Anda di halaman 1dari 52

Assalamualaikum Wr. Wb.

SELAMAT SIANG
PERBANDINGAN SIRIRAJ STROKE SCORE DENGAN
CT SCAN KEPALA DALAM MENEGAKKAN DIAGNOSIS
JENIS STROKE PADA PASIEN STROKE DI RUANG
RAWAT INAP SARAF RSAL DR.RAMELAN SURABAYA
PERIODE JANUARI-DESEMBER 2016

Penelitian Analitik Observasional

DHIKA SARI APRILIANINGSIH


2014.04.0.0048
BAB 1
PENDAHULUAN

Sebagai penyakit penyebab kematian terbanyak


ketiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker
(Dinata, 2012).

Penyakit tidak menular yang menjadi penyebab


utama kematian tertinggi di hampir semua rumah
STROKE sakit di Indonesia (RISKESDAS, 2013).

Menurut penyebabnya, stroke dibagi 2 jenis :


Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik
Gold Standard Diagnosis Examination :
CT Scan Kepala (Dinata, 2012)
CT SCAN

?
BELUM DAPAT
MAHAL ? DIJANGKAU DI
SELURUH DAERAH

Siriraj
Stroke
Scoce
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana perbandingan antara Siriraj Stroke Score (SSS)


dengan CT Scan kepala dalam menegakkan diagnosis jenis
stroke pada pasien stroke di Ruang Rawat Inap Saraf RSAL Dr.
Ramelan Surabaya periode Januari – Desember 2016 ?
TUJUAN PENELITIAN

- Tujuan umum
Untuk mengetahui perbandingan antara Siriraj Stroke
Score (SSS) dengan CT Scan kepala dalam menegakkan
diagnosis jenis stroke pada pasien stroke di Ruang Rawat Inap
Saraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya periode Januari - Desember
2016.
- Tujuan khusus
1. Untuk mengukur sensitifitas SSS dibandingkan dengan
CT Scan kepala
2. Untuk mengukur spesifisitas SSS dibandingkan dengan
CT Scan kepala
3. Untuk mengukur akurasi SSS dibandingkan dengan CT
Scan kepala
4. Untuk mengukur nilai duga positif dan nilai duga
negatif SSS dibandingkan dengan CT Scan kepala
5. Untuk mengukur rasio kemungkinan positif dan rasio
kemungkinan negatif SSS dibandingkan dengan CT Scan
kepala
MANFAAT PENELITIAN

1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai


evaluasi kegunaan Siriraj Stroke Score (SSS) dibandingkan
dengan CT Scan kepala dalam diagnosis jenis stroke pada
pasien stroke di Ruang Rawat Inap Saraf RSAL Dr. Ramelan
Surabaya.

2. Memberi pengetahuan kepada pembaca dan masyarakat


luas terutama penderita stroke mengenai adanya layanan
diagnostik penunjang, khususnya dalam menentukan jenis
patologi stroke dengan menggunakan sistem scoring yang
sederhana, tepat, cepat, dan murah.
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
• HO : Tidak terdapat perbedaan antara Siriraj Stroke
Score dibandingkan dengan CT Scan kepala dalam
menegakkan diagnosis jenis stroke pada pasien
stroke di Ruang Rawat Inap Saraf RSAL Dr. Ramelan
Surabaya periode Januari-Desember 2016.

• H1 : Terdapat perbedaan antara Siriraj Stroke Score


dibandingkan dengan CT Scan kepala dalam
menegakkan diagnosis jenis stroke pada pasien
stroke di Ruang Rawat Inap Saraf RSAL Dr. Ramelan
Surabaya periode Januari-Desember 2016.
BAB 4
METODE PENELITIAN

DESAIN PENELITIAN
Penelitian analitik observasional dengan
desain penelitian cross-sectional

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif

POPULASI
Pasien stroke yang memenuhi kriteria inklusi di
Ruang Rawat Inap Saraf RSAL Dr. Ramelan
Surabaya periode Januari – Desember 2016
SAMPEL
Kriteria Inklusi :

