Bagian Pengembangan SDM S1 1
7 Sub Bagian Perencanaan SDM S1 1
Sub Bagian Administrasi
8 S1 1
Kepegawaian
9 Sub Bagian Pengelolaan Diklat DIII 1
10 Sub Bagian Sarana Diklat DIII 1
Sub Bagian Perpustakaan dan
11 S1 1
Dokumentasi
12 Sub Bagian Penelitian DIII 1
13 Sub Bagian Registrasi Penelitian DIII 1
14 Sub Bagian Pengembangan Sarana S1 1

4
BAB III
STANDAR FASILITAS

Adapun standar ketenagaan Unit Diklat RSUD Ambarawa


Kabupaten Semarang, adalah sebagai berikut :

NO FASILITAS JUMLAH
1 Ruang Diklat 1
2 LCD 1
3 Screen LCD 1
4 Lap Top 1
5 Meja kerja kantor 2
6 Kursi kantor 2
7 AC 4
8 Kursi Ruang Diklat 50
9 Meja Ruang Diklat 2
10 Almari File 4
11 Manikin Resusitasi Jantung Paru (RJP) 1
12 Sound System 1
13 Microphone 2
14 Alat peraga Bantuan Hidup Dasar (BHD) 1
15 Kursi tulis lipat 40

5
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

RSUD Ambarawa sebagai RS type C non pendidikan


menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan latihan baik secara
internal maupun eksternal guna mendukung tercapainya kualitas
dan kuantitas SDM yang berkompeten sehingga mampu memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat secara
berkesinambungan.
Berikut ini adalah tabel kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan RSUD Ambarawa :

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN SASARAN

1 Pendidikan Ijin Belajar : S 1 Keperawatan Semua SDM


Berkelanjutan D IV Kebidanan Sesuai dengan
Profesi Ners pendidikan
S2 Manajemen linier yg
Tugas Belajar: S 1 Keperawatan disetujui BKD
S 2 Keuangan Kab.
Semarang
2 Pelatihan a. Pelatihan
 ACLS dokter umum Dokter Umum
 CSSD Perawat
 BCTLS perawat Perawat

 PPI Advance Perawat

 Manajemen rekam medik P. Medik

 IPCN Perawat

 Pembimbing Klinik Semua Bidang

 Manajemen Informasi IT
Yanmed
 PKRS ( Promosi Kesehatan Rumah
sakit )
Laboratorium
 Advance Bank Darah
Laboratorium
 Phlebotomi
Laboratorium
 Pasient Safety utk Labolatoris
 Perpajakan
Keuangan
 Keselamatan Pasien
 Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Semua Bidang
Pasien
Semua Bidang
 Pelatihan PIC Data
P. Medik

6
b. Bimbingan Teknis
 Resusitasi Neonatus Perawat
 Komite Medis Dokter
 Komite Keperawatan Perawat

c. Workshop
 ARSADA Semua Bidang

 Pengadaan barang jasa Semua Bidang

 Perpajakan Keuangan

d. Seminar
 Peningkatan gizi Nutrision

 Pelayanan radiologi Yanmed


Laboratorium
 Pelayanan laboratorium
Bidan
 Pelayanan kebidanan
Yanmed
 Penanganan Stroke
Sarana
 Pelayanan Loundry
P. Medik
 Pelayanan Rekam Medik
Keuangan
 Perpajakan

e. Pertemuan Ilmiah
Perawat
 IPDI
Kom Medis
 Dokter Spesialis
Dokter Umum
 Dokter Umum
Dokter
 PERNEFRI
Perawat
 PPNI
Bidan
 IBI
Perawat IGD
 HIPGABI Gizi
 AsDI Laboratorium
 Patklin
f. Studi Banding Akreditasi RS Versi Semua Bidang
2012.
g. In House Training
 Pemakaian APAR Semua SDM
 Cuci Tangan Semua SDM
 Bantuan Hidup Dasar (BHD) Semua SDM
 Spilkit Semua SDM
 Manajemen Komunikasi dan Semua SDM
Informasi (MKI)
 Sasaran keselamatan Pasien (SKP) Semua SDM
h. Program bimbingan siswa dan Semua siswa
mahasiswa dalam rangka dan
melaksanakan praktik klinik di rumah mahasiswa
sakit.

