Pembimbing :
dr. Hernawan, Sp.S
Disusun oleh :
Putra Mahardika
2017
1
HALAMAN PENGESAHAN
Presentasi kasus ini telah dipresentasikan dan disahkan sebagai salah satu
prasyarat mengikuti ujian kepaniteraan klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit
Kelamin RS Margono Soekarjo Purwokerto.
Disusun Oleh :
Putra Mahardika
Menyetujui
Dokter Pembimbing,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Sang pencipta alam
semesta yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, nikmat, serta kasih sayang-Nya
kepada penulis sehingga presentasi kasus yang berjudul “Use of the Alberta Stroke
Program Early CT Score (ASPECTS) for Assessing CT Scans in Patients with
Acute Stroke” berhasil diselesaikan tepat pada waktunya.
Presentasi kasus ini merupakan salah satu tugas di SMF Ilmu Penyakit Saraf
yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih kepada pembaca serta semua pihak
yang masyarakat Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk
perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Penulis
3
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang dan Tujuan ........................................................................ 5
I.2 Metode ....................................................................................................... 5
I.3 Hasil ........................................................................................................... 5
I.4 Kesimpulan ................................................................................................ 6
II. ASPECTS
II.1 Tentang ASPECTS ................................................................................... 7
II.2 Metode ...................................................................................................... 8
III. HASIL
III.1 Bagaimana perbedaan dalam interpretasi ASPECTS (tabel 1) ............... 14
III.2 Kecocokan antar pengamat ..................................................................... 18
IV. PEMBAHASAN ............................................................................................ 19
V. KESIMPULAN .............................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 24
4
I. PENDAHULUAN
I.2 Metode
Sebanyak enam klinisi yang menyusun dan membuat ASPECTS, diminta
menjawab kuisioner tentang bagaimana menggunakan dan menginterpretasikan
ASPECTS. Penilaian ASPECT oleh masing-masing profesi dibandingkan satu
dengan lainnya dan dengan mengacu pada sumber literatur. Statistik κ (kappa)
digunakan untuk menentukan tingkat kepercayaan dari dua profesi yang menilai
ASPECTS, dibandingkan dengan 1/3 MCA rule.
I.3 Hasil
Metode pasti dalam menginterpretasi bervariasi diantara ke enam klinisi
yang meneliti, terbagi menjadi 3:3 atau 4:2 pada pertanyaan yang spesifik. Namun
secara keseluruhan, persetujuan diantara peneliti tergolong baik, dibandingkan
dalam metode 1/3 MCA rule.
5
I.4 Kesimpulan
ASPECTS merupakan metode yang kuat, sistematis, dan praktis yang dapat
diaplikasikan pada sudut potongan-potongan CT scan yang berbeda. Kecocokan
para klinisi dalam menilai ASPECTS dinilai lebih tinggi daripada 1/3 MCA rule.
6
II. ASPECTS
7
0.001 dan P = 0.012). Nilai kepekaan ASPECTS untuk fungsionalitas adalah 0.78
dan spesifisitas 0.96; masing-masing nilai untuk perdarahan intraserebral
simtomatis adalah 0.90 dan 0.61. Peningkatan tajam pada ketergantungan atau
kefatalan terjadi pada ASPECTS 7 atau kurang. Tingkat kepercayaan pengamat
yang menilai ASPECTS tergolong baik dan sangat baik (κ = 0.71 – 0.89) dan lebih
superior dibandingkan 1/3 MCA rule antara pasangan pengamat dari spesialis yang
sama.
II.2 Metode
Pasien diambil dari Calgary dan Houston, TX. Untuk tujuan analisis,
informasi teknis tidak tersedia dari CT scan yang didapatkan di Houston (n = 70).
