Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Katarak adalah penyakit gangguan penglihatan yang dicirikan oleh adanya

penebalan lensa secara gradual dan progresif. Katarak merupakan salah satu

penyebab utama kebutaan di dunia saat ini. Hal ini, sangat disayangkan karena

sebenarnya katarak memiliki morbiditas visual yang bersifat reversibel. Sehingga,

deteksi dini, monitor ketat, dan intervensi pembedahan harus tercakup dalama tata

laksana katarak senilis. Istilah katarak berasal dari kata Yunani yaitu cataractos,

berarti air yang mengalir dengan cepat. Saat air bergerak turbulen, maka air yang

awalnya jernih akan menjadi berbuih. Banyak orang tidak waspada terhadap katarak

karena perubahan penglihatan terjadi secara perlahan.1

Katarak merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di dunia saat ini.

Data dari World Health Organisation (WHO), saat ini ada sekitar 135 juta penduduk

dunia yang memiliki penglihatan lemah dan 45 juta orang menderita kebutaan di

seluruh dunia. Berdasarkan jumlah tersebut, 90 % diantaranya berada di negara

berkembang dan sepertiganya berada di Asia Tenggara. Penduduk Indonesia yang

berada dalam kebutaan sebanyak 1,5 % atau sekitar tiga juta orang dan jumlah ini

menjadikan Indonesia menempati urutan pertama di Asia atau urutan ketiga

penduduk dengan kebutaan terbanyak di dunia. Jumlah penderita katarak selalu

bertambah 210.000 orang per tahun, 16 % diantaranya diderita penduduk usia


produktif.2 Penelitian mengidentifikasikan adanya katarak pada sekitar 10 % orang

Amerika Serikat, dan prevalensi ini meningkat sampai sekitar 50 % untuk mereka

yang berusia antara 65 dan 74 tahun dan sampai sekitar 70% untuk mereka yang

berusia lebih dari 75 tahun.3

Banyak ahli memperkirakan bahwa disabilitas visual terkait katarak terjadi

pada lebih dari 8 juta kunjungan per tahunnya di Amerika Serikat. Angka ini

cenderung meningkat saat proporsi masyarakat berusia lebih dari 60 tahun meningkat.

Pasien dengan katarak mengeluh penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan

yang menurun secara progresif. Saat seseorang menderita katarak, maka akan muncul

gangguan dalam beraktivitas sehari-hari, seperti kesulitan saat mengendarai mobil

pada malam hari, kesulitan dalam membaca, berpartisipasi dalam kegiatan olah raga

dan kegiatan lain yang membutuhkan penglihatan yang jernih.1

Anda mungkin juga menyukai