7
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. IJIN BELAJAR
Ijin Belajar bagi SDM RSUD Ambarawa baik yang PNS
maupun Non PNS BLUD, mengacu pada aturan kepegawaian yang
belaku. Semua SDM Khususnya PNS dalam menempuh jenjang
pendidikan yang lebih tinggi harus mengajukan ijin kepada
direktur RSUD Ambarawa melalui atasan langsungnya. Ijin belajar
apabila disetujui oleh direktur akan diteruskan ke BKD Kabupaten
Semarang untuk diproses lebih lanjut. Pada tahun 2016 di RSUD
Ambarawa memberikan kesempatan kepada SDM dengan jabatan
fungsioanal dari pendidikan D III Keperawatan untuk melanjutkan
ke jenjang pendidikan Sarjana Keperawatan ( S1 ), D III Kebidanan
melanjutkan ke D IV Kebidanan dan Sarjana Keperawatan
melanjutkan jenjang Profesi Ners, serta PNS dengan jabatan
struktural yang menempuh jenjang pendidikan Magister
Manajemen ( S2 ).
Dibawah ini adalah jumlah pegawai RSUD Ambarawa yang
mengikuti pendidikan berkelanjutan dengan ijin belajar :
NO JENJANG PENDIDIKAN JML INSTITUSI
PENDIDIKAN
1 S1 KEPERAWATAN 2 NGUDI WALUYO
2 PROFESI NERS 22 KARYA HUSADA
3 S2 MANAJEMEN 6 UNISBANK

8
B. TUGAS BELAJAR
Tugas Belajar bagi SDM RSUD Ambarawa diperuntukan
khusus bagi pegawai yang sudah PNS dan mengacu pada aturan
kepegawaian yang belaku. Semua SDM Khususnya PNS dalam
menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi harus mengajukan
ijin tugas belajar kepada direktur RSUD Ambarawa melalui atasan
langsungnya.
Ijin tugas belajar apabila disetujui oleh direktur akan
diteruskan ke BKD Kabupaten Semarang untuk diproses lebih
lanjut. Pada tahun 2016 di RSUD Ambarawa memberikan
kesempatan kepada SDM dengan jabatan fungsional dari
pendidikan D III Keperawatan untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan Sarjana Keperawatan ( S1 ), Sarjana Keuangan
melanjutkan jenjang S2 Magister Keuangan.
Dibawah ini adalah jumlah pegawai RSUD Ambarawa yang
mengikuti pendidikan berkelanjutan dengan ijin tugas belajar :
NO JENJANG PENDIDIKAN JML INSTITUSI PENDIDIKAN
1 S1 KEPERAWATAN 1 UNDIP
2 S2 MANAJEMEN 1 UNDIP
KEUANGAN

C. PELATIHAN
Diklat RSUD Ambarawa merencanakan kegiatan pelatihan
baik pelatihan internal ( inhouse training ) maupun ekternal.
Pelatihan in house training adalah Proses pelaksanaan kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang di selenggarakan oleh Rumah Sakit
Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang dan diikuti oleh
sumber daya aparatur baik internal maupun eksternal. Pelatihan
ekternal adalah pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan
oleh pihak lain diluar RSUD Ambarawa, RSUD Ambarawa
mengirimkan pesertanya.

9
Rencana pelatihan dilakukan dengan analisa kebutuhan serta
memperhatikan prioritas, yaitu :
a. Diklat Wajib atau Mandatory Training : yaitu kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang bersifat wajib dan dilaksanakan
secara berkala dan continue untuk memastikan SDM memiliki
kompetensi yang menjamin dalam pemberian pelayanan. Contoh
In House Training Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang
dilaksanakan setiap 2 tahun sekali untuk semua pegawai RSUD
Ambarawa.
b. Berkaitan dengan pemanfaatan alat – alat yang sudah dimiliki
oleh RSUD Ambarawa.
c. Berkaitan dengan peningkatan kompetensi dan program –
program unggulan yang ditetapkan oleh manajemen.
d. Diklat yang memiliki daya ungkit besar terhadap peningkatan
mutu pelayanan dan pendapatan rumah sakit.

