Anda di halaman 1dari 7

Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 2 , Desember 2016

HUBUNGAN DURASI KERJA DENGAN KELUHAN


CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA JURU KETIK
DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

Evanli Ken Risky Lisay1 ,Hedison Polii2 , Vanda Doda2


1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: evan_lisay@yahoo.com

Abstract
Carpal tunnel syndrome is one of the conditions that caused by occupational factors. Typist
is one of the occupations that daily exposed to the risk of carpal tunnel syndrome which is
doing repetitive motion for the long time and also some other risk factors. The aim of this
research is to evaluate the relation between working duration with complaint of carpal
tunnel syndrome on typist in Malalayang District of Manado City. This research is a cross
sectional study with 30 respondent of typist.The data dere analised using chi square test
with p value=0,05. From 30 respondent that tested 18 people (60%) have complaint of
carpal tunnel syndrome. The result of chi square statistical test in this research shown the
value of p=0,0058 (p>0,05) in the corelation between duration with complaint of carpal
tunnel syndrome on typist in Malalayang District of Manado City. The research found that
there is no relationship between working duration with complaint of carpal tunnel
syndrome.
Keywords: Carpal tunnel syndrome, working duration, typist

Abstrak
Carpal tunnel syndrome merupakan salah satu penyakit yang muncul akibat faktor
pekerjaan. Juru ketik ialah salah satu pekerjaan yang setiap harinya terpapar dengan faktor
risiko dari carpal tunnel syndrome yaitu melakukan gerakan repetitif dalam jangka waktu
lama, juga ada beberapa faktor risiko lain yang berhubungan dengan pekerjaan mengetik.
Penelitian ini bertujuan ntuk mengevaluasi apakah ada hubungan antara durasi kerja
dengan keluhan carpal tunnel syndrome pada juru ketik di Kecamatan Malalayang Kota
Manado. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan jumlah
responden sebanyak 30 orang. Data yang didapatkan kemudian di olah dengan
menggunakan uji chi square dengan nilai p=0,05. Pada penelitian ini dari 30 responden
didapatkan 18 orang (60%) mengalami keluhan carpal tunnel syndrome. Berdasarkan hasil
uji chi square di dapatkan nilai p=0,058 (p>0,05) pada hubungan antara durasi kerja dengan
keluhan carpal tunnel syndrome pada juru ketik di Kecamatan Malalayang Kota Manado,
sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara durasi kerja dengan keluhan carpal tunnel syndrome.
Kata Kunci: Carpal tunnel syndrome, durasi kerja, juru ketik.

Dalam bidang kesehatan dikenal penyakit akibat kerja (Occupational


istilah CTD (Cumulative trauma disorder) disease). Pekerjaan yang banyak
yang adalah cidera muskuloskeletal dan menggunakan tangan sering
sistem saraf yang disebabkan pekerjaan menimbulkan penyakit akibat kerja
yang berulang, pengerahan tenaga yang berupa Carpal tunnel syndrome (CTS).
terlalu kuat, getaran, kompresi mekanik, Salah satu pekerjaan yang menjadi faktor
ataupun akibat posisi yang salah saat resiko terjadinya CTS adalah pekerjaan
beraktivitas. CTD merupakan salah satu