1. Data pasien stroke serangan pertama (stroke akut) di


Ruang Rawat Inap Saraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya
periode Januari-Desember 2016 yang sesuai dengan
kriteria WHO.
2. Data rekam medis pasien stroke yang lengkap dan
valid
3. Melakukan pemeriksaan CT Scan kepala dalam waktu
<14 hari setelah timbulnya serangan dan
mencantumkan hasil pemeriksaan di rekam medik.
4. Usia pasien >45 tahun, baik laki-laki maupun
perempuan.
Kriteria eksklusi :
1. Data pasien stroke yang bukan termasuk stroke
serangan pertama (stroke akut) dan tidak memenuhi
krIteria WHO.
2. Data rekam medik pasien stroke yang tidak
lengkap dan tidak valid.
3. Pasien stroke yang tidak melakukan pemeriksaan CT
Scan kepala.
4. Pasien stroke yang melakukan pemeriksaan CT Scan
kepala < 24 jam setelah onset gejala.
5. Hasil CT Scan kepala pasien stroke yaang tidak layak
baca.
6. Adanya riwayat penyakit sebelumnya yang melibatkan
kepala dan sistem saraf antara lain tumor kepala, riwayat
trauma, subdural hemorrhage capitis, dan riwayat
encephalitis.
BESAR SAMPEL
Besar sampel pada penilitian ini didapatkan dengan
menggunakan rumus :

n = Z1-(α/2)2.p(1-p)

d2
n = (1,96)2.(0,12)(1-0,12) = 40,55  41
(0,1)2
Keterangan :
n = Besar Sampel
Z = Nilai (Z1-(a/2)2) pada derajat kemaknaan (95% = 1,96)
P = Proporsi suatu kasus kejadian sroke di masyarakat adalah 12 % (Wayunah, 2016)
d = Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan : 10% (0,10)

Jadi besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak


41 orang
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini


menggunakan purposive sampling.

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Variabel Definisi Operasional Instrumen Skala

Siriraj SSS adalah salah satu sistem Data primer Ordinal


Stroke scoring sederhana untuk - >1
Score mendiagnosis stroke dengan - <-1
menggunakan temua klinis - -1 < x < 1
stroke.
Keterangan :
>1 = stroke hemoragik
<-1 = stroke iskemik
-1>x<1 = belum jelas
CT Scan Computer Tomography (CT) Data Nominal
Scan kepala merupakan alat Sekunder - Stroke
kepala
diagnostik dengan teknik (rekam Iskemik
medis)
radiografi yang memiliki - Stroke
informasi yang sangat tinggi Hemoragik
untuk menghasilkan gambar
potongan tubuh
terspesialisasi pada kepala
berdasarkan penyerapan
sinar-X pada irisan bagian
kepala.
Pada stroke iskemik : tampak
gambaran daerah hipodens,
batas tegas, karena terjadi
edema vasogenik.
Pada stroke hemoragik :
tampak daerah hiperdens
karena terjadi konsolidasi di
ruang interstitial.
Stroke Stroke iskemik merupakan Data Nominal
Iskemik stroke yang disebabkan Sekunder - Ya
karena adanya hambatan (rekam - Tidak
medis)
atau sumbatan pada
pembuluh darah otak
tertentu sehingga daerah
otak yang diperdarahi oleh
pembuluh darah tersebut
tidak mendapat pasokan
energi dan oksigen, sehingga
pada akhirnya jaringan sel-sel
otak di daerah tersebut mati
dan tidak berfungsi lagi.
Stroke Stroke hemoragik adalah Data Nominal
Hemoragik jenis stroke yang paling Sekunder - Ya
mematikan yang disebabkan (rekam - Tidak
medis)
oleh perdarahan ke dalam
jaringan otak (hemoragia
intraserebrum) atau ke dalam
ruang subarachnoid
(hemoragia subarachnoid).
Usia Usia penderita stroke iskemik Data Ordinal
(tahun) yang tertera dalam rekam medis Sekunder - 45-54
di Ruang Rawat Inap Saraf RSAL (rekam - 55-64
Dr. Ramelan Surabaya periode medis) - 65-74
Januari – Desember 2016 (dalam - ≥ 75
tahun).