D. BIMBINGAN TEKNIS
Yaitu salah satu bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh
pihak RSUD Ambarawa maupun pihak ekternal, adapun
pelaksanaannya bisa dilingkungan RSUD Ambarawa maupun
diluar RSUD Ambarawa dengan pertimbangan keefektifan
pelaksanaan bimtek. Bimbingan Teknis diusulkan oleh unit –unit
yang terkait, juga diusulkan oleh pihak manajemen, dengan
pertimbangan sesuai dengan kebutuhan nyata rumah sakit dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.

E. WORKSHOP
Kegiatan workshop di RSUD Ambarawa dilaksanakan dengan cara
mengirimkan peserta dari RSUD Ambarawa untuk mengikuti
kegiatan workshop yang ditawarkan.

10
F. SOSIALISASI
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk memfasilitasi unit kerja yang
membutuhkan sarana kegiatan dalam rangka menyebarluaskan
informasi yang di dapatkan dari hasil pelatihan, bintek,
simposium, seminar dan pertemuan ilmiah atau Peraturan
Perundang – undangan baru yang harus diketahui oleh seluruh
pegawai atau pejabat fungsional / pejabat struktural.

G. ORIENTASI PEGAWAI BARU


Pegawai baru di RSUD Ambarawa terdiri dari :
1. Hasil mutasi pegawai
2. Hasil pengangkatan / rekruitmen
Pegawai baru dilingkungan RSUD Ambarawa harus mengikuti
orientasi pegawai meliputi semua bidang / bagian. Materi yang
harus disampaikan adalah :
1) Profil Rumah sakit
2) SOTK ( Struktur Organisasi dan Tata Kerja )
3) Tugas pokok dan fungsi semua bidang / bagian, disampaikan
oleh kepala bidang / bagian dan atau kepala seksi / kepala
sub bagian masing – masing.
4) Pelayanan Prima Rimah sakit
5) Pasient Safety
6) PPI
7) Orientasi Lingkungan
8) Materi lain yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
bersangkutan.

11
BAB VI
SASARAN

Sasaran dari program pendidikan dan pelatihan pada tahun 2016


adalah seluruh karyawan RSUD Ambarawa, dengan prioritas adalah
Pegawai Negeri Sipil ( PNS ), antara lain :
a. Semua Sumber Daya Manusia Di Bagian Tata Usaha.
b. Semua Sumber Daya Manusia Di Bidang Pelayanan Medis Dan
Penunjang Medis.
c. Semua Sumber Daya Manusia Di Bidang Keperawatan Dan Penunjang
Non Medik.
d. Semua Sumber Daya Manusia Di Bidang Sarana Dan Sanitasi.
e. Semua Sumber Daya Manusia Di Semua Instalasi.

12
BAB VII
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

Kegiatan Unit Diklat untuk pegawai baik PNS dan Non PNS BLUD
dilaksanakan dengan sangat selektif, dan dibiayai dengan anggaran
BLUD. Adapun sasaran kegiatan pendidikan dan pelatihan RSUD
Ambarawa tahun 2016 adalah sebagai berikut :
KEGIATAN SASARAN TARGET
PENCAPAIAN
PELATIHAN
ACLS Dokter Umum Terlatihnya 9 orang dokter umum 100 %
BCTLS Perawat Terlatihnya 80 perawat 100 %
Disarter Plan Terlatihnya 513 SDM semua 100 %
bidang atau bagian
BHD Terlatihnya 513 SDM semua 100 %
bidang atau bagian
PPI Advance Terlatihnya 50SDM di semua 100 %
bagian atau bidang
Pelatihan ENIL Terlatihnya 40 perawat di 100 %
IGD,ICU,IRI
CSSD Terlatihnya 2 perawat di instalasi 100 %
CSSD
Peningkatan Mutu dan Terlatihnya 20 SDM di semua 100 %
Keselamatan Pasien bagian atau bidang
IPCN Terlatihnya 2 IPCN 100 %
Spilkit Terlatihnya 513 SDM semua 100 %
bidang atau bagian
Safety Pasien Terlatihnya 513 SDM semua 100 %
bidang atau bagian
Pelatihan PIC Data Terlatihnya 9 SDM di semua 100 %
bagian atau bidang
Pembimbing Klinik Terlatihnya 20 SDM di semua 100 %
bagian atau bidang
APAR Terlatihnya 513 SDM semua 100 %
bidang atau bagian
Perawatan Luka DM Terlatihnya 2 perawat di bagian 100 %
rawat inap
Perpajakan Terlatihnya 2 SDM di bagian 100 %
Keuangan