46
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 2 , Desember 2016

yang menggunakan keyboard dan pegawai, juga meningkatkan pengeluaran


mouse.1-4 dalam bentuk biaya pengobatan dan
Menurut jurnal yang diterbitkan pembayaran ganti rugi karena
oleh University College London Institute keterbatasan dan kecacatan pekerja.7
of Orthopaedics and Musculoskeletal Penelitian dilakukan untuk mengetahui
Science, faktor resiko dari CTS yang apa ada hubungan antara durasi kerja
paling berpengaruh berasal dari dengan keluhan carpal tunnel syndrome
lingkungan. Faktor-faktor lingkungan pada juru ketik di Kecamatan Malalayang
yang berpengaruh adalah terlalu lamanya Kota Manado.
postur tubuh dalam keadaan fleksi dan
ekstensi yang terlalu ekstrim, penggunaan METODE PENELITIAN
otot fleksi yang terlalu repetitif, dan Penelitian ini merupakan jenis
tereksposnya tubuh terhada getaran dalam penelitian yang bersifat analitik
jangka waktu lama. Dalam jurnal CTS ini observasional dengan jenis rancangan
juga menjelaskan bahwa salah satu penelitian yang digunakan adalah cross
patofisiologi dari CTS ialah kelainan pada sectional. Penelitian dilakukan di
jaringan sinuvial yang berada pada tendon Kecamatan Malalayang Kota Manado
yang terletak di terowongan karpal yaitu pada bulan September hingga November
berupa penebalan jaringan sinuvial akibat 2016. Populasi terjangkau adalah juru
kegiatan tangan yang berulang-ulang. Hal ketik pada tempat pengetikan di
ini menyebabkan peningkatan volume Kecamatan Malalayang Kota Manado.
jaringan di dalam terowongan sehingga Besaran sampel yang di pakai pada
terjadi peningkatan tekanan dalam penelitian ini adalah sebesar 30 responden
terowongan karpal.5 dari populasi penelitian yang memenuhi
Pada penelitan yang dilakukan kriteria inklusi yaitu: bekerja sebagai juru
pada petugas rental komputer di kelurahan ketik selama minimal 1 tahun, durasi kerja
Kahuripan Kota Tasikmalaya yang terdiri efektif per hari lebih dari 1 jam, dan
dari 50 sampel, didapatkan hasil yaitu bersedia menjadi responden dan mengisi
adanya faktor kerja yang berhubungan informed consent. Pengambilan sampel
dengan kejadian CTS pada petugas rental pada penelitian ini menggunakan teknik
komputer. Hasil pemeriksaan purposive sampling. Variabel penelitian
pemeriksaan fisik terhadap 4 variabel yang akan di teliti pada penelitian ini yaitu
bebas yang diteliti diantaranya variabel variabel independent adalah durasi kerja
masa kerja, lama kerja, umur, dan posisi dan variabel dependent adalah keluhan
tangan saat mengetik, CTS didapatkan carpal tunnel syndrome. Dalam penelitian
sebanyak 23 orang (92.0%) responden ini metode yang digunakan untuk
pada variabel masa kerja positif CTS, memperoleh informasi adalah dalam
lama kerja sebanyak 37 orang (94.9%) bentuk kuesioner. Kuesioner yang
responden, umur sebanyak 33 orang digunakan dalam mengetahui ada
(89.2%) dan pada variabel posisi tangan tidaknya keluhan CTS adalah kuesioner
saat mengetik sebanyak 35 orang yang dikembangkan oleh Kamath dan
(97.3%).6 Stothard. Data yang didapatkan kemudian
Dampak CTS dalam suatu di olah dengan perangkat lunak
pekerjaan ialah CTS dapat menimbulkan menggunakan uji Chi-square.
kecacatan pada pekerja karena selain
menimbulkan rasa nyeri, CTS dapat pula HASIL PENELITIAN
membatasi fungsi-fungsi pergelangan
Karateristik responden
tangan sehingga berpengaruh terhadap
Berdasarkan pengambilan data di
kehidupan sehari-hari. Di pihak
lapangan diperoleh jumlah responden
pengusaha CTS dapat menimbulkan
sebanyak 30 responden. Karateristik juru
kerugian akibat menurunya produktivitas
ketik yang dikaji dalam penelitian ini