Jenis Jenis kelamin penderita stroke Data Nominal


Kelamin Sekunder - Laki-laki
iskemik yang tertera dalam rekam (rekam
- Perempuan
medis di Ruang Rawat Inap Saraf medis)
RSAL Dr. Ramelan Surabaya
periode Januari – Desember 2016
Sakit Sakit kepala adalah rasa sakit yang Data Nominal
- Ya
Kepala terjadi pada bagian manapun di Sekunder
(rekam - Tidak
kepala. Sakit kepala dapat terasa medis)
berdentam, tajam, atau tumpul,
dapat muncul bertahap atau tiba-
tiba, dan dapat berlangsung untuk
beberapa jam hingga beberapa
hari.
Kesadaran Tingkat kesadaran adalah Data Ordinal
ukuran dari kesadaran dan Sekunder - Compos mentis
respon seseorang terhadap (rekam - Apatis
rangsangan dari lingkungan. medis) - Somnolen
Mengukur tingkat kesadaran - Stupor
dapat menggunakan GCS - Sopor / koma
(Glasgow Coma Scale) (skore
dengan melihat reflek diklasifikasikan
membuka mata, respon sesuai dengan SSS)
verbal, dan motorik.
Skor GCS dapat
diklasifikasikan :
Skor 15 : compos mentis
Skor 12-13 : apatis
Skor 11-12 : somnolent
Skor 8-10 : stupor
Skor < 5 : koma
Tekanan Tekanan diastolik adalah Data Rasio
darah tekanan darah pada saat Sekunder - ≤ 100
diastolik jantung sedang berelaksasi (rekam - ≥ 100
atau beristirahat. medis) (mmHg)
Vomitus Muntah (Vomitus) adalah Data Nominal
suatau refleks kompleks yang Sekunder - Ya
diperantarai oleh pusat (rekam - Tidak
muntah di medulla oblongata medis)
otak, yang terjadi
pengeluaran isi lambung
secara eksklusif melalui
mulut dengan bantuan
kontraksi otot- otot perut.
Perlu dibedakan antara
regurgitasi, ruminasi,
ataupun refluesophagus.

Hipertensi Hipertensi adalah suatu Data Nominal


keadaan dimana tekanan Sekunder - Ya
darah seseorang melebihi (rekam - Tidak
batas tekanan darah normal medis)
(<120/80 mmHg).
Diabetes Diabetes melitus adalah suatu keadaan yang Data Sekunder Nominal
Melitus ditandai dengan hiperglikemia karena adanya (rekam medis) -Ya
- Tidak
gangguan sekresi insulin atau kerja insulin
ataupun keduanya. Diagnosis diabetes melitus
ditegakkan jika konsentrasi darah sewaktu
(plasma vena) ≥ 200 mg/dl atau konsentrasi
glukosa darah puasa > 126 mg/dl atau
konsentrasi glukosa darah > 200 mg/dl pada 2
jam sesudah beban glukosa 75 gram pada
TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral).

Angina/Pen Angina adalah nyeri dada atau rasa tidak Data Sekunder Nominal
yakit (rekam medis) -Ya
nyaman yang biasanya disebabkan oleh - Tidak
Jantung
kurangnya aliran darah ke jantung. Biasanya
angina menandakan adanya masalah atau
gangguan fungsi pada jantung.
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam


medik (data sekunder) pasien stroke iskemik dan hemoragik di
Ruang Rawat Inap Saraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya periode
Januari – Desember 2016.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Saraf RSAL Dr.


Ramelan Surabaya. Pengambilan data berlangsung pada bulan
Oktober 2016 sampai dengan November 2016.
PROSEDUR PENGAMBILAN DAN PENGUMPULAN DATA

Pembuatan
Pengurusan Ijin Kaji etik penelitian
Proposal
Penelitian di RSAL Dr.
Penelitian
Ramelan Surabaya

Menemukan
(diganti mencari) Seleksi pasien
Pengambilan data
pasien stroke sesuai kriteria
iskemik dan inklusi dan dari rekam medis
hemoragik dari eksklusi
rekam medis

Analisis Data
Hasil
menggunakan
SPSS dan Rumus
MANAJEMEN DATA

a. Variabel bebas : Siriraj Stroke Score


b. Variabel terikat : CT Scan

ANALISIS DATA

Data rekam medis yang didapatkan akan diolah menggunakan


perhitungan manual menggunakan Microsoft Excel dengan
rumus-rumus yang telah ditetapkan, kemudian dianalisa
dengan bantuan software SPSS yaitu dengan uji chi square.
RUMUS SIRIRAJ STROKE SCORE
CT Scan
Non
ICH
ICH
a b
Siriraj
ICH (Positif (Positif
Stroke
Benar) Palsu)
Score
c d
Non ICH (Negatif (Negatif
Palsu) Benar)