CT scan yang didapatkan di Calgary (n = 86) dilakukan pada pemindai heliks
generasi keempat. Untuk lebih dapat menentukan, masing-masing scan didapatkan
dengan menggunakan aksial bersebelahan dengan penampang sebesar 6 milimeter
dari foramen magnum sampai area suprasellar dan penampang bersebelahan 10 mm
pada sisa serebri yang belum diperiksa. 1/6 dari hasil CT scan didapatkan dengan
menggunakan garis orbitomeatal (OML), 1/3 menggunakan superior OML, dan ½
menggunakan inferior OML. Scanner diatur pada kV = 120, mAs = 400, dan mA =
200. Waktu penampang selama dua detik, ukuran matriks 512, dan titik fokus kecil
dengan algoritma digunakan untuk mengurangi artefak tulang dan memberikan
granularitas yang lebih baik. mA dikurangi pada daerah dekat puncak menjadi 150,
130, dan 120 mA, masing-masing untuk tiga potongan paling atas. Pengambilan
gambar dilakukan pada ketinggian 30 H dan dengan lebar 75 H. Semua CT scan di
interpretasikan dari film. Area yang dilihat adalah pada bagian otak yang dipotong
8
setiap 10 mm. Hasil gambar dilihat pada ruangan gelap, dan dibaca dari dekat, jauh
dan miring.
9
FIG 1. ASPECTS study form and MCA variants. A and B, Right hemisphere, observer variations: lower and
upper ASPECTS slices show as shaded areas the minimal and maximal variations in size of the cortical areas
of the MCA (M1– M6) chosen by six expert observers. Left hemisphere, ASPECTS study form: A 5 anterior
circulation; P 5 posterior circulation; C 5 caudate head; L 5 lentiform nucleus; IC 5 internal capsule; I 5 insular
ribbon; MCA 5 middle cerebral artery; M1 5 anterior MCA cortex; M2 5 MCA cortex lateral to insular ribbon; M3 5
posterior MCA cortex; M4, M5, and M6 are anterior, lateral, and posterior MCA territories, respectively,
approximately 2 cm superior to M1, M2, and M3, respectively, rostral to basal ganglia. C and D, Cortical MCA
area variations with change of baseline. In the right hemisphere, the baseline is parallel to the inferior OML; in
the left hemisphere, the baseline is the superior OML. E and F, Normal vascular variations in MCA size on the
two ASPECTS slices. The right hemisphere shows the larger normal variations described by van der Zwan (18)
(light shading). The left hemisphere of each shows the smaller, textbook (17), variations (dark shading).
10
bagaimana mereka membedakan infark lama dan infark baru dan apakah mereka
menggunakan teknik tersendiri untuk interpretasi. Dokter spesialis saraf dan ahli
radiologi memiliki setidaknya dua tahun pengalaman dalam menilai stroke iskemik
akut dengan CT scan. Meskipun ahli radiologi yang masih menjalani pelatihan
berpartisipasi dalam validasi ASPECTS, mereka tidak berpartisipasi dalam
pengisian kuisioner.
FIG 2. CT scans in a 65-year-old woman with left-sided hemiplegia, hemianopia, and neglect less than 3 hours
after symptom onset. A and B, Baseline CT scans show hypoattenuation with swelling and effacement
in regions M1, M2, insula (I), M4, and M5 (ASPECTS 5 5). Intravenous thrombolysis
was administered. C and D, Follow-up CT scans show a large area of hypoattenuation involving much of the
MCA territory. The patient was dependent at 3 months.
Kuisioner yang digunakan, disusun oleh ahli radiologi yang belum pernah
berpengalaman dengan ASPECTS, dikembangkan untuk melatih klinisi yang
belum memiliki pengalaman dalam penggunaan teknik penilaian ini. Karena
kecocokan antara pengamat hasil CT scan tentang penilaian ASPECTS bagus dan
11
sangat bagus, terbentuk hipotesis bahwa semua responden akan memberi jawaban
yang serupa.
12
pasien stroke dari Calgary (n = 68) dipilih untuk menentukan tingkat kepercayaan
metode ini. Hanya hasil yang diberi informasi mengenai bagian yang terkena yang
disajikan, karena paling relevan dengan kondisi akut klinis. Tingkat kepercayaan
yang dinilai antara pasangan pengamat Ct scan untuk ASPECTS ditentukan
berdasarkan pembagian antara lebih dari 7 dan 7 atau kurang, dan untuk area MCA
yang kurang dari 1/3 atau lebih dari 1/3.