47
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 2 , Desember 2016

meliputi usia, jenis kelamin, status gizi, Kecamatan Malalayang Kota Manado
dan durasi kerja per hari. Karateristik ini tahun 2016
dapat dilihat pada tabel 1.
Durasi n % Keluha Chi-
Tabel 1. Distribusi karateristik juru ketik kerja n CTS square
di Kecamatan Malalayang Kota Manado per hari (+) Sig.
tahun 2016. (N=30) (%)
1-3 jam 6 20 33,3 0.058
Karateristik n presentase 4-8 jam 20 66.7 75 (p<0,05)
(N = 30) (%) >8 jam 4 13.3 33,3
Umur:
a. 17 – 25 tahun 10 33,3 BAHASAN
b. 26 – 35 tahun 18 60
c. 36 – 45 tahun - - Karateristik responden
d. 46 – 55 tahun 2 6,7 Pada penelitian ini ditemukan
sebanyak 60% dari responden masuk
Jenis kelamin: dalam kategori umur dewasa awal (26 –
a. Laki – laki 20 66,7 35 tahun) yang dimana 55,5%
b. Perempuan 10 33,3 diantaranya memiliki keluhan CTS.
Kategori dewasa awal ini merupakan usia
IMT: produktif sehingga dapat di simpulkan
a. Kurus 1 3,3 dengan usia produktif kerja ini maka
b. Normal 17 56,7 pekerjaan yang di lakukan semakin
c. Gemuk 12 40 banyak dan semakin basar pula faktor
resiko terkena CTS. CTS merupakan
Masa kerja: penyakit multifaktorial yang munculnya
a. ≤ 3 tahun 18 60 dipengaruhi oleh interaksi berbagai
b. > 3 tahun 12 40 faktor. Usia dicurigai sebagai salah satu
faktor pencetus dari CTS itu sendiri,
Durasi kerja per namun lewat penelitian yang di lakukan
hari: oleh beberapa peneliti dalam 10 tahun
a. 1 – 3 jam 6 20 terakhir tidak ditemukan adanya
b. 4 – 8 jam 20 66,7 hubungan yang signifikan antara umur
c. > 8 jam 4 13,3 dengan peningkatan keluhan CTS.
Menurut penelitian oleh
Wulandari dkk pada tahun 2016 yang
Hubungan Durasi kerja dengan sebelumnya menyatakan bahwa rentan
keluhan carpal tunnel syndrome usia berkisar antara 41-50 tahun (38,2%)
Hubungan antara durasi kerja dan 51-60 tahun (35,3%) adalah usia yang
dengan keluhan CTS pada responden paling rentan terkena penyakit CTS. Efek
menggunakan uji Chi-square dengan α = dari usia ini diduga berhubungan dengan
0,05 yang menghasilkan nilai yaitu p = efek biologis proses penuaan atau
0,058 dapat dilihat pada tabel 2. lamanya pajanan. Dengan meningkatnya
Berdasarkan tabel 3 dapat usia, terjadi penebalan sinovial akibat
disimpulkan bahwa variabel durasi kerja regangan dan tarikan karena gerakan
per hari tidak berhubungan secara pergelangan tangan berulang yang dapat
signifikan (nilai p (0.058) > α (0,05)) meningkatkan tekanan dalam terowongan
dengan keluhan CTS pada juru ketik di karpal.8 Pada penelitian yang dilakukan
Kecamatan Malalayang. oleh Rohimah dalam jurnalnya
menyatakan bahwa umur dengan tingkat
Tabel 3. Distribusi hubungan durasi kerja kejadian CTS berhubungan dengan usia
dengan keluhan CTS pada juru ketik di