- Nilai sensitivitas - Nilai duga positif - Nilai rasio kemungkinan (-)

- Nilai spesifisitas - Nilai duga negatif

- Akurasi - Nilai rasio kemungkinan (+)


BAB 5
HASIL PENELITIAN
JENIS KELAMIN

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


Jenis Kelamin
Frekuensi % Frekuensi %

Laki-laki 12 41,4 % 7 58,3 %

Perempuan 17 58,6 % 5 41,7 %

Jumlah 29 100 % 12 100 %


Jenis Kelamin
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Laki-laki Perempuan
USIA

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


Usia (tahun)
Frekuensi % Frekuensi %

45-54 8 27,6 % 4 33.3 %

55-64 9 31 % 5 41,7 %

65-74 8 27,6 % 3 25 %

≥75 4 13,8 % 0 0%

Jumlah 29 100 % 12 100 %


Usia
10

0
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
45-54 55-64 65-74 >75
KESADARAN

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


Kesadaran
Frekuensi % Frekuensi %

Composmentis 23 79,3 % 8 66,7 %

Somnolen 3 10,3 % 2 16,7 %

Stupor/Koma 3 10,3 % 2 16,7 %

Jumlah 29 100 % 12 100 %


Kesadaran
25

20

15

10

0
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Composmentis Somnolen Stupor/Koma
GEJALA SAKIT KEPALA

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


Sakit Kepala
Frekuensi % Frekuensi %
Ya 5 17,2% 10 83,3%
Tidak 24 82,8% 2 16,7%
Jumlah 29 100% 12 100%

Sakit Kepala
30
25
20
15
10
5
0
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Ya Tidak
GEJALA VOMITUS

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


Vomitus
Frekuensi % Frekuensi %

Ya 5 17,2% 7 58,3%

Tidak 24 82,8% 5 41,7%

Jumlah 29 100% 12 100%

Vomitus
30
25
20
15
10
5
0
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Ya Tidak
TEKANAN DARAH DIASTOLIK

Tekanan Darah Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


Diastolik Frekuensi % Frekuensi %

≤100 mmHg 23 79,3% 8 66,7%


>100 mmHg 6 20,7% 4 33.3%
Jumlah 29 100% 12 100%

Tekanan Darah Diastolik


25
20
15
10
5
0
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
≤100 mmHg >100 mmHg
RIWAYAT DIABETES MELITUS

Diabetes Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


Melitus Frekuensi % Frekuensi %
Ya 8 27,6% 0 0%
Tidak 21 72,4% 12 100%
Jumlah 29 100% 12 100%

Diabetes Melitus
25
20
15
10
5
0
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Ya Tidak
RIWAYAT ANGINA/PENYAKIT JANTUNG

Angina/Penya Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


kit Jantung Frekuensi % Frekuensi %
Ya 3 10,3% 2 16,7%
Tidak 26 89,7% 10 83,3%
Jumlah 29 100% 12 100%

Angina/Penyakit Jantung
30

20

10

0
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Ya
RIWAYAT HIPERTENSI

Stroke
Stroke Iskemik
Hipertensi Hemoragik
Frekuensi % Frekuensi %
Ya 20 69% 9 75%
Tidak 9 31% 3 25%
Jumlah 29 100% 12 100%

Hipertensi
25
20
15
10
5
0
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Ya Tidak
CT Scan
Stroke Stroke Total
Hemoragik Iskemik
Stroke
6 5 11
Siriraj Stroke Hemoragik
Score Stroke Iskemik 2 21 23
Uncertain 4 3 7
Total 29 12 41
SIRIRAJ STROKE SCORE TERHADAP CT SCAN KEPALA STROKE ISKEMIK

CT Scan
Non Total
Iskemik
Iskemik
Siriraj Stroke Iskemik 21 2 23
Score Non Iskemik 8 10 18
Total 29 12 41