FIG 3. CT scans in a 68-year-old man with global aphasia and an NIHSS score
of 7. A and B, Baseline scans show a region of hypoattenuation involving the anterior insula (I) and
hypoattenuation and swelling in the M2 region (ASPECTS 5 8). C and D, Follow-up scans confirm the area of
infarction. The patient made a full neurologic recovery.
13
III. HASIL
14
adalah batas anterior dari M2, namun batas posterior yang cenderung miring dapat
bervariasi.
FIG 4. CT scans in a 79-year-old woman with left-sided weakness and NIHSS score of 15, 2 hours after
symptom onset. A and B, Baseline CT scans show hypoattenuation of the right lentiform nucleus (L) and
caudate nucleus (C) on two axial cuts (ASPECTS 5 8). C and D, Follow-up scans at 24 hours confirm the area
of infarction. The patient made a full neurologic recovery after thrombolysis.
15
Untuk bagian kapsula interna berbeda lagi. Dua dokter spesialis saraf dan
satu ahli radiologi saraf menilai hanya bagian posterior dari kapsula interna;
sementara yang lain menilai kedua sisi dan mengurangi poin bila ada salah satu
bagian tersebut terkena. Dalam penilaian keseluruhan mereka, pada pengamat tidak
sepakat dalam beberapa hal. Sebanyak empat dari enam klinisi menyukai menilai
CT scan tanpa informasi klinis dahulu dan membaca ulang setelah mengetahui
bagian hemisfer yang terkena. Ini merupakan cara yang baik untuk menghindari
membaca ulang hasil CT scan. Bila seorang dokter tidak dapat menentukan bagian
hemisfer mana yang terlibat dan dokter lain membaca scan tanpa mengetahui
informasi klinis terlebih dahulu, penilaian ASPECTS akan lebih dari 8. Semua ahli
radiologi saraf memeriksa semua CT scan, sedangkan dua dari tiga dokter spesialis
saraf hanya memeriksa dua potongan yang penting pada ASPECTS. Ahli radiologi
saraf menggunakan penilaian ini untuk menentukan apakah ada perkiraan volume
atau infark, sedangkan dokter spesialis saraf memeriksa sisi yang berlawanan atau
pada sisi yang bersebelahan untuk memastikan diagnosisnya. Dua ahli radiologi
saraf lebih berhati-hati dan masih memakai cara lama untuk CT scan, dan satu
dokter spesialis saraf lebih cepat dan inisiatif dalam menginterpretasi dibanding
ketiga klinisi lain.
FIG 5. Maximal variation of ASPECTS sections with baseline alteration. The two ASPECTS sections with two
different baselines: superior OML (solid line) and parallel two slices, and inferior OML (dashed line) and parallel
two slices. The respective upper and lower slices are divided into thirds. Cuts are through the basal ganglia and
roof of the lateral ventricle to show that disagreement is not more than 2 cm.
16
Menilai dari sudut dan jarak yang berbeda sangat membantu dalam mengenali
perubahan dari hipoatenuasi yang sangat halus. Khususnya, dapat membantu dalam
melihat potongan yang sangat penting secara bebas. Ini dilakukan dengan
menggunakan tangan yang ditangkupkan atau gulungan kertas (meneropong).
Atrofi lokal yang diartikan sebagai pelebaran sulkus atau pembesaran ventrikel,
juga memberi kesan suatu infark lama. Bila terdapat infark lama pada ganglia
basalis pada hemisfer yang asimtomatis, terkadang sulit (dan kadang tidak
memungkinkan) untuk menentukan daerah mana dengan hipoatenuasi abnormal
atau pemudaran batas pada ganglia basalis dari hemisfer yang terlibat yang
termasuk infark lama atau infark baru.