48
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 2 , Desember 2016

produktif untuk bekerja. Berdasarkan dari pada wanita tersebut. Dalam penelitian
penelitian yang dibuat, diperoleh hasil uji oleh Hanif dkk juga didapatkan dari 40
regresi logistik berganda P > 0,1 (Sig. = sampel didapatkan 19 wanita mengalami
0,141) yang berarti tidak ada hubungan CTS (47,5%) dimana 7 diantaranya
yang signifikan antara umur dengan CTS. primigravida (36%), dan 12 sisanya
Sedangkan berdasarkan risk estimater adalah multigravida (63%).12
(OR) diperoleh exp (B) = 2,771 (0,879- Pada penelitian ini yang di
8,734), artinya pekerja yang berumur > 35 lakukan pada juru ketik di Kecamatan
tahun memiliki resiko 2,771 kali Malalayang Kota Manado ini ditemukan
mengalami CTS dibandingkan pekerja bahwa dari 30 sampel juru ketik
yang berumur ≤ 35 tahun.9 didapatkan 40% yang masuk dalam
Berdasarkan jenis kelamin, pada kategori gemuk dan 41,6% diantaranya
penelitian ini ditemukan bahwa pada jenis mengalami keluhan CTS. Status gizi
kelamin laki-laki 55% diantarnya positif seseorang dapat ditentukan lewat Indek
memiliki keluhan CTS dan pada Massa Tubuh (IMT) dari seseorang
perempuan 70% dari responden tersebut dimana untuk mendapatkan IMT
mengalami keluhan CTS. Jenis kelamin dilakukan hitung menggunakan rumus
berpengaruh dalam faktor resiko IMT yang membutuhkan berat badan dan
terjadinya penyakit CTS. Dari penelitian tinggi badan responden. Menurut
yang dilakukan oleh banyak pihak penelitian yang dilakukan Sharifi-
menyatakan bahwa wanita lebih beresiko Mollayousefi dkk pada tahun 2007
terkena penyakit CTS dibandingkan menjelaskan bahwa terdapat peningkatan
dengan pria. Wanita lebih rentan terkena faktor resiko terkena CTS sebesar 8%
memiliki lebih banyak faktor resiko CTS setiap peningkatan 1 angka pada IMT.
dibandingkan dengan pria seperti Penelitian pada tahun 2007 ini juga
pengaruh hormonal akibat menopause menjelaskan bahwa obesitas dapat
maupun kehamilan. Menurut penelitian menjadi faktor risiko independent dalam
oleh Mattioli pada tahun 2008 meyatakan sebuah kejadia CTS. Pada orang dengan
bahwa CTS lebih mempengaruhi IMT tinggi terdapat peningkatan volume
perempuan dibandingkan dngan laki-laki, darah ke ekstermitas atas sehingga
yaitu 3,6 kali lebih besar. Hal ini meningkatkan pompa vena di sekitar
disebabkan oleh perbedaan anatomi sinuvial dari terowongan karpal sehingga
tulang karpal, dimana tulang pada wanita terjadi peningkatan tekanan dalam
secara alami lebih kecil sehingga terowongan karpal.13
menciptakan ruang yang lebih ketat Lewat penelitian ini juga
dimana saraf dan tendon harus lurus.10 didapatkan bahwa juru ketik yang bekerja
Berdasarkan penelitian oleh selama ≤ 3 tahun 50% diantaranya positif
Ashworth dalam jurnalnya yang berjudul keluhan CTS dan juru ketik yang bekerja
clinical evidence carpal tunnel syndrome > 3 tahun 75% diantaranya memiliki
menjelaskan bahwa laki-laki menunjukan keluhan CTS. Masa kerja dari seseorang
peningkatan kejadian CTS secara yang melakukan pekerjaan yang
bertahap dengan meningkat sampai lanjut berhubungan dengan komputer,
usia, sedangkan pada wanita meningkat merupakan salah satu faktor pemicu
setelah menopause.11 Salah satu yang terjadinya kejadian CTS dimana dalam
menjadi faktor resiko terjadinya CTS pada penelitian yang di lakukan pada petugas
wanita adalah kehamilan dimana menurut rental komputer di Kelurahan Kahirupan
penelitian oleh Hanif dkk pada tahun 2012 Kota tasikmalaya, didapatkan bahwa
menyatakan bahwa wanita mengalami responden yang masa kerjanya > 4 tahun
CTS pada masa kehamilannya adalah mempunyai resiko mengalami kejadian
akibat dari adanya perubahan hormon saat CTS 18 kali lebih besar dibandingkan
kehamilan dan juga adanya retensi cairan dengan pekerja 1-4 tahun. Pada penelitian