Berdasarkan tabel 5.11 di atas, perbandingan Siriraj Stroke Score


dengan CT Scan kepala dalam menegakkan diagnosis stroke
iskemik memiliki sensitivitas : 72,41%, spesifisitas : 83,33%, nilai
duga positif : 91,30%, nilai duga negatif : 55,55%, rasio
kemungkinan positif : 4,34, dan rasio kemungkinan negatif : 0,33.
SIRIRAJ STROKE SCORE TERHADAP CT SCAN KEPALA STROKE
HEMORAGIK

CT Scan
Non Total
Hemoragik
Hemoragik

Siriraj Stroke Hemoragik 6 5 11


Score Non Hemoragik 4 26 30

Total 10 31 41

Berdasarkan tabel 5.12 di atas, perbandingan Siriraj Stroke Score


dengan CT Scan kepala dalam menegakkan diagnosis stroke
hemoragik memiliki sensitivitas : 60,00%, spesifisitas : 83,87%, nilai
duga positif : 54,54%, nilai duga negatif : 86,67%, rasio kemungkinan
positif : 3,72, dan rasio kemungkinan negatif : 0,47.
PERHITUNGAN AKURASI KESELURUHAN SIRIRAJ STROKE SCORE

SSS Stroke Hemoragik Stroke Iskemik


<-1 2 21
-1, x, 1 4 3
>1 6 5

Berdasarkan tabel 5.13 di atas, akurasi keseluruhan dari


Siriraj Stroke Score : (27/34) x 100% = 79,41%.
ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

Berdasarkan hasil uji statistika menggunakan uji chi square di atas,


diperoleh nilai significancy (p) = 0,005 (p < 0,05). Dengan hasil
tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara Siriraj Stroke Score dengan diagnosis jenis stroke
menurut hasil CT Scan kepala pada pasien stroke di Ruang Rawat
Inap Saraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya.
BAB 6
PEMBAHASAN
• Pada penelitian ini, penggunaan sistem skoring ini dapat
digunakan untuk menyingkirkan diagnosis stroke hemoragik pada
pasien stroke akut. Agar dapat menyingkirkan diagnosis stroke
hemoragik, maka sistem skoring tersebut harus memiliki
sensitivitas yang tinggi terhadap stroke hemoragik.

• Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa SSS pada kejadian stroke


hemoragik memiliki sensitivitas hanya sebesar 60,00%,
spesifisitas : 83,87%, nilai duga positif : 54,54%, nilai duga negatif
: 86,67%. Hasil tersebut tidak jauh beda dengan hasil penelitian
lain yang juga dilakukan di Indonesia, tepatnya di RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta pada tahun 2008-2010 oleh Utami, dkk
terhadap 275 pasien stroke. Didapatkan nilai sensitivitas,
spesifisitas, nilai duga positif, dan nilai duga negatif adalah
58,82%, 83,33%, 93,06%, 79,31%. Di daerah Surakarta, Indonesia
juga telah dilakukan penelitian oleh Hartanto, dkk terhadap 56
pasien dan didapatkan hasil yang cukup tinggi dengan nilai
sensitivitas dan spesifisitas sebesar 78,57% dan 95,23%.
• Sedangkan, pada kejadian stroke iskemik, sebagian besar hasil
penelitian menunjukkan sensitivitas dan spesititas yang cukup
tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan pada penelitian ini di ruang
rawat inap saraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya, didapatkan pada
kejadian stroke iskemik memiliki sensitivitas : 72,41%, spesifisitas :
83,33%, nilai duga positif : 91,30%, nilai duga negatif : 55,55%,
rasio kemungkinan positif : 4,34, dan rasio kemungkinan negatif :
0,33. Hasil tersebut tidak jauh beda dengan hasil penelitian oleh
Utami, dkk di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta pada tahun
2008-2010, didapatkan nilai sensitivitas, spesifisitas, nilai duga
positif, dan nilai duga negatif adalah 69,94%, 86,43%, 86,62%,
81,37%. Penelitian yang dilakukan oleh Hartanto juga didapatkan
hasil yang cukup tinggi dengan nilai sensitivitas dan spesifisitas
sebesar 85,71% dan 85,71% (Widiastuti et al., 2015).
Iskemik Hemoragik