Bila hasil CT scan menunjukkan bahwa kepala pasien tidak terposisi secara
simetris dalam scanner, apakah miring atau berputar ke kanan atau kiri, semua
pengamat harus membandingkan sebisa mungkin daerah yang sama pada kedua
hemisfer, meskipun terdapat pada potongan CT scan lainnya.
Dikerenakan hasil CT scan tidak selalu sama, ukuran dapat berbeda
sebanyak satu sentimeter pada daerah rostrokaudal-anteroposterior dari fokus yang
diperiksa saat digunakannya potongan CT scan yang berbeda pada ganglia basalis;
17
dan perbedaan sebanyak dua sentimeter dapat terjadi pada potongan yang
memotong ujung atas ventrikel lateral diatas ganglia basalis (gambar 5).
18
IV. PEMBAHASAN
Perubahan awal stroke iskemik yang terlihat pada CT scan yang diperoleh
dalam beberapa jam pertama setelah stroke terjadi menunjukkan edema sitotoksik
dini dan mungkin terbentuk kerusakan permanen. Banyak artikel yang
menerangkan bahwa penggunaan MRI dapat menghasilkan gambaran lebih baik
dibanding CT scan, tapi sampai sekarang MRI belum dapat membedakan jaringan
otak yang masih dapat diselamatkan sehingga dianggap mengalami kerusakan yang
tidak dapat disembuhkan. Meskipun MRI dapat menjadi metode pilihan, mayoritas
dokter yang mengobati stroke masih akan bergantung pada CT scan karena lebih
dapat diandalkan. Namun, kemampuan dokter untuk menginterpretasikan tanda
dini stroke akut pada hasil CT scan dengan benar masih penuh dengan keberatan
dan perdebatan. Kami yakin ASPECTS akan dapat memberikan solusi untuk
masalah ini.
19
peninjau cukup baik kecocokannya (dengan koefisien pasangan κ = 0.44–0.65)
walaupun kecocokan antara peninjau dapat tercapai dalam 72% kasus. Namun,
hanya ahli radiologi saraf yang menginterpretasi CT scan di ECASS dan studi
Atlantis, dan hasil scan didapatkan dalam enam jam sejak onset terjadi. Kedua,
ASPECTS adalah metode yang sistematis. Wardlaw dan Seller menunjukkan
bahwa pendekatan yang sistematis untuk menentukan infark serebral pada CT scan
menghasilkan hasil yang maksimal. Dalam studi tersebut, hasil statistik κ antara
dua ahli radiologi saraf yang berpengalaman membaca 119 CT scan otak dalam
menentukan letak dan ukuran tanpa informasi klinis sangat baik (κ = 0.69–0.87).
Analisis kami menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan yang cukup baik dapat
tercapai dengan ASPECTS bila gejala stroke diketahui, meskipun terdapat beberapa
variasi pada interpretasi yang tepat dari tanda iskemia dini dan penggunaan dua
diagram ASPECTS. Oleh karena itu, harus disimpulkan bahwa peningkatan hasil
dari studi 10 area spesifik pada hasil CT scan, pada daerah mana harus
dibandingkan dengan sisi sebelahnya.
20
riset mereka telah menilai CT scan menggunakan 1/3 MCA rule. Oleh karena itu,
mereka harus membaca semua hasil CT scan bila merupakan suatu keharusan.
Penggunaan CT scan pada awalnya adalah untuk membedakan perdarahan, tumor,
dan dalam konteks ini untuk melihat trombosis vena.
21
diagnosis isoatenuasi pada hematoma subdural. Desain studi orisinil ASPECTS
tidak menjelaskan penggunaan workstation.
22
V. KESIMPULAN
23
DAFTAR PUSTAKA
Pexman, J.H.W, Barber, P.A, Hill, M.D, Sevick, R.J, Demchuk, A.M, Hudon, M.E,
Hu, W.Y, dan Buchan, A.M. 2001. “Use of the Alberta Score Program Early
CT Score (ASPECTS) for Assessing CT Scans in Patients with Acute
Stroke”. AJNR Am J Neuroradiol. 22: 1534–1542.
24