49
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 2 , Desember 2016

di Kelurahan Kairupan Kota Tasikmalaya Ditemukan bahwa responden dengan lama


juga ditemukan bahwa nilai p = 0,000 kerja 4-8 jam mempunyai resiko terkena
sehingga p < α (0,005) dan dapat diambil CTS 24,5 kali lebih besar dibandingkan
kesimpulan bahwa ada hubungan antara petugas rental yang lama kerjanya ≤ 4
masa kerja dengan kejadian CTS pada jam.6
petugas rental komputer.6 Menurut Durasi kerja per hari merupakan
penelitian yang di lakukan oleh Pangestuti salah satu faktor resiko yang dapat
pada tahun 2014 kepada pekerja gerinda menimbulkan keluhan CTS maupun
di PT DOK dan Perkapalan Surabaya memperberatnya. Pada laporan yang
menjelaskan bahwa ada hubungan yang dikeluarkan Accident Compensation
cukup kuat antara masa kerja dengan Corporation pada tahun 2014 dijelaskan
keluhan CTS. Pada penelitian di Surabaya bahwa ada beberapa hal yang
ini juga menjelaskan bahwa dari meningkatkan risiko terjadinya CTS pada
responden yang memiliki masa kerja >10 seorang pekerja salah satunya juru ketik,
tahun didapatkan 29 dari 34 responden yaitu : kurangnya waktu istirahat minimal
mengalami keluhan CTS.14 15 % dari waktu kerja sehari-hari,
kegiatan tangan yang berulang-ulang,
Hubungan Durasi kerja dengan gerakan jari yang berulang-ulang,
keluhan carpal tunnel syndrome terfleksi atau terekstensinya pergelangan
Hubungan durasi kerja dengan tangan lebih dari 2/3 masa kerja per hari,
keluhan CTS adalah variabel dalam yang dan menggunakan mouse lebih dari 20
diteliti dalam penelitian ini. Pada jam dalam seminggu.15
penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada Salah satu hal yang berhubungan
hubungan yang signifikan pada durasi dengan durasi kerja per hari juga adalah
kerja dengan keluhan CTS pada juru ketik mengenai posisi kerja dari seorang juru
di Kecamatan Malalayang Kota Manado ketik itu sendiri dimana pada penelitian
tetapi masih berada dalam batas yang dilakukan oleh Muliawan dan
borderline. Hasil dari penelitian ini sesuai Firdaus kepada pengguna komputer jenis
dengan hasil penelitian yang di lakukan desktop di Universitas Widyatama
Pangestuti pada tahun 2014 yaitu dimana Bandung menjelaskan bahwa posisi
dari 34 responden yang diteliti dan hasil tangan yang salah adalah ketika posisi
kemudian diuji dengan uji statistik tangan tidak sejajar dengan keyboard dan
spearman menghasilkan nilai sig. = 0,388 mouse, dimana ketika juru ketik
> α = 0,05 yang artinya tidak melakukan kesalahan seperti ini dalam
ditemukannya hubungan antara lama kerja durasi kerja perharinya maka dapat
dengan keluhan CTS pada pekerja gerinda meningkatkan risiko kejadian munculnya
di PT DOK dan Perkapalan Surabaya.14 keluhan dari CTS itu sendiri. Sehingga
Penelitian ini sesuai dengan posisi kerja saat mengetik juga
penelitian yang dilakukan oleh Suherman disimpulkan berhubungan dengan durasi
dkk pada tahun 2012 kepada petugas kerja dan keluhan CTS.2
rental komputer di Kelurahan Kahuripan Berdasarkan hasil penelitian yang
Kota Tasikmalaya dimana mereka di lakukan oleh Palmer pada tahun 2007
menemukan bahwa proporsi CTS lebih menjelaskan bahwa pekerjaan atau
banyak terjadi pada petugas rental dengan aktifitas yang menggunakan peralatan
lama kerja 4-8 jam (94,9%) dibandingkan yang memiliki getaran dapat
dengan ≤4 jam perhari (27.3%) yang meningkatkan risiko kejadian CTS
mengalami kejadian CTS. Pada penelitian sebanyak 2 kali lipat. Lewat penelitian
oleh Suherman dkk ditemukan nilai p = pada tahun 2007 mereka juga menjelaskan
0,000 maka p < α (0,05), sehingga dapat bahwa tidak ada bukti yang kuat yang
diambil kesimpulan bahwa lama kerja dapat mendukung penggunaan keyboard
berhubngan dengan kejadian CTS. dan komputer dalam kerja yang dapat