Peneliti Tahun Tempat Sampel Sensi- Spesi- Sensi- Spesi-


tivitas fisitas tivitas fisitas

Hung 1993 Taipei 171 90% - 83,8% -

Rohatgi 1998 India 60 85% 86% 86% 85%

Singh 1999 India 30 94,1% - 92,3% -

Kocher 1999 India 240 73% 85% 85% 73%

Akpuno 1998 Ohio 302 90% - 36% -

Singh 2001 India 60 93,7% 76,6% 83,3% 92,5%

Soman 2004 India 91 - - 75% 81%

Kolapo 2004 Afrika 1122 71% 63% 79% 91%

Rajouria 2010 Nepal 75 73% 67% 73% 67%

Pavan 2012 India 100 87,9% 77,3% 77,3% 87,9%


• Pada penelitian ini juga didapatkan nilai akurasi yang tidak terlalu
tinggi dari SSS dibandingkan CT Scan kepala, yaitu sebesar 79,41%.
Salah satu penelitian lain di Indonesia juga didapatkan nilai
akurasi sebesar 76,3%. Dari hasil tersebut menunjukkan, walaupun
SSS memilki nilai akurasi yang tidak terlalu tinggi, tetapi masih
cukup bermakna dalam memberikan diagnosis jenis stroke pada
pasien stroke .
• Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil penelitian:
- Perbedaan lokasi perdarahan
- Volume perdarahan
- Tingkat keparahan
- Seberapa luas jaringan otak yang terkena
- Perbedaan etnik atau ras dari pasien
- Riwayat ada atau tidaknya penyakit pada pasien sebelumnya
- Prevalensi jenis stroke yang berbeda-beda pada tiap daerah
BAB 6
KESIMPULAN

• Siriraj Stroke Score seharusnya memiliki sensitivitas yang tinggi


dalam menegakkan diagnosis stroke hemoragik dan
membedakannya dari stroke iskemik, tetapi masih belum cukup
akurat dibandingkan dengan CT Scan kepala sebagai gold standard
diagnostic for stroke. Dari hasil penelitian di bab sebelumnya,
Siriraj Stroke Score memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap
stroke iskemik.
• Siriraj Stroke Score ini dapat memberi diagnosis klinis dan dapat
digunakan sebagai bedside diagnosis stroke di suatu wilayah yang
tidak terdapat CT Scan kepala atau terlalu jauh untuk menjangkau
rumah sakit dengan CT Scan tersebut, karena skoring ini cukup
baik, lebih cepat, lebih mudah, lebih murah dan lebih sederhana
daripada skor stroke lainnya dalam mendiagnosis jenis stroke.
SARAN

• Siriraj Stroke Score dapat digunakan sebagai alternatif alat


diagnostik dalam mendiagnosis jenis stroke terutama stroke infark
serebri, karena mempunyai sensitivitas yang cukup baik.

• Perlu diadakan penelitian lanjutan lain dengan menambahkan


variable-variabel baru, sehingga dapat meningkatkan tingkat
akurasi, sensitivitas, dan spesifitas Siriraj Stroke Score dibandingkan
CT Scan kepala.

• Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk membandingkan Siriraj


Stroke Score dengan CT Scan kepala dalam menegakkan diagnosis
jenis stroke di RSAL Dr. Ramelan Surabaya dengan menggunakan
pengukuran penelitian secara blinded, menggunakan data primer,
dan dalam jumlah sampel yang lebih besar.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN DOKTER
• Mencari spesifik persentase data dikatakan sensitivitas dan
spesifisitas
• Mencantumkan data penelitian dari excel
• Pembahasann : arti nilai yang telah saya dapat di penilitian
• Kesimpulan : fokus ke hasil penelitian
• Rumus sensitivitas : merubah kata ICH dan Non ICH
menjadi Hemoragik dan Non Hemoragik
• Memastikan dan mencari literature batas pemeriksaan CT
Scan pada stroke iskemik dan hemoragik
• Abstract : pada background, SSS di tulis kepanjangannya
terlebih dahulu, setelah itu boleh di singkat, Hasil : tulisan
spesifisitas kurang, dalam bahasa inggris “coma” diubah
menjadi “titik”
• Kriteria inklusi : stroke serangan pertama saja,
hapus stroke akut
• Kriteria eksklusi : Hasil CT Scan yang tidak
layak baca dihapus

Anda mungkin juga menyukai