13
BIMBINGAN TEKNIS
1. Resusitasi Neonatus Terlatihnya 1 bidan 100 %
2. Komite Medis Terlatihnya 1 orang 100 %
3. Komite Keperawatan Terlatihnya 1 orang 100 %
WORKSHOP
ARSADA Terlatihnya 1 orang 100 %
Pengadaan barang jasa Terlatihnya 1 orang 100 %
Perpajakan Terlatihnya 1 orang 100 %
SEMINAR
Peningkatan gizi Terlatihnya 2 orang 100 %
Pelayanan radiologi Terlatihnya 2 orang 100 %
Pelayanan laboratorium Terlatihnya 2 orang 100 %
Pelayanan Loundry Terlatihnya 2 orang 100 %
Pelayanan Rekam Medik Terlatihnya 2 orang 100 %
Pelayanan kebidanan Terlatihnya 2 orang 100 %
Penanganan Stroke Terlatihnya 2 orang 100 %
Perpajakan Terlatihnya 2 orang 100 %
PERTEMUAN ILMIAH
1. IPDI Terlatihnya 2 orang 100 %
2. Dokter Spesialis Keikutsertaan 16 Dokter Spesialis 100 %
3. Dokter Umum Keikutsertaan 10 Dokter Umum 100 %
4. PPNI Keikutsertaan 2 perawat 100 %
5. IBI Keikutsertaan 2 Bidan 100 %
6. Patklin Keikutsertaan 2 laboratorium 100 %
STUDI BANDING
Akreditasi 2012 Keikutsertaan 15 SDM ke RS. 100 %
Royal Progres Jakarta

14
BAB VIII
EVALUASI DAN PELAPORAN KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkala dengan


tahapan sebagai berikut :
1. Setiap selesai melakukan kegiatan dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan.
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan, disertai juga dengan rencana
tindaklanjut (RTL).
3. Evaluasi dampak dilakukan setelah minimal 3 (tiga) bulan. Evaluasi
dampak dilakukan oleh atasan langsung dari peserta pelatihan diklat,
mengenai kinerja yang bersangkutan setelah mengikuti diklat.
Pelaporan diklat, dilakukan oleh peserta diklat yang bersangkutan
maksimal 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan diklat. Laporan
ditujukan kepada direktur melalui Kepala Seksi Penunjang Non Medik /
Diklat.
Adapun teknik pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan adalah
sebagai berikut :
1. Pencatatan
Seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan dilakukan pencatatan pada
sistem informasi diklat oleh Kepala Seksi Penunjang Non Medik dan
sistem informasi kepegawaian yang dilakukan oleh Subbagian
Kepegawaian.
2. Pelaporan
Kegiatan pendidikan dan pelatihan dilakukan secara berlaka , setiap
bulan, selanjutnya laporan direkap dalam dokumen laporan tahunan.
3. Evaluasi Kegiatan
Seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan dievaluasi dalam 2 tahap,
yaitu :
a. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan : dilaksanakan setelah selesai
melakukan kegiatan. Dilakukan oleh peserta diklat dengan mengisi
form yang telah disediakan.

15
b. Evaluasi dampak : dilakukan setelah mengimplementasikan hasil
pelatihan, yaitu dalam tempo 3 bulan s/d 12 bulan tergantung pada
jenis pelatihannya. Evaluasi dampak dilakukan oleh atasan langsung
peserta diklat, dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan.
Demikian program pengembangan SDM melalui kegiatan pendidikan
dan pelatihan RSUD Ambarawa tahun 2016 ini dibuat untuk
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan, dan apabila terjadi
ketidaksesuaian dengan situasi dan kondisi pada saat pelaksanaan
akan ditinjau kembali.

16
BAB IX
PENUTUP

Dengan adanya Program Kerja Unit Diklat, diharapkan dapat


digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan atau program kerja
Unit Diklat di RSUD Ambarawa, sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan Unit Diklat khususnya dan mutu pelayanan Rumah Sakit pada
umumnya.

17
18

Anda mungkin juga menyukai