50
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 2 , Desember 2016

mengindikasikan hubungan yang kuat


dengan risiko CTS.1 DAFTAR PUSTAKA
1. Palmer KT, Harris EC, Coggon D.
SIMPULAN Carpal tunnel syndrome and its
Berdasarkan dari hasil analisis dan relation to occupation : a systematic
perhitungan uji statistik pada penelitan literature review. Occupational
tentang hubungan durasi kerja dengan Medicine. 2007;57:57–66.
keluhan carpal tunnel syndrome pada 2. Meindarsyah AM, Firdaus OM.
juru ketik di Kecamatan Malalayang Kota Pencegahan repetitive strain injury
Manado. didapatkan hasil bahwa (RSI) pada pengguna computer jenis
sebagian besar responden berusia 26-35 desktop studi kasus di Universitas
tahun (masa dewasa awal), dan berjenis Widyatama Bandung. Proceeding
kelamin laki-laki, sebagian besar status 11th National Conference of
gizi responden berada pada kategori Indonesian Ergonomics Society.
Indeks Massa Tubuh normal, sebagian 2011.
besar dari responden bekerja sebagai juru 3. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
ketik ≤ 3 tahun, dan sebagian besar dari Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar
responden memiliki durasi kerja per hari ilmu penyakit dalam. Edisi ke-5.
4-8 jam. Hasil uji statistik Chi-square Jakarta: InternaPublishing; 2009.
adalah p > 0,05 artinya tidak terdapat 2705-2708.
hubungan yang signifikan antara durasi 4. Febriana K. Gambaran faktor-faktor
kerja dengan keluhan carpal tunnel yang berhubungan dengan carpal
syndrome pada juru ketik di Kecamatan tunnel syndrome di PT Astra Tbk-
Malalayang Kota Manado. Head Office Sunter, Jakarta Utara.
FKM UI. 2014.
SARAN 5. Ibrahim I, Khan WS, Goddard N,
Peneliti menyarankan kepada para Smitham P. Carpal tunnel syndrome:
juru ketik untuk melakukan istirahat yang a review of the recent literature. The
cukup juga saat melakukan pekerjaan open orthopaedics journal. 2012; 6(1)
dengan keyboard atau mouse posisi : 69-76.
tangan harus sejajar dengan alat yang
digunakan dan tidak fleksi atau ekstensi 6. Suherman B, Maywati S,
yang berlebihan. Bagi pengelola Faturrahman Y. Beberapa faktor
tempat pengetikan yang memiliki pegawai kerja yang berhubungan dengan
yang bekerja sebagai juru ketik kejadian carpal tunnel syndrome
disarankan agar memberikan pelatihan (CTS) pada petugas rental komputer
mengenai posisi mengetik yang benar
di Kelurahan Kahuripan Kota
kepada pegawainya dan juga
memperhatikan akan keluhan-keluhan Tasikmalaya. FIK US. 2012.
seperti mati rasa, kesemutan, atau nyeri 7. Tana L. Sindrom terowongan karpal
pada tangan dari pegawainya agar dapat pada pekerja: pencegahan dan
mengetahui gejala CTS lebih dini. pengobatanyanya. J Kedokteran
Bagi penelitian selanjutnya dapat Trisakti. 2003; 22(3): 99-104.
menjadikan penelitian ini sebagai acuan. 8. Wulandari NN, Mifbakhuddin,
Penelitian lanjutan disarankan agar
Meikawati W. Hubungan umur, masa
menggunakan pemeriksaan penunjang
diagnosis CTS agar dapat memiliki hasil kerja, IMT, dan frekuensi gerakan
diagnosis yang akurat juga dapat meneliti repetitif dengan kejadian carpal
hubungan dari beberapa jenis pekerjaan tunnel syndrome. FKM UMS. 2016.
yang menggunakan kekuatan ekstermitas 9. Rohimah S. Analisis hubungan
atas terutama tangan dengan CTS. faktor-faktor individu dengan carpal

51
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 2 , Desember 2016

tunnel syndrome (CTS) pada pekerja


konveksi. Seminar Nasional
IENACO. 2016.
10. Mattioli, Stefano. Incidence rates of
in-hospital carpal tunnel syndrome in
the general population and possible
associations with marital status. BMS
Public Health. 2008.
11. Ashworth, Nigel. Clinical evidence
carpal tunne syndrome. Edonton
Canada: Associate Profesor
University of Alberta. 2009.
12. Hanif I, Bashir MS, Ahmad M.
Incidence of carpal tunnel syndrome
in pregnancy. Interdisciplinary
journal of contemporary research in
busines. 2012; 4(5): 303-313.
13. Sharifi-Mollayousefi A, Yadchi-
Marandi M, Ayramlou H, Heidari P,
Salavati A, Zarrintan S. Assessment
of body mass index and hand
anthropometric measurements as
independent risk factors for carpal
tunnel syndrome. Via Medica, 2008;
67(1): 36-42.
14. Pangestuti AA, Widajati N. Faktor
yang berhubungan dengan keluhan
carpal tunnel syndrome pada pekerja
gerinda di PT Dok dan Perkapalan
Surabaya. The Indonesian journal of
occupational safety and health. 2014;
3(1): 14-24.
15. Stephensons M, Barry M. Brief
report : work-related risk factor for
carpal tunnel syndrome. ACC. 2014.

52

Anda mungkin juga